Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Penerapan Self Assessment (Penilaian Diri) Pada Topik Sistem Koordinat Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Nurwati Djam'an; J Ja'faruddin; N Nadzra
Issues in Mathematics Education (IMED) Vol 1, No 1 (2017): Maret
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.258 KB) | DOI: 10.35580/imed9251

Abstract

Absrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa berdasarkan self assessment dan assessment yang dilakukan oleh guru, mengetahui perbedaan nilai self assessment dan assessment yang dilakukan oleh guru, serta mengetahui perbedaan nilai rata-rata tes sebelum dan sesudah penerapan self assessment. Pengukuran terhadap hasil belajar siswa dilakukan terhadap kelompok belajar kelas VIII disalah satu SMP Negeri di Makassar. Sampel diambil dengan teknik random sampling. Metode pengambilan data menggunakan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar self assessment dan tes hasil belajar. Nilai hasil belajar siswa berdasarkan self assessment diperoleh nilai rata-rata 84.60 dan nilai hasil belajar siswa berdasarkan assessment yang dilakukan guru diperoleh nilai rata-rata 80.83. Perbedaan nilai self assessment dan assessment yang dilakukan oleh guru diukur melalui analisis statistik inferensial menggunakan SPSS 20.0 dan diperoleh hasil sig. (2-tailed) 0,000 < α = 0.05 yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima sehingga hipotesis diterima. Adapun perbedaan nilai rata-rata tes sebelum dan setelah penerapan self assessment juga diukur melalui analisis statistik inferensial menggunakan SPSS 20.0 dan diperoleh hasil sig. (2-tailed) 0,000 < α = 0.05 yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti hipotesis diterima. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan nilai self assessment dan assessmen yang dilakukan oleh guru serta terdapat perbedaan nilai rata-rata tes sebelum dan sesudah penerapan self assessment.Kata kunci: self assessment, hasil belajar, sistem koordinatAbsract. This study aims to determine student learning outcomes based on self assessment and assessment conducted by the teacher, knowing the difference in the value of self assessment and assessment carried out by the teacher, and knowing the difference in the average score of the test before and after the implementation of the self assessment. Measurement of student learning outcomes was carried out on the class VIII learning group of SMP Negeri in Makassar. Samples were taken by random sampling technique. Data retrieval method using the instrument used in this study is a self assessment sheet and learning outcomes test. The value of student learning outcomes based on self assessment obtained an average value of 84.60 and the value of student learning outcomes based on assessment conducted by the teacher obtained an average value of 80.83. The difference in the value of self assessment and assessment conducted by the teacher was measured through inferential statistical analysis using SPSS 20.0 and the results of the sig. (2-tailed) 0,000 <α = 0.05 which means that H0 is rejected and H1 is accepted so that the hypothesis is accepted. The difference in the average test scores before and after the application of self-assessment was also measured through inferential statistical analysis using SPSS 20.0 and the results of the sig. (2-tailed) 0,000 <α = 0.05, which means that H0 is rejected and H1 is accepted, which means the hypothesis is accepted. Based on the results of the study it can be concluded that there are differences in the value of self assessment and assessment conducted by the teacher and there are differences in the average scores of tests before and after the application of self assessment.Keywords: self assessment, learning outcomes, coordinate system.
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe DMR (Diskursus Multi Representasi) terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Mengkendek, Tana Toraja Dyhonest Pigeon Fortune; D. Djadir; Nurwati Djam&#039;an
Issues in Mathematics Education (IMED) Vol 2, No 1 (2018): Maret
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.932 KB) | DOI: 10.35580/imed9483

