Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK MAHKOTA DEWA (Phaleria Macrocarpa) SEBAGAI REPELAN NYAMUK Aedes aegypti Rahmatullah Rayman; Hanna Mutiara; Betta Kurniawan; Jhons Fatriyadi
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 7, No 4 (2020): Volume 7 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v7i4.3300

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi ancaman bagi beberapa daerah di Indonesia yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Banyak cara untuk mencegah penularan penyakit DBD salah satunya dengan menggunakan repelan. Namun repelan yang beredar di masyarakat terdiri dari bahan yang bersifat toksik bila dipakai dalam jangka waktu yang lama. Maka dari masalah ini mulai dicari bahan alami untuk dijadikan sebagai repelan. Buah mahkota dewa memiliki kandungan zat aktif yang merupakan hasil metabolit sekunder, yang alaminya berfungsi sebagai penolak hama pada buah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas ekstrak buah mahkota dewa sebagai repelan nyamuk Aedes aegypti. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorium dengan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan ekstrak mahkota dewa yang dilakukan dari bulan oktober sampai desember 2017. Nyamuk Aedes aegypti dilakukan rearing di laboratorium Zoologi Universitas Lampung dan pengujian repelan dilakukan dengan pengambilan data sebanyak 6 kali menggunakan kelinci dan dimasukkan ke dalam kurungan yang berisi 25 ekor nyamuk Aedes aegypti lalu diujikan sebagai repelan dalam bentuk lotion dengan konsentrasi 0%, 12,5%, 25%, dan 50%. Daya proteksi masing-masing konsentrasi dihitung dan estimasi konsentrasi efektif (Effective Concentration 50%) dan waktu efektif (Effective  Time 50%) dianalisis menggunakan analisis probit. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak mahkota dewa memiliki daya proteksi pada nyamuk Aedes aegypti. Serta nilai EC50 adalah 6,830% dan nilai ET50 pada menit ke-38. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak mahkota dewa menunjukkan memiliki aktivitas repelan pada nyamuk Aedes aegypti.
Penentuan Status Maya Index Larva Aedes Sp. Fatimah Azzahra; Emantis Rosa; Muhammad Galih Irianto; Hanna Mutiara
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 2 No 1 (2020): Februari 2020, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.786 KB) | DOI: 10.37287/jppp.v2i1.40

Abstract

Demam berdarah atau DBD adalah penyakit yang ditularkan melalui vektor nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Maya Index dapat digunakan untukmengidentifikasi suatu area yang memiliki risiko tinggi sebagai tempat perkembangbiakan atau breeding site nyamuk Aedes sp. didasarkan pada status kebersihan lingkungan dan ketersediaan tempat–tempat yang berpotensi sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui status Maya Index, mengidentifikasi tipe tempat penampungan air atau TPA, dan mengidentifikasi jenis larva Aedes sp. yang ditemukandi kecamatan Sukabumi yang dilakukan pada bulan November-Desember 2019. Penelitian ini dilakukan dengan cara survey ke 100 rumah masyarakat di 3 kelurahan, yaitu kelurahan Nusantara, kelurahan Sukabumi dan Kelurahan Sukabumi Indah. Analisis Maya Index menggunakan Breeding Risk Index atau BRI and Hygiene Risk Indexatau HRI. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa TPA terkontrol yang paling berpotensi untuk perkembangbiakan nyamuk adalah tempat penampungan air pada dispenser, sedangan TPA tidak terkontrol yang paling berpotensi untuk perkembangbiakan nyamuk adalah kaleng bekas. Ada 2 tipe dari larva nyamuk yang ditemukan, yaitu Aedes aegypti dengan persentase 73.5% dan Aedes albopictus dengan persentase 26.5%. Status Maya Index dikategorikan kepada kategori sedang yang ditentukan bedasarkan kategoriBreeding Risk Index dan Hygiene risk index. Namun demikian, hal itu tidak berarti daerah tersebut bebas dari kasus DBD. Pengaturan dari masyarakat sangat dibutuhkan untuk mengeradikasi TPA yang memiliki potensial tinggi sebagai tempat perkembangbiakan vektor DBD. Kata Kunci: demam berdarah, larva aedes sp., maya index DETERMINATION THE MAYA INDEX STATUS OF AEDES SP. LARVAE ABSTRACT Dengue Fever is a disease that is transmitted through the Aedes aegypti and Aedes albopictus mosquito vectors. Maya Index can be used to identify an area that has a high risk of breeding site of the Aedes sp. Mosquito based on the status of environmental hygiene and the availability of potential places of mosquito breeding. The aim of this study was to determine the type of landfill which has the potential as a breeding ground for mosquitoes, to find out the larvae found in various landfill sites, and to know the Maya index status in Sukabumi District which was carried out in November-December 2019. This research conducted by a direct survey of 100 houses in 3 villages in Sukabumi District, namely Nusantara, Sekabumi, and Sukabumi Indah. Data analysis to determine Maya Index uses the Breeding Risk Index or BRI and Hygiene risk index or HRI. The results indicated that the type of controlled water reservoir that had the most potential as a breeding place for mosquitoes was a water reservoir of dispenser, while the type of water reservoir that was not controlled which had the potential as a place for mosquito breeding was a used cans. There were 2 types of larvae found, namely, Aedes aegypti larvae with a percentage of 73.5% and Aedes albopictus larvae with a percentage of 26.5%. The Maya index status detected there, was a medium category, which obtained from the Breeding Risk Index category and Hygiene Risk Index category. Besides, it did not mean that the area has been free from dengue cases. The role of the community is still very much needed in eradicating landfills which has the potential as a breeding place for dengue mosquitoes vector. Keyword: dengue fever, larva of aedes sp., maya index
Penentuan Status Maya Index Larva Aedes Sp. Fatimah Azzahra; Emantis Rosa; Muhammad Galih Irianto; Hanna Mutiara
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 2 No 1 (2020): Februari 2020, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v2i1.40

