Abdul Syukkur
STIU al-Mujtama’ Pamekasan

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PERAN AMTHA Abdul Syukkur
El-Furqania : Jurnal Ushuluddin dan Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 4 No. 01 (2018): Februari
Publisher : STIU Al-Mujtama Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (594.899 KB) | DOI: 10.54625/elfurqania.v4i01.3129

Abstract

Al-Quran is the words of Allah that becomes guidances for human being. Every human has been equipped with intellect as an instrument for receiving these guidances. In delivering His messages in al-Quran, Allah sometimes uses amtha>l to wake up the soul and to make easy to understand and contemplate the messages, so human is able to reach its contents, to carry out Hiscommands and stay away from His prohibitionseasily. This writing will analyze the role of amtha>l, that is not just as instrument of themiracles of al-Quran, but also a tool for wakening human soul. By using amtha>l, human soul as reader can easily accept the messages. Amtha>l of al-Quran is a method in elaborating its contents form the aesthetic point of view. Besides that, amtha>lalso makes easier in understanding verses on metaphisical and phisical things.
PEMIKIRAN DAN METODE TAFSIR IBNU TAIMIYAH DALAM TAFSI Abdul Syukkur
El-Furqania : Jurnal Ushuluddin dan Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 5 No. 01 (2019): Februari
Publisher : STIU Al-Mujtama Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (747.869 KB) | DOI: 10.54625/elfurqania.v5i01.3362

Abstract

Abstrak: Banyak orang lebih mengenal Ibnu Taimiyah sebagai ahli fikih, dari pada sebagai ahli tafsir. Hal ini bisa dimaklumi mengingat fatwa-fatwa beliau dalam bidang fikih lebih banyak jumlahnya daripada karya tafsirnya. Di samping itu, beliau tidak memiliki karya tafsir utuh dari awal al-Qur’an sampai akhir al-Na>s. Namun demikian, tidak lantas menafikan kepakaran beliau sebagai ahli tafsir. Kajian ini menelisik hasil pemikiran sekaligus metode Ibnu Taimiyah dalam menafsirkan al-Qur’an dalam tafsi>r al-kabi>r. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah riset kepustakaan, dengan meneliti penafsiran-penafsiran beliau sekaligus metodenya. Hasil kajiannya menunjukkan bahwa Ibnu Taimiyah banyak mendasarkan pemikiran dan fatwa-fatwanya berdasarkan penafsiran terhadap ayat-ayat al-Qur’an, dan dalam menafsirkan beliau menggunakan metode bi al-ma’thu>r, yakni menafsirkan al-Qur’an dengan al-Qur’an, al-Qur’an dengan hadith, al-Qur’an dengan aqwa>l al-s}aha>bah dan al-Qur’an dengan aqwa>l al-ta>bi‘i>n. Kata kunci: tafsi>r al-Kabi>r, pemikiran, metode tafsir, Ibnu Taimiyah
Metode Tafsir al-Qur’an Komprehensif Perspektif Abdul Hay al-Farmawi Abdul Syukkur
El-Furqania : Jurnal Ushuluddin dan Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 6 No. 01 (2020): Februari
Publisher : STIU Al-Mujtama Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.612 KB) | DOI: 10.54625/elfurqania.v6i01.3779

Abstract

Dalam menafsirkan al-Qur’an, para mufassir menggunakan cara khusus yang dipandang relevan dengan kapasitasnya sebagai mufassir sekaligus sesuai dengan kapasitas khalayak sebagai pembaca. Cara khusus ini kemudian disebut dengan metode. Menurut Abdul Hay al-Farma>wi> cara atau metode yang dipakai oleh ahli tafsir setidaknya ada empat, yaitu: metode tafsir tah}li>li> (analitik), metode tafsir ijma>li> (global), metode tafsir muqa>ran (perbandingan), dan metode tafsir maudu>’i> (tematik). Dalam tulisan ini, penulis mengkaji metode tafsir al-Qur’an yang dianggap paling konprehensif perspektif Abdul Hay al-Farma>wi>. Alhasil, metode tafsir tematik dianggap sebagai metode tafsir yang paling komprehensif dalam mengkaji suatu tema tertentu, karena metode tafsir tematik mengulas suatu tema sedetail mungkin sebagaimana metode tahli>li> dan membiarkan tema tersebut diulas secara tuntas berdasar keterangan ayat-ayat al-Qur’an itu sendiri. Kata kunci: Metodologi tafsir, Metode Tafsir Komprehensif, Komparasi Metode Tafsir.
Pemetaan Tafsir Aspek Kecenderungan (Aliran) Dalam Khazanah Islam Klasik Abdul Syukkur
El-Furqania : Jurnal Ushuluddin dan Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 6 No. 02 (2020): Agustus
Publisher : STIU Al-Mujtama Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54625/elfurqania.v6i02.4001

