Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Solving Mathematics Olympiad Problems Training for Primary School Teachers in Bulukumba District: Pelatihan Penyelesaian Soal-Soal Olimpiade Matematika Tingkat Sekolah Dasar bagi Guru SD di Kabupaten Bulukumba Said Fachry Assagaf; Suradi Tahmir; Muhammad Dinar
Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2020)
Publisher : Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.845 KB) | DOI: 10.35877/454RI.mattawang170

Abstract

This is elementary school teacher training to solve mathematics olympiad problems in Bulukumba district. The purpose of this training is to (1) provide information about mathematics olympiad in Indonesia (2) training teacher to solve mathematics olympiad problems, and (3) motivate primary teachers to conduct olympiad class in their school. The method is divided into two, namely the presentation and the independent tasks. The presentation focuses on the types of math competitions and the types of Olympic problems. Independent task aims to create and solve mathematics Olympiad problems for elementary school level. In addition, motivation was also being concerned in this training. The teachers were expected to use the problems in their mathematics class and also to identify students who potentially have ability join in mathematics competition. Abstrak Pengabdian ini berupa pelatihan olimpiade matematika tingkat Sekolah Dasar yang diperuntukkan bagi Guru Sekolah Dasar di Kabupaten Bulukumba. Tujuan pengabdian ini adalah untuk (1) memberikan pengetahuan terkait pelaksanaan olimpiade matematika di Indonesia (2) memberikan pemahaman terkait soal-soal olimpiade matematika, dan (3) memberikan motivasi kepada guru untuk melakukan pembimbingan olimpiade. Metode pelaksanaan terbagi atas dua yakni metode ceramah dan metode kerja mandiri. Metode ceramah berfokus kepada materi tentang jenis jenis kompetisi matematika dan jenis jenis soal olimpiade. Kerja mandiri bertujuan untuk membuat dan menyelesaikan soal olimpiade matematika tingkat SD. Selain itu, motivasi juga diberikan agar guru dapat mengadopsi soal tersbeut dalam kegiatan pembelajaran serta mencari bibit unggul yang dapat diikutkan untuk berkompetisi.
Fast and Accurate Calculation Techniques to Support Mathematics Learning of Elementary School Teachers in Takalar Regency: Teknik Berhitung Cepat dan Tepat Sebagai Penunjang Pembelajaran Matematika Guru-Guru Sekolah Dasar Di Kabupaten Takalar R. Rusli; Suradi Tahmir; Fajar Arwadi; H. Hastuty
Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2020)
Publisher : Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.344 KB) | DOI: 10.35877/454RI.mattawang206

Abstract

The application of fast calculation techniques in supporting the learning mathematics in this training activity aimed to increase the understanding of elementary school mathematics teachers about the fast calculation method that can be applied in basic algebraic calculation. The implementation of this activity was expected to improve the quality of Elementary School Mathematics education in Takalar Regency. This training used demonstration and question-and-answer methods about the fast calculation technique performed by elementary school teachers in Takalar Regency. The implementation of this activity began with observations and interviews with the Head of the Teacher and Education Personnel Division at the Takalar Regency Education Office. This activity was carried out by Syncronouse Online using the Zoom meeting application due to the Covid-19 Pandemic. There were 33 participants who attended the training. Based on the results of a questionnaire on the teacher’s perceptions about the use of fast calculation techniques, all teachers find this technique helpful. Therefore, the teachers will use this technique in teaching arithmetic to their students. Abstrak Penerapan teknik berhitung cepat sebagai penunjang pembelajaran Matematika dalam Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman guru- guru matematika sekolah dasar akan sebuah metode berhitung cepat yang dapat diterapkan dalam operasi dasar berhitung aljabar. Target khusus yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah meningkatnya mutu pendidikan Matematika Sekolah Dasar di Kabupaten Takalar. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan pelatihan ini berupa metode demonstrasi dan tanya jawab tentang teknik berhitung cepat yang dilakukan oleh guru-guru sekolah dasar Se-Kabupaten Takalar. Adapun kegiatan ini dimulai dengan observasi dan wawancara dengan kepala bidang guru dan tenaga kependidikan Dinas Pendidikan Kabupaten Takalar. Kegiatan ini dilaksanakan secara Daring Syncronouse menggunakan aplikasi meeting Zoom dikarenakan wabah Pandemi Covid – 19 masih mengganas. Peserta yang hadir saat pelaksanaan pelatihan sebanyak 33 orang. Hasil angket persepsi guru tentang penggunaan teknik berhitung cepat semua guru-guru merasa senang dengan kemampuan ini, demikian pula bahwa guru-guru akan memanfaatkan teknik ini dalam membelajarkan berhitung bagi murid-muridnya.
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMA NEGERI 1 MAKASSAR Dedi Kusnadi; Suradi Tahmir; Ilham Minggi
MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran Vol 2 No 1 (2014): June
Publisher : Department of Mathematics Education Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.515 KB) | DOI: 10.24252/mapan.2014v2n1a9

