Mochamad Mu’izzuddin
UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Implementasi Metode Qiyasiyah terhadap Kemampuan Santri dalam Memahami Kitab Al-Jurumiyah Mochamad Mu’izzuddin
An Nabighoh Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Bahasa Arab Vol 21 No 01 (2019): Jurnal An Nabighoh
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (845.068 KB) | DOI: 10.32332/an-nabighoh.v21i01.1608

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi metode qiyȃsiy di Pesantren Ath-Thahiriyah, mengetahui kemampuan santri memahami Al-Jurumiyah, mengetahui hubungan impementasi metode qiyȃsiy dengan kemampuan santri memahami kitab Al-Jurumiyah, dan mengetahui pengaruh implementasi metode qiyȃsiy terhadap kemampuan santri memahami kitab Jurumiyah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu survey dengan pendekatan korelasional dan kuasi eksperimen dengan desain Nonequivalent Control Grup Pretest-Postest Design. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh santri Pesantren Ath-Thahiriyah Lontar Baru Kota Serang Provinsi Banten yang berjumlah 30 orang. Data penelitian dikumpulkan melalui angket, wawancara, dan tes. Data diolah melalui bantang SPSS versi 16,0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi metode qiyȃsiy di pesantren Ath-Thahiriyah Lontar Baru dilaksanakan setiap kajian Al-Jurumiyah yang dinyatakan kategori nilai sering/baik dan nilai rerata persentasenya adalah 50,7%, kemampuan santri dalam memahami kitab Al-Jurumiyah menunjukkan nilai rerata 86,83, median 90,75, dan modus 98,59 yang dikategorikan sangat baik, tidak terdapat hubungan positif dan signifikan antara implementasi metode qiyȃsiy dengan kemampuan memahami kitab Jurumiyah sebesar 0,119, dan memberikan pengaruh positif dan signifikan antara implementasi metode qiyȃsiy dengan kemampuan memahami kitab Jurumiyah sebesar 8,20 dan besaran kontribusi variable X terhadap variabel Y sebesar 67,24 %, sisanya sekitar 32,76% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya yang tidak diteliti.
ANALISIS MAKNA DENOTATIF DAN KONOTASI LINGUISTIK ARAB DALAM ISTILAH SYARI’AT ISLAM Mochamad Mu’izzuddin
JOEL: Journal of Educational and Language Research Vol. 1 No. 10: Mei 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.298 KB)

Abstract

Hakikat bahasa bersifat arbitrer dari fungsi penggunaannya yang memungkinkan potensi perubahan suatu bahasa yang sudah menjadi konvensi dari pengguna bahasa. Bahasa manusia ini bersifat arbitrer (mana suka), berpeluang untuk membentuk makna bahasa yang bersifat dinamis. Permulaan bahasa manusia diwujudkan berupa bunyi-bunyi abstrak yang dituturkan dengan mengandung makna tertentu dalam komunikasi di antara pengguna bahasa. Kemudian berkembang dari tindak tutur berbahasa mengacu pada symbol tertentu dalam bahasa tulis. Simbol-simbol bahasa tulis ini merupakan system Bahasa yang menjadi tatanan dan hubungan pada tataran kata hingga kalimat. Sistem symbol ini memiliki bentuk dan hubungan yang menunjukkan adanya suatu makna. Semiotika kata dalam ilmu semantik terdapat dua ragam makna, yaitu makna denotatif dan makna konotatif. Makna denotatif adalah makna hakiki atau makna awal, makna yang wajar, makna yang sesuai dengan kenyataanya. Sedangkan makna konotatif adalah makna idhofi, makna ekspresi nilai rasa tertentu, emosi tertentu, dan rangsangan tertentu pula yang bervariasi dan tidak terduga. Maka tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui Bagaimana analisis makna istilah-istilah syariat yang terdapat dalam Al-Qur‟an? bagaimana bentuk perkembangan makna denotative dan makan kontatif bahasa arab yang terdapat dalam Al-Qur’an Surat An-Nisa. Dalam penganalisaan setidaknya ditemukan makna konotasi dari urat An-Nisa yaitu pada ayat 49 terdapat makna kontasi positif, ayat 02 konotasi netral dan 155 makna kontasi negtaif.
Youth Empowerment for Productive Economic Efforts in the Use of Coconut Charcoal Shells Mochamad Mu’izzuddin; Hunainah Hunainah; Sulaiman Jazuli; Anis Fauzi
International Journal of Community Service & Engagement Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Training & Research Institute - Jeramba Ilmu Sukses

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47747/ijcse.v4i1.1083

Abstract

The use of coconut fruit waste (coco nucifera) is still very open to be studied and further developed in Indonesia as a tropical country that has very abundant natural resources to be utilized optimally. This is also considering that although almost all parts of the coconut fruit have been taken advantage of, many are also wasted into waste such as the fibers and shells. One of the uses of coconut shells is used as charcoal fuel. Coconut shell charcoal is usually further processed into briquettes and until now is used by the community for household, business, and industrial purposes. The use of coconut shells can be done to overcome wastewater.Changes and village building initiatives must grow from young people or millennials who act as agents of change. The research approach used is a type of pedagogic approach that leads to providing a description of the object of research and its relation to everything studied in the form of interviews and the results of the author’s observations during the activity and after the activity. In this study, a qualitative descriptive design type was used. Researchers are trying to obtain and describe data about this service activity in the form of Training on Making Shells into Charcoal with the theme “Training on Making charcoal into shells in Kedung Soka Village, Ampel Island District, Serang Regency, Banten Province, Indonesia”.