Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

NGENGAT PARASITOID (Lepidoptera : Epipyropidae) PADA WERENG PUCUK METE DI PERTANAMAN JAMBU METE DI PULAU LOMBOK BAMBANG SUPENO; DAMAYANTI BUCHORI; PUDJIANTO PUDJIANTO; UTOMO KARTOSUWONDO; CHRISTIAN H. SCHULZE
Jurnal Penelitian Tanaman Industri Vol 15, No 1 (2009): Maret 2009
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jlittri.v15n1.2009.16-23

Abstract

ABSTRAKWereng pucuk mete, Sanurus indecora (Homoptera : Flatidae),merupakan hama utama tanaman jambu mete di pulau Lombok. Berbagaicara pengendalian telah dilakukan baik secara kimiawi maupun biologi.Pengendalian biologis yang telah banyak digunakan adalah pemanfaatandan eksplorasi musuh alami yang mencakup parasitoid, patogen danpredator. Salah satu musuh alami wereng daun (leafhoppers) dan werengpohon (planthoppers) yang masih belum diteliti di Indonesia dan baru 20spesies yang ada di di dunia adalah Epipyropidae. Ektoparasitoid familiEpipyropidae yang berasosiasi dengan imago S. indecora telah ditemukanpertama di Indonesia, khususnya di Pulau Lombok. Tujuan penelitian iniadalah untuk mengetahui keberadaan ngengat parasitoid pada inang S.indecora pada pertanaman jambu mete di lahan kering Pulau Lombok.Penelitian ini difokuskan pada dua kegiatan utama, yaitu pengambilansampel di lapang dan pengamatan laboratorium. Lokasi penelitian beradadi tiga desa di wilayah Kecamatan Gangga, Kayangan, dan Bayan.Penelitian dilakukan selama musim kemarau 2007 (Mei hingga Oktober2007) dan musim hujan (November 2007 hingga April 2008) di tiga kebunjambu mete milik petani yang ditanam secara monokultur. Dari penelitianini dapat diberikan beberapa kesimpulan, yaitu : wereng pucuk mete S.indecora berkembang baik pada musim kemarau (April hingga September)dan cenderung menurun pada saat musim hujan (Oktober hingga Maret),dengan populasi tinggi dicapai pada bulan Agustus hingga Oktober 2007.Larva ektoparasitoid Epypiropidae menyerang S. indecora jantan danbetina yang bersifat soliter dan atau gregarius. Laju parasitisasiEpipyropidae pada S. indecora jantan lebih kecil daripada betina, yaituberkisar 5,89 – 12,16% dan betina berkisar 15,23 – 19,23%. LarvaEpipyropidae tidak dapat menekan laju pertumbuhan populasi S. indecoradi pertanaman monokultur jambu mete di pulau Lombok. Denganperkataan lain bahwa semakin tinggi populasi S. indecora semakin rendahlaju parasitisasi yang ditemukan.Kata kunci : Anacardium occidentale, Sanurus indecora, ngengatparasitoid, EpipyropidaeABSTRACTParasitoid moth (Lepidoptera : Epipyropidae) on cashewplanthopper at cashew plantation in LombokSanurus indecora Jacobi is a serious pest attacking cashewplantation in Lombok Island. A number of natural enemies of flatids werefound on cashew plantation such as predator, pathogen, and parasitoid. Allmembers  of  Epipyropidae  (Lepidoptera)  are  ectoparasitoid  onplanthoppers and leafhoppers (Homoptera). The first report onEpipyropidae in Indonesia was documented, in Lombok whereEpipyropidae parasitized S. indecora. Study was conducted to determinethe prevalence of parasitoid moth on S. indecora at Lombok uplandcashew plantations. This experiment was conducted on May 2007 untilApril 2008 in three village areas of Gangga, Kayangan, and Bayandistricts. The results showed that population of Sanurus indecora increasesgradually from April until October (dry season) and decreases fromNovember until March (rainy season), with the highest population occursin August to October. Epipyropidae attacks both male and female of S.indecora J. Parasitation rate of male ranges from 0.38 – 46.00% with anaverage of 8.96%. Parasitation rate of female varies from 8.77 - 38.52%with an average of 17.45%. Epipyropidae is a solitary and or gregariousparasitoid. The parasitation rate was negatively correlated with S. indecorapopulation. The numbers of Epipyropidae larvae were correlated with thenumbers of S. indecora infected.Key words : Anacardium occidentale, Sanurus indecora, parasitoid moth,Epipyropidae
NGENGAT PARASITOID (Lepidoptera : Epipyropidae) PADA WERENG PUCUK METE DI PERTANAMAN JAMBU METE DI PULAU LOMBOK BAMBANG SUPENO; DAMAYANTI BUCHORI; PUDJIANTO PUDJIANTO; UTOMO KARTOSUWONDO; CHRISTIAN H. SCHULZE
Jurnal Penelitian Tanaman Industri Vol 15, No 1 (2009): Maret 2009
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jlittri.v15n1.2009.16-23