Abstract

>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi Kurikulum 2013 dalam pembelajaran matematika di SMA Negeri 1 Makassar yang meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, dan pedoman wawancara. Subjek penelitian ini adalah guru matematika yang mengajar di kelas X  sebanyak 3 guru yang terbagi dalam 2 guru yang sudah mengikuti pelatihan dan 1 guru yang belum mengikuti pelatihan Kurikulum 2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perencanaan Pembelajaran Matematika oleh guru berdasarkan Kurikulum 2013 pada subjek NH dan ML  yang sudah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 berada pada kategori baik, begitu juga dengan subjek MB yang belum mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 berada pada kategori baik. Pelaksanaan Pembelajaran Matematika oleh guru berdasarkan Kurikulum 2013 pada subjek yang sudah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 berada pada kategori yang berbeda, subjek NH berada pada kategori baik, sedangkan subjek ML berada pada kategori cukup baik. Selanjutnya subjek MB yang belum mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 berada pada kategori cukup baik. Penilaian Pembelajaran Matematika oleh guru berdasarkan Kurikulum 2013 pada subjek NH dan ML yang sudah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 berada pada kategori baik, sedangkan subjek MB yang belum mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 berada pada kategori kurang baik.
Deskripsi Pemahaman Geometri Siswa SMP pada Materi Segiempat berdasarkan Teori Van Hiele ditinjau dari Gaya Kognitif Siswa Suradi Tahmir; J. Ja'faruddin; Nurul Fitriany Abbas
Issues in Mathematics Education (IMED) Vol 2, No 1 (2018): Maret
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.71 KB) | DOI: 10.35580/imed9478

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan pemahaman geometri siswa SMP pada materi segiempat berdasarkan teori van Hiele dan ditinjau dari gaya kognitif siswa. Subjek pada penelitian ini merupakan siswa SMP yang dipilih berdasarkan tes GEFT yaitu 1 siswa yang memiliki gaya kognitif Field Dependent dan 1 siswa yang memiliki gaya kognitif Field Independent. Selanjutnya subjek mengerjakan tes pemahaman geometri pada materi segiempat dan melakukan wawancara untuk memperoleh data pemahaman geometri siswa pada materi segiempat. Pemahaman geometri subjek dideskripsikan melalui teori van Hiele yang memuat tingkat pemahaman geometri van Hiele yaitu visualization, analysis, abstraction, formal deduction, dan rigor. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pemahaman geometri siswa dengan dengan gaya kognitif Field Dependent dan siswa dengan gaya kognitif Field Independent. Siswa dengan gaya kognitif Field Independent memiliki pemahaman geometri pada materi segiempat yang lebih baik pada tiap tingkat pemahaman geometri yang telah ia capai dan berada pada tingkatan yang lebih tinggi dibandingkan siswa dengan gaya kognitif Field Dependent. Siswa dengan gaya kognitif Field Independent telah mencapai tahap awal formal deduction sedangkan siswa dengan gaya kognitif Field Dependent masih berada pada tingkat analysis.Kata Kunci:Pemahaman Geometri, Teori van Hiele, Tingkat Pemahaman Geometri van Hiele, Segiempat, Gaya Kognitif.Abstract. This research is a descriptive research with qualitative approach which aims to describe Junior High School students’ geometry understanding on quadrilateral based on van Hiele Theory and observed from students’ cognitive style. Subjects in this study were Junior High School students who were selected  based on GEFT test i.e. 1 student who has Field Dependent cognitive style and 1 student who has Field Independent cognitive style.  Then, subject undertook a geometry understanding test on quadrilateral material and conducted interviews to obtain data of students’ geometric understanding on quadrilateral. Subjects’ geometry understanding were described by van Hiele theory that contained van Hiele level of geometry understanding i.e. visualization, analysis, abstraction, formal deduction, and rigor. The result of this study show that there are differences in geometry understanding between student with Field Dependent cognitive style and student with Field Independent cognitive style. Student with Field Independent cognitive style has geometry understanding on quadrilateral better at each level of geometry understanding that had been achieved and was at higher level than student with Field Dependent cognitive style.  Student with Field Independent cognitive style has reached the initial stage of formal deduction, while student with Field Dependent cogitive style still is at analysis level.Keywords:Geometry Understanding; Van Hiele Theory; Van Hiele Level of Geometry Understanding; Quadrilateral; Cognitive Style..
Miskonsepsi pada Materi Aljabar Siswa Kelas VIII SMP Najmawati Azis; Suradi Tahmir; Ilham Minggi
Issues in Mathematics Education (IMED) Vol 4, No 2 (2020): September
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (700.439 KB) | DOI: 10.35580/imed15329

