This Author published in this journals
All Journal ENGINEERING
W. Djoko Yudisworo
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS SCALING KETEL UAP PIPA API DI INDUSTRI TEKSTILCIREBON Yudisworo, W. Djoko
ENGINEERING Vol 4, No 1 (2012)
Publisher : ENGINEERING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.36 KB)

Abstract

Penelitian terhadap unjuk kerja  Ketel uap (Boiler steam)  Pipa Api di sebuah Industri Jaring berawal dari permasalahan timbulnya  cleaning interval  yang berlangsung setiap dua kali dalam setahun. Penelitian diawali dengan pencatatan data operasional instalasi ketel uap terpasang di Industri jaring selama enam bulan.Melalui analisa perhitungan didapatkan adanya penurunan panas yang diterima oleh fluida dingin sebesar 0,881 kW sampai pada 0,995 kW pada akhir pengujian 1704 jam. Selain itu deposit pertumbuhan kerak (fouling) yang terjadi pada 1176 jam dengan harga faktor pengotor 0.0000712 m2.K/W.  Penurunan kinerja pada ketel uap dapat berimplikasi pada proses produksi maupun pada peningkatan biaya produksi. Penurunan ketel uap biasanya ditandai dengan tingginya suhu cerobong dan penurunan  perpindahan panas yang akan diterima oleh fluida air di dalam pipa/  tube.  Indikasi lain adalah penurunan efektifitas ketel uap pipa api. Dengan mempelajari faktor-faktor yang berpengaruh terhadap unjuk kerja ketel uap ini salah satunya dengan mengetahui interval cleanin g yang di sebabkan oleh faktor pengotor (Fouling). Dengan memperpanjang masa  interval cleaning  sehingga akan menghemat biaya produksi dan proses produksi akan berlangsung dengan baik.Kata kunci : Ketel Uap Pipa Api, Faktor
ANALISIS SCALING KETEL UAP PIPA API DI INDUSTRI TEKSTILCIREBON Yudisworo, W. Djoko
ENGINEERING Vol 4, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.36 KB)

Abstract

Penelitian terhadap unjuk kerja  Ketel uap (Boiler steam)  Pipa Api di sebuah Industri Jaring berawal dari permasalahan timbulnya  cleaning interval  yang berlangsung setiap dua kali dalam setahun. Penelitian diawali dengan pencatatan data operasional instalasi ketel uap terpasang di Industri jaring selama enam bulan.Melalui analisa perhitungan didapatkan adanya penurunan panas yang diterima oleh fluida dingin sebesar 0,881 kW sampai pada 0,995 kW pada akhir pengujian 1704 jam. Selain itu deposit pertumbuhan kerak (fouling) yang terjadi pada 1176 jam dengan harga faktor pengotor 0.0000712 m2.K/W.  Penurunan kinerja pada ketel uap dapat berimplikasi pada proses produksi maupun pada peningkatan biaya produksi. Penurunan ketel uap biasanya ditandai dengan tingginya suhu cerobong dan penurunan  perpindahan panas yang akan diterima oleh fluida air di dalam pipa/  tube.  Indikasi lain adalah penurunan efektifitas ketel uap pipa api. Dengan mempelajari faktor-faktor yang berpengaruh terhadap unjuk kerja ketel uap ini salah satunya dengan mengetahui interval cleanin g yang di sebabkan oleh faktor pengotor (Fouling). Dengan memperpanjang masa  interval cleaning  sehingga akan menghemat biaya produksi dan proses produksi akan berlangsung dengan baik.Kata kunci : Ketel Uap Pipa Api, Faktor
STUDI ALTERNATIF PENGGUNAAN BBG GAS ELPIJI UNTUK BAHAN BAKAR MESIN BENSIN KONVENSIONAL Yudisworo, W. Djoko
ENGINEERING Vol 8, No 1 (2014): April
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.975 KB)