Abstract

ABSTRAKWereng pucuk mete, Sanurus indecora (Homoptera : Flatidae),merupakan hama utama tanaman jambu mete di pulau Lombok. Berbagaicara pengendalian telah dilakukan baik secara kimiawi maupun biologi.Pengendalian biologis yang telah banyak digunakan adalah pemanfaatandan eksplorasi musuh alami yang mencakup parasitoid, patogen danpredator. Salah satu musuh alami wereng daun (leafhoppers) dan werengpohon (planthoppers) yang masih belum diteliti di Indonesia dan baru 20spesies yang ada di di dunia adalah Epipyropidae. Ektoparasitoid familiEpipyropidae yang berasosiasi dengan imago S. indecora telah ditemukanpertama di Indonesia, khususnya di Pulau Lombok. Tujuan penelitian iniadalah untuk mengetahui keberadaan ngengat parasitoid pada inang S.indecora pada pertanaman jambu mete di lahan kering Pulau Lombok.Penelitian ini difokuskan pada dua kegiatan utama, yaitu pengambilansampel di lapang dan pengamatan laboratorium. Lokasi penelitian beradadi tiga desa di wilayah Kecamatan Gangga, Kayangan, dan Bayan.Penelitian dilakukan selama musim kemarau 2007 (Mei hingga Oktober2007) dan musim hujan (November 2007 hingga April 2008) di tiga kebunjambu mete milik petani yang ditanam secara monokultur. Dari penelitianini dapat diberikan beberapa kesimpulan, yaitu : wereng pucuk mete S.indecora berkembang baik pada musim kemarau (April hingga September)dan cenderung menurun pada saat musim hujan (Oktober hingga Maret),dengan populasi tinggi dicapai pada bulan Agustus hingga Oktober 2007.Larva ektoparasitoid Epypiropidae menyerang S. indecora jantan danbetina yang bersifat soliter dan atau gregarius. Laju parasitisasiEpipyropidae pada S. indecora jantan lebih kecil daripada betina, yaituberkisar 5,89 – 12,16% dan betina berkisar 15,23 – 19,23%. LarvaEpipyropidae tidak dapat menekan laju pertumbuhan populasi S. indecoradi pertanaman monokultur jambu mete di pulau Lombok. Denganperkataan lain bahwa semakin tinggi populasi S. indecora semakin rendahlaju parasitisasi yang ditemukan.Kata kunci : Anacardium occidentale, Sanurus indecora, ngengatparasitoid, EpipyropidaeABSTRACTParasitoid moth (Lepidoptera : Epipyropidae) on cashewplanthopper at cashew plantation in LombokSanurus indecora Jacobi is a serious pest attacking cashewplantation in Lombok Island. A number of natural enemies of flatids werefound on cashew plantation such as predator, pathogen, and parasitoid. Allmembers  of  Epipyropidae  (Lepidoptera)  are  ectoparasitoid  onplanthoppers and leafhoppers (Homoptera). The first report onEpipyropidae in Indonesia was documented, in Lombok whereEpipyropidae parasitized S. indecora. Study was conducted to determinethe prevalence of parasitoid moth on S. indecora at Lombok uplandcashew plantations. This experiment was conducted on May 2007 untilApril 2008 in three village areas of Gangga, Kayangan, and Bayandistricts. The results showed that population of Sanurus indecora increasesgradually from April until October (dry season) and decreases fromNovember until March (rainy season), with the highest population occursin August to October. Epipyropidae attacks both male and female of S.indecora J. Parasitation rate of male ranges from 0.38 – 46.00% with anaverage of 8.96%. Parasitation rate of female varies from 8.77 - 38.52%with an average of 17.45%. Epipyropidae is a solitary and or gregariousparasitoid. The parasitation rate was negatively correlated with S. indecorapopulation. The numbers of Epipyropidae larvae were correlated with thenumbers of S. indecora infected.Key words : Anacardium occidentale, Sanurus indecora, parasitoid moth,Epipyropidae
Wereng pucuk mete Sanurus indecora J (Hemiptera: Flatidae) sebagai inang ngengat parasitoid (Epipyropidae : Lepidoptera) di pertanaman mete pulau lombok Bambang Supeno; Pudjianto Pudjianto; Utomo Kartosuwondo
Jurnal Entomologi Indonesia Vol 4 No 2 (2007): September
Publisher : Perhimpunan Entomologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1215.474 KB) | DOI: 10.5994/jei.4.2.98