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe DMR terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 5 Mengkendek, Tana Toraja. Populasinya adalah siswa SMP Negeri 5 Mengkendek Tahun Ajaran 2017/ 2018. Sampel diambil dengan metode cluster, dipilih 2 kelas unit sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dan tes hasil belajar matematika. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan bantuan progam pengolahan data statistik SPSS. Hasil analisis statistika deskriptif menunjukkan: (1)keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe DMR sudah terlaksana dengan sangat baik, (2) keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran konvensional sudah terlaksana dengan sangat baik (3) hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 5 Mengkendek pada kedua kelas dikategorikan tinggi, dimana pada kelas eksperimen yaitu VII A memperoleh skor rata-rata 85,74 dengan simpangan baku 8,49 dari skor ideal 100 dan pada kelas kontrol yaitu VII B memperoleh skor rata-rata 80,13 dengan simpangan baku 6,45 dari skor ideal 100. Hasil analisis inferensial menunjukkan hasil belajar (nilai posttest) siswa yang diajar dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe DMR lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang diajar dengan menerapkan model pembelajaran konvensional.Kata Kunci: Pengaruh, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe DMR (Diskursus Multi Representatisi), Model Pembelajaran Konvensional, Hasil Belajar MatematikaAbstract. This research is a quasi experimental research which aims to know the influence of cooperative learning model type multi representative discourse towards mathematics learning achievement of 7th grade students of SMP Negeri 5 Mengkendek, Tana Toraja.The population is students of SMP Negeri 5 Mengkendek academic year2017/2018. Sampling technique is cluster method, in this case selected 2 class as experimental class and control class. Data collection is observation sheet of learning implementation and test of mathematics learning achievement. Data analysis used SPSS statistical data processing program. The result of descriptive statistical analysis shows: (1) learning implementation by using cooperative learning model type multi representative discoursein very good category (2) the implementation of learning by using conventional learning model in very good category, (3) mathematics learning achievement of two classin high category, whereas in the experimental class obtained average score 85.74 with standard deviation 8.49 from the ideal score 100 and in the control class obtained average score 80.13 with deviation 6.45 from ideal score 100. The result of inferential analysis shows the learning achievement of students used cooperative learning model type multi representative discourse is higher than the result of student used conventional learning model.Keywords: Influence, Cooperative Learning Model Type Multi Representative Discourse, Conventional Learning Model, Mathematics Learning Achievement
Analisis Pemahaman Konseptual dan Prosedural Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika Berdasarkan Gaya Belajar W. Wawan; Ahmad Thalib; Nurwati Djam&#039;an
Issues in Mathematics Education (IMED) Vol 1, No 2 (2017): September
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.609 KB) | DOI: 10.35580/imed9469

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai analisis pemahaman konseptual dan prosedural siswa dalam menyelesaikan soal matematika berdasarkan gaya belajar siswa, untuk memenuhi tujuan tersebut dilakukan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Subjek dari penelitian ini terdiri dari enam orang. Keenam subjek penelitian tersebut dipilih berdasarkan kategori gaya belajar siswa kelas X  pada salah satu SMA di kabupaten Bulukumba. Dua subjek mewakili kategori gaya belajar visual (PAR dan MRK), dua subjek mewakili kategori gaya belajar auditorial (ARR dan HMY) dan dua subjek mewakili kategori gaya belajar kinestetik (MTA dan SZD). Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri sebagai instrumen utama yang didukung oleh instrumen yaitu kuesioner gaya belajar, tes pemahaman konseptual dan prosedural dan pedoman wawancara. Hasil dari penelitian ini menunjukkan subjek dengan gaya belajar visual dan subjek dengan gaya belajar auditorial telah memenuhi tiga indikator pemahaman konseptual. Sedangkan subjek dengan gaya belajar kinestetik yaitu Subjek MTA memenuhi tiga indikator pemahaman konseptual, dan subjek SZD hanya memenuhi dua indikator pemahaman konseptual. Untuk pemahaman prosedural semua subjek tidak memenuhi indikator pengetahuan tentang algoritma, pengetahuan tentang teknik dan metode serta kriteria untuk menentukan kapan harus menggunakan prosedur yang tepat. Hal ini menunjukkan bahwa gaya belajar siswa tidak mempunyai hubungan dengan pemahaman konseptual dan proseduralnya.Kata kunci: Pemahaman Konseptual, Pemahaman Prosedural, Gaya BelajarAbstract. This Research aimed to obtain information about the analysis of student’s conceptual and procedural comprehending in solving mathematics problems based on learning styles, the aimed of this research was done by descriptive qualitative research. The subject of this research consists of six people. The six subjects were chosen based on the learning style category of students of class X in SMA Bulukumba. Two subjects represented visual learning style categories (PAR and MRK), two subjects represented auditory learning styles categories (ARR and HMY) and two subjects represented kinesthetic learning styles categories (MTA and SZD). Instruments in this research were the researchers itself as the main instrument supported by the instrument of learning style questionnaire, conceptual and procedural comprehending test and interview guidelines. The results of this research indicate that subjects with visual learning styles and subjects with auditory learning styles meet three indicators of conceptual comprehending. Whereas the subject with kinesthetic learning styles is the subject of MTA meet three indicators of conceptual comprehending and the subject of SZD meet only two indicators of conceptual comprehending. For procedural comprehending all subjects do not meet the knowledge indicators of the algorithm, knowledge of techniques and methods and criteria for determining when to use appropriate procedures. This suggests that the learning style of the students has no connection with their conceptual and procedural comprehending.Keywords: Conceptual Comprehending, Procedural Comprehending, Learning Styles
Deskripsi Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Berkemampuan Matematika Tinggi Ditinjau dari Perbedaan Gender F Firman; A Alimuddin; Nurwati Djam&#039;an
Issues in Mathematics Education (IMED) Vol 1, No 1 (2017): Maret
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.893 KB) | DOI: 10.35580/imed9253

