Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

SIKAP ORANG TUA DAN REMAJA SURABAYA MENGENAI PENCITRAAN KELUARGA DALAM TAYANGAN IKLAN DI TELEVISI Yuliastuti, Maria; Nugraheni, Yuli
Journal Communication Spectrum : Capturing New Perspectives in Communication Vol 3, No 2 (2013): August 2013 – January 2014
Publisher : Department of Communication Science, Bakrie University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36782/jcs.v3i2.1766

Abstract

Berangkat dari ketertarikan terhadap konsep iklan maka penelitian ini ingin menggali lebih dalam mengenai sikap orang tua dan remaja Surabaya mengenai pencitraan keluarga dalam tayangan iklan Bebelac 4 ‘you are my everything’di televisi? Teori yang dipaparkan untuk menjawab penelitian ini adalah konsep-konsep mengenai iklan, peran dan fungsi iklan, iklan di televisi, citra dan sikap. Jenis penelitian kuantitatif, metode penelitian survey , populasi ibuibu di Surabaya metode pengumpulan data kuesioner. Secara umum responden mengetahui dan menyukai pencitraan keluarga dalam iklan Bebelac 4 ‘you are my everything’. Sikap yang terbentuk dari responden adalah sikap positif mengenai pencitraan keluarga dalam iklan ini. Secara dominan responden menyatakan sikap sangat setuju dan setuju mengenai penggunaan elemen iklan baik elemen video, elemen audio, elemen talent, elemen prop, elemen setting, elemen lighting, elemen graphic, dan elemen pacing. Tabulasi silang menunjukkan hasil sikap positif ditunjukkan oleh responden dengan jenis kelamin perempuan, dengan rentang usia 17-27 tahun dan berstatus sebagai orang tua serta tinggal di kawasan Surabaya Timur. Sikap positif terhadap pencitraan keluarga dalam tayangan iklan Bebelac 4 ‘you are my everything’ lebih banyak ditampilkan oleh orang tua dibanding remaja.   Kata Kunci: iklan, pencitraan, keluarga   Departing from the interest in the concept of advertising, this study wanted to dig deeper into the attitudes of parents and teens about the imaging of the family in Surabaya ad impressions Bebelac 4 'you are my everything' at television? The theory is presented to answer this research are the concepts of advertising, the role and functions of advertising, advertising on television, the image and attitude. Quantitative research, survey research methods, the population of mothers in Surabaya. In general, respondents knew and loved the family imagery in advertising Bebelac 4 'you are my everything'. Attitudes are formed from the respondents is a positive attitude regarding the imaging of the family in this ad. Attitude is dominant respondents started strongly agree and agree on the use of ad elements both elements of video, audio elements, elements of talent, prop elements, setting elements, lighting elements, graphic elements, and elements of pacing. Cross tabulation shows the results of the positive attitude shown by the respondents with female gender, with an age range 17-27 years and the status as parents and lived in Surabaya region Timur. Positively attitude to the imaging of the family in ad impressions Bebelac 4 'you are my everything' more many displayed by parents than teens. Keywords: advertising, imaging, family
Pengaruh Slogan, Model, dan Repetisi lklan terhadap Keputusan Pembelian Kendaraan Bermotor pada Ibu dalam Keluarga Maria Yuliastuti; Anastasia Yuni W.
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi UKWMS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jk.v2i2.1684

Abstract

Pertumbuhan penjualan sepeda motor di lndonesia menurut data terakhir mengalami peningkatan yang signifikan. Disisi lain, kebutuhan rumah tangga akan kendaraan bermotor juga semakin tak terhindarkan lag;. Berbagai factor menjadi pemicu kenaikan ini diantaranya adalah adalah pengaruh iklan dan ibu sebagai pengambil keputusan dalam rumah fangga. Oleh karena itu, penelitian ini berusaha untuk memberikan jawaban mengenai pertanyaan penelitian yaitu bagaimana pengaruh slogan, model dan repefisi iklan terhadap keputusan pembelian kendaraan berrnotor pada ibu dalam keluarga. Untuk menjawab permasalahan penelitian ini digunakan program SPSS dengan teknik analisa data menggunakan analisa regresi linier berganda, koefisian determinasi berganda, koefisian korelasi berganda dan koefisian korelasi parsial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa slogan memiliki pengaruh yang sangat kuat dan signifikan dalam keputusan pembelian yang ditunjukkan 80% dari sample setuju dan sangat setuju. Sedangkan model iklan menempati urutan kedua sebesar 70% sebagai factor pengaruh. Berikutnya 60% setuju dan sangat setuju bahwa repetisi iklan mempunyai pengaruh dalam keputusan pembelian. Mengenai peran ibu dalam pengambilan keputusan menunjukkan bahwa 80% setuju bahwa ibu mempunyai pengaruh yang sangat signifikan dan kuat dalam pengambilan keputusan pembelian sepeda motor dan rnobil dalam keluarga.
lklim Komunikasi Organisasi dan Kepuasan Komunikasi Organisasi Maria Yuliastuti
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi UKWMS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jk.v2i1.1680

