Zakianis Zakianis
Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

THE CITIZENS’ PARTICIPATION OF HOUSEHOLD SOLID WASTE MANAGEMENT AND MONITORING OF HOUSEHOLD SOLID WASTE SEPARATION IN KELURAHAN ABADIJAYA, KECAMATAN SUKMAJAYA, DEPOK Zakianis, Zakianis; Koesoemawardani, Pratiwi; Fauzia, Sifa; Asror, Muhammad Mustaghfiri; Ferliana, Erin
ASEAN Journal of Community Engagement Vol. 2 No. 2 (2018)
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In Indonesia, sites for TPA (landfills) as final waste dumping are still inlimited supply. Meanwhile, the amount of recycled waste is still low due to thelack of awareness about how to sort household waste. The citizens’participation activity for this study aimed to increase awareness about how tosort household waste by involving the stakeholders. The method used for thecitizens participation activity was obtained through four stages, includingadvocacy, counseling for garbage collectors, counseling for households, andmonitoring the waste sorting behavior in households. The obtained results arebased on a 100% attendance at counseling by both the stakeholders and thegarbage collectors. There is a significance difference in the level ofunderstanding found in households before and after the counseling. According tothe results of the study, as many as 44.2% of the households started sortingtheir waste based on monitoring.
PM2,5 and Hypertension Desi Putri Utami; Al Asyary; Zakianis Zakianis
JUMP Health (Journal of Ultimate Public Health) Vol. 4 No. 1 (2020): May 2020
Publisher : UHAMKA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/jump-health.v4.i1.p277-282

Abstract

Hypertension is usually contributed by such factors including age, sex, heredity, education, smoking, obesity, physical activity and a history of other diseases such as kidney disease. In addition to these risk factors, hypertension can also be caused by particulate sources of air pollution. Air pollution has an impact on health including respiratory disorders, heart disease, cancer of various organs, reproductive disorders and hypertension. Some types of air pollutant most often found are Carbon Monoxide, Nitrogen Oxide, Sulfur Oxide, and dust particles such as Particulate Matter ≤ 2.5 μm (PM2.5).
Pesticide Exposure, Behavior of Farmer, and Activity of Cholinesterase Enzyme in Blood of Fertile Women Farmers Deni Abdul Rahman; Zakianis Zakianis; Laila Fitria
Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 10 No. 2 November 2015
Publisher : Faculty of Public Health Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.682 KB) | DOI: 10.21109/kesmas.v10i2.879

Abstract

Fertile women farmers are risky of suffering decrease of cholinesterase activity due to pesticide exposure. This study aimed to analyze relation between pesticide exposure and the exposure agent to cholinesterase activity of fertile women workers at Kedunguter Village. This study used cross-sectional design on 94 fertile women farmers in 2015. Data was collected by observation, interview and cholinesterase test. Data analysis used chi-square test and analysis results showed a significant relation between pesticide types, working time, the use of gloves, hand-washing behavior to cholinesterase activity of fertile women farmers. Analysis results of this study showed that variable working time had the highest odds ratio (OR) score (OR = 14.072), so the variable working time is the most dominant variable in influencing cholinesterase enzyme. This study suggests that fertile women farmers should work not more than six hours per day.AbstrakPetani perempuan usia subur berisiko mengalami penurunan aktivitas kolinesterase akibat pajanan pestisida. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pajanan pestisida dan perilaku pemajan terhadap aktivitas kolinesterase petani perempuan usia subur di Desa Kedunguter. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang pada 94 petani perempuan usia subur tahun 2015. Pengumpulan data dilakukan secara observasi, wawancara, dan uji kolinesterase. Analisis data menggunakan uji kai kuadrat dan hasil analisis menunjukkan hubungan signifikan antara jenis pestisida, waktu kerja, penggunaan sarung tangan, perilaku mencuci tangan terhadap aktivitas kolinesterase petani perempuan usia subur. Hasil analisis pada penelitian ini menunjukkan bahwa variabel waktu kerja memiliki nilai odds ratio (OR) tertinggi, yaitu OR = 14,072 sehingga waktu kerja merupakan variabel paling dominan dalam memengaruhi enzim kolinesterase. Penelitian ini menyarankan agar petani perempuan usia subur tidak bekerja lebih dari enam jam per hari.
Kontaminasi Bakteri Escherichia coli pada Makanan Pedagang Kaki Lima di Sepanjang Jalan Margonda Depok, Jawa Barat Dewi Susanna; Yvonne M. Indrawani; Zakianis Zakianis
Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 5 No. 3 Desember 2010
Publisher : Faculty of Public Health Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.361 KB) | DOI: 10.21109/kesmas.v5i3.143