Abstract

Abstrak. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang memiliki tujuan untuk mendeskripsikan karakteristik kemampuan komunikasi matematis siswa berkemampuan matematika tinggi dalam pemecahan masalah matematika ditinjau dari perbedaan gender pada materi sistem persamaan linear dua variabel. Subjek dalam penelitian ini adalah 2 orang siswa kelas VIII, yaitu 1 orang siswa laki-laki berkemampuan matematika tinggi (KTL) dan 1 orang siswa perempuan berkemampuan matematika tinggi (KTP). Untuk pengumpulan data, instrumen yang digunakan adalah soal tertulis dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan (1) pada proses menganalisis dan mengevaluasi ide matematis dan strategi penyelesaian, subjek KTL mampu menganalisis dan mengevaluasi ide matematis yang tersedia pada permasalahan dengan baik, sedangkan subjek KTP tidak mampu menganalisis dan mengevaluasi ide matematis yang tersedia pada permasalahan dengan baik; (2) pada proses mengkomunikasikan ide matematis dan strategi penyelesaian, subjek KTL mengerjakan setiap langkah dengan prosedur yang cukup lengkap dan detail namun tidak mahir menggunakan alternatif/prosedur lain untuk menyelesaikan masalah yang diberikan, sedangkan subjek KTP mengerjakan setiap langkah dengan prosedur yang ringkas namun mahir menggunakan alternatif/prosedur lain untuk menyelesaikan masalah yang diberikan; dan (3) pada proses menggunakan bahasa matematika untuk menyatakan ide matematis secara tepat, kedua subjek menggunakan dan memahami dengan baik beberapa pemisalan dan model matematika yang digunakan dalam penyelesaian soal.Kata Kunci: Kemampuan komunikasi matematis, kemampuan matematika tinggi, gender.Abstract. This research is a qualitative research that has a purpose to describe mathematical communication ability of students with high level mathematical ability in solving mathematics problem with regards to gender differences in material system of linear equation in two variabels. The subjects in this research were 2 students on grade VIII, that is one male student with high level mathematical ability (KTL) and one female student with high level mathematical ability (KTP). For data collection, the instruments used are written test and interviews. The results showed that (1) in the process of analyze and evaluate the mathematical ideas and solving strategies, the subject KTL be able to analyzed and evaluated the mathematical ideas on the problem well, while the subject KTP did not be able to analyzed and evaluated the mathematical ideas on the problem well; (2) in the process of communicate their mathematical thinking coherently and clearly, the subject KTL do every step with a complete and detailed procedure but are not adept at using alternative/other procedures to solve the problem given, while the subject KTP does every step with a concise yet advanced procedure using alternatives/other procedures to resolve the given problem; and (3) in the process of use the language of mathematics to express mathematical ideas precisely, both subjects used and well understood some of the mathematical modeling and models used in solving the problems.Keywords: Mathematical communication ability, high level mathematical ability, gender.
Karakteristik Pemecahan Masalah Matematika Ditinjau dari Gaya Kognitif Siswa Sitti Hajar; B. Bernard; Nurwati Djam&#039;an
Issues in Mathematics Education (IMED) Vol 2, No 1 (2018): Maret
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.819 KB) | DOI: 10.35580/imed9485

