Zainal A. Hasibuan
Fakultas Ilmu Komputer (FASILKOM), Universitas Indonesia

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Modifikasi Cache dalam Proses Pertukaran Data Terdistribusi dengan Menggunakan Algoritma Kemiripan Dokumen Rizal Fathoni Aji; Zainal A. Hasibuan
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI) 2008
Publisher : Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada proses pertukaran data terdistribusi, data yang dialirkan ke dalam jaringan sangat besar. Salahsatu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah menggunakan cache dalam prosespertukaran data. Namun, dalam proses pencarian dokumen terdistribusi, sangat jarang ditemukan query yangsama antara satu dengan yang lainnya, sehinga berakibat pada seringnya terjadi cache miss. Dalam makalahini, cache akan divariasikan dengan cara menggunakan algoritma kemiripan dokumen untuk meminimalkanterjadinya cache miss. Hasil dari penggunaan algoritma tersebut akan dibandingkan efisiensinya dan dilihatpengaruhnya terhadap efektifitas hasil pencarian.
Jaris : Protokol Qos Perpustakaan Digital Berbasis Peer-To Peer Heri Kurniawan; Zainal A. Hasibuan
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI) 2008
Publisher : Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pencarian dokumen pada jaringan Perpustakaan Digital (PD) berbasis peer-to-peer dengan arsitekturterdistribusi sangat mengandalkan koneksi antar peer. Salah satu teknik pencarian yang umum digunakanadalah melalui pengiriman kueri secara broadcast kepada peer tetangga. Sayangnya cara ini kurang efisienkarena berpotensi meningkatkan kepadatan lalulintas jaringan. Selain permasalahan efisiensi, permasalahanlain yang dihadapi aplikasi PD adalah rendahnya kredibilitas PD dalam pertukaran data. Hal ini dapat dilihatdari rendahnya kualitas servis yang diberikan oleh sebuah PD. Pada penelitian ini penulis mengusulkan sebuahmetode yang bernama jaris. Jaris melakukan pencarian berdasarkan kemiripan antar PD pada cache clusterdan kemiripan kueri pada cache kueri.Cara ini dilakukan untuk meningkatkan relevansi hasil pencariandokumen dan menurunkan jumlah pesan yang dikirim. Jaris menggunakan mekanisme polling yangmenggabungkan nilai QoS lokal dan global untuk meningkatkan kualitas transaksi. Pada uji coba penelitian,metode jaris dibandingkan dengan metode random voting. Hasil percobaan menunjukkan kinerja jaris lebih baikbila dibandingkan dengan random voting.Kata Kunci: P2P, Perpustakaan Digital.
Pemodelan Learning Object Recommender berdasarkan Prior Knowledge pada Student Centered e-Learning Environment Harry B. Santoso; Zainal A. Hasibuan; Rendra Rahmatullah
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI) 2008
Publisher : Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam proses pembelajaran seringkali diasumsikan bahwa pembelajar memiliki prior knowledge yangsama. Padahal dalam realitasnya tidaklah selalu demikian. Disinilah urgensinya fasilitas sistemperekomendasian bahan ajar (learning object recommender systems) untuk meningkatkan kualitas interaksidalam hal ini kegiatan diskusi dalam mengkonstruksi pengetahuan baru dengan mekanisme pengayaan priorknowledge pembelajar. Tulisan ini bertujuan untuk memperkenalkan sistem yang akan memberikan rekomendasibahan ajar berdasarkan informasi tentang prior knowledge pembelajar. Prior knowledge dapat diidentifikaasimenggunakan pre-test, mid-test, dan post-test assessment. Tiga tahapan assessment ini sangat berguna sebagaiinput sistem. Penelitian tahap awal ini sejalan dengan sistem e-Learning yang telah diimplementasikan saat inidi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, yaitu Student Centered E-Learning Environment (SCELE)yang dikembangkan menggunakan Learning Management System berbasis open source, yaitu Moodle.
Implementasi Fitur Perekomendasian Bahan Ajar Berdasarkan Prior Knowledge pada Student Centered E-Learning Environment Harry B. Santoso; Tunggul Fardiaz; Zainal A. Hasibuan
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI) 2009
Publisher : Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam proses pembelajaran seringkali diasumsikan bahwa pembelajar memiliki prior knowledge yang sama.Padahal dalam realitasnya tidaklah selalu demikian. Di sinilah urgensi fasilitas perekomendasian bahan ajar(learning object recommender) untuk meningkatkan kualitas interaksi dalam hal ini kegiatan diskusi dalammengkonstruksi pengetahuan baru dengan mekanisme pengayaan prior knowledge pembelajar. Tulisan inibertujuan untuk memperkenalkan sistem yang akan memberikan rekomendasi bahan ajar berdasarkaninformasi tentang prior knowledge pembelajar. Pengembangan fitur perekomendasian bahan ajar yangdielaborasi dalam tulisan ini adalah pengembangan fitur perekomendasian dengan pemilihan bahan ajarsecara statis (pre-defined) di atas Student Centered E-Learning Environment (SCELE). SCELE sendirimerupakan learning management system berbasis sistem open source, yaitu Moodle dan telah dimodifkasisesuai kebutuhan. Dengan memanfaatkan fitur ini, mahasiswa mendapatkan bahan ajar sesuai dengan priorknowledge yang dimiliki, seperti level dasar (basic), menengah (medium), dan tinggi (advance).Kata Kunci: Perekomendasian bahan ajar, SCELE, prior knowledge
Preliminary Report Overview on E-Learning System Muhammad Said Hasibuan; Zainal A. Hasibuan
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI) 2006
Publisher : Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini memberikan konsep sederhana tentang sistem e-learning. Sebelum melangkah kepada konsep e-learning, kita akan melihat terlebih dahulu sejarah dari e-learning tersebut dan elemen-elemen yang ada pada e-learning environment. Tulisan ini dibagi menjadi beberapa tahap: 1. Sejarah e-learning 2. Design e-learning environment 3. Tutorial dan assessment 4. Support Utility 5. Interaction Tools dan 6. Management dan Monitoring tools.Kata kunci: e-learning
Pengaruh Faktor Pemicu terhadap Tingkat Partisipasi Diskusi dalam Student Centered E-Learning Environment Harry B. Santoso; Zainal A. Hasibuan
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI) 2007
Publisher : Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberadaan Internet dalam dunia pendidikan memungkinkan proses belajar mengajar dilakukan kapansaja dan dimana saja. Kondisi ini mampu memfasilitasi peningkatan intensitas kegiatan pendidikan. Prosesperkuliahan yang sebelumnya hanya dilakukan di dalam kelas, saat ini mengalami transisi. Prosentaseperkuliahan tatap muka dalam kelas dikombinasikan dengan pembelajaran online. Dalam pembelajaran onlineyang didukung oleh teori constructivist, peserta didik difasilitasi untuk belajar secara kolaboratif, baik denganpangajar maupun sesama peserta didik. Sebagian besar sistem pembelajaran online yang lebih dikenal LearningManagement System (LMS) telah menyediakan fasilitas forum diskusi. Hanya saja, dalam realitasnyakeberadaan fasilitas ini ternyata tidak selamanya cukup mendorong para peserta didik untuk terlibat dalamaktivitas diskusi. Tulisan ini akan membahas peranan diskusi dalam pembentukan knowledge dan bagaimanafaktor pemicu seperti penyediaan bahan ajar berbasis multimedia, pemberian penghargaan (rewards), sertaketerlibatan dosen dalam diskusi dapat memberikan motivasi bagi peserta didik untuk aktif berdiskusi. Ruanglingkup analisis ini dilakukan lingkungan pembelajaran Student Centered E-Learning Environment di FakultasIlmu Komputer Universitas Indonesia.Kata kunci: Faktor pemicu, diskusi, SCELE, multimedia, rewards.
PENGEMBANGAN PROTOKOL ROUTING UNTUK MENJAMIN KUALITAS PERPUSTAKAAN DIGITAL BERBASIS PEER-TO-PEER Heri Kurniawan; Zainal A. Hasibuan
Jurnal Ilmu Komputer dan Informasi Vol 2, No 2 (2009): Jurnal Ilmu Komputer dan Informasi (Journal of Computer Science and Information)
Publisher : Faculty of Computer Science - Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.486 KB) | DOI: 10.21609/jiki.v2i2.128

