R. Tri Rahyuning Lestari
STIKes Wira Medika Bali

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI): THE INFLUENCE OF HEALTH EDUCATION WITH AUDIO VISUAL MEDIA TO THE KNOWLEDGE OF TEENAGE GIRLS ABOUT BREAST SELF-EXAMINATION (BSE) R. Tri Rahyuning Lestari; i Gusti Ayu Satya Laksmi; Silvia Ni Nyoman Sintari
Bali Medika Jurnal Vol 6 No 1 (2019): Bali Medika Jurnal Vol 6 No 1 Juli 2019
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v6i1.66

Abstract

Pendahuluan: Kanker payudara merupakan penyakit dengan angka kejadian yang cukup tinggi di berbagai negara dan memiliki resiko kematian yang tinggi jika ditangani secara terlambat. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dapat dilakukan untuk mendeteksi gejala kanker payudara secara dini sehingga dapat mengurangi resiko kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh pendidikan kesehatan dengan media audio visual terhadap pengetahuan remaja putri tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di SMAN 1 Kuta Utara. Metode: Metode penelitian ini menggunakan pre eksperimental dengan one group pre-post test design. Sampel pada penelitian ini berjumlah 33 siswi yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Hasil: Pengukuran pengetahuan siswi dalam pre test didapatkan hasil 17 orang (51,5%) berpengetahuan kurang dan 16 orang (48,5%) bepengetahuan cukup. Pada hasil post test pengetahuan didapatkan peningkatan yaitu 20 orang (60,6%) berpengetahuan baik dan 13 orang (39,4%) berpengetahuan cukup. Diskusi: Hal ini disebabkan karena siswi telah mendapatkan perlakuan berupa penyampaian informasi melalui pendidikan kesehatan dengan media audio visual tentang SADARI yang telah diberikan oleh peneliti.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KEPUTIHAN DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN KEPUTIHAN PADA REMAJA PUTRI DI SMA DHARMA PRAJA DENPASAR: THE CORRELATION BETWEEN LEVEL OF KNOWLEDGE ABOUT LEUCORRHOEA AND PREVENTION OF LEUCORRHOEA BEHAVIOR ON TEENAGE GIRLS AT SMA DHARMA PRAJA DENPASAR Ni Ketut Citrawati; Herminia Carolina Nay; R. Tri Rahyuning Lestari
Bali Medika Jurnal Vol 6 No 1 (2019): Bali Medika Jurnal Vol 6 No 1 Juli 2019
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v6i1.68

Abstract

Keputihan atau Fluor albus adalah suatu gejala berupa cairan yang tidak berupa darah yang keluar dari organ genetalia. Di Indonesia sekitar 90% wanita berpotensi mengalami keputihan karena negara Indonesia adalah daerah yang beriklim tropis, sehingga jamur muda berkembang yang mengakibatkan banyaknya kasus keputihan. Keputihan pada remaja dapat disebabkan karena perilaku pencegahan keputihan yang kurang baik. Pengetahuan adalah salah satu faktor terbentuknya perilaku pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan tingkat pengetahuan tentang keputihan dengan perilaku pencegahan keputihan pada remaja putri di SMA Dharma Praja Denpasar. Jenis penelitian yaitu kuantitatif dengan menggunakan metode desain korelasi deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pelajar yang berjenis kelamin perempuan kelas X di SMA Dharma Praja sebanyak 124 orang. Teknik pengambilan sampel yaitu menggunakan teknik simple random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 95 responden. Uji statistik menggunakan uji korelasi Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukkan remaja dengan pengetahuan yang baik tentang keputihan lebih banyak memiliki perilaku yang baik dalam pencegahan keputihan (82,3%). Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan yang signifikan dengan kekuatan kuat antara tingkat pengetahuan tentang keputihan dengan perilaku pencegahan keputihan pada remaja putri di SMA Dharma Praja Denpasar, dengan nilai signifikansi yaitu sebesar 0,000 dengan nilai koefisien korelasi yaitu 0,722. Semakin tinggi pengetahuan remaja maka akan semakin baik perilaku remaja terhadap pencegahan keputihan. Berdasarkan penelitian ini, disarankan bagi tenaga kesehatan diharapkan dapat bekerjasama dengan sekolah dalam memberikan informasi kepada siswi tentang kesehatan reproduksi khususnya keputihan.
PENGARUH PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN AUDIOVISUAL TENTANG REPRODUKSI REMAJA TERHADAP PENGETAHUAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH: EFFECTS OF GIVING AUDIOVISUAL HEALTH EDUCATION ABOUT ADOLESCENT REPRODUCTION TO THE KNOWLEDGE OF PREMARITAL SEXUAL BEHAVIOR Gusti Ayu Indah Puspa Ranni; R. Tri Rahyuning Lestari; Niken Ayu Merna Eka Sari
Bali Medika Jurnal Vol 7 No 1 (2020): Bali Medika Jurnal Vol7 No 1 Juli 2020
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v7i1.107

Abstract

Remaja merupakan individu yang menunjukkan tanda-tanda seksual sekunder sampai mencapai kematangan seksual. Kematangan organ seksual dan perubahan hormonal menyebabkan munculnya dorongan seksual pada remaja dalam perilaku seksual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan seksual parnikah. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan rancangan quasi experiment dengan metode pendekatan non-equivalent control grup design. Pendekatan non- equivalent control grup design. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 94 responden dengan teknik stratified random sampling. Hasil penelitian menunjukkan pada kelompok perlakuan sebanyak 47 (100%) dalam kategori baik sedangkan pada kelompok kontrol sebanyak 2 (4.0%) dalam kategori kurang, 32 (68.0%) dalam kategori cukup dan 13 ( 28.0% ) dalam kategori baik. Berdasarkan uji statistik Wilcoxon Signed Rank Test diketahui p = 0,000 sehingga p<α nikai α= 0,05, maka H0 ditolak berarti ada pengaruh pemberian pendidikan kesehatan. Remaja diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang pendidikan kesehatan, sehingga dapat melakukan pencegahan perilaku seksual pranikah.
The Role of Parenting to Increase Gross and Fine Motor Skills Development in Children Aged 5-6 Years I Gusti Ayu Putu Satya Laksmi; Ni Made Nopita Wati; R. Tri Rahyuning Lestari
Media Keperawatan Indonesia Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.794 KB) | DOI: 10.26714/mki.3.2.2020.54-62

Abstract

Children's development includes several aspects including aspects of motor development, cognitive, social-emotional, language, moral, religion. One of the factors that influence motor development is parenting. The purpose of this study was to determine the relationship between parenting parents with gross motor and fine motor development in children aged 5-6 years. This study used a quantitative non-experimental correlational type research design with a cross-sectional approach. The sample consisted of 75 respondents using a non-probability sampling technique with purposive sampling. the majority of parents applying democratic parenting, as many as 69 people (92%), most children aged 5-6 years have appropriate motor development, as many as 65 people (86.6%), most children aged 5-6 years have appropriate fine motor development, as many as 72 people (96%), there is a strong relationship between parenting parents with gross motor development in children aged 5-6 years with a correlation coefficient (r) = 0.628, there is a strong relationship between patterns foster parents with fine motor development in children aged 5-6 years with a correlation coefficient (r) = 0.672. The results of this study are expected to be used as a guide for parents who have not applied democratic parenting to their children so that the child's motor development can grow optimally.