Risma Margaretha Sinaga
Unknown Affiliation

Published : 34 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

REVITALISASI TRADISI: STRATEGI MENGUBAH STIGMA KAJIAN PIIL PESENGGIRI DALAM BUDAYA LAMPUNG Sinaga, Risma Margaretha
Masyarakat Indonesia Vol 40, No 1 (2014): Majalah Ilmu-Ilmu Sosial Indonesia
Publisher : Masyarakat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (64.79 KB)

Abstract

Kajian ini berangkat dari marginalisasi pada ulun (orang) Lampung. Sebagai etnik lokal, mereka kurang dihargai oleh pendatang. Di ranah eksternal, ulun Lampung mendapat stigma, karena berbagai tindakannya sering di luar konteks Piil Pesenggiri. Pada dasarnya, Piil Pesenggiri berhubungan dengan makna positif seperti keramahtamahan terhadap tamu, menjunjung martabat dan harga diri, namun sebaliknya yang tampil adalah kekerasan, malas, arogan dan tindakan lainnya yang dalam pandangan pendatang diasosiasikan dengan Piil Pesenggiri. Penelitian ini bertujuan menjelaskan tentang strategi ulun Lampung dalam merevitalisasi nilai Piil Pesenggiri sebagai modal budaya. Saat ini, dengan merevitalisasi kembali Piil Pesenggiri, adalah upaya untuk keluar dari dominasi pendatang dan mengubah stigma yang dilekatkan kepada ulun Lampung. Mereka menguatkan kesadaran kolektif melalui revitalisasi dan reartikulasi Piil Pesenggiri sebagai representasi identitas. Penelitian ini juga menemukan, bahwa reproduksi Piil Pesenggiri adalah bentuk resistensi terhadap ketidaksetaraan dengan pendatang, pengakuan dan dihargai sebagai etnis lokal. Revitalisasi tradisi yang dilakukan antara lain dengan menggelar begawi adok, yaitu ritual pemberian gelar kehormatan kepada orang luar (pendatang) sebagai tanda hubungan persaudaraan—atau sebagai pertukaran. Kata Kunci: Ulun lampung, piil pesenggiri, revitalisasi, reproduksi, strategi
Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Nelayan di Pantai Labuhan Jukung Krui Pasca Terbentuknya Kabupaten Pesisir Barat Endri Yunita; Pargito Pargito; Risma Margaretha Sinaga
Jurnal Studi Sosial / Journal of Social Studies Vol 6, No 1 (2018): Jurnal Studi Sosial
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research purposes to reveal the socio-economic conditions in fishing communities located on Labuhan Jukung beach. This research is a qualitative research with ethnographic approach using data collection techniques through interviews, observation, and documentation. The results of the study showed that the results of research did not significantly change the socio-economic life of fishermen. The indicator can be seen from; Low human resources due to the low education of fishing communities, Low income levels due to lack of capital to buy fishing equipment that will affect productivity, Low health awareness, Fishermen's life patterns that look consumptive, Policy the government has not been right on target, The socio-economic situation of the community has resulted in disruption of work stability and the progress of the division region, the research of the socio-economic conditions of fishermen communities in Labuhan Jukung Beach after the expansion has not significantly progressed with the conditions at the time of expansion because government programs based on the vision and mission of division have not touched the lives of fishermen resulting in structural poverty in the community.Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan kondisi sosial ekonomi  di masyarakat nelayan yang berada di pantai Labuhan Jukung. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan ethnografi menggunakan teknik pengumpulan data melalui metode wawancara, observasi,dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil pasca pemekaran tidak mengubah secara signifika kehidupan social ekonomi nelayan. Indikatornya dapat dilihat dari; Sumber daya manusia rendah karena pendidikan masyarakat nelayan yang rendah,Tingkat pendapatan rendah karena kekurangan modal untuk membeli peralatan tangkap yang akan mempengaruhi produktivitas, Kesadaran terhadap kesehatan rendah,Pola hidup nelayan yang seperti terlihat konsumtif, Kebijakan pemerintah yang belum tepat sasaran, Keadaan sosial ekonomi masyarakat yang demikian mengakibatkan terganggunya stabilitas kerja dan kemajuan daerah pasca pemekaran sehingga menimbulkan kemiskinan struktural.Kata Kunci : Sosial Ekonomi, Masyarakat Nelayan, Kemiskinan Struktural.