Abstract

Menteri Kesehatan menetapkan bahwa makanan dan minuman tidak boleh mengandung bakteri Escherichia coli (E. coli). Namun, kebanyakan pemerintah daerah tidak menindaklanjutinya dengan menerapkan peraturan yang lebih teknis untuk mencegah penyakit-penyakit yang ditularkan lewat makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kontaminasi E. coli dalam makanan yang dijual oleh pedagang kaki lima (PKL). Seratus PKL di sepanjang Jalan Margonda Kota Depok, Jawa Barat, dipilih secara acak sebagai sampel. Sebanyak 100 PKL, E. coli pada sampel berbagai jenis makanan diukur dengan metode most probable number, sementara sanitasi PKL dan kehigienisan penjamah makanan diamati. Ditemukan secara umum bahwa air bersih yang digunakan untuk memasak, minum, dan mencuci peralatan makan, sarana pembuangan air limbah, peralatan makanan, dan makanan yang disajikan secara tertutup serta perilaku penyaji makanan tidak berhubungan dengan tingkat kontaminasi E. coli (p > 0,05). Sebaliknya, kebanyakan makanan yang disajikan tanpa tutup mengandung E. coli sangat tinggi, meskipun sarana sanitasi dan perilaku hidup bersih dan sehat penjamah makanan sudah cukup baik, kecuali sarana tempat sampah.Kata kunci: Escherichia coli, makanan, pedagang kaki limaAbstractMinistry of Health regulates that all foods and beverages should not contain Escherichia coli. However, most local government does not implement this requirement by applying more technical local regulation to prevent food borne diseases. The objective of the present study was to quantify E. coli contamination in foods served by street vendors along the Jalan Margonda, City of Depok, West Java. A total of 100 street vendors were selected randomly, from which different types of foods were sampled for E. coli measurement using MPN method. Meanwhile, environmental sanitation of streetvendors and personal hygiene of food handlers were observed. It was found that generally clean water for preparing foods and beverages and washing kitchen utensils, sewage system, table utensils, and covered foods as well as serving behavior were not statistically correlated with E. coli contamination (p > 0,05). On the contrary, most the uncovered foods were highly contaminated by E. coli, although sanitation facilities and personal hygiene were adequately good except solid waste disposal.Key words: Escherichia coli, food, street vendor
Upaya Pencegahan Flu Burung Masyarakat di Kabupaten Tangerang Selfi Octaviani Lestari; Zakianis Zakianis; Wibowo Ady Sapta
Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 5 No. 2 Oktober 2010
Publisher : Faculty of Public Health Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.853 KB) | DOI: 10.21109/kesmas.v5i2.153