Abstract

Al-Qur’an merupakan kitab suci yang salih li kulli zamanin wa makanin, hal ini tidak lepas dari nilai-nilai universal yang terkandung di dalamnya. Sehingga pantas jika kitab suci ini kemudian menjadi inspirator bagi gerakan dan dinamika umat Islam sepanjang sejarah perkembangannya. Para intelektual Muslim berusaha untuk berinteraksi dan menjadikan al-Qur’an sebagai pedoman hidup, bahkan ada yang menjadikannya sebagai legitimasi terhadap faham, keyakinan, dan tindak-tanduk kehidupanya sehari-hari. Karena mereka membekali pemahamannya tentang al-Qur’an dengan ilmu yang paling dikuasainya tanpa memperhatikan ilmu-ilmu yang lain. Artikel ini mengkaji pengertian tafsir dan kecenderungan (aliran), membahas mengenai aliran-aliran yang ada dalam kajian tafsir. Dalam hal ini penulis hanya membatasi pembahasan mengenai aliran yang memiliki pengaruh sangat besar dalam kajian tafsir, yaitu, aliran Sunni, Shi’ah dan Muktazilah, dengan tanpa menafikan keberadaan aliran-aliran lain yang sedikit banyak memiliki sumbangsih pula dalam kajian tafsir, latar-belakang munculnya aliran-aliran tersebut, tokoh-tokohnya, karya-karyanya, metode tafsirnya, kelebihan dan kekurangannya, contoh penafsiran menurut masing-masing aliran, dan tentu saja disertai dengan analisis penulis sendiri terhadap masing-masing penafsiran tersebut. Kata kunci: Tafsir, Aspek Kecenderungan, khazanah Islam.
Membedah Al-Kashsha Abdul Syukkur
El-Furqania : Jurnal Ushuluddin dan Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 7 No. 01 (2021): Februari
Publisher : STIU Al-Mujtama Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54625/elfurqania.v7i01.4385

Abstract

The difference in opinion between Ahlus sunnah wal jamaah and Muktazilah has reached the point of misleading one another. Thus, reference sources for one sect will not be used as a reference for other sects, but this is not the case with al-Kashsha>f which is the work of Muktazilah which is the reference for the ulama-Ahlussunnah wal Jamaah. This article examines the book al-Kashsha>f by al-Zamakhshari> al-Mu'tazili>, its writing background, the biography of the author, the characteristics of the book al-Kashsha>f, its advantages and disadvantages, the interpretation which is the point of criticism of Ahlussunnah wal Jamaah, and Appreciation of Ulama Ahlussunnah wal Jamaah for al-Kashsha>f. Keywords: Al-Kashsha>f, al-Zamakhshari>, Muktazilah, Ahlussunnah wal Jamaah.
Gambaran Pelaku Riba Perspektif Al-Qur’an Abdul Syukkur
El-Furqania : Jurnal Ushuluddin dan Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 9 No. 01 (2023): Februari
Publisher : STAI Al-Mujtama Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54625/elfurqania.v9i01.6603

Abstract

The Qur'an calls the perpetrator of usury like a dazed person in the afterlife, because he does not have a firm foothold, so he is unable to support his body and staggers. This kind of image of usury perpetrators is proof that usury behavior is very bad. This research provides a description of how bad the fate of usury perpetrators is in the Qur'an, by collecting verses from the Qur'an about the description of usury perpetrators, mentioning the interpretation of the mufassir, describing the whole picture and complementing it with the hadiths of the Prophet Muhammad SAW. The conclusion of this study gets the idea that the perpetrator of usury will not rise from his grave at the end of the world, other than to exist in a state like a strangled madman, and another picture of punishment in the afterlife. Keywords: Usury, Overview, Qur'an