PEMIKIRAN KH. AHMAD DAHLAN DALAM BIDANG SOSIAL DAN PENDIDIKAN Defti Arlen; Sudjarwo Sudjarwo; Risma Margaretha Sinaga
Jurnal Studi Sosial / Journal of Social Studies Vol 2, No 4 (2014): Jurnal Studi Sosial
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Around the early 19th century, Muslims in Yogyakarta have not really understood what Islam was. This underlying KH. Ahmad Dahlan to do updates in social and educational fields. This research is qualitative research. Data analysis technique is using the Critical Discourse Analysis. The results of research: KH. Ahmad Dahlans thought in the social field is inseparable from one of factors that affect the intellect in the region of the Middle East. Real motion made Ahmad Dahlan, namely: establishing a social organization Muhammadiyah, always invites Muslims perform prayers at the Eidmusalla, changing the direction of the Qibla, as well as care for orphans. KH. Ahmad Dahlans thought in the field of education is inseparable from all outside influence, moved to build Islamic school. Collaboration educational system between the secular education system and education teach religion only. So formed religious school and common knowledge taught and the method of education the pupils asked.Sekitar awal abad ke 19 muslim di Yogyakarta belum benar-benar memahami apa itu Islam. Hal inilah yang mendasari KH. Ahmad Dahlan untuk melakukan pembaruan dalam bidang sosial dan pendidikan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Teknik analisis data menggunakan Critical Analysis Discourse. Hasil penelitian sebagai berikut: Pemikiran KH. Ahmad Dahlan dalam bidang sosial dipengaruhi oleh kaum intelek di wilayah Timur Tengah. Gerak nyata yang dilakukan KH. Ahmad Dahlan yaitu: mendirikan organisasi sosial Muhammadiyah, senantiasa mengajak umat muslim melakukan sholat ied di tanah lapang, mengubah arah kiblat, serta menyayangi anak yatim. Pemikiran KH. Ahmad Dahlan dalam bidang pendidikan tidak terlepas pula dari pengaruh luar, Ahmad Dahlan tergerak untuk membangun sekolah Islam. Sistem pendidikan mengkolaborasikan antara sistem pendidikan sekuler dan pendidikan yang hanya mengajarkan agama saja. Sehingga terbentuklah sekolah agama dan pengetahuan umum pun tetap diajarkan menggunakan metode murid bertanya.Kata kunci: kh ahmad dahlan, pemikiran bidang pendidikan, pemikiran bidang sosial
PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DALAM PENDIDIKAN INKLUSIF Ika Leli Erawati; Sudjarwo Sudjarwo; Risma Margaretha Sinaga
Jurnal Studi Sosial / Journal of Social Studies Vol 4, No 1 (2016): Jurnal Studi Sosial
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study was intended to find out and analyzed the character education of ABK students. The methods of the research used a qualitative approach based on the theory of phenomenology. The data were collected by interviews, documentary studies and field observations. The data were analyzed using interactive patterns of data analysis, data reduction, data presentation, verification, and conclusion. The results of this study consisted of school readiness, including teachers, appropriate curriculum to the specific needs of children and other supporting facilities. National character education was done by assisting ABK students with normal students, as well as engages with compassion, motivation, giving more attention without making jealous of other regular students. Obstacles and barriers in dealing with student is that there are still some parents who do not support an inclusive program and there is no special assessment for ABK students.Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis pendidikan karakter siswa ABK pada pendidikan. Metode penelitian yang digunakan yakni pendekatan kualitatif didasari teori fenomenologi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, studi dokumentasi dan observasi lapangan. Teknik analisis data menggunakan pola interaktif data yaitu proses analisis data, reduksi data, penyajian data, verifikasi, dan kesimpulan. Hasil penelitian ini meliputi kesiapan sekolah termasuk guru, kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan khusus anak dan fasilitas penunjang lainnya. Pendidikan karakter bangsa ini dilakukan dengan cara mendampingkan siswa ABK dengan siswa normal, serta melakukan pendekatan dengan kasih sayang, motivasi, memberi perhatian lebih tanpa membuat cemburu siswa regular lainnya. Kendala dan hambatan dalam menangani siswa ABK yakni masih ada orang tua yang belum mendukung program inklusif, belum ada assesmen khusus untuk siswa ABK.Kata kunci: abk, pendidikan inklusif, pendidikan karakter
PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA Sri Lisdayeni; Darsono Darsono; Risma Margaretha Sinaga
Jurnal Studi Sosial / Journal of Social Studies Vol 3, No 3 (2015): Jurnal Studi Sosial
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The objectives of this research were to describe and analyze the teaching and learning of history through the outdoor study methods to increase the interest of students and can improve social skills. This type of research was a Classroom Action Research. Based on the results of the data analysis and discussion, it can be concluded that the application of outdoor study method can increase students' interest in learning history. It can be seen from the increase in the average percentage of students interest of learning 69.94% in the first cycle, second cycle is 74.25% and average percentage of students interest increased by 15.50 or 85.44% in the third cycle. The application of outdoor study method on history teaching can improve students' Social Skill. It can be seen from the increase in the percentage of students' social skills from the first cycle are 74.50%, and 76.35 in the second cycle increased by 8.85 or 83.35% into the third cycle.Tujuan yang diharapkan dari dilaksanakannya penelitian ini antara lain untuk mendeskripsikan dan menganalisis penerapan pembelajaran sejarah melalui metode outdoor study untuk meningkatkan minat belajar siswa dan dapat meningkatkan keterampilan sosial siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat diambil kesimpulan penerapan metode outdoor study dapat meningkatkan minat belajar siswa pada pembelajaran Sejarah. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan rata-rata persentase minat siswa siswa dari 69,94% pada siklus I, dan 74,25% siklus II rata-rata persentase minat siswa meningkat sebesar 15,50 atau menjadi 85,44% pada siklus III. Penerapan metode outdoor study pada pembelajaran Sejarah dapat meningkatkan keterampilan sosial. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan persentase keterampilan sosial siswa dari siklus I persentasesebesar 74,50%, dan 76,35 pada siklus II meningkat sebesar 8,85 atau menjadi 83,35% pada siklus III.Kata kunci: keterampilan sosial, metode outdoor study, minat belajar
Perbandingan Model Sfae dan Cs Terhadap Hasil Belajar Siswa Dengan Memperhatikan Kemampuan Awal Devi Yuliana; Risma Margaretha Sinaga; Irawan Suntoro
Jurnal Studi Sosial / Journal of Social Studies Vol 6, No 1 (2018): Jurnal Studi Sosial
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research is motivated by the problem of students' ability in the beginning of learning that contributes to the low learning outcomes of students in class VIII of SMP Negeri 1 Bandar Sribhawono, East Lampung. The purpose of this study was to determine differences in Civics learning outcomes between students who learned using the SFAE model compared to learning using CS models with regard to students' initial abilities. The research method used is a quasi-experimental approach. Data collection techniques are carried out through tests (pretest and posttest). For instrument testing using validity and reliability tests. Data analysis techniques using two-way variant analysis and t test. Research results show that the use of the SFAE model can improve student learning outcomes, especially in students with high initial ability of 71.42% and 21.42% in students with moderate initial ability, while CS learning models can improve student learning outcomes with low initial ability 35.71%.Penelitian ini dilatarbelakangi masalah perbedaan kemampuan siswa diawal pembelajaran yang berkontribusi terhadap rendahnya hasil belajar Pkn siswa di kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar Sribhawono Lampung Timur.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar PKn antara siswa yang pembelajarannya menggunakan model SFAE dibandingkan dengan pembelajaran yang menggunakan model CS dengan memperhatikan kemampuan awal siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan quasi eksperimen.Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tes (pretes dan postes). Untuk uji instrument menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Teknik analisis data menggunakan analisis varian dua jalan dan uji t. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model SFAE dapat meningkatkan hasil belajar siswa terutama pada siswa memiliki kemampuan awal tinggi sebesar 71,42 % dan 21,42% pada siswa dengan kemampuan awal sedang, sedangkan model pempelajaran CS dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan kemampuan awal rendah sebesar 35,71 %.Kata kunci: CS, Hasil Belajar, SFAE  