Abstract

Flu burung di Indonesia masih merupakan masalah kesehatan. Tahun 2005-2008 terdapat 30 kasus suspek flu burung di Kabupaten Tangerang, meliputi 18 kasus confirmed dan 16 kasus meninggal (case fatality rate = CFR 87,5%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya pencegahanflu burung di tengah masyarakat Kecamatan Cikupa, Curug, Pasar Kemis dan Sepatan, Kabupaten Tangerang pada tahun 2009. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari Yayasan Bangun Indonesia, yang dilakukan terhadap masyarakat dengan sumber informasi terdiri dari ibu rumah tangga, remaja, tokoh agama, tokoh masyarakat dan peternak. Survei dilakukan terhadap pengetahuan reponden tentang flu burung, kebersihan perorangan responden, sanitasi makanan, dan sanitasi lingkungan. Jumlah sampel320 responden yang diperoleh dari 4 Kecamatan. Hasil penelitian ini menemukan bahwa pengetahuan responden tentang flu burung masih belum baik (62,2%), kebersihan perorangan terkait flu burung masih buruk (57,1%), sanitasi makanan bersumber unggas belum baik (61%) dan secaraumum semua variabel sanitasi lingkungan sudah baik, hanya sanitasi kandang unggas yang sebagian besar masih buruk (57,1%). Penghasilan rata-rata masyarakat Tangerang yang masih rendah, menyebabkan pengeluaran mereka masih diprioritaskan untuk membeli kebutuhan pokok rumah tangga daripada pencegahan flu burung. Kata kunci: Upaya, pencegahan, flu burungAbstractAvian Influenza is still a major health problem in Indonesia. In Tangerang district within the period of 2005-2008, 30 suspect cases were found, 18 confirmed. Sixteen (16) died because of this disease (case fatality rate = 87,5%). The objective of this research was to study prevention measures towards Avian Influenza within the community at Cikupa, Curug, Pasar Kemis and Sepatan sub-districts, Tangerang in 2009. A descriptive study was carried out towards community involving the households, teenagers; religious leader, community leader and poultry business as selected respondent. Information to collect consisted of knowledge about Avian Influenza, personal hygiene, food sanitation based on bird and environmental sanitation. Total of sample were 320 respondents from each sub-District. Data were taken from secondary data of Bangun Indonesia Foundation as research executor. This research found that more than a half of respondents (62.2%) have good knowledge about AI, (57.1%) about personal hygiene related to Avian Influenza, 61% about food sanitation based on bird were good enough (61%). In general environmental sanitation variables were somewhat good except for cage where 51% still bad. In the effort to prevent Avian Influenza in Cikupa, Curug, Pasar Kemis, and Sepatan communities, Tangerang District, 2009, one of variables were still poor (57.1%) that was sanitation of bird cages. Avian Influenza cases in Tangerang District is still high, due to non supportive people behavior and poor environment sanitation proven by poor sanitation of bird’s nest. Low household income of Tangerang district’s people, bringing about them to spend more on basic goods rather than Avian Influenza preventive action.Key words: Effort, prevention, avian influenza
SANITASI DAN AIR MINUM DI DAERAH PERKOTAAN DAN PEDESAAN DI PROVINSI BENGKULU (ANALISIS DATA POTENSI DESA 2018) Tri Noviyanti Nurzanah; zakianis zakianis; Bambang Wispriyono; Athena Anwar
JURNAL EKOLOGI KESEHATAN Vol 18 No 3 (2019): JURNAL EKOLOGI KESEHATAN VOL 18 NO.3 TAHUN 2019
Publisher : Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.422 KB) | DOI: 10.22435/jek.v3i18.2471

Abstract

ABSTRACT Bengkulu Province is the fourth-lowest province in Indonesia for sanitation facilities and drinking water availability. The difference in socioeconomic conditions and very low access to sanitation in Bengkulu Province poses a major challenge to ensuring water and sanitation services for all, so as to attempt to control a large number of infectious diseases. The purpose of this study was to determine the description of sanitation and drinking water between urban and rural areas in Bengkulu Province. Data analyzed were Village Potential data (PODES) in 2018 and the sample were 148 villages. Research results show that sanitation facilities and the availability of clean water in urban areas are better than in rural areas. In rural areas the majority of sewage is unsanitary or without latrines/open defecation, garbage disposal is carried out by dumping it into the pit of natural soil or being burnt, the sewage is still open, the water source is still a dug well as a source of clean water. In conclusion, there are still gaps in terms of access to sanitation in rural areas and urban safe drinking water. An evaluation is needed to increase community access to sanitation in rural areas and drinking water in cities. Keywords: Saniation, drinking water, urban areas, rural areas ABSTRAK Provinsi Bengkulu merupakan salah satu provinsi dengan sarana sanitasi dan ketersediaan air minum ke empat terendah di Indonesia. Perbedaan kondisi sosial ekonomi dan akses sanitasi yang sangat rendah di Provinsi Bengkulu menimbulkan tantangan besar untuk memastikan layanan air dan sanitasi bagi semua, sehingga membantu mengendalikan sejumlah besar penyakit menular. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran sanitasi dan air minum antara wilayah perkotaan dan perdesaan di Provinsi Bengkulu. Data yang dianalisis adalah data Potensi Desa (PODES) tahun 2018 dengan unit analisis desa. Jumlah sampel sebesar 148 desa di daerah perkotaan dan perdesaan di Provinsi Bengkulu. Hasil analisis menunjukkan bahwa sarana sanitasi dan ketersediaan air bersih di wilayah perkotaan lebih baik daripada di wilayah perdesaan. Di wilayah perdesaan mayoritas pembuangan tinja tidak saniter atau tanpa jamban/buang air besar sembarangan, pembuangan sampah dilakukan sdengan membuang ke dalam lubang tanah atau dibakar, saluran pembuangan air limbah masih terbuka, dan sumber air adalah sumur gali sebagai sumber air bersih. Dapat disimpulkan bahwa masih terdapat kesenjangan dalam hal akses sanitasi dan air minum antara di perdesaan dan perkotaan. Perlu adanya evaluasi peningkatan akses masyarakat terhadap sanitasi di pedesaan dan air minum di perkotaan. Kata kunci: Sanitasi, air minum, perkotaan, pedesaan
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE: SEBUAH TINJAUAN SISTEMATIKA Lia Meiliyana; Rita Damayanti; Zakianis Zakianis
Quality : Jurnal Kesehatan Vol. 14 No. 1 (2020): Quality : Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (737.594 KB) | DOI: 10.36082/qjk.v14i1.102