Abstract

Persaingan di dunia pendidikan, khususnya pada Perguruan Tinggi Swasta (PTS) sangatlah ketat. Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) merupakan salah satu PTS di Surabaya yang pada kurun waktu lima tahun terakhir telah mendirikan empat fakultas baru. Memifiki Fakultas baru merupakan tantangan tersendiri bagi seluruh civitas akademika UKWMS, terutama karyawan yang berkerja di fakultas yang belum lama berdiri. Disini tenaga kependidikan bagian administrasi tidak merekrut karyawan baru. Sebelumnya karyawan sudah nyaman dan mudah beradaptasi, namun kini harus dipindahkan ke unit kerja lain sehingga memiliki porsi pekerjaan dan tuntutan yang berbeda. Terdapat lima kategori besar dasar iklim komunikasi organisasi, yakni anggota organisasi, pekerjaan dalam organisasi, praktik-praktik pengelolaan, struktur organisasi, dan pedoman organisasi (Pace & Faules, 2010: 149-150). Apabila iklim komunikasi organisasi di empat fakultas baru ini mampu memberikan kepercayaan, keputusan partisipasif, kejujuran hingga keterbukaan, maka akan sangat berpengaruh juga pada kepuasan komunikasi. Kepuasan dalam perolehan informasi, kualitas media yang digunakan hingga komunikasi yang berlangsung antara atasan dan bawahan atau sebaliknya. Dari hasif penelitian, didapat 'lklim Komunikasi Organisasi' di UKWMS masuk dalam tingkat iklim komunikasi organisasi bertolak belakang sedangkan 'Kepuasan Komunikasi Organisasi' di UKWMS masuk dalam kategori tingkat kepuasan komunikasi organisasi menengah.
Reward VS Punisment antara Orang Tua dan Anak Maria Yuliastuti; Susanty Gunawan; Linda Yuliawati
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi UKWMS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jk.v1i1.153

Abstract

Orang tua ingin anaknya melakukan apa yang diharapkannya. Orang tua dapat melakukannya dengan banyak cara, bisa dengan memaksa, memerintah dengan ancaman, ataupun berbagai tuntutan lainnya dengan berbagai alasan protektif lainnya. Apabila tidak dituruti, maka punisment akan menunggu, tanpa peduli lagi dengan apa yang sebenarnya diharapkan oleh sang anak. Berlaku pula sebaliknya, apabila anak telah melakukan apa yang diperintahkan orang tua terkadang sang anak juga secara langsung ataupun tidak, juga membutuhkan reward dari orang tua. Remaja sering terlibat banyak kasus, mulai dari pergaulan bebas yang berujung penggunaan narkoba, miras, hingga tawuran bukan menjadi hal yang aneh lagi. Masa remaja, masa peralihan dari anak-anak menjadi dewasa memang sangat rentan. Dibutuhkan peran dari orang tua secara maksimal, orang tua diharapkan memiliki power untuk pembetukan karakter pribadi seorang anak yang lebih baik. Terdapat lima jenis power yang dapat dilakukan oleh orang tua kepada anaknya, diantaranya The Referent Power, Legitimate Power, Expert Power, Information And Persuasion Power, kemudian Reward And Coercive Power. Guna memenuhi pelaksanaan power semaksimal mungkin, maka harus dipilih tiga strategi komunikasi mana yang efektif untuk penyampaiannya, terdapat strategi Speaking Power, NonVerbal Power, dan Listening Power. Fakta antara reward dan punisment antara orang tua dan anak sangat menarik untuk diketahui lebih dalam. Sekaligus posisi manakah yang sebenarnya telah dipilih oleh orang tua untuk membimbing anaknya akan sangat menarik untuk dianalisis lebih jauh. Sehingga di akhir tulisan dapat dibagikan hasil penelitian strategi komunikasi manakah yang memang efektif digunakan.
KEYAKINAN DAN KESUKAAN IBU RUMAH TANGGA SURABAYA MENGENAI TAYANGAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT “AYO MAKAN IKAN” Yuli Nugraheni; Maria Yuliastuti
Jurnal Komunikasi Vol 11, No 1 (2017): Maret
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi UTM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2647.916 KB) | DOI: 10.21107/ilkom.v11i1.3024