BAHAN AJAR KEWARGANEGARAAN BERKARAKTER BAGI SISWA KELAS VII Ridwan Leo Putra; Pargito Pargito; Risma Margaretha Sinaga
Jurnal Studi Sosial / Journal of Social Studies Vol 3, No 4 (2015): Jurnal Studi Sosial
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aimed to produce teaching materials of citizenship that contains character values so it was expected that improvement in the behavior of self-learners. The method used was the development of teaching materials in the form of a text book of character. Research which was conducted produced the teaching materials products through several stages of testing and revised, are feasible to be used in the learning process in the citizenship. Assessment of the results of pre-test and post test learners, where the experimental class was using teaching materials assessment product was higher than the control classes use textbooks that existed previously. Analysis of the trial obtained coefficient t is greater than t table so that learning by using teaching materials characterized more effectively help improve the behavior of learners. The test results of assessing the effect size of products was different to the already existing.Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar kewarganegaraan yang berisikan nilai-nilai karakter sehingga diharapkan terjadinya perbaikan perilaku pada diri peserta didik. Metode yang digunakan adalah pengembangan buku teks berbentuk bahan ajar berkarakter. Penelitian yang dilakukan menghasilkan sebagai berikut penilaian ahli materi, ahli desain dan ahli bahasa terhadap produk bahan ajar melalui beberapa tahapan uji dan mengalami revisi, dinyatakan layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran Kewarganegaraan. Penilaian terhadap hasil pre test dan post test peserta didik, dimana kelas eksperimen menggunakan bahan ajar hasil produk penilaiannya lebih tinggi jika dibandingkan kelas kontrol yang menggunakan buku teks yang ada sebelumnya. Analisis ujicoba diperoleh nilai koofisien t hitung lebih besar dari t tabel sehingga pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar berkarakter lebih efektif membantu memperbaiki perilaku peserta didik. Hasil uji effect size menilai produk berbeda dengan yang telah ada.Kata kunci: bahan ajar, nilai karakter, pkn
PERILAKU KAUM MUDA DALAM KONFLIK (STUDI KASUS DI KECAMATAN PADANG CERMIN KABUPATEN PESAWARAN) Dewi Sri Leni Indah; Darsono Darsono; Risma Margaretha Sinaga
Jurnal Studi Sosial / Journal of Social Studies Vol 2, No 3 (2014): Jurnal Studi Sosial
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to determine how the relationship between young people and to know what are the factors that trigger conflict and to know what is being done to resolve the conflict youth that occurred between them. The method used in this study is a qualitative case study approach. The result of this research is the relation among the youth doesnt run well because of the attittudes that disobey the norm of culture and law. In daily interaction often leads to clashes and misunderstandings that will affect the conflict. Many of the factors that contributed to the conflict. The emotions of young people who are still unstable causing them easy to do perversity. Drinking, as well as educational and economic factors are weak regarded as a major trigger of the dispute. In addition, factors and alignments tribal officials also trigger the onset of an existing dispute.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan antarkaum muda dan untuk mengetahui faktor-faktor apa yang menjadi pemicu konflik serta untuk mengetahui upaya apa yang dilakukan kaum muda untuk menyelesaikan konflik yang terjadi antarmereka. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian ini yaitu hubungan antarkaum muda kurang berjalan dengan baik, dikarenakan perilakunya yang sering melanggar norma, baik norma kesopanan, norma agama, norma kesusilaan, norma adat dan norma hukum. Dalam pergaulannya sehari-hari sering timbul perselisihan dan kesalahpahaman yang berdampak konflik. Minum-minuman keras, serta faktor pendidikan dan ekonomi yang lemah dianggap sebagai pemicu utama timbulnya perselisihan. Selain itu faktor etnik dan keberpihakan aparat turut memicu timbulnya perselisihan yang ada.Kata kunci: kaum muda, konflik, perilaku
