Yusmani Prayogo
Indonesian Legume and Tuber Crops Research Institute (ILETRI) Jln. Raya Kendalpayak KM 08, PO.BOX. 66 Malang, 65101

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Effect of Leaf Litters and Soils on Viability of Entomopathogenic Fungi Beauveria bassiana (Bals.) Vuill LISDAR IDWAN SUDIRMAN; YUSMANI PRAYOGO; YUNIMAR YUNIMAR; SEMPURNA GINTING
HAYATI Journal of Biosciences Vol. 15 No. 3 (2008): September 2008
Publisher : Bogor Agricultural University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (59.005 KB) | DOI: 10.4308/hjb.15.3.93

Abstract

Viability of Beauveria bassiana is extremely low due to toxic compounds in soils. This research was aimed to study the effect of four groups of media on viability of B. bassiana Bb-Pb2. The first group was leaf litters of onion, flowering white cabbage, cabbage, and chinese mustard, respectively; the second group was the soils containing decomposed residues of each plant of the first group; the third group was the mixtures of each media of both groups above (1:1), and the fourth group was natural top soil as a control. Each plastic bag filled with one kg of each medium was inoculated with ten ml of B. bassiana conidia (106/ml of concentration) and incubated in open area for 8 weeks. The results showed that all leaf litters of those plants and their compost soils affected the fungal viability. The highest decreasing number of colony was found on onion’s leaf litters, soil containing of decomposed onion, and the mixtures of both media. The treated B. bassiana showed significant reducing abilities of growth, conidia production and conidia germination on PDA media, except the one of control. It is suggested that the Bb-Pb2 isolate might not be effective as bioinsecticide in the soils containing either those leaf litters or composts. Key words: Beauveria bassiana, viability, leaf litters, soils
Patogenitas Kombinasi Jenis Cendawan Entomopatogen dan Kerapatan Konidia terhadap Mortalitas Larva Ulat Grayak Durroh Humairoh; M. Thamrin Hidayat; Isnawati Isnawati; Yusmani Prayogo
Biomedika Vol 9 No 1 (2016): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.999 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v9i1.254

Abstract

Ulat grayak bersifat polifag atau dapat menyerang berbagai jenis tanaman pangan, sayuran, dan buah-buahan. Kerugian-kerugian yang ditimbulkan oleh insektisida sintetik dapat mencemari lingkungan. Oleh sebab itu, penggunaan cendawan entomopatogen dapat digunakan sebagai agen hayati untuk pengendalian hama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan jenis cendawan entomo patogen serta kerapatan konidia terhadap mortalitas larva ulat grayak.Metode penelitian yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) dua faktor. Terdapat 12 perlakuan dengan 3 jenis cendawan meliputi Metarhizium anisopliae, Beauveria bassiana dan Lecanicillium lecanii menggunakan 4 macam kerapatan konidia yakni 106, 107, 108 dan 109 konidia/ml. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Data berupa persentase mortalitas larva pada 7 hari setelah aplikasi dianalisis menggunakan analisis varian dua arah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi cendawan Metarhizium anisopliae dengan kerapatan konidia 108 efektif dalam mengendalikan mortalitas larva ulat grayak hingga 61,85%.
Beauveria bassiana: Biopestisida Ramah Lingkungan dan Efektif untuk Mengendalikan Hama dan Penyakit Tanaman Marida Santi Yudha Ika Bayu; Yusmani Prayogo; Sri Wahyuni Indiati
Buletin Palawija Vol 19, No 1 (2021): Buletin Palawija Vol 19 No 1, 2021
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bulpa.v19n1.2021.p41-63