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan miskonsepsi siswa kelas VIII dalam menyelesaikan soal pada materi aljabar. Untuk mengidentifikasi terjadinya miskonsepsi dalam penelitian ini, menggunakan CRI (Certaninty of Respon Index) yaitu ukuran tingkat keyakinan/kepastian reposnden dalam menjawab setiap soal yang diberikan. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu tes diagnostik yang dilengkapi dengan kriteria CRI dan wawancara. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa beberapa jenis miskonsepsi yang teridentifikasi adalah (1) Siswa mengalami miskonsepsi konsep terkait definisi variabel dan koefisien, (2) Siswa mengalami miskonsepsi hitung terkait pengoperasian suku-suku sejenis, (3) Siswa mengalami miskonsepsi tanda terkait konstanta, dan (4) Siswa mengalami miskonsepsi terjemahan terkiat koefisien. Kata Kunci: miskonsepsi, kosep pada materi aljabar, metode CRI This research aimed to describe the misconception of class VIII students to solving questions in algebra material. To identify the occurrence of misconceptions in this study, using CRI (Certaninty of Respon Index) was a measure the level of confidence / certainty of respondent in answering each question (problem) given. The instrument data collection technique used was a diagnostic test with CRI criteria and interview. The research result concluded that several types of misconception indetified were (1) Student experienced concept misconception related to definition of variableand coefficient, (2) Student experienced count misconception related to the operation of like terms, (3) Student experienced sign misconception related to constant and (4) Student experienced translation misconception related to coefficient. Keywords: misconception, concepts on algebra material, CRI method
Deskripsi Kemampuan Komunikasi Matematis Ditinjau dari Tingkat Kemampuan Matematika Siswa SMA Suradi Tahmir; N. Nasrullah; Sri Nurwana
Issues in Mathematics Education (IMED) Vol 4, No 1 (2020): Maret
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (890.746 KB) | DOI: 10.35580/imed15289

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan tujuan untuk mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis ditinjau dari tingkat kemampuan matematika siswa SMA dalam memahami pokok bahasan persamaan trigonometri. Terdapat 3 subjek penelitian yaitu satu siswa berkemampuan tinggi (KMT), satu siswa berkemampuan sedang (KMS), dan satu siswa berkemampuan rendah (KMR). Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah instrumen soal tertulis dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan kemampuan matematika tinggi mampu menuliskan dengan rinci alur penyelesaian masalah, menjelaskan penyelesaiannya dengan tepat dan sistematis serta mampu membuat kesimpulan dengan tepat. Selain itu, siswa mampu memberikan alasan yang logis terhadap langkah-langkah penyelesaian masalahnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa siswa mampu mengkomunikasikan hasil pekerjaannya secara detail. Siswa dengan kemampuan matematika sedang masih memiliki kesalahan dan kekeliruan dalam penyelesaian masalah, alasan-alasan yang digunakan dalam penyelesaian terkadang belum tepat dan penulisan kesimpulan belum sesuai dengan perintah soal. Dengan kata lain, siswa masih kurang mampu untuk mengkomunikasikan hasil pekerjaannya secara detail. Siswa dengan kemampuan matematika rendah cenderung menuliskan penyelesaian masalah secara singkat, belum mampu membuat kesimpulan dari penyelesaian dibuatnya serta belum mampu untuk memberikan penjelasan dari penyelesaian yang dibuatnya. Hal ini menunjukkan bahwa siswa belum mampu mengkomunikasikan hasil pekerjaannya. Kata kunci : Komunikasi Matematis, Matematika Sekolah, Trigonometri This research is a qualitative research with the aim of describing mathematical communication skills in terms of the level of mathematical ability of students in Senior High School to an understanding of trigonometric equations. There were 3 research subjects namely one student that has high-ability (KMT), one student that has medium-ability (KMS), and one student that has low-ability (KMR). The instruments used in data collection are written questions and interviews. This research shows that student with high mathematical abilities is able to write in detail the flow of problem solving, explain the solution correctly and systematically and be able to draw conclusions appropriately. In addition, students are also able to provide logical reasons for the steps to resolve the problem. Show that can be said that students are able to communicate the results of their work in detail. Student with moderate mathematical abilities still has errors and errors in solving problems, the reasons used in the settlement are sometimes still not correct and the writing of conclusions is still not in accordance with the command questions. So that it can be said that student is still unable to communicate the results of their work in detail. Student with low mathematical abilities tends to write down problem solving briefly, has not been able to draw conclusions from the solutions made and also has not been able to provide an explanation of the solutions made. This shows that student has not been able to communicate the results of their work. Keyword : Mathematical Communication, School Mathematic,Trigonometric
Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal pada Materi Persamaan Kuadrat Grace Lisurara' Sura'; Suradi Tahmir; Awi Dassa
Issues in Mathematics Education (IMED) Vol 5, No 1 (2021): Maret
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.143 KB) | DOI: 10.35580/imed19914