Abstract

Demam berdarah atau DBD adalah penyakit yang ditularkan melalui vektor nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Maya Index dapat digunakan untukmengidentifikasi suatu area yang memiliki risiko tinggi sebagai tempat perkembangbiakan atau breeding site nyamuk Aedes sp. didasarkan pada status kebersihan lingkungan dan ketersediaan tempat–tempat yang berpotensi sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui status Maya Index, mengidentifikasi tipe tempat penampungan air atau TPA, dan mengidentifikasi jenis larva Aedes sp. yang ditemukandi kecamatan Sukabumi yang dilakukan pada bulan November-Desember 2019. Penelitian ini dilakukan dengan cara survey ke 100 rumah masyarakat di 3 kelurahan, yaitu kelurahan Nusantara, kelurahan Sukabumi dan Kelurahan Sukabumi Indah. Analisis Maya Index menggunakan Breeding Risk Index atau BRI and Hygiene Risk Indexatau HRI. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa TPA terkontrol yang paling berpotensi untuk perkembangbiakan nyamuk adalah tempat penampungan air pada dispenser, sedangan TPA tidak terkontrol yang paling berpotensi untuk perkembangbiakan nyamuk adalah kaleng bekas. Ada 2 tipe dari larva nyamuk yang ditemukan, yaitu Aedes aegypti dengan persentase 73.5% dan Aedes albopictus dengan persentase 26.5%. Status Maya Index dikategorikan kepada kategori sedang yang ditentukan bedasarkan kategoriBreeding Risk Index dan Hygiene risk index. Namun demikian, hal itu tidak berarti daerah tersebut bebas dari kasus DBD. Pengaturan dari masyarakat sangat dibutuhkan untuk mengeradikasi TPA yang memiliki potensial tinggi sebagai tempat perkembangbiakan vektor DBD. Kata Kunci: demam berdarah, larva aedes sp., maya index DETERMINATION THE MAYA INDEX STATUS OF AEDES SP. LARVAE ABSTRACT Dengue Fever is a disease that is transmitted through the Aedes aegypti and Aedes albopictus mosquito vectors. Maya Index can be used to identify an area that has a high risk of breeding site of the Aedes sp. Mosquito based on the status of environmental hygiene and the availability of potential places of mosquito breeding. The aim of this study was to determine the type of landfill which has the potential as a breeding ground for mosquitoes, to find out the larvae found in various landfill sites, and to know the Maya index status in Sukabumi District which was carried out in November-December 2019. This research conducted by a direct survey of 100 houses in 3 villages in Sukabumi District, namely Nusantara, Sekabumi, and Sukabumi Indah. Data analysis to determine Maya Index uses the Breeding Risk Index or BRI and Hygiene risk index or HRI. The results indicated that the type of controlled water reservoir that had the most potential as a breeding place for mosquitoes was a water reservoir of dispenser, while the type of water reservoir that was not controlled which had the potential as a place for mosquito breeding was a used cans. There were 2 types of larvae found, namely, Aedes aegypti larvae with a percentage of 73.5% and Aedes albopictus larvae with a percentage of 26.5%. The Maya index status detected there, was a medium category, which obtained from the Breeding Risk Index category and Hygiene Risk Index category. Besides, it did not mean that the area has been free from dengue cases. The role of the community is still very much needed in eradicating landfills which has the potential as a breeding place for dengue mosquitoes vector. Keyword: dengue fever, larva of aedes sp., maya index