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik pemecahan masalah matematika ditinjau dari gaya kognitif siswa. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI MIPA SMAN 8 Makassar yang terdiri dari 2 siswa dengan gaya kognitif FI dan 2 siswa dengan gaya kognitif FD. Instrumen pada penelitian ini adalah tes GEFT, tes pemecahan masalah dan pedoman wawancara. Pengumpulan data dilakukan melalui analisis data hasil tes tertulis pemecahan masalah dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pada tahap memahami masalah, subjek FI tidak menuliskan hal yang diketahui dan hal yang ditanyakan, sedangkan subjek FD menuliskan hal yang diketahui dan hal yang ditanyakan; (2) pada tahap membuat rencana pemecahan masalah, subjek FI menuliskan rumus atau menyusun suatu persamaan yang akan digunakan dalam pengerjaan, sedangakan subjek FD menyusun lebih dari satu rencana pemecahan masalah atau menyelesaikan masalah yang diberikan dengan berbagai cara. Selain itu, subjek FD cenderung langsung membuat pemisalan; (3) pada tahap menjalankan rencana pemecahan, subjek FI  memasukkan data-data pada rumus yang telah dipilih di tahap perencanaan atau menggunakan cara subtitusi-eliminasi dan menyelesaikannya dengan operasi aljabar (penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian) sehingga diperoleh penyelesaian dari masalah tersebut, sedangkan subjek FD memasukan data atau nilai yang tidak berasal dari soal ke dalam rumus yang telah dipilih di tahap perencanaan; (4) pada tahap memeriksa kembali, subjek FI tidak memeriksa kembali jawaban sebelum mengumpulkan lembar jawabannya, sedangkan subjek FD memeriksa kembali jawaban sebelum mengumpulkan lembar jawabannya.Kata Kunci: Karakteristik, Pemecahan Masalah  Matematika dan Gaya KognitifAbstract. This research is a qualitative research with descriptive approach that aims to describe the characteristics of problem solving mathematics in terms of student cognitive style. The subjects of the study were students of class XI MIPA SMAN 8 Makassar consisting of 2 students with FI cognitive style and 2 students with cognitive style FD. instruments in this study are GEFT test, problem-solving test and interview guidance. Data collection is done through data analysis of written test of problem solving and interview.The results showed that: (1) at the stage of understanding the problem, the subject of the FI did not write down the known and the thing asked, while the subject of the FD wrote down the known and the question asked; (2) at the stage of making a problem-solving plan, the subject of the FI writes the formula or constructs an equation to be used in progress, while the subject of the FD compiles more than one problem-solving plan or solves the problem in various ways. In addition, the subject of FD tends to directly create an interface; (3) at the stage of carrying out the split plan, the subject of the FI includes data on the formula chosen in the planning stage or using the substitution-elimination method and completes it by algebraic operations (sum, subtraction, multiplication and division) to obtain a settlement of the problem, whereas the subject of FD includes data or values that are not derived from the problem into the formula chosen in the planning stage; (4) at the re-examining stage, the FI subject does not review the answer before collecting the answer sheets, while the FD subject re-examines the answer before collecting the answer sheets.Keywords: Characteristics, Mathematical Problem Solving and Cognitive Style
Pengaruh Kemampuan Berpikir Kreatif dan Kepercayaan Diri Siswa yang Mengikuti Organisasi Sekolah Terhadap Hasil Belajar Matematika L Lidyasari; A Alimuddin; Nurwati Djam&#039;an
Issues in Mathematics Education (IMED) Vol 1, No 2 (2017): September
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.731 KB) | DOI: 10.35580/imed9458