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal pada materi persamaan kuadrat. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah 3 orang siswa kelas XI SMK Negeri di Makassar yang dipilih berdasarkan banyaknya kesalahan yang dilakukan dalam menyelesaikan soal pada materi persamaan kuadrat. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan metode tes diagnostik dan wawancara kemudian melalui tiga tahapan analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian diperoleh bahwa jenis kesalahan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal persamaan kuadrat meliputi kesalahan konsep, kesalahan prinsip, dan kesalahan perhitungan. Hal ini disebabkan karena rendahnya pengetahuan prasyarat siswa tentang operasi bilangan, siswa belum memahami tentang menentukan akar-akar persamaan kuadrat dengan cara melengkapkan bentuk kuadrat sempurna, dan siswa tidak memahami rumus abc untuk menentukan akar-akar persamaan kuadrat, serta siswa kurang teliti menggunakan operasi hitung.Kata kunci: Analisis Kesalahan, Kesalahan Konsep, Kesalahan Perhitungan, Kesalahan Prinsip, Persamaan KuadratThis study aims to describe students’ errors in solving questions of quadratic equation. This research type is descriptive research using qualitative approach. The subject of this research is 3 students of grade XI SMK Negeri in Makassar who were selected based on the number of errors experienced in solving questions of quadratic equation. Data collection techniques used in this study is diagnostic test and interview methods then through three stages of data analysis namely data reduction, data presentation, and conclusion. The results obtained that the types of errors experienced by students in solving quadratic equation included conceptual error, principle error, and calculation error. This was because the low of students’ prerequisite knowledge about number operations, students didn’t understand about finding the roots of quadratic equation by completing the perfect square, students didn’t understand the abc formula to finding the roots of quadratic equation, and students inaccurate using arithmetic operations.Keyword: Error Analysis, Concept Error, Calculation Error, Principle Error, Quadratic Equation
Pengaruh Sistem Manajemen Pembelajaran Virtual Berbasis Schoology Terhadap Disposisi Matematis Siswa Suradi Tahmir; N. Nasrullah; Eka Hermia
Issues in Mathematics Education (IMED) Vol 5, No 1 (2021): Maret
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.487 KB) | DOI: 10.35580/imed19911

