Suko Istijanto
Universitas 17 Agustus, Surabaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI PENYEDIAAN MESIN PAKAN IKAN LELE DI DESA NOGOSARI KABUPATEN PACITAN Rachmawati Novaria; Suko Istijanto; Ute Ch. Nasution; Agus Eko Sujianto
ADIMAS Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 2 (2019): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/adi.v3i2.1630

Abstract

Aspek penting dalam budidaya ikan lele di desa ini yaitu pakan, yang memiliki ketergantunga tinggi pada pakan pabrikan sehingga meningkatkan biaya produksi. Peningkatan biaya produksi ini menjadi masalah karena tidak diikuti oleh peningkatan harga dan penjualan sehingga keuntungan pembudidaya ikan lele tidak mengalami pertumbuhan. Tujuan studi ini yaitu memberikan pemberdayaan ekonomi kepada masyarakat melalui penyediaan mesin pakan ikan lele untuk mewujudkan kemandirian pembudidaya ikan lele di Desa NogosariKabupaten Pacitan. Metode yang digunakan disamping penyediaan mesin pakan ikan, juga melalui pendampingan terhadap kelompok pembudidaya ikan lele dan pelatihan wirausaha untuk peningkatan hasil produksi pakan ikan lele. Hasil studi bahwa pembudidaya mampumemproduksi sendiri pelet secara cepat, masal dan bermutu tinggi sesuai dengan standar pakan lele, hasil produksi di pasarkan dalam berbagai kemasan dan ukuran yang berbeda. Selain dapat memenuhi kebutuhan sendiri juga dapat dipasarkan keluar desanya, sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat sebagai tambahan penghasilan baru mereka.
AKULTURASI BUDAYA DALAM RANCANGAN ARSITEKTUR STUDI KASUS: KERATON YOGYAKARTA Ibrahim Tohar; Suko Istijanto
Jurnal Ilmiah Arsitektur Vol 11 No 2 (2021): Desember
Publisher : Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/jiars.v11i2.2201

Abstract

Keraton Yogyakarta, secara visual merupakan sekumpulan artefak yang merupakan akulturasi budaya Jawa dan Eropa. Pertemuan antara ke dua budaya dalam rancangan pada Keraton Yogyakarta memunculkan ekspresi unik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola akulturasi yang ada pada rancangan arsitektur Keraton Yogyakarta dan menafsirkan ekspresi yang terkandung di dalamnya. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik observasi dilakukan dengan cara pengamatan visual, pembuatan dokumentasi, wawancara dengan nara sumber, mengkaji literatur terkait. Hasil dari penelitian ini adalah pada Tratag Pagelaran, Tratag Sitihinggil, dan Bangsal Ponconiti, elemen-elemen berlanggam Eropa hadir memperelok bangunan gedung berlanggam arsitektur Jawa, yang berkonsep naungan, secara keseluruhan memiliki ekspresi ‘ringan’. Sedangkan pada Gedong Purwaretna dan Gedong Jene, sosok bangunan gedung berlanggam Kolonial Belanda sangat dominan, dengan ekspresi ‘berat’ yang dipercantik dengan ornamentasi berlanggam tradisional Jawa.