PENINGKATAN KETERAMPILAN SOSIAL DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN Marzius Insani; Pargito Pargito; Risma Margaretha Sinaga
Jurnal Studi Sosial / Journal of Social Studies Vol 3, No 3 (2015): Jurnal Studi Sosial
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aims of this research were to improve the social skill and students achievement by using role play method. The method which was used in this research was classroom action research. This research was conducted at SDN 1 Gedung Gumanti, Pesawaran and subject of research was students of grade V in the first semester in academic year 2014/2015. This research was conducted in 3 cycles. Data collecting technique used observation sheet, interview, and test data were analyzed using qualitative descriptive. The result showed that social skill of the students improved before cycle was 37,5%, after treatments in cycle III improved 86%, and average of student score had improvement from 43,5 before cycling, and 82,5 after treatment in cycle III. In short, role play method can be used as an interesting learning method for students so that it could be achieved the goal in learning like social skill and students achievement.Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan keterampilan sosial dan hasil belajar siswa dengan metode bermain peran (role playing). Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian tindakan dilaksanakan di SD Negeri 1 Gedung Gumanti Kabupaten Pesawaran dengan subyek penelitian siswa kelas V semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik lembar observasi, lembar wawancara, dan tes. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian keterampilan sosial siswa mengalami peningkatan dari sebelum tindakan siklus sebesar 37,5%, setelah tindakan siklus III meningkat menjadi 86% dan rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari sebelum tindakan siklus sebesar 43,5, setelah tindakan siklus III meningkat menjadi 82,5. Kesimpulannya metode bermain peran dapat dikemas menjadi pembelajaran yang sangat menarik oleh siswa sehingga dapat mengasilkan tujuan pembelajaran yang diinginkan salah satunya adalah keterampilan sosial dan hasil belajar siswa.Kata kunci: bermain peran, hasil belajar, keterampilan sosial
BUDAYA DEMOKRASI PADA OSIS Budi Cahyono; Raden Gunawan Sudarmanto; Risma Margaretha Sinaga
Jurnal Studi Sosial / Journal of Social Studies Vol 2, No 3 (2014): Jurnal Studi Sosial
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to assess the cultural democracy in the intra-school student organization and the school's role in the development of a democratic culture. The method used in this research is a qualitative, by using case study approach. The results of this research is the development of a democratic culture in the  intra-school student organization run well by implementing of culture or democratic values of tolerance on intra-school student organization namely, freedom of speech, open, communication, respect each other and togetherness. Development of democratic culture in the council supported the existence of mutual respect differences, teachers who teach tolerance, confident attitude in the opinion of students, discipline, loyalty to the organization, mutual trust and realize common interests. Constraints in the development of a democratic culture is not confident in expressing an opinion on students, authoritarian and arrogant attitude of the school, the attitude is not willing to accept other people's opinions and attitudes of feeling amazing compared to their friends.Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji budaya demokrasi yang terdapat pada organisasi siswa intra sekolah dan peran sekolah dalam pengembangan budaya demokrasi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pengembangan budaya demokrasi berjalan baik dengan dilaksanakannya kultur atau nilai-nilai demokrasi pada OSIS yaitu toleransi, kebebasan berpendapat, keterbukaan, komunikasi, saling menghargai dan kebersamaan. Pengembangan budaya demokrasi pada OSIS didukung adanya sikap saling menghargai perbedaan, guru yang mengajarkan sikap toleransi, sikap percaya diri siswa dalam berpendapat, disiplin, loyalitas pada organisasi, saling percaya dan menyadari kepentingan bersama. Hambatan dalam pengembangan budaya demokrasi adalah tidak percaya diri dalam menyampaikan pendapat pada diri siswa, sikap otoriter dan arogan dari pihak sekolah, sikap tidak mau menerima pendapat orang lain serta sikap merasa luar biasa dibanding teman-temannya.Kata kunci: budaya, demokrasi, organisasi siswa intra sekolah