Ni Ketut Sukiani
Universitas Hindu Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENANAMAN NILAI SRADHA MELALUI DHARMAGITA I Wayan Dauh; Ni Ketut Sukiani; Ni Ketut Mustiari
VIDYA WERTTA : Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia Vol 4 No 2 (2021): Vidya Wertta: Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia
Publisher : FAKULTAS ILMU AGAMA DAN KEBUDAYAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemajuan teknologi dan informasi berlangsung sangat cepat. Generasi kini sudah mudah mengakses segala jenis informasi dan pengetahuan, baik itu informasi yang positif bagi tumbuh kembang anak dan pembentukan karakternya, begitu juga informasi yang justru membuat generasi berkembang tanpa arah. Hanya saja jika perkembangan teknologi yang sangat canggih tidak dibarengi dengan penanaman nilai dan moralitas akan berdampak buruk pada generasi muda. Mereka akan tercerabut dari ruang-ruang sosial, budaya dan keagamaannya. Maka dari itu, penelitian ini berupaya untuk mengkaji perihal peranan budaya khususnya aktivitas dharmagita dalam upaya penanaman nilai untuk memperkuat keimanan generasi muda Hindu.
REFLEKSI TOKOH FIRDAUS DALAM NOVEL “PEREMPUAN DI TITIK NOL” PADA KEHIDUPAN PEREMPUAN DI BALI Desak Nyoman Seniwati; Ni Ketut Sukiani; I Gusti Ayu Ngurah
VIDYA WERTTA : Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia Vol 5 No 1 (2022): Vidya Wertta: Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia
Publisher : FAKULTAS ILMU AGAMA DAN KEBUDAYAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini berupaya menggambarkan refleksi antara tokoh Firdaus dalam Novel Perempuan di Titik Nol dengan kehidupan perempuan di Bali yang mengalami bias gender karena menganut sistem patriarki. Peneliti melihat perempuan Bali terjerat dalam mitos-mitos yang dibuat untuk membatasi dirinya. Para perempuan Bali juga mengalami peran kerja ganda yang meskipun mereka tidak merasa terbebani tetapi mereka tetap merasakan tekanan. Penelitian ini menggunakan teori wacana dan gender. Teknik pengumpulan datanya dilakukan dengan cara observasi, studi pustaka dan studi dokumen. Analisis data dilakukan dengan Teknik interpretatif. Hasil penelitian yang didapatkan adalah ada persamaan secara umum yang terletak pada pencarian jati diri dengan mengandalkan diri sendiri tanpa identitas yang diberikan dan dibentuk oleh pihak lain, sebagaimana Firdaus yang menemukan nilai dirinya untuk menjadi pelacur, di Bali perempuan mencapai jati dirinya bisa dalam hal kesenian, pengetahuan, politik dan lain sebagainya yang dapat mereka masuki. Perbedaan antara tokoh Firdaus dan perempuan Bali terletak pada keyakinan dan bagaimana sistem budaya patriarki itu dijalankan yang tidak sesuai satu sama lain. Sehingga untuk mengikis bias gender diperlukan mindset perempuan itu sendiri dan faktor eksternal yaitu sosial-budaya, adat istiadat, negara, dan masyarakat itu sendiri untuk menghargai dan memberikan kesempatan kepada perempuan.