Abstract

ABSTRAKBaru-baru ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memunculkan Iklan Layanan Masyarakat dengan tagline “Ayo Makan Ikan” di televisi yang merupakan media audio visual. Telah lama masyarakat Indonesia menjadikan nasi sebagai makanan pokok dan ikan hanya sebagai makan tambahan untuk melengkapi ‘Empat Sehat Lima Sempurna’. Penekanan pesan untuk makan ikan masihterbatas. Padahal faktanya, Indonesia sangat kaya dengan ikannya. Di sinilah KKP memiliki peran yang besar, Saut P. Hutagalung selaku Direktur Jenderal Pemasaran dan Pengolahan Hasil Perikanan  (P2HP) dari KKP mengatakan, “Kami akan terus mengajak masyarakat untuk mengkonsumsi ikan seperti pada program yang sudah kami terus jalankan yaitu Gerakan Memasyarakatkan MakanIkan (Gemarikan),”.Hal itu juga didukung dengan Iklan Layanan Masyarakat (ILM) “Ayo Makan Ikan”. Pada penelitian inilah akan dikupas lebih dalam bagaimana tanggapan yang diberikan oleh ibu rumah tangga di Surabaya dalam bentuk keyakinan dan kesukaan mengenai ILM “Ayo Makan Ikan”.Teori yang digunakan antara lain mengenai iklan, prinsip dasar iklan, peran iklan, fungsi iklan,iklan di televisi,elemen iklan, bentuk iklan, jenis iklan, iklan layanan masyarakat, keyakinan (belief) dan kesukaan (feeling). Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode survey pada ibu rumah tangga di Surabaya.Kesimpulan Dalam penelitian ini adalah : Identitasmayoritas responden berumur lebih dari 34 tahun dan responden mayoritas berprofesi sebagai ibu rumah tangga serta mayoritas responden tinggal di kawasan Surabaya Timur. Tingkat keyakinan responden pada informasi yang ada dalam setiap elemen iklan adalah tinggi yang artinya responden yakin padainformasi yang disamapaikan melalui elemen video dan audio, talent, setting, lighting, graphics, dan pacing dalam iklan yang memuat informasi ajakan untuk makan ikan. Tingkat kesukaan responden pada informasi yang ada dalam setiap elemen iklan adalah tinggi yang artinya responden suka pada informasi yang disamapaikan melalui elemen video dan audio, talent, setting, lighting, graphics, dan pacing dalam iklan yang memuat informasi ajakan untuk makan ikan.
Peran Komunikasi Kelompok Perempuan Nelayan Di Era Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Studi Kasus Di Nambangan Surabaya) Akhsaniyah Akhsaniyah; Maria Yuliastuti
KOMUNIKA Vol 4, No 1 (2021): Komunika
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.82 KB) | DOI: 10.24042/komunika.v4i1.8579

Abstract

Penelitian ini berfokus pada bagaimana Peran komunikasi kelompok nelayan perempuan di era teknologi kosmunikasi dan informasi sekarang ini. Dengan menggunakan metode studi kasus di daerah pesisir Surabaya, yaitu Nambangan. Teori yang digunakan adalah komunikasi kelompok dan gender. Nambangan merupakan kampung nelayan yang ada di ujung timur Surabaya. Hampir semua penduduknya adalah bermata pencaharian nelayan, dengan kondisi perekonomian yang masih kurang. Dalam kondisi seperti ini, perempuan yang berperan dalam menghidupi keluarga, menyekolahkan anak, makan, dan kebutuhan hidup lainnya. Perempuan mencari solusi dengan meminjam dana di rentenir dan memanfaatkan program simpan pinjam di Koperasi 64 Bahari. Pada era teknologi informasi dan komunikasi ini, peran komunikasi kelompok perempuan nelayan ini masih sangat berperan. Dengan kondisi ekonomi yang masih kurang, teknologi informasi dan komunikasi belum masih belum banyak digunakan oleh perempuan Nambangan. Dengan kondisi seperti itu komunikasi kelompok yang dilakukan sangat berperan dalam menyebarkan informasi yang terkait dengan isue bersama, terdapat kelompok Koperasi 64 Bahari, kelompok arisan PKK dan kelompok pengajian. Bagaimanapun kelompok merupakan kumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama dan keinginan yang sama. Oleh karena itu peran kelompok perempuan nelayan ini masih sangat tinggi dalam kehidupan kesehariannya di Nambangan.
MELAYANI TUHAN DENGAN MEDIA BARU PELATIHAN PEMBUATAN KONTEN ONLINE GEREJA Maria Yuliastuti; Yuli Nugraheni; Akhsaniyah Akhsaniyah
ABDIMAS ALTRUIS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Universitas Sanata Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24071/aa.v5i1.3817

