Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Konsep Al-Maslahah Al-Mursalah Dalam Mengangkat Kepala Negara (Analisis Komparasi Sistem Syura dan Demokrasi) Zainal Abidin; Mukhlis Bakri; Muhammad Yasin
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 5: April 2022
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikanbagaimana hukum Islam dalam meresponpermasalahan kontemporer yang relevan dengankaidah al-maṣlaḥah al-mursalah. Kaidah almaṣlaḥah al-mursalah merupakan salah satu metodepenetapan hukum dalam Islam yang sangat efektifdalam menyikapi, serta memberikan solusi terhadappermasalahan kontemporer dan dapat dijadikanhujjah jika sesuai dengan bebarapa syarat yangdiformulasikan oleh para ulama. Tak terkecualidalam permasalahan pengangkatan kepala negarayang hingga saat ini masih ramai diperbincangkan.Dalam Islam dikenal sistem syura dalam haltersebut, karena syura lahir dari rahim Islam itusendiri. Fakta hari ini banyak negara-negara Islamyang menganut sistem demokrasi yang diidentikkandengan Barat. Syura dan demokrasi merupakan duasistem pengangkatan kepala negara yang memilikikesamaan dan perbedaan, yang status hukumnyamasih diperdebatkan oleh para pakar politik Islamkontemporer.
Konsep Al-Maslahah Al-Mursalah Dalam Mengangkat Kepala Negara (Analisis Komparasi Sistem Syura dan Demokrasi) Zainal Abidin; Mukhlis Bakri; Muhammad Yasin
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 5: April 2022
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (881.126 KB)

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikanbagaimana hukum Islam dalam meresponpermasalahan kontemporer yang relevan dengankaidah al-maṣlaḥah al-mursalah. Kaidah almaṣlaḥah al-mursalah merupakan salah satu metodepenetapan hukum dalam Islam yang sangat efektifdalam menyikapi, serta memberikan solusi terhadappermasalahan kontemporer dan dapat dijadikanhujjah jika sesuai dengan bebarapa syarat yangdiformulasikan oleh para ulama. Tak terkecualidalam permasalahan pengangkatan kepala negarayang hingga saat ini masih ramai diperbincangkan.Dalam Islam dikenal sistem syura dalam haltersebut, karena syura lahir dari rahim Islam itusendiri. Fakta hari ini banyak negara-negara Islamyang menganut sistem demokrasi yang diidentikkandengan Barat. Syura dan demokrasi merupakan duasistem pengangkatan kepala negara yang memilikikesamaan dan perbedaan, yang status hukumnyamasih diperdebatkan oleh para pakar politik Islamkontemporer.
PANDANGAN TARJIH MUHAMMADIYAH TENTANG HUKUM MA’PAPELLAO TOMATE DI DESA MUNDAN KECAMATAN MASALLE KABUPATEN ENREKANG Ahmad Muntazar; Syafruddin; Zainal Abidin
Qadauna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum Keluarga Islam Vol 4 No 3
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/qadauna.v4i3.37717

Abstract

Ma'papellao Tomate has been a tradition passed down from generation to generation in Masalle District, Enrekang Regency. This tradition has caused controversy among the people of Masalle District. In connection with this tradition, the community is divided into two groups: groups that allow it and groups that do not. Therefore, the author aims to find out the process of carrying out the Ma'papellao Tomate tradition and the Ma'papellao Tomate law according to the view of Muhammadiyah Tarjih. The research method used in this research is descriptive qualitative research using the 'urf. The data sources used in this research were interviews with community leaders and Muhammadiyah Tarjih. Data collection methods include interviews and observation. The results of this study show that the process of carrying out the Ma'papellao Tomate tradition is carried out on the first night, third night, and seventh night, and the peak of the event is on the forty-first day. According to the Muhammadiyah tarjih view, the Ma'pappelao Tomate tradition is a custom or tradition that is not in line with the principles of Islamic teachings, especially in matters of faith. This is due to the existence of rituals or readings that fall into the category ofbidah, which can lead the perpetrator to fall into shirk. As for the suggestion from the author that the people in the Ma'papellao Tomate tradition should not be coerced or obliged to carry it out, I do not think that disaster will occur if they do not carry out this tradition.
Analisis Prinsip Komunikasi Islami dalam Membangun Keluarga Harmonis Menurut Alqur’an Ilham Muchtar; Erfandi AM; Zainal Abidin; Aliman Aliman; Ramli Ramli; Dahlan Lama Bawa
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 10: September 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v2i10.2220

Abstract

Komunikasi merupakan bagian integral dari kehidupan keluarga. Komunikasi bukan hanya alat bertukar informasi, tetapi juga sarana untuk mengungkapkan rasa sayang, mempererat tali silaturahmi dan menciptakan keharmonisan dalam keluarga. Tulisan ini bertujuan untuk mengungkap prinsip-prinsip komunikasi Islam dalam membangun keluarga harmonis menurut Alqur’an. Kajian ini akan menjadi landasan teori yang kokoh untuk menerapkan prinsip-prinsip komunikasi Islam dalam kehidupan keluarga muslim sesuai ajaran Alqur’an. Prinsip-prinsip komunikasi Islam yang bersumber dari Alqur'an dan Hadits menekankan pentingnya bahasa yang baik, kejujuran, mendengarkan dengan penuh perhatian, menghindari fitnah, dan memberi nasehat dengan lemah lembut. Dengan menerapkan konsep komunikasi Islam setiap anggota keluarga dapat merasakan kehangatan dan kedamaian yang terpancar dari harmoni dalam berinteraksi satu sama lain. Islam mendorong anggota keluarga untuk menghindari bahasa kasar, menghina, atau merendahkan satu sama lain. Komunikasi dalam Islam harus dilandasi dengan kelembutan dan rasa hormat agar tidak menyakiti perasaan atau menciptakan permusuhan. Keharmonisa keluarga dapat dnilai dari kesiapan setiap anggota keluarga menerima perbedaan dengan lapang dada dan saling menghormati perbedaan pendapat dan pandangan orang lain. Prinsip-prinsip komunikasi yang penting dalam membina hubungan keluarga yang harmonis, antara lain; Kejujuran, kelembutan berbicara, saling memaafkan, penuh perhatian, menghindari ghibah, saling menasehati, menjaga rahasia, saling mendukung dan memotivasi antara satu dengan yang lain.