Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERSEPSI PUBLIK TERHADAP PENGELOLAAN HUTAN POPULASI DI DESA SALUBOMBA, KECAMATAN BANAWA TENGAH KABUPATEN DONGGALA Ardiansyah Ardiansyah; Rosmaniar Gailea; Abdur Rauf
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 1 No. 1: Oktober 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.234 KB) | DOI: 10.56338/jks.v1i1.476

Abstract

Hutan rakyat mempunyai manfaat yang sangat penting bagi lingkungan dan kehidupan manusia sehingga perlu dikelola dengan baik untuk memperoleh manfaat ekonomi dan ekologis, maka dibutuhkan usaha untuk mempertahan keberadaan/kelestariannya. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap pengelolaan hutan rakyat. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Salubomba Kecamatan Banawa Tengah Kabupaten Donggala yang berlangsung bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 2017. Penentuan responden dilakukan dengan metode purposive sampling (sengaja) dengan pertimbangan bahwa responden tersebut merupakan masyarakat yang terlibat langsung/berpartisipasi dalam pengelolaan hutan rakyat. Untuk mengukur tingkat persepsi masyarakat terhadap pengelolaan hutan rakyat di Desa Salubomba Kecamatan banawa Tengah Kabupaten Donggala yang dilakukan dengan metode Skala Likert. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa pengelolaan hutan rakyat  di Desa Salubomba sudah tergolong tinggi. Yang di tandai dengan sebanyak 30 orang atau persepsi lebih besar dari 53,95 % sedangkan persepsi tidak baik sebanyak 20 orang atau sebesar 0–59,94 %.
Studi Kebijakan Taman Hutan Raya (Tahura) Palu Sulawesi Tengah: Policy Study on Grand Forest Park (Tahura) Palu, Central Sulawesi Rafiuddin; Abdur Rauf; Stanislaus Hadu
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 6 No. 1: JANUARI 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v6i1.3232

Abstract

Taman Hutan Raya adalah kawasan pelestarian alam yang bertujuan untuk koleksi tumbuhan dan/atau satwa yang alami atau buatan, jenis asli dan atau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya, pariwisata dan juga rekreasi. Tujuan dan kegunaan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui seperti apakebijakan yang ada di Taman Hutan Raya (Tahura) Palu Sulawesi Tengah. Kegunaan dari penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi semua pihak baik peneliti sendiri maupun pembaca. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data deskriptif kualitatif yaitu dengan melakukan analisis secara langsung terhadap kebijakan yang ada pada instansi Taman Hutan Raya (Tahura) Palu Sulawesi Tengah. Hasil penelitian ini menunjukkan beberapa hal mengenai kebijakan di Taman Hutan Raya Sulteng adalah kurang efektifnya pelaku pembuat kebijakan dalam menjalankan aturan yang sudah ditetapkan dan disahkan secara hukum.
Laju Penghacuran Serasah Vegetasi Hutan Mangrove: Mangrove Forest Vegetation Little Development Rate Abdur Rauf
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 6 No. 7: JULI 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v6i7.3832

Abstract

Secara ekologis mangrove berperan sebagai daerah pemijahan (spawning grounds) dan daerah pembesaran (nursery grounds) berbagai jenis ikan, kerang dan spesies lainnya. Selain itu serasah mangrove berupa daun, ranting dan biomassa lainnya yang jatuh menjadi sumber pakan biota perairan dan unsur hara yang sangat menentukan produktivitas perikanan laut. Serasah yang sudah diketahui berat keringnya masing-masing sampel diambil 20 gram kemudian dimasukkan ke dalam kantong jaring berukuran diameter 15 cm dengan ukuran mata jaring 2 mm. Kantong tersebut diikat pada akar mangrove dengan posisi yang fleksibel atau saat surut, kantong tersebut terletak di lantai hutan dan saat pasang, kantong tersebut terapung di permukaan. Pengamatan terhadap makrobentos dilakukan di bawah tegakan mangrove dengan membuat plot/jaring perangkap (trap) berukuran 5m x 5m selanjutnya dalam plot tersebut diletakkan tiga trap kuadran 1m x 1m secara acak untuk mengamati jenis makrobenthos. Mata jala yang digunakan dalam pembuatan perangkap/trap ini adalah 2 mm Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju penghancuran serasah daun R. mucronata adalah paling lama (0,215 gram/hari) dari ketiga jenis lainnya hal ini disebabkan kandungan tanin pada daun jenis tersebut (33,8%), pada daun R. apiculata (24%) dan daun S. alba (11,3%), sedangkan pada daun A. lanata memiliki kandungan tanin yang lebih rendah (0,44%) dan struktur daunnya lebih tipis hal ini menyebabkan serasahnya mengalami laju penghancuran (0,293 gram/hari) dan kehilangan nutrisi lebih cepat. Fauna makrobenthos yang ditemukan dalam pengamatan terdiri atas 5 kelas yang terbagi dalam 21 jenis, yaitu Gastropoda 13 jenis; Bivalvia 4 jenis; Crustacea 2 jenis; Polychaeta dan Sipuncula masing-masing 1 jenis.
Value of Surface Rule Coefficient (C) in Uwemanje Village, Kinovaro District, Sigi Regency Tirtha Ayu Paramitha; Abdur Rauf; Hasanuddin; Rafiuddin Nurdin; Livawanti; Sri Rahmatia
International Journal of Health, Economics, and Social Sciences (IJHESS) Vol. 5 No. 3: July 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/ijhess.v5i3.3775

Abstract

Along with the increasing population growth, the demand for water and land needs also increases. So it tends to cause changes in land use, especially forests, which will affect the water system function of a watershed. This shows that there is a need for conservation efforts to maintain the sustainability of the watershed and its water availability. Land use is a reflection of human activities on land. Land use can be detected based on the land cover. Flood disasters occur due to land use that is not suitable for its designation. Changes in land use result in changes in surface water runoff which can be known based on the coefficient of surface runoff. The greater the rain that occurs, the greater the surface flow, resulting in floods and landslides. The Uwemanje sub-watershed is a hydrological regulator as well as a source of irrigation water for the villages of Porame, Binanngga, Baliase, Boya Baliase, Padende, Sibedi and Uwemanje Alone. The Uwemanje sub-watershed has a very important role in life, especially the daily needs of the Uwemanje community as well as agriculture, animal husbandry and plantations. To find out whether the hydrological characteristics of the Uwemanje sub-watershed are getting better or worse, the flow trend of the Uwemanje sub-watershed can be seen by calculating the runoff coefficient (C), by first analyzing the discharge and rainfall. This research was conducted from April to June 2022 in Uwemanje Village, Kinovaro District, Sigi Regency, and Central Sulawesi Province. The method used to determine the value of the runoff coefficient (C) is the rational method. Based on the observations and measurements made in this study, the results showed that the area of the Uwemanje Village watershed was 12,470,000 m², daily discharge was 12,966.57 m³, rainfall was 0.07893 meters, and the runoff coefficient (C) was 0.0013. The hydrology of the water catchment area (DTA) of the Uwemanje Village is still in a stable condition, which means that the forest with its function as a water regulator has not experienced high physical disturbances.