Abstract

Masa pandemi menjadi tantangan bagi semua pihak, termasuk Gereja yang memiliki peran penting di masyarakat. Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) secara nyata hadir di lingkungan masyarakat, salah satunya adalah Gereja. Paroki Gembala Yang Baik (GYB) Surabaya saat ini berusaha memaksimalkan pelayanan yang dapat dilakukan di masa pandemi ini. Mulai dari live streaming sakramen ekaristi, hingga dibuatnya akun media sosial berupa Facebook (FB) dan Instagram (IG) untuk dapat membangun komunikasi yang baik antara Paroki dan umat. Namun seiring berjalannya waktu, bentuk pelayanan yang harusnya dapat dimaksimalkan pada dua bagian yaitu pelayanan Sakramen ataupun pelayanan Non Sakramental-Sakramentalia ternyata pada realisasinya belum dapat dilakukan. Kendala yang ditemui oleh pihak Paroki GYB ada pada pengelolaan konten media online itu sendiri. Dimana setelah website ataupun media sosial FB dan IG dibuat ternyata kontennya yang masih sangat terbatas hanya seputar Sakramen Ekaristi. Bidang Komunikasi Sosial (KOMSOS) bersama Tim Broadcasting sebagai pengelola dari Paroki GYB memiliki keterbatasan pengetahuan, sehingga belum dapat memaksimalkan media online yang ada. Masalah utama inilah yang mendasari dilaksanakannya Program Pengabdian Masyarakat (Abdimas). FIKOM yang memiliki keilmuan dalam pengelolaan media, salah satunya adalah media online dirasa dapat membantu untuk memberikan ketrampilan praktis tentang pengelolaan media sosial gereja. Metode pelaksanaannya melalui serangkaian  pelatihan dan pendampingan pada pihak Paroki GYB dalam mengelola konten media sosial yang selama ini belum maksimal. Pelatihan ataupun pendampingan ini fokus pada kebutuhan Paroki GYB pada dua bagian pelayanan, baik pelayanan Sakramen ataupun pelayanan Non Sakramental-Sakramentalia. Tujuan akhir dilaksanakannya program ini diharapkan pihak Paroki GYB dapat secara mandiri melakukan pengelolaan konten media online yang mereka miliki, sehingga komunikasi antara Paroki GYB dan umat akan semakin maksimal. Hasil akhir dari kegiatan abdimas ini anggota Komsos paroki terampil memproduksi konten di media social paroki dengan ketrampilan teknis fotografi, videografi dan editing. 
Make Up dan Batas Kecantikan dalam Iklan “Mineral Botanica Campaign” Silvanada Ike Susanti; Finsensius Yuli Purnama; Maria Yuliastuti
Communicator Sphere Vol. 2 No. 1 (2022): June 2022
Publisher : Universitas Bhayangkara Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.11 KB) | DOI: 10.55397/cps.v2i1.11

