Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Indikator Terjadinya Pernikahan dalam Masa Iddah di Kecamatan Bolangitang Barat Abdurrahman Adi Saputera; Nindi Lamunte
El-Usrah: Jurnal Hukum Keluarga Vol 3, No 1 (2020): El-Usrah: Jurnal Hukum Keluarga
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/ujhk.v3i1.7651

Abstract

Penelitian ini berusaha menelisik fenomena dan faktor penyebab terjadinya pernikahan wanita dalam masa Iddah yang ditinggal mati suaminya dalam kajian studi kasus di Kecamatan Bolangitang Barat. Jenis Penelitian ini adalah studi kasus, Studi kasus adalah merupakan salah satu jenis strategi dalam penelitian kualitatif. Tehnik pengumpulan data ditempuh melalui: Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi. Tahapan-tahapan pengolahan dan analisis data yang dilakukan meliputi: Pengeditan, Klasifikasi, Verifikasi, dan Analisis. Adapun hasil penelitian ini menunjukan bahwa bentuk pernikahan wanita dalam masa iddah di Kecamatan Bolangitang Barat dilakukan dan hanya dinikahkan oleh tokoh agama setempat, dengan alasan bahwa pernikahan yang dilakukan dihadapan tokoh agama adalah pernikahan yang sah berdasarkan syariat karena sudah terpenuhi rukun dan syaratnya, tanpa mengetahui status atau keadaan janda tersebut. Sedangkan faktor terjadinya pernikahan dalam masa iddah yakni kurangnya pengetahuan masyarakat, kebutuhan ekonomi yang semakin mendesak, banyaknya masyarakat yang berpandagan bahwa pernikahan hahnyalah memenuhi kebutuhan bilogis saja.
Indikator dan Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pernikahan Anak di bawah Umur serta Pengaruhnya dalam Kehidupan Berumah Tangga Abdurrahman Adi Saputera; Mohamad Rifian Panigoro; Eka Eka; Umar Jaya Muchtar
Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 4 No 01 (2022): SETARA: Jurnal Studi Gender dan Anak
Publisher : Center of Gender Studies and Child of State Islamic Institute of Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (842.611 KB) | DOI: 10.32332/jsga.v4i01.4598

