Dorang Luhpuri
Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ATTACHMENT ANAK TERLANTAR DENGAN PENGASUH DI LEMBAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL ANAK RUMAH PENGHARAPAN BARU BANDUNG BARAT Yosua Yabes Togatorop; Dorang Luhpuri; Aep Rusmana
Jurnal Ilmiah Rehabilitasi Sosial (Rehsos) Vol 3 No 1 (2021): REHSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.34 KB) | DOI: 10.31595/rehsos.v3i1.376

Abstract

Attachment is an strong emotional bond between person which is discriminative. This research aims to know the image of attachment of abandoned child with caregiver at LKSA Rumah Pengharapan Baru which included the characteristics of respondents, trust of respondent, communication of respondents and alienation of respondents. This research used descriptive analysis method with quantitative approach.The population in this research is 24 abandoned children whose age range is 10 to 18 years old and live in LKSA Rumah Pengharapan Baru Sampling technique which used in this research is census. The compiling data technique used in this research is questionnaire and documentation study. The validity of instrument is tested by Product Moment Pearson Correlation and the reliability of instrument is tested by Croncbach Alpha. The measuring instrument is using Likert Scale which provides four alternative answers namely, “Selalu”, “Sering”, “Kadang-kadang”, “Hampir Tidak Pernah” and “Tidak Pernah” in every positive and negative statements, The result of the research indicates that attachment of abandoned children with caregiver at LKSA Rumah Pengharapan Baru is in medium category. The result is known from the trust aspect in high category whose score 917, communication aspect in medium category whose score 685 and alienation in medium category whose score 507. The result indicates a problem which needs a program to increase communication an to decrease alienation aspect.
DESAIN METODE CASEWORK DALAM PENANGANAN GANGGUAN KECEMASAN KLIEN H PENYANDANG CEREBRAL PALSY DI PANTI ASUHAN BHAKTI LUHUR ALMA BANDUNG Rosdiana Rosdiana; Dorang Luhpuri; Rini Hartini Rinda Andayani
Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Pekerjaan Sosial (Biyan) Vol 3 No 1 (2021): BIYAN
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.555 KB) | DOI: 10.31595/biyan.v3i1.384

Abstract

Gangguan kecemasan merupakan rasa takut atau khawatir pada situasi tertentu yang sangat mengancam yang dapat menyebabkan kegelisahan, gangguan kecemasan yang dialami “H” disebabkan rasa takut ditinggalkan oleh keluarganya sehingga menimbulkan rasa gelisah, mudah marah dan tersinggung dan memiliki keluhan somatic. Permasalahan dalam penelitian ini digali berdasarkan aspek-aspek kecemasan dan penelitian ini outputnya untuk membuat suatu desain model sehingga tujuan dari penelitian ini membuat desain metode casework dalam penanganan gangguan kecemasan klien H penyandang cerebral palsy. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif yaitu penelitian yang hasilnya berupa data deskriptif dan data sekunder melalui fakta-fakta dari kondisi alami sebagai sumber secara langsung dengan instrumen dari peneliti sendiri. Teknik pengumpulan data yang digunakan wawancara dan studi dokumentasi. Desain model yang digunakan dalam penelitian ini yaitu desain model awal model RCBT(Rhos cognitive behavioural therapy) yaitu pengembangan dari CBT oemorjaedi yang digunakan pada saat praktikum. Gagasan desain yaitu Metode casework. desain akhir yaitu yaitu Metode casework klien H. Intervensi yang dilakukan dengan menerapkan desain model akhir yaitu Metode casework klien H menggunakan teknik ventilation, support, advice giving and counseling, dan role rehearshal. Teknik tersebut diterapkan pada “H” dengan tujuan dapat mengurangi gangguan kecemasan yang dialami “H”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model casework yang dilakukan dapat mengurangi gangguan kecemasan yang dialami “H” mulai tidak merasa gelisah, tidak mudah marah dan tersinggung dan keluhan somatic tidak kembali lagi walaupun menanyakan atau bercerita tentang keluarganya.