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang masih menjadi permasalahan global, karena tingkat insiden mengalami peningkatan 30 kali lipat selama 50 tahun terakhir. Partisipasi masyarakat amat dibutuhkan dalam keberlangsungan upaya pengendalian demam berdarah. Kesadaran diri kunci utama dalam berpartisipasi dipengaruhi faktor-faktor seperti pengetahuan, sikap dan perilaku. Penelitian ini menggunakan sistematika review untuk melihat upaya pencegahan demam berdarah berdasarkan partisipasi masyarakat. Strategi pencarian menggunakan 3 electronic database, EBSCO, Proquest dan Google Scholar dan mengikuti Protokol PRISMA (Preffered Reporting Items for Systematic Review and Meta Analyses), didapatkan sebanyak 17 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Hasil tinjauan terdapat 4 variabel utama yang digunakan yaitu Sosiodemografi, Knowledge, Attitude dan Practice. Variabel sosiodemografi (umur dan pendidikan) mempunyai nilai signifikan pada 42,8% artikel, variabel pengetahuan cara pendegahan demam berdarah signifikan pada 23,1% artikel, variabel sikap terhadap tempat perindukan nyamuk dan upaya pengendalian vektor sebesar 53,8% artikel, dan variabel perilaku yang mempunyai signifikansi dengan prosentase tertinggi adalah perilaku yang dihubungkan dengan indeks entomologi sebesar 53,8% artikel. Tingkat pendidikan, pengetahuan, dan sikap positif terhadap upaya pencegahan demam berdarah belum tentu memberikan hasil signifikan terhadap perilaku. Dengan demikian peningkatan kesadaran tentang risiko, motivasi dan komunikasi diperlukan untuk mengubah perilaku
Strategi Pengelolaan Limbah Medis Rumah Tangga Selama Pandemi Covid-19 Resa Mailina; Zakianis Zakianis
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada Vol 10 No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Akademi Keperawatan Sandi Karsa (Merger) Politeknik Sandi Karsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35816/jiskh.v10i2.676

Abstract

Introduction; COVID-19 has an impact on various fields including the environment and waste management. Prevention of COVID-19 by using masks has another impact, namely the emergence of piles of household medical waste. Aim; to determine the management of household medical waste both in Indonesia and abroad. Method; a literature review of articles that discuss waste management in Indonesia and abroad. Result; management of medical waste at the household level in Indonesia has been regulated in Circular Letter Number SE.3/MENLHK/PSLB.3/3.2021 concerning Management of Hazardous Waste and Waste from Handling Coronavirus Disease-19. However, the implementation has not been maximized due to the lack of waste management facilities at the household level. Overseas medical waste management in some countries uses household-level segregation where medical waste is separated and processed using incinerators. Conclusion; the problems that arise are basically the same both in Indonesia and abroad are related to public awareness and unequal facilities. Recommendation; Household waste management facilities are expected to be improved along with the provision of education and knowledge to increase public awareness.