Abstract

This research was conducted in three areas, which has different in altitudes;  those areas are Gangga (50 m), Kayangan (4 m) and Bayan (170 m) above sea levels. The aim of this research was to observe monoculture system of cashew plantations from May 2007 until April 2008. The results of this research were (1) the number of Sanurus indecora J collected from the fields are 38.619 adults, which consist of 19.153 adult of green Sanurus and 19.466 adult of white Sanurus, (2) the number of Sanurus parasitited by Epipyropidae are 5.961 adult from 38.619, (3) the number of white Sanurus infested by Epipyropidae are 3.902 adult and 2.059 adult of green Sanurus, (4) white Sanurus is preferred by Epipyropidae than green Sanurus. Around 20 percent of white Sanurus adult are infested by Epipyropidae, (5) the parsitism of female Sanurus is higher compare to male.
Parasitoid telur Lalatjala (Chrysopa sp.) pada ekosistem jambu mete di lombok Bambang Supeno
Jurnal Entomologi Indonesia Vol 4 No 1 (2007): April
Publisher : Perhimpunan Entomologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (968.039 KB) | DOI: 10.5994/jei.4.1.19

Abstract

The objective of this research was to identify parasitoids associated with eggs of Chrysopa in Lombok cashew ecosytem. Parasitoids were surveyed by collecting eggs of Chrysopa from cashew plantations. Total of 5900 individual parasitoids from a single species were collected from eggs of Chrysopa with parasitization level was approximately 47.0%-85.50%. The parasitoid was identified as Telenomus cyrus (Hymenoptera: Scelionidae).
KEANEKARAGAMAN SERANGGA PENGUNJUNG BUNGA KOPI DI HUTAN KEMASYARAKATAN LANTAN KECAMATAN BATUKLIANG UTARA KABUPATEN LOMBOK TENGAH Harri Irawan Setiawan; Bambang Supeno; Tarmizi Tarmizi
CROP AGRO, Scientific Journal of Agronomy Vol 10 No 01 (2017): jurnal Crop Agro Januari 2017
Publisher : Department of Agronomy Faculty of Agriculture University of Mataram and Indonesian Society of Agronomy Branch NTB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman serangga pengunjung bunga di HKm Lantan Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan dengan teknik survei lapangan dengan pengamatan terhadap serangga pengunjung bunga kopi di HKm Lantan. Penggumpulan data menggunakan teknik ayunan pada daerah sekitar bunga kopi dengan total 16 ayunan per pohon kopi dalam waktu satu minggu sebanyak 4-5 hari selama fase pembungaan. Contoh serangga yang diperoleh selanjutnya diamati ciri-ciri morfologinya di Laboratorium Biologi Fakultas MIPA Universitas Mataram dan kemudian didata untuk dihitung keragaman dan kelimpahan relatif serangga. Hasil penelitian menunjukan bahwa serangga pengunjung bunga kopi di HKm Lantan Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah terdiri dari 6 Ordo dan 16 Famili serangga di antaranya Ordo Hymenoptera, Ordo Neuroptera, Ordo Diptera, Ordo Lepidoptera, Ordo Coleoptera, Ordo Hemiptera, dan dianteranya ditemukan Famili Colletidae, Famili Apidae, Famili Tiphiidae, Famili Ichneumonidae, Famili Myrmeleonidae, Famili Stratiomyide, Famili Tabanidae, Famili Asilidae, Famili Chamaemyiidae, Famili Syrphidae, Famili Scarabaeidae, Famili Tenebrionidae, Famili Coccinelinae, Famili Grasillariidae, Famili Reduviidae, dan Famili Nabidae, dimana tingkat keanekaragaman serangga pengunjung bunga kopi tergolong rendah dengan jumlah serangga yang dominan didapat sebanyak 171 ekor dengan nilai indeks keanekaragaman tertinggi yaitu 0,2375 dari Ordo Hymenoptera, Famili Apidae. ABSRTRACT This study aimed to determine the diversity of insects in the ecosystem coffee flower visitors HKm Lantan Kecamatan Batukliang Utara Kebupaten Lombok Tengah. This research is a descriptive study conducted by field survey techniques by observing insects flower visitors coffee in HKm Lantan. Data collection by swing technique on the area of coffee flowers for total swing of 16 swings per coffee tree within one week as much as 4-5 days during the flowering phase. Insect samples obtained their morphology observed in the Laboratorium Biologi Fakultas MIPA Universitas Mataram and then recorded to quantify the diversity and relative abundance of insects. The results showed that the insects visitors floral coffee in Hutan Kemasyarakatan Lantan Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah there are 6 of the Order and 16 Family insects among which the Order Hymenoptera, Order Neuroptera, Order Diptera, Order Lepidoptera, the Order Coleoptera, Order Hemiptera and were found Famili Colletidae, Family Apidae, family Tiphiidae, Family Ichneumonidae, Family Myrmeleontidae, Family Stratiomyidae, family Tabanidae, Family asilidae, Family Chamaemyiidae, family Syrphidae, family Scarabaeidae, Family Tenebrionidae, Family Coccinelinae, Family Grasillariidae, family Reduviidae, and family Nabidae, where the level of diversity of insects coffee flowers visitors is low, where the number of insects were the dominant gained as much as 171 tails with the highest diversity index value is 0.2375 from the Order Hymenoptera, Family Apidae.
STRATEGI PENGENDALIAN INVASI HAMA BARU ULAT GERAYAK JAGUNG DI DAERAH SENTRA PRODUKSI KABUPATEN LOMBOK BARAT Bambang Supeno
Jurnal SIAR ILMUWAN TANI Vol. 2 No. 1 (2021): Jurnal Siar Ilmuwan Tani
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jsit.v2i1.26