Abstract

Abstrak. Penelitian ini merupakan penelitian ex post facto bertujuan untuk mengetahui pengaruh berpikir kreatif dan kepercayaan diri siswa yang mengikuti organisasi sekolah terhadap hasil belajar matematika materi peluang pada siswa SMA Segeri Kabupaten Pangkep. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Segeri pada tahun ajaran 2016/2017. Pengambilan sample menggunakan teknik simple random sampling. Kemudian didapat 2 kelas sebagai sampel.Penelitian ini hanya meneliti siswa yang mengikuti organisasi sekolah dengan jumlah siswa yang mengikuti organisasi sekolah dari 2 kelas yaitu 43 orang siswa. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan tiga instrumen, yaitu tes kemampuan berpikir kreatif, angket percaya diri dan tes hasil belajar matematika. Data yang diolah menggunakan SPSS. Hasil analisis statistik deskriptif menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas XI IPA SMA Segeri yang mengikuti organisasi sekolah berada pada kategori sedang, kemampuan berpikir kreatif berada pada kategori baik dan sangat baik sedangkan untuk percaya diri siswa dikategorikan sedang. Hasil analisis inferensial menunjukkan bahwa ada pengaruh secara bersama-sama antara kemampuan berpikir kreatif dan kepercayaan diri siswa terhadap hasil belajar matematika siswa kelas XI IPA SMA Segeri.Kata Kunci: Kemampuan berpikir kreatif, kepercayaan diri, hasil belajar matematika.Abstract. This research is ex post facto research aims to know the influence of creative thinking and self confidence of students who follow the organization of the school on the mathematics learning outcomein material opportunities of students of SMA Segeri Pangkep regency. The population of this study is all students of class XI IPA SMA Segeri in the academic year 2016/2017. Sampling using simple random sampling technique.Then got 2 classes as sample. This research only examine student who follow organization of school with number of student follow school organization from 2 classes that is 43 students. The data were collected by using three instruments, namely the test of creative thinking ability, self-confidence questionnaire and test of mathematics learning result. The data is processed using SPSS. The result of descriptive statistics analysis shows that the result of mathematics learning of class XI IPAstudents of SMA Negeri who follow the organization of the school is in the medium category, the ability to think creatively is in good category and very good while for the students' self-confidence is categorized being. The result of inferential analysis shows that there is a mutual influence between the ability of creative thinking and students 'self confidence in the students' mathematics learning outcomes of grade XI IPA SMA Segeri.Keywords: Creative thinking ability, self confidence, mathematics learning outcome.
Analisis Aktivitas Belajar Siswa Berprestasi dalam Pembelajaran Matematika S Saharia; Suradi Tahmir; Nurwati Djam&#039;an
Issues in Mathematics Education (IMED) Vol 1, No 2 (2017): September
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.378 KB) | DOI: 10.35580/imed9461

Abstract

Abstrak. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Subjek penelitian ini adalah 3 siswa yang berasal dari salah satu sekolah swasta di Makassar yang memiliki nilai lapor matematika tertinggi dan pernah mengikuti olimpiade matematika. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa berprestasi dilakukan beberapa teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan catatan lapangan. Adapun teknik analisis data yang digunakan yaitu pemaparan data, reduksi data, penyajian data, kesimpulan dan verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh aktivitas belajar matematika siswa berprestasi yaitu memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru dengan baik, menulis/mencatat materi yang ditulis oleh gurunya, aktif dalam proses pembelajaran, menjadi tutor, segera mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurunya, selalu mengerjakan soal-soal latihan olimpiade, selalu meluangkan waktu untuk belajar matematika baik di sekolah maupun diluar sekolah, belajar matematika di berbagai referensi, mengikuti bimbingan belajar olimpiade di sekolah, mengikuti bimbingan belajar atau kursus di luar sekolah, mengikuti karantina di sekolah sebelum lomba olimpiade.Kata Kunci: Aktivitas belajar, siswa berprestasi, dan pembelajaran matematikaAbstract. The type of research is a qualitative research  using descriptive approach. This subject research is 3 students who come from one of private schools in Makassar with highest score of mathematical and had ever followed mathematics olympiad. To know learning activities of student with high achievement SMP Islam Athirah Makassar conducted several techniques of data collection is observation, interview, and field notes. The data analysis techniques used are data exposure, reduction, presentation, conclusions and verification. Based on the result of research and discussion obtained learning activities of  students with high achievement is pay attention and listen explanation well, writing / recording material written by her teacher, active on learning process, tutoring in class, always expressed opinion, became tutor in class, immediately doing the tasks given by her teacher, always doing the exercises of the Olympics, always taking the time to study mathematics in school and outside school, studying mathematics in various references, following the tutorial of studying olympiad at school, follow the guidance of study or courses outside school, follow the quarantine at school before the Olympic race.Keywords: Learning activities, students with high achievement, and learning mathematics.
Pengembangan Buku Digital Matematika Saintifik pada Materi Persamaan Kuadrat Nur Islah Asyhar; A. Asdar; Nurwati Djam&#039;an
Issues in Mathematics Education (IMED) Vol 5, No 2 (2021): September
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (602.421 KB) | DOI: 10.35580/imed23850