Abstract

Studi ini dilakukan menggunakan metode kajian literatur yang diambil dari jurnal ilmiah, prosiding, laporan penelitian dan artikel cetak maupun elektronik yang terkait yang difokuskan di Kota Cirebon dan sekitarnya karena memiliki cukup banyak angkutan umum kota. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, jumlah angkutan umum yang ada di Kota Cirebon dan sekitarnya adalah +/- 10.774 kendaraan dengan bus besar (BB) berjumlah 463 unit, MPU 6.180 unit dan Taxi 4.131 unit. Penghematan yang dapat dilakukan jika BBM dikonversi ke BBG yaitu untuk BB Rp 137,305,480,087,-; MPU Rp 293,234,684,040,-; Rp 343,020,524,206,- dan total penghematan Rp 773,560,688,334,-. Sedangkan keuntungan yang diperoleh yaitu BB Rp 131,749,480,087,-/tahun ;Rp 219,074,684,040,-/tahun; Rp 293,448,524,206,-pertahun dengan total keuntungan                 Rp 644,272,688,334.00/tahun. Pengurangan emisi gas buang seluruh jenis angkutan umum yaitu untuk CO2 39.325,1 Kg/tahun; CO 849.422,2 Kg/tahun; NOx 672.459,20 Kg/tahun; HC 99.099,25 Kg/tahun; Partikel Berat 842.343,60 Kg/tahun. Total perhitungan CDM yang didapatkan Rp 250.264.935,- Kata Kunci: bahan bakar gas , konversi, mesin konvensional
ANALISIS SCALING KETEL UAP PIPA API DI INDUSTRI TEKSTILCIREBON W. Djoko Yudisworo
Engineering : Jurnal Bidang Teknik Vol 3 No 1 (2012): April
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.36 KB) | DOI: 10.24905/eng.v3i1.119

Abstract

Penelitian terhadap unjuk kerja  Ketel uap (Boiler steam)  Pipa Api di sebuah Industri Jaring berawal dari permasalahan timbulnya  cleaning interval  yang berlangsung setiap dua kali dalam setahun. Penelitian diawali dengan pencatatan data operasional instalasi ketel uap terpasang di Industri jaring selama enam bulan.Melalui analisa perhitungan didapatkan adanya penurunan panas yang diterima oleh fluida dingin sebesar 0,881 kW sampai pada 0,995 kW pada akhir pengujian 1704 jam. Selain itu deposit pertumbuhan kerak (fouling) yang terjadi pada 1176 jam dengan harga faktor pengotor 0.0000712 m2.K/W.  Penurunan kinerja pada ketel uap dapat berimplikasi pada proses produksi maupun pada peningkatan biaya produksi. Penurunan ketel uap biasanya ditandai dengan tingginya suhu cerobong dan penurunan  perpindahan panas yang akan diterima oleh fluida air di dalam pipa/  tube.  Indikasi lain adalah penurunan efektifitas ketel uap pipa api. Dengan mempelajari faktor-faktor yang berpengaruh terhadap unjuk kerja ketel uap ini salah satunya dengan mengetahui interval cleanin g yang di sebabkan oleh faktor pengotor (Fouling). Dengan memperpanjang masa  interval cleaning  sehingga akan menghemat biaya produksi dan proses produksi akan berlangsung dengan baik.Kata kunci : Ketel Uap Pipa Api, Faktor
STUDI ALTERNATIF PENGGUNAAN BBG GAS ELPIJI UNTUK BAHAN BAKAR MESIN BENSIN KONVENSIONAL W. Djoko Yudisworo
Engineering : Jurnal Bidang Teknik Vol 5 No 1 (2014): April
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.975 KB) | DOI: 10.24905/eng.v5i1.297

Abstract

Studi ini dilakukan menggunakan metode kajian literatur yang diambil dari jurnal ilmiah, prosiding, laporan penelitian dan artikel cetak maupun elektronik yang terkait yang difokuskan di Kota Cirebon dan sekitarnya karena memiliki cukup banyak angkutan umum kota. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, jumlah angkutan umum yang ada di Kota Cirebon dan sekitarnya adalah +/- 10.774 kendaraan dengan bus besar (BB) berjumlah 463 unit, MPU 6.180 unit dan Taxi 4.131 unit. Penghematan yang dapat dilakukan jika BBM dikonversi ke BBG yaitu untuk BB Rp 137,305,480,087,-; MPU Rp 293,234,684,040,-; Rp 343,020,524,206,- dan total penghematan Rp 773,560,688,334,-. Sedangkan keuntungan yang diperoleh yaitu BB Rp 131,749,480,087,-/tahun ;Rp 219,074,684,040,-/tahun; Rp 293,448,524,206,-pertahun dengan total keuntungan                 Rp 644,272,688,334.00/tahun. Pengurangan emisi gas buang seluruh jenis angkutan umum yaitu untuk CO2 39.325,1 Kg/tahun; CO 849.422,2 Kg/tahun; NOx 672.459,20 Kg/tahun; HC 99.099,25 Kg/tahun; Partikel Berat 842.343,60 Kg/tahun. Total perhitungan CDM yang didapatkan Rp 250.264.935,- Kata Kunci: bahan bakar gas , konversi, mesin konvensional