Abstract

Tanaman jagung pada musim tanam tahun lalu hingga sekarang terancam oleh datangnya Hama Baru dari benua Amerika, yaitu hama ulat grayak jagung. Hama ulat grayak jagung, Spodoptera frugiperda di Indonesia dilaporkan keberadaannya pertama kali pada bulan Maret 2019 di daerah Pariaman Sumatera Barat. Pemantauan dilanjutkan hingga dilaporkan telah menyebar di seluruh pulau Sumatera mulai dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, dan Lampung. Kurang dari enam bulan telah menyebar di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Provinsi NTB. Di Pulau Lombok Keberadaannya dilaporkan pada Bulan November 2019 dan telah menyebar di seluruh Kabupaten dan Kota. Kedatangan hama ini merupakan acaman baru dalam swasembada jagung di NTB, seperti telah dilaporkan kegagalan panen jagung oleh sebagian besar petani di pulau Lombok. Penanggulangan darurat telah dilakukan dengan melakukan eradikasi memakai pestisida namun belum membuahkan hasil yang memuaskan. Salah satu alternatif yang ditawarkan adalah melakukan strategis pengendalian yang efektif dan ramah lingkungan. Kegiatan pengabdian meliputi dua kegiatan pokok yaitu Pelatihan praktek langsung lapangan dan diskusi dan pembuatan demplot tanman jagung pada bulan Juni-Oktober 2020. Demplot dilaksanakan di sawah milik salah satu anggota Kelompok Tani “Rahayu” di desa Jatisela, Kecamatan Gunungsari. Hasil kegiatan pengabdian seperti berikut: (a) Strategi teknik pengendalian hama invasi baru ulat gerayak jagung dapat dianjurkan untuk menggunakan tanaman refusia dan monitoring. (b) Penerapan teknik pengendalian tanam refusia dan monitoring dapat menekan serangan hama ulat gerayak hingga 80% (c). Teknik pengendalian dapat menghemat biaya pembelian pestisida hingga 100%. (d) Kualitas hasil jagung pipil lebih bagus daripada teknik pengendalian cara petani.
Strategi Pengendalian Invasi Hama Baru Ulat Grayak Jagung, Spodoptera frugiperda, Di Daerah Sentra Produksi Kabupaten Lombok Barat Bambang Supeno; Tarmizi; Hery Haryanto; Ni Made Laksmi Ernawati; M. Taufik Fauzi
Jurnal SIAR ILMUWAN TANI Vol. 2 No. 2 (2021): Jurnal Siar Ilmuwan Tani
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1766.501 KB) | DOI: 10.29303/jsit.v2i2.58

