Putu Surya Triana Dewi
Institut Desain & Bisnis Bali

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Desain Interior Coffee Shop di Denpasar dan Loyalitas Konsumennya : Generasi Y dan Z Ardina Susanti; Putu Surya Triana Dewi; I Wayan Yogik Adnyana Putra
Waca Cipta Ruang Vol 7 No 1 (2021): vol 7 no 1 (2021): Waca Cipta Ruang
Publisher : Program Studi Desain Interior Unikom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/wcr.v7i1.4383

Abstract

Banyak brand coffee shop lokal turut hadir meramaikan pasar coffee shop di Bali khususnya Kota Denpasar. Hal ini justru menghadirkan fenomena baru yang mempengaruhi desain interior dari coffee shop yang tidak lagi mementingkan luas ruang coffee shop, tapi menghadirkan karakter desain interior yang lebih sederhana dengan tema yang unik. Variasi ini pun juga memiliki segmentasi konsumen tersendiri. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan menilai korelasi nilai sensualitas dari brand coffee shop dengan tingkat loyalitas konsumen terhadap brand coffee shop tersebut. Hal tersebut penting untuk diteliti lebih lanjut, karena dapat melihat secara detail peran dari desain interior terhadap suatu brand coffee shop dan juga terhadap pola konsumsi masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode sequential mixed-method menggunakan metode pendataan kuisioner untuk generasi Y dan Z, observasi dan wawancara langsung kepada konsumen dan pemilik coffee shop. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa elemen-elemen interior coffee shop yang memiliki pengaruh terhadap tingkat loyalitas konsumen adalah faktor fisik lingkungan seperti furniture, pencahayaan, kombinasi warna, dekorasi interior, suara, temperatur, kualitas kopi yang baik, yang akan berpengaruh pada aroma yang menyenangkan pada coffee shop, serta faktor non fisik lingkungan seperti interaksi sosial yang dapat meningkatkan kenyamanan seperti di rumah sendiri, pada coffee shop.
PERANCANGAN INTERIOR TIME CAPSULE THRIFT SHOP CENTER DI KOTA DENPASAR Erick Calvin Samudji; Ni Kadek Yuni Utami; Putu Surya Triana Dewi
Jurnal PATRA Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Patra Mei 2019
Publisher : LPPM Institut Desain dan Bisnis Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35886/patra.v1i1.11

Abstract

With the rise of “sustainable life” activities or lifestyles in the modern era, nowadays people become sensitive and understand about this lifestyle, many things have been developed and started to be done such as minimalist patterns and lifestyles, such as lifestyle to have the goods that are needed and not desired. People start competing to clean their goods by making a full selection of all items in the house and removing items that are not needed, this method is known as “Tidying up” or the art of tidying things. However, this raises various other problems, like the accumulation of household waste that occurs because of the method. Seeing the magnitude of the impact produced by the method, to overcome this problem a thrift shop center is needed in Denpasar and research is carried out using methods that are able to solve the problem, like research that uses structured parameters, like qualitative analysis methods carried out through the process of data analysis from various literatures and interviews with related parties, resulting in a design that accommodates the community to sell or to donate used items to the place of sale of used goods that maintain the value of the goods and places that educate the public that used goods or used clothing basically have high value too.
PERANCANGAN PUSAT EDUKASI SENI FOTOGRAFI ANALOG DI KOTA DENPASAR Reinharde Jonah P Runkat; Putu Surya Triana Dewi; I Kadek Pranajaya
Jurnal PATRA Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Patra Oktober 2020
Publisher : LPPM Institut Desain dan Bisnis Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35886/patra.v2i2.118

Abstract

Ditengah berkembangnya teknologi kamera saat ini, ternyata masih ada sekelompok orang yang tertarik dengan penggunaan teknologi kamera manual, hal ini terbukti dari banyaknya komunitas di Indonesia yang menekuni kamera analog dan adanya peningkatan presentase penggunaan kamera analog melalui event-event yang diadakan oleh komunitas-komunitas kamera analog ini dari tahun ketahun. Menggunakan kamera analog merupakan proses karya yang sempura. Karena prosesnya yang sangat menguji kesabaran seseorang. Hasil jepretan kamera analog merupakan sebuah kebanggan tersendiri. Di Bali tepatnya di Denpasar masih ada sekelompok orang yang gemar menggunaan kamera analog, hal ini dapat dilihat dari adanya perhimpunan orang-orang yang membentuk komunitas kamera analog dan banyaknya tagar atau hashtag dengan postingan foto hasil jepretan dari kamera analog yang muncul di media sosial (Tribun bali, 2019). Akan tetapi kurangnya tempat untuk penyucian film dan pengetahuan masyarakat dalam mengoperasikan kamera analog ini membuat penulis berinisiatif merancang sebuah interior bangunan dengan menggunakan metode glassbox sehingga diharapkan dapat mengedukasi dan memberikan wawasan kepada masyarakat atau semua fotografer tentang cara mengoperasikan kamera analog serta meningkatkan pasar penjualan kamera analog dan penyucian film dan juga dapat mewadahi sekelompok orang pecinta kamera analog sehingga dapat berkumpul dan berbagi ilmu tentang kamera analog.
PERANCANGAN INTERIOR GALLERY KEBAYA BALI DI KOTA DENPASAR Vania Jesslyna; Luh Gede Niti Swari; Putu Surya Triana Dewi
Jurnal PATRA Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Patra Oktober 2020
Publisher : LPPM Institut Desain dan Bisnis Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35886/patra.v2i2.123

Abstract

Kebaya merupakan blus tradisional yang dikenakan oleh wanita Indonesia yang terbuat dari bahan tipis yang dikenakan dengan kain kamen atau pakaian rajutan tradisional lainnya dengan kain motif warna-warni. Hampir setiap momen tertentu dalam upacara keagamaan atau adat di Bali tidak lepas dari pemakaian kebaya. Dengan meningkatnya kebutuhan kebaya yang tidak diiringi dengan pertumbuhan fasilitas edukasi yang terintegrasi sehingga masyarakat banyak yang tidak memahami makna hingga bahan-bahan yang digunakan dalam pengerjaan kebaya. Hal tersebut dapat menyebabkan pemakaian kebaya akan tergerus ke modernitas, sejalan dengan pendapat Rahmi Hidayati (Pegiat Komunitas Perempuan Berkebaya Indonesia) bahwa tidak banyak masyarakat yang mengenakan kebaya dalam rutinitas sehari-hari dan kebaya lebih banyak digunakan saat melangsungkan upacara adat. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa masyarakat saat ini tidak banyak yang mengenakan kebaya pada kegiatan sehari-hari sehingga kebaya kurang dilestarikan, dan membutuhkan adanya sebuah tempat proses pembuatan kebaya Bali, dimulai dari tempat pemilihan kain, proses menjahit sehingga menjadi sebuah kebaya dan sebuah tempat untuk menampung para penjahit tradisional serta dapat memberikan hiburan berupa pagelaran kebaya tradisional agar kebaya Bali tetap terjaga kelestariannya. Sehingga dalam perancangan ini akan berfokus pada perancangan interior galeri kebaya Bali di Kota Denpasar dan untuk menjawab dari kebutuhan perancangan interior galeri kebaya bali kali ini, maka tema yang dipakai adalah “Lily of The Valley” dan konsep “French Neoclassial“. Tujuan pemilihan tema konsep ini adalah ingin memberikan suasana galeri kebaya yang klasik dengan sentuhan pola lily of the valley yang menyerupai salah satu motif brokat Prancis.