Kanker serviks merupakan masalah seiring peningkatan angka kejadian dan kematian sehingga membutuhkan upaya pengendalian faktor risiko dan deteksi dini. Angka kejadian baru kanker serviks di Nusa Tenggara Timur sebesar 0,71%. Lebih dari 70% kasus ditemukan terlambat dan datang berobat ke rumah sakit atau puskesmas sudah dalam stadium lanjut. Puskemas Bakunase menjadi puskesmas terpilih untuk menerima rujukan dari dalam dan luar Kota atau Kabupaten di Provinsi NTT. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubunganfaktor risiko pada wanita yang berhubungan dengan terjadinya lesi prakanker serviks dengan metode IVA. Metode penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain kasus kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah semua wanitadi wilayah kerja Puskesmas Bakunase, Kupang. Sampel dalam penelitian berjumlah 46 responden dengan teknik sampel yang digunakan adalah consecutive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner. Data dianalisis dengan rumus uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan faktor yang berhubungan dengan terjadinya lesi prakanker serviks, yaitu umur (p = 0,046), penggunaan kontrasepsi (p = 0,002), dan tingkat pendapatan ( p = 0,047). Faktor yang tidak memiliki hubungan dalam mengalami lesi terjadi prakanker serviks dengan metode IVA, yaitu tingkat pendidikan (p = 1,000), jumlah paritas (p = 0,711), jumlah pasangan seksual (p = 1,000), dan umur pertama kali berhubungan seksual (p = 0,695). Kesimpulan penelitian ini terdapat hubungan antara umur, penggunaan kontrasepsi, dan tingkat pendapatan dengan terjadinya lesi prakanker serviks.