Abstract

Tanaman jagung pada musim tanam tahun lalu hingga sekarang terancam oleh datangnya Hama Baru dari benua Amerika, yaitu hama ulat grayak jagung (fall armyworm/FAW). Hama ulat grayak jagung, Spodoptera frugiperda telah menyebar di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Provinsi NTB. Kedatangan hama ini merupakan acaman baru dalam swasembada jagung di NTB, seperti telah dilaporkan kegagalan panen jagung oleh sebagian besar petani di pulau Lombok. Penanggulangan darurat telah dilakukan dengan melakukan eradikasi memakai pestisida namun belum membuahkan hasil yang memuaskan. Salah satu alternatif yang ditawarkan ke petani adalah melakukan strategis pengendalian yang efektif dan ramah lingkungan. Kegiatan pengabdian meliputi dua kegiatan pokok yaitu Pelatihan praktek langsung lapangan dan diskusi dan pembuatan demplot tanaman jagung pada bulan Juni-Oktober 2020. Demplot dilaksanakan di sawah milik salah satu anggota Kelompok Tani “Rahayu” di desa Jatisela, Kecamatan Gunungsari. Hasil kegiatan pengabdian seperti berikut: (a) Petani peserta kegiatan pengabdian semakin memahami strategi teknik pengendalian hama invasi baru ulat gerayak jagung dengan menggunakan tanaman refusia dan monitoring. (b) Petani semakin mengerti bahwa dengan teknik pengendalian tanam refusia dan monitoring dapat menekan serangan hama ulat grayak hingga 80% (c) dan penghematan biaya pembelian pestisida hingga 100%. (d) Petani semakin mengerti dengan adanya perbandingan antara hasil Demplot dan cara petani, yaitu kualitas dan hasil jagung pipil demplot lebih bagus daripada teknik pengendalian cara petani setempat.
IDENTIFIKASI SERANGGA PELIANG DAUN (LEAF MIMER) JAMBU AIR (Eugenia aquea) DI KOTA MADYA MATARAM Bambang Supeno; fakultas pertanian
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 7 No 3 (1997): JURNAL ILMIAH AGROTEKSOS 1997
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.13 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi serangga peliang daun jambu air di Kota Madya Mataram. Hasil penelitian diharapan dapat dijadikan informasi tentang fauna, khususnya serangga perusak daun yang ada di pulau Lombok. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan pengambilan sampel di lapangan di tiga Kecamatan dengan masing-masing kecamatan diambil dua desa lokasi penelitian. Sampel berupa daun yang terserang hama diberi kode dan selanjutnya dilakukan identifikasi menurut postulat Koch di Laboratorium Proteksi Fakultas Pertanian Universitas Mataram. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa hama peliang daun (leaf miner) jambu air tergolong dalam ordo Lepidoptera, Superfamili Tineoidea, Famili Gracillaridae, Subfamili Gracillariinae, Genus Acrocercops, Spesies Acrocercops sp. dengan siklus hidup 29 hari. ABSTRACT The objective of this research was to identify the leaf miner insect on Eugenia in Kota Madya Mataram. The result was expected to give information about Lombok island fauna, particularly the Eugenia leaf insect. This research was conducted in Kodya Mataram using a descriptive method. The result showed that the leaf miner insect of Eugenia in Kodya Mataram was able to be classified as Lepidoptera Order; Superfamily : Tineoidea; Family : Gracillaridae, Subfamily Gracillariinae, Genera : Acrocercops, Species Acrocercops sp. The live cycle of this insect in laboratory test was 29 days
Diversifikasi Pemanfaatan Limbah Kulit Buah Kopi untuk Produk yang Bernilai Ekonomis Tinggi di Kabupaten Lombok Utara Bambang Supeno, Erwan, Ni Md Laksmi Ernawati
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 1 (2018): Prosiding PKM-CSR Konferensi Nasional Pengabdian kepada Masyarakat dan Corporate Socia
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.687 KB)

Abstract

Program ini bertujuan untuk memberikan introduksi teknik pengolahan limbah kulit buah kopi menjadi produk unggulan yang bernilai ekonomis tinggi. Kegiatan telah dilaksanakan di tiga Desa, yaitu Sambik Bangkol, Genggelang dan Rempek Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Kegiatan dilakukan pada bulan September hingga Desember 2017 dengan metode kaji terap. Hasil kegiatan ini nampak seperti berikut : (a) dihasilkan tiga produk olahan limbah kulit buah kopi yang memiliki nilai ekonomis tinggi, yaitu teh cascara, pupuk organik dan pakan ternak. (b). Tiga produk samping olahan limbah kulit buah kopi secara ekonomis sangat menguntungkan, sehingga secara langsung perlahan dan pasti pendapatan kelompok tani kopi meningkat. (c). Ketiga produk olahan kulit buah kopi telah terkemas dengan berlabel merek dagang sesuai dengan kreasi kelompok masing-masing desa lokasi, layak untuk dijadikan produk unggulan daerah.