Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Spectrophotometric Methods for the Determination of Caffeine in Beverages Use Solvent Extraction Techniques and Adsorption of Activated Carbon Edy Agustian Yazid; Abdul Wafi; Agustin Eka Wulandari
Journal of Tropical Pharmacy and Chemistry Vol. 5 No. 4 (2021): Journal of Tropical Pharmacy and Chemistry
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia, 75117, Gedung Administrasi Fakultas Farmasi Jl. Penajam, Kampus UNMUL Gunung Kelua, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jtpc.v5i4.308

Abstract

Kafein memiliki kegunaan terapeutik yang luas, banyak digunakan di bidang farmasi sebagai analgesik, dan mengurangi demam. Kafein juga banyak ditambahkan sebagai zat penyedap pada minuman ringan seperti coca cola dan minuman energi. Konsumsi kafein yang berlebihan atau dalam jangka panjang dapat berdampak negatif bagi kesehatan. Kandungan kafein dalam minuman bervariasi menurut mereknya, dari 10 hingga 50 mg per porsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah kafein dalam minuman berkarbonasi dan minuman energi dengan menggunakan teknik ekstraksi pelarut kloroform dan teknik adsorpsi karbon aktif. Kadar kafein dalam minuman dianalisis dengan metode spektrofotometri menggunakan panjang gelombang maksimum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah kafein dengan teknik ekstraksi pada minuman coca cola adalah (31,39 ± 0,528 mg / saji), pepsi biru (27,93 ± 0,159 mg / sajian), banteng merah (39. 79 ± 0,233 mg / porsi), dan macan kumbang (43,37 ± 0,860 mg / porsi). Teknik adsorpsi yang diperoleh pada minuman coca cola adalah (32,07 ± 0,164 mg / saji), pepsi biru (27,42 ± 0,174 mg / saji), banteng merah (31,35 ± 0,132 mg / saji), dan macan kumbang (33,83 ± 0,205 mg / saji) . Pada minuman coca cola, diperoleh hasil terbaik mendekati nilai sebenarnya seperti yang tertera pada label. Sedangkan untuk ketiga jenis minuman lainnya, jumlah kafein yang didapat lebih rendah dari yang diharapkan, dan masih di bawah batas maksimal yang diperbolehkan. Dari dua teknik yang diteliti, teknik ekstraksi masih memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan teknik adsorpsi. dan macan kumbang (33,83 ± 0,205 mg / porsi). Pada minuman coca cola, diperoleh hasil terbaik mendekati nilai sebenarnya seperti yang tertera pada label. Sedangkan untuk ketiga jenis minuman lainnya, jumlah kafein yang didapat lebih rendah dari yang diharapkan, dan masih di bawah batas maksimal yang diperbolehkan. Dari dua teknik yang diteliti, teknik ekstraksi masih memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan teknik adsorpsi. dan macan kumbang (33,83 ± 0,205 mg / porsi). Pada minuman coca cola, diperoleh hasil terbaik mendekati nilai sebenarnya seperti yang tertera pada label. Sedangkan untuk ketiga jenis minuman lainnya, jumlah kafein yang didapat lebih rendah dari yang diharapkan, dan masih di bawah batas maksimal yang diperbolehkan. Dari dua teknik yang diteliti, teknik ekstraksi masih memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan teknik adsorpsi. Kata kunci : Kafein, Minuman, Ekstraksi, Adsorpsi, Spektrofotometri