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan pengaruh penggunaan Sistem Manajemen Pembelajaran (SMP) virtual, yaitu schoology, terhadap disposisi matematis siswa dalam pembelajaran matematika. Penelitian ini tergolong eksperimen semu (quacy experiment), yang melibatkan dua kelas yang diberikan perlakuan yang berbeda, kelas pertama yang diberikan perlakuan menggunakan sistem manajemen pembelajaran virtual menggunakan  schoology  dengan model pembelajaran Blended Learning dan di sebut kelas eksperimen, sedangkan kelas kedua diajarkan dengan menggunakan model pengajaran langsung dan disebut kelas kontrol. Populasi dalam penelitian adalah semua siswa kelas XI di salah satu SMA negeri di Makassar. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Untuk pengumpulan data, instrumen yang digunakan adalah angket disposisi matematis (pre-nontest dan post-nontest) dan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran. Data tersebut dianalisis dengan teknik statistik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil penelitian membuktikan bahwa penggunaan sistem manajemen pembelajaran virtual berbasis schoology dengan model pembelajaran blended learning terhadap disposisi matematis lebih baik dari pada model pengajaran langsung.Kata Kunci: SMP Virtual,Kelas Virtual, Schoology, Disposisi matematis  This study aims to show the effect of the use of virtual Learning Management System (LMS), namely schoology, on the mathematical disposition of students in learning mathematics. This research is classified as quasi experiment, which involves two classes given different treatments, the first class is treated using a virtual learning management system using schoology with a Blended Learning learning model and called an experimental class, while the second class is taught using a model direct teaching and is called the control class. The population in this study were all students majoring in class XI in one of the state high schools in Makassar. Sampling in this study using purposive sampling technique. For data collection, the instruments used were a mathematical disposition questionnaire (pre-test and post-test) and an observation sheet of the implementation of learning. The data was analyzed with descriptive statistical techniques and inferential statistics. The results of the study prove that the virtual learning management systems based schoology with blended learning models towards mathematical dispositions is better than direct teaching models.Keywords: Virtual SMP, Virtual Class, Schoology Mathematical Disposition
Analisis Aktivitas Belajar Siswa Berprestasi dalam Pembelajaran Matematika S Saharia; Suradi Tahmir; Nurwati Djam'an
Issues in Mathematics Education (IMED) Vol 1, No 2 (2017): September
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.378 KB) | DOI: 10.35580/imed9461

Abstract

Abstrak. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Subjek penelitian ini adalah 3 siswa yang berasal dari salah satu sekolah swasta di Makassar yang memiliki nilai lapor matematika tertinggi dan pernah mengikuti olimpiade matematika. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa berprestasi dilakukan beberapa teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan catatan lapangan. Adapun teknik analisis data yang digunakan yaitu pemaparan data, reduksi data, penyajian data, kesimpulan dan verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh aktivitas belajar matematika siswa berprestasi yaitu memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru dengan baik, menulis/mencatat materi yang ditulis oleh gurunya, aktif dalam proses pembelajaran, menjadi tutor, segera mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurunya, selalu mengerjakan soal-soal latihan olimpiade, selalu meluangkan waktu untuk belajar matematika baik di sekolah maupun diluar sekolah, belajar matematika di berbagai referensi, mengikuti bimbingan belajar olimpiade di sekolah, mengikuti bimbingan belajar atau kursus di luar sekolah, mengikuti karantina di sekolah sebelum lomba olimpiade.Kata Kunci: Aktivitas belajar, siswa berprestasi, dan pembelajaran matematikaAbstract. The type of research is a qualitative research  using descriptive approach. This subject research is 3 students who come from one of private schools in Makassar with highest score of mathematical and had ever followed mathematics olympiad. To know learning activities of student with high achievement SMP Islam Athirah Makassar conducted several techniques of data collection is observation, interview, and field notes. The data analysis techniques used are data exposure, reduction, presentation, conclusions and verification. Based on the result of research and discussion obtained learning activities of  students with high achievement is pay attention and listen explanation well, writing / recording material written by her teacher, active on learning process, tutoring in class, always expressed opinion, became tutor in class, immediately doing the tasks given by her teacher, always doing the exercises of the Olympics, always taking the time to study mathematics in school and outside school, studying mathematics in various references, following the tutorial of studying olympiad at school, follow the guidance of study or courses outside school, follow the quarantine at school before the Olympic race.Keywords: Learning activities, students with high achievement, and learning mathematics.
The Description of Student's Mathematical Communication Skills in Solving Circle Problems in Term of Learning Style Suradi Tahmir; Sahid Sahid; Erjun D.
SAINSMAT: Journal of Applied Sciences, Mathematics, and Its Education Vol. 11 No. 2 (2022)
Publisher : PT Mattawang Mediatama Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35877/sainsmat723

Abstract

This research aims to find out the description of a student's mathematical communication skills in solving circle problems, judging from learning style. The type of research used is qualitative research with a descriptive approach.There are six research subjects namely, two visual learning style students, two auditorial learning style students, and two kinesthetic learning style students. The main instrument in this research is the researcher and supporting instruments used are written test instruments and interview guidelines. Data collection techniques in this study are tests and interviews. Data analysis techniques were used, namely data condensation, data presentation, and drawing conclusions. The results showed that subjects with visual learning styles were able to meet all indicators of mathematical communication ability while subjects with auditory learning styles and kinesthetic learning styles were only able to meet 3 of 5 indicators of mathematical communication ability.