Rinaldo Jupen Pinem
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Tradisi Rimpal di Kalangan Generasi Muda Suku Batak Karo di Kecamatan Tanjung Senang Kota Bandar Lampung Rinaldo Jupen Pinem; Risma Margaretha Sinaga; Yustina Sri Ekwandari
PESAGI (Jurnal Pendidikan dan Penelitian Sejarah) Vol 7, No 3 (2019): PESAGI (Jurnal Pendidikan dan Penelitian Sejarah)
Publisher : FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.672 KB)

Abstract

The purpose of this study was to find out the views of the young generation about the Rimpal Tradition of the Karo Community which is increasingly ignored by the young generation in Tanjung Senang District, Bandarlampung City. The method of the current study is the descriptive method with a qualitative approach. This research used interview, observation, documentation and literature data collection techniques. The results showed that Rimpal tradition in some of the young generation is considered unnecessary because (1) Rimpal tradition does not expand relatives and is limited to the development in the family, (2) it has a systematic customary procedure and (3) it doesn’t  have a rimpal. The young generation considers the Rimpal Tradition necessary because the only child,  inheritance and a  mate is prepared by their parents. This indicates that the preservation of the Rimpal tradition is threatened, if there is a tendency for the young generation to marry a partner who is not his “Rimpal”.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pandangan generasi muda tentang Tradisi Rimpal Masyarakat Karo yang semakin diabaikan oleh generasi muda di Kecamatan Tanjung Senang, Kota Bandarlampung. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan wawancara, observasi, dokumentasi dan kepustakaan. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa Tradisi Rimpal di sebagian kalangan generasi muda dianggap tidak perlu, karena (1) tidak memperluas sanak saudara dan terbatas perkembangan pada keluarga, (2) memiliki tata cara adat yang sistematis dan (3) tidak memiliki Rimpal. Generasi muda menganggap Tradisi Rimpal perlu, karena (1) anak tunggal, (2) warisan dan (3) disiapkan jodoh oleh orang tuanya.  Kesimpulan dari penelitian ini yaitu kelestarian tradisi Rimpal terancam karena  ada kecenderungan generasi muda untuk menikah dengan  pasangan yang bukan Rimpalnya.Kata kunci: batak karo, generasi muda, tradisi rimpal