Abstract

Penelitian pengembangan ini bertujuan mengembangkan buku digital matematika saintifik untuk materi persamaan kuadrat yang valid dan praktis. Penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE yang meliputi 5 tahapan yaitu analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Instrumen penelitian yang digunakan berupa lembar penilaian media oleh ahli media dan ahli materi untuk mengukur kevalidan serta angket respon siswa dan guru untuk mengukur kepraktisan buku digital matematika. Responden uji coba produk adalah 10 siswa kelas 8. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk memenuhi kriteria kevalidan berdasarkan penilaian oleh ahli materi dan ahli media. Produk memenuhi kriteria kepraktisan berdasarkan respon siswa yang dikategorikan kuat dan respon guru yang dikategorikan sangat kuat.Kata Kunci:pengembangan, buku digital matematika, pendekatan saintifik, ADDIEThis development research aims to develop valid and practical a digitalmathematics book scientific on the topic of quadratic equations. This research using the ADDIE development model, which includes 5 stages: analysis, design, development, implementation, and evaluation. The research instrument used is a form of media assessment sheets by media expert and material expert to measure the validity and students and teacher response questionnaires to measure the practicality of a digital mathematics book. Respondents for the product trial are 10 students of class VIII,1. The results showed that the product satisfies validity criteria based on the assessment by material expertand media expert. The product satisfies practicality criteria based on students response are categorized as strong and teacher response is categorized as very strong.Keywords:development, digital mathematics book, scientific approach, ADDIE
Analysis of Student Errors in Solving Statistics Problems in terms of Mathematical Ability Nurwati Djam'an; Sahid Sahid; Fitrah Auliyah
SAINSMAT: Journal of Applied Sciences, Mathematics, and Its Education Vol. 11 No. 2 (2022)
Publisher : PT Mattawang Mediatama Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35877/sainsmat452

Abstract

This research is a qualitative research that aims to find out student errors. The research subjects consisted of 3 students. The technique of taking the subject in this study amounted to three students with high, medium and low mathematical ability categories. The instrument in this study used tests and interviews. Data collection techniques in this study are giving tests and interviews. The data analysis technique uses the Miles and Huberman model, namely data reduction, data presentation, and conclusions. Based on the results of the study, it showed that students with low abilities made four types of errors, namely, comprehension errors, transformation errors, process skill errors. Students with moderate math skills make three types of errors, namely, transformation errors, process skill errors, and encoding errors, and students with high math skills make 2 types of errors, namely transformation errors and encoding errors.
Pengembangan Kompetensi Guru dalam Mengelola Pembelajaran Matematika berbasis STEM dengan Alat Sederhana Rosidah Rosidah; Nurwati Djam’an; Muhammad Husnul Khuluq
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat SEMINAR NASIONAL 2021 : PROSIDING EDISI 3
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.915 KB)

Abstract

Abstrak. Program kemitraan masyarakat yang dilakukan bersama Kelompok Kerja Guru (KKG) SD Kabupaten Bantaeng ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran yang mengintegrasikan bidang-bidang sains, teknologi, keteknikan, dan matematika (STEM). Kegiatan ini dikemas dalam bentuk pelatihan yang memuat empat agenda utama, yakni: 1) pengenalan pembelajaran STEM, 2) pengenalan pola implementasi pembelajaran STEM, 3) simulasi pembelajaran STEM, 4) diskusi terkait pembelajaran STEM, dan 5) evaluasi pelaksanaan kegiatan. Kegiatan pelatihan diikuti oleh 12 orang guru perwakilan gugus KKG. Pelatihan dilaksanakan secara luring terbatas dan daring, dimana penyampaian materi dilakukan melalui aplikasi video konferensi zoom, simulasi dilakukan secara luring, sementara brainstorming dan evaluasi dilakukan secara blended. Berdasarkan pengamatan selama kegiatan dan hasil evaluasi oleh mitra, disimpulkan bahwa kegiatan yang dilakukan berhasil memotivasi dan menambah wawasan serta keterampilan guru mitra dalam mengelola kelas berbasis STEM. Secara umum, mitra merasa sangat puas dengan program pelatihan yang dilakukan, kecuali pada aspek durasi waktu yang dinilai sangat minim untuk melakukan simulasi pembelajaran. Hal ini menjadi catatan untuk pelaksanaan kegiatan serupa di masa yang akan datang.   Kata kunci: pembelajaran STEM, pengembangan profesionalisme guru, STEM dengan alat sederhana