Abstract

Standar tunggal konsep kecantikan dalam iklan telah banyak dikaji oleh sejumlah peneliti. Pada umumnya, fokus yang diangkat adalah standarisasi kecantikan yang ideal. Berbeda dengan iklan produk kecantikan yang lain, iklan Mineral Botanica mengangkat isu keberagaman konsep cantik. Persoalannya, apakah benar bahwa iklan tersebut menawarkan kecantikan alternative atau sekedar variasi dari komodifikasi kecantikan itu sendiri. Berdasarkan latar belakang tersebut, makalah ini memaparkan hasil penelitian  mengenai penggambaran kecantikan perempuan dalam iklan Mineral Botanica Campaign - #BeautyKnowsNoBoundaries. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif, dengan metode analisis semiotika Charles Sanders Peirce. Analisis terutama menggunakan triangle of meaning Peirce: representamen, object, interpretant.  Hasil analisis menunjukkan bahwa Kecantikan perempuan dalam video tersebut  digambarkan dalam sejumlah kecantikan alternative yang berbeda dengan konstruksi arus utama. Akan tetapi, pada akhirnya video kampanye tersebut masih mengedepankan penggunaan riasan wajah untuk menonjolkan kecantikan pada setiap masing-masing model. Terdapat pola narasi berulang: diawali dengan keluhan dari perempuan atas keterbatasan dan bentuk fisiknya, kemudian produk Mineral Botanica sebagai solusi atas masalah tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa penggambaran kecantikan yang beragam di video iklan Mineral Botanica Campaign hanya sekedar komodifikasi dan hanya menjadi salah satu instrumen penjualan saja.
PEMBERITAAN KEKERASAN DALAM KELUARGA DI SKH JAWA POS Finsensius Yuli Purnama; Maria Yuliastuti
PUBLIC CORNER Vol 14 No 1 (2019): Public Corner
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Wiraraja, Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.196 KB) | DOI: 10.24929/fisip.v14i3.707

Abstract

Dalam penelitian ini, penelitian akan difokuskan pada pemberitaan mengenai kekerasan dalam keluarga yang masih sedikit mendapatkan perhatian dari kalangan akademisi. Padahal, fakta menunjukkan tingginya angka kekerasan pada anak dan perempuan di tahun 2017. Secara spesifik, berita difokuskan pada topic berita berjudul “Mengaku Anak Terjatuh Sendiri” yang pertama dimuat tanggal 11 Januari 2018 di SKH Jawa Pos rubrik Metropolis. Liputan tersebut menjelaskan peristiwa kekerasan pada balita yang dilakukan oleh ayah korban dengan dalih terjatuh sendiri hingga mengakibatkan nyawa sang anak tidak tertolong. Kasus tersebut berlanjut dengan beberapa pemberitaan lain yang memberikan berita lanjutan.
SIKAP MAHASISWA DAN ORANG TUA PADA MEDIA PEMBELAJARAN DARING ZOOM MEETING DI MASA PANDEMI COVID-19 maria Yuliastuti; Akhsaniyah .
PUBLIC CORNER Vol 17 No 1 (2022): Public Corner
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Wiraraja, Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/fisip.v17i1.1880

Abstract

Abstract Three elements in communication, starting from the communicator (source), message, and communicant (message recipient) are needed. There are nine parts in the communication process that are most important, including sender, encoding, message, media, decoding, receiver, response, feedback, and noise. All of these elements have their own challenges when applied during the COVID-19 pandemic. In the process of communicating, of course, there will be no problems when it is done face-to-face. But not during this pandemic, the choice of video conferencing is the most effective choice compared to other media. The results of this study, obtained from both student respondents and parents, gave a positive attitude if Teaching and Learning Activities (KBM) in Higher Education used zoom meetings. However, when viewed from the achievement of Subject Learning Outcomes (CPMK) through zoom meetings, many parents are actually worried about this. In contrast to students who are more worried if they will find it difficult to be actively involved in online classes (Student Engagement) using zoom meetings. Keywords: Attitude, parents, students, Zoom Meeting, Covid-19 Abstrak Tiga unsur dalam komunikasi, mulai dari komunikator (sumber), pesan, dan komunikan (penerima pesan) sangat dibutuhkan. Ada sembilan bagian dalam proses komunikasi yang paling penting, diantaranya adalah sender, encoding, message, media, decoding, receiver, response, feedback, dan noise. Keseluruhan unsur tersebut memiliki tantangan tersendiri ketika diterapkan saat pandemi covid-19. Pada proses berkomunikasi, tentunya akan tidak terkendala ketika dilakukan dengan tatap muka. Namun tidak pada masa pandemi ini, pilihan video conference menjadi pilihan yang utama dirasa paling efektif dibanding melalui media yang lain. Hasil dari penelitian ini, didapatkan baik dari responden mahasiswa ataupun orang tua memberikan sikap positif jika Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di Perguruan Tinggi menggunakan zoom meeting. Namun jika dilihat dari ketercapaian Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) melalui zoom meeting, banyak orang tua justru khawatir akan hal tersebut. Berbeda dengan mahasiswa yang lebih khawatir jika mereka akan kesulitan untuk terlibat aktif di kelas daring (Student Engagement) menggunakan zoom meeting. Kata kunci: Sikap, orang tua, mahasiswa, Zoom Meeting, Covid-19