Abstract

Abstrak Secara umum peneitian ini berfokus pada persoalan perkawinan anak di bawah umur, dengan spesifikasi objek pembahasan: 1) Tinjauan Hukum Islamnya, 2) Indikatornya, serta 3) Pengaruhnya dalam kehidupan berumah tangga, Penelitian ini dilakukan di Sumalata Timur, dengan jenis penelitian kualitatif, dan metode pengumpulan data 1) Wawancara, 2) Observasi, 3) Dokumentasi. Adapun teknik analisis adalah analisis data induktif . Hasil Penelitian menyatakan bahwa dalam kacamata hukum islam, kebolehan dan tidaknya pernikahan anak dibawah umur tergantung dari pertimbangan maslahat, mafsadat, dan dharurah. Indikatornya adalah : 1) Rendahnya kualitas perekonomian keluarga si Anak, 2) Minimnya kesadaran Orang Tua dan Anak terhadap pentingnya pendidikan, 3) Kekhawatiran Orang Tua yang berlebihan terhadap masa depan si Anak, 4) Pengaruh lingkungan masyarakat tempat si Anak dan Keluarganya tinggal, 5) Tradisi dan Budaya perjodohan yang masih sangat kental seolah-olah mengikat. Sedangkan pengaruh pernikahan anak di bawah umur dalam kehidupan berumah tangganya di Kecamatan Sumalata Timur: 1) Terhadap kehidupan rumah tangga pasangan Muda Mudi itu sendiri sangat rentan dengan percekcokan dan perceraian, 2) Anak-anak dari kedua pasangan akan sangat berpotensi terabaikan tidak terurus dengan baik, 3) dari tingginya potensi dinamika dan problematika kedua pasangan, bukan menyatukan namun justru dapat merenggangkan hubungan keluarga besar diantara keduanya. Abstract In general, this research focuses on the issue of underage marriage, with the specifications of the object of discussion: 1) Overview of Islamic Law, 2) Indicators, and 3) Its influence on married life. This research was conducted in East Sumalata, with the type of qualitative research, and data collection methods 1) Interview, 2) Observation, 3) Documentation. The analysis technique is inductive data analysis. The results of the study stated that from the point of view of Islamic law, the permissibility of marriage of minors depends on considerations of benefit, mafsadat, and dharurah. The indicators are: 1) The low quality of the economy of the child's family, 2) the lack of awareness of parents and children on the importance of education, 3) parents' excessive concern for the child's future, 4) the influence of the community environment where the child and his family live, 5 ) The tradition and culture of matchmaking which is still very strong seems to be binding. Meanwhile, the influence of underage marriage in married life in East Sumalata District: 1) The young Mudi couple's domestic life itself is very vulnerable to quarrels and divorce, 2) The children of both partners will have the potential to be neglected and not taken care of properly. , 3) from the high potential for dynamics and problems of the two partners, it does not unite but can actually stretch the extended family relationship between the two.
TINGKAT PEMAHAMAN MODERASI BERAGAMA, INTEGRASI, DAN INTERNALISASI PENGEMBANGAN NILAI-NILAINYA DI MA.ALKHAIRAAT KOTA GORONTALO Abdurrahman Adi Saputera
MODERATIO: Jurnal Moderasi Beragama Vol 2 No 1 (2022): MODERASI BERAGAMA DALAM LINI KEILMUAN
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat of Institut Agama Islam Negeri Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menyibak tingkat pemahaman moderasi beragama, dan upaya integrasi, serta internalisasi pengembangan nilai-nilainya di MA.Alkhairaat Kota Gorontalo. Adapun metode penelitian yag digunakan adalah kualitatif dengan menggunakan analisis Miles dan Huberman, serta 55 responden dari para santri/wati dan para asatidz. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat pemahaman moderasi beragama para santri dan asatidz di lingkungan MA.Alkhairaat tentang moderasi beragama, mayoritas responden (76,4%) mengaku belum begitu memahami apa itu moderasi beragama, namun pada indikator moderasi beragama itu sendiri secara spesifik hampir seluruh responden memahami 1) Persoalan komitmen kebangsaan, 2) Kewajiban untuk toleransi beragama (73,1%), 3) Bahaya nir kekerasan atau anti anarkism (64,4%), 4) Sedangkan sikap akomodatif terhadap budaya lokal (61,5%). Adapun Integrasi dan internalisasi konsep moderasi beragama di madrasah ini tertuang dalam hal, 1) Elaborasi nilai-nilai moderasi bergama pada mata pelajaran para santri/wati, dan 2) melalui kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler para santri/wati, dan 3) Pengembangan moderasi beragama melalui sikap dan keteladanan Asatidz di lingkungan Madrasah. Abstract This study aims to uncover the level of understanding of religious moderation, and efforts to integrate, as well as internalize the development of its values ​​in MA.Alkhairaat Gorontalo City. The research method used is qualitative using the analysis of Miles and Huberman, as well as 55 respondents from students and asatidz. The results showed that the level of understanding of religious moderation of the santri and asatidz in the MA.Alkhairaat environment regarding religious moderation, the majority of respondents (76.4%) admitted that they did not really understand what religious moderation was, but on the indicator of religious moderation itself, almost all respondents specifically understand 1) the issue of national commitment, 2) the obligation for religious tolerance (73.1%), 3) the danger of non-violence or anti-anarchism (64.4%), 4) while being accommodative towards local culture (61.5%). The integration and internalization of the concept of religious moderation in madrasas is contained in terms of, 1) Elaboration of the values ​​of religious moderation in the subjects of santri/women, and 2) through extracurricular activities for students, and 3) Development of religious moderation through Asatidz's attitude and example in the Madrasah environment.