Anggina Hawalia
Prodi Keperawatan FIKES Universitas Sari Mutiara Indonesia Medan

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEJADIAN DEPRESI PADA PASIEN PASKA STROKE DI PUSKESMAS SIMPANG TIGA REDELONG BENER MERIAH Novita Aryani; Amila Amila; Anggina Hawalia
Jurkessutra : Jurnal Kesehatan Surya Nusantara Vol 7, No 2 (2019): Edisi Juli
Publisher : Jurkessutra : Jurnal Kesehatan Surya Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.019 KB) | DOI: 10.48134/jurkessutra.v7i2.5

Abstract

Stroke adalah manifestasi klinis dari gangguan fungsi otak baik lokal maupun global, dapat terjadi cepat (tiba-tiba), ada yang berlangsung lebih dari 24 jam atau ada juga yang sampai menyebabkan kematian, terjadi oleh karena adanya gangguan suplai darah ke otak. Otak pasien tidak lagi mampu untuk berpikir dan beraktifitas dengan baik, biasanya timbul rasa bersalah, perasaan tidak berharga, kepercayaan diri turun, pesimis dan putus asa berujung terjadinya depresi. Dukungan keluarga merupakan faktor penting dalam manejemen depresi, meredam efek depresi, membantu orang mengatasi depresi dan meningkatkan kesehatan pasien pasca stroke. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kejadian depresi pada pasien paska stroke di Puskesmas Simpang Tiga Redelong  Kabupaten Bener Meriah. Penelitian ini merupakan penelitian Cross Sectional.  Populasinya adalah pasien paska stroke yang berada di Puskesmas Simpang Tiga Redelong Kabupaten Bener Meriah pada bulan Februari 2019 yang berjumlah 30 orang. Tehnik pengambilan sampel menggunakan sistem  purposive sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai Mei  2019. Dari 30 responden didapati mayoritas pasien memiliki dukungan keluarga baik yang mengalami depresi sedang berjumlah 13 orang (43.3%), dan minoritas mendapat dukungan keluarga kurang baik yang mengalami depresi berat berjumlah 1 orang (3.3%). Orang-orang dengan dukungan keluarga tinggi dapat memiliki penghargaan diri yang lebih tinggi yang membuat mereka tidak mudah diserang depresi. Untuk responden agar dapat meningkatkan pengetahuan tentang Stroke dan konsultasi dengan petugas kesehatan apabila mengalami depresi paska stroke.