Abstract

Pencarian dokumen pada jaringan Perpustakaan Digital (PD) berbasis peer-to-peer dengan arsitektur terdistribusi sangat mengandalkan koneksi antar-peer. Salah satu teknik pencarian yang umum digunakan adalah melalui pengiriman query secara broadcast kepada peer tetangga. Sayangnya cara ini kurang efisien karena berpotensi meningkatkan kepadatan lalu lintas jaringan. Selain permasalahan efisiensi, permasalahan lain yang dihadapi aplikasi PD adalah rendahnya kredibilitas PD dalam pertukaran data. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya kualitas servis yang diberikan oleh sebuah PD. Pada penelitian ini penulis mengusulkan sebuah metode yang bernama Jaris. Jaris melakukan pencarian berdasarkan kemiripan antar-PD pada cache cluster dan kemiripan query pada cache query. Cara ini dilakukan untuk meningkatkan relevansi hasil pencarian dokumen dan menurunkan jumlah pesan yang dikirim. Jaris menggunakan mekanisme polling yang menggabungkan nilai QoS lokal dan global untuk meningkatkan kualitas transaksi. Pada uji coba penelitian, metode Jaris dibandingkan dengan metode random voting. Hasil percobaan menunjukkan kinerja Jaris lebih baik bila dibandingkan dengan random voting.
BRIDGING GAP OF USER GOAL REQUIREMENTS AND IMPLEMENTED APPLICATIONS BASED ON FEATURE MODEL Ahmad Nurul Fajar; Eko K. Budiardjo; Zainal A. Hasibuan
Jurnal Sistem Informasi Vol. 8 No. 2 (2012): Jurnal Sistem Informasi (Journal of Information System)
Publisher : Faculty of Computer Science Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (636.263 KB) | DOI: 10.21609/jsi.v8i2.332

Abstract

Feature modeling is a conceptual thinking for identifying and classification feature in order for support software product lines. However, there are lack of the user goal requirements. It related with a technique for managing of features commonalities and variability. It has a hierarchy of features with variability and the purpose is to organize features. In practice of implemented applications, the feature model development lack of goal user requirement. The goal of user requirement in Indonesian government has described in document regulations. It should be a fundamental concern to develop e-government applications. However, In order to capture degree of software feature importance, some of features compared with implemented e-government applications. We have extracted some of features which can be compared with the implemented e-government applications. Our technique is extracted are derived from document regulations to business process model and feature model also. We Choose SIPKD and SIMDA applications which has implemented in Indonesian local government which has variation from one and another. We use extended AHP and S-AHP to find the prioritization of software features. The results are 80 features in SIPKD and 90 features in SIMDA. There are 65 features common and 25 variant features .This make un-optimization usage applications.