Abstract

Beauveria bassiana merupakan salah satu jenis cendawan entomopatogen yang termasuk dalam divisi Ascomycota, kelas Sordariomycetes, ordo Hypocreales dan famili Clavicipitaceae. B. bassiana dapat membunuh seluruh stadia serangga pada berbagai jenis hama tanaman dari ordo Homoptera, Hemiptera, Coleoptera, Lepidoptera, Orthoptera, Isoptera, Diptera, dan Hymenoptera. Efikasi B. bassiana dipengaruhi oleh berbagai jenis enzim yang dihasilkan yaitu: kitinase, protease, amilase, dan lipase yang berfungsi sebagai pendegradasi lapisan integumen serangga. Efikasi cendawan juga dipengaruhi oleh produksi toksin yang terdiri dari beauvericin, bassianin, bassiacridin, beauvericin, bassianolide, cyclosporine, oosporein, dan tenellin yang dapat mengganggu sistem syaraf dan membunuh serangga sasaran. Keunggulan B. bassiana bersifat ovisidal yang dapat menggagalkan penetasan telur selain membunuh stadia nimfa/larva maupun imago, sehingga dapat menekan perkembangan populasi dan menghambat terjadinya peledakan hama. Kelebihan lain B. Bassiana, yaitu bersifat endofit yang dapat menghambat perkembangan patogen tular tanah maupun penyakit karat daun (Phakospsora pachyrhizi), embun tepung (Microsphaera diffusa), dan embun bulu (Peronospora mansyurica). Cendawan B. Bassiana juga bersifat ramah lingkungan sehingga aman terhadap kelangsungan hidup musuh alami dan hewan ternak serta tidak mencemari sumber air maupun lingkungan. Aplikasi B. bassiana dapat menekan terjadinya resistensi maupun resurjensi. Waktu aplikasi B. bassiana dianjurkan pada sore hari dengan frekuensi aplikasi tiga kali. Cendawan B. bassiana prospektif untuk digunakan sebagai biopestisida dalam mengendalikan hama dan penyakit tanaman, ramah lingkungan, serta dapat digunakan sebagai alternatif pengganti pestisida sintetik.
Beauveria bassiana: Biopestisida Ramah Lingkungan dan Efektif untuk Mengendalikan Hama dan Penyakit Tanaman Marida Santi Yudha Ika Bayu; Yusmani Prayogo; Sri Wahyuni Indiati
Buletin Palawija Vol 19, No 1 (2021): Buletin Palawija Vol 19 No 1, 2021
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bulpa.v19n1.2021.p41-63

Abstract

Beauveria bassiana merupakan salah satu jenis cendawan entomopatogen yang termasuk dalam divisi Ascomycota, kelas Sordariomycetes, ordo Hypocreales dan famili Clavicipitaceae. B. bassiana dapat membunuh seluruh stadia serangga pada berbagai jenis hama tanaman dari ordo Homoptera, Hemiptera, Coleoptera, Lepidoptera, Orthoptera, Isoptera, Diptera, dan Hymenoptera. Efikasi B. bassiana dipengaruhi oleh berbagai jenis enzim yang dihasilkan yaitu: kitinase, protease, amilase, dan lipase yang berfungsi sebagai pendegradasi lapisan integumen serangga. Efikasi cendawan juga dipengaruhi oleh produksi toksin yang terdiri dari beauvericin, bassianin, bassiacridin, beauvericin, bassianolide, cyclosporine, oosporein, dan tenellin yang dapat mengganggu sistem syaraf dan membunuh serangga sasaran. Keunggulan B. bassiana bersifat ovisidal yang dapat menggagalkan penetasan telur selain membunuh stadia nimfa/larva maupun imago, sehingga dapat menekan perkembangan populasi dan menghambat terjadinya peledakan hama. Kelebihan lain B. Bassiana, yaitu bersifat endofit yang dapat menghambat perkembangan patogen tular tanah maupun penyakit karat daun (Phakospsora pachyrhizi), embun tepung (Microsphaera diffusa), dan embun bulu (Peronospora mansyurica). Cendawan B. Bassiana juga bersifat ramah lingkungan sehingga aman terhadap kelangsungan hidup musuh alami dan hewan ternak serta tidak mencemari sumber air maupun lingkungan. Aplikasi B. bassiana dapat menekan terjadinya resistensi maupun resurjensi. Waktu aplikasi B. bassiana dianjurkan pada sore hari dengan frekuensi aplikasi tiga kali. Cendawan B. bassiana prospektif untuk digunakan sebagai biopestisida dalam mengendalikan hama dan penyakit tanaman, ramah lingkungan, serta dapat digunakan sebagai alternatif pengganti pestisida sintetik.