Dzulfina Almukaromah
Universitas Muhammadiyah Metro

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK MENGGUNAKAN TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP KECEMASAN KOMUNIKASI PESERTA DIDIK Hadi Pranoto; Agus Wibowo; Dzulfina Almukaromah
Counseling Milenial (CM) Vol 2 No 1 (2020): December 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecemasan komunikasi adalah keadaan khawatir, gugup atau takut yang dialami individu ketika hendak atau sedang melakukan komunikasi dalam situasi yang nyata. Rumusan masalah dalam penelitian ini Adakah Pengaruh Positif Layanan Bimbingan Kelompok menggunakan Teknik Sosiodrama terhadap Kecemasan Komunikasi Peserta Didik SMAN 2 Tanjung Raja Lampung Utara Tahun Pelajaran 2019/2020. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Positif Layanan Bimbingan Kelompok menggunakan Teknik Sosiodrama terhadap Kecemasan Komunikasi Peserta Didik SMAN 2 Tanjung Raja Lampung Utara Tahun Pelajaran 2019/2020. Metodepenelitian kuantitatif eksperimen dengan one group pretest posttest design. Populasi sebanyak 35 peserta didik dan sampel 8 peserta didik dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen pengambilan data berupa angket dengan model skala likert. Analisis data menggunakan uji t. Hasil diperoleh thitung = 16,9 ≥ t tabel= 1,895, signifikasi 0,05. Skor pretetst 137,75 dan posttest 74,25 sehingga terjadi penurunan 66,25. Hal ini membuktikan layanan bimbingan kelompok menggunakan teknik sosiodrama berpengaruh terhadap kecemasan komunikasi. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif layanan bimbingan kelompok menggunakan teknik sosiodrama terhadap kecemasan komunikasi peserta didik SMAN 2 Tanjung Raja Lampung Utara tahun pelajaran 2019/2020. Saran sebaiknya dalam kegiatan layanan bimbingan dan konseling guru bimbingan dan konseling memberikan layanan yang mendukung untuk pengurangan tingkat kecemasan komunikasi peserta didik.