Slamet Djunaedi
Institut Pemerintahan Dalam Negeri

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNIS FUNGSIONAL SEBAGAI UPAYA PEMBERDAYAAN APARATUR SIPIL NEGARA (Studi pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Landak Provinsi Kalimantan Barat) Christian Suganda Bayu Patra; Sadu Wasistiono; Slamet Djunaedi
VISIONER : Jurnal Pemerintahan Daerah di Indonesia Vol 11 No 3 (2019): Visioner: Jurnal Pemerintahan Daerah di Indonesia
Publisher : Alqaprint Jatinangor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (648.055 KB) | DOI: 10.54783/jv.v11i3.202

Abstract

Penelitian ini difokuskan pada manajemen pendidikan dan pelatihan teknis fungsional pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Landak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis manajemen pendidikan dan pelatihan teknis fungsional; faktor pendukung dan faktor penghambat; serta strategi yang dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam manajemen pendidikan dan pelatihan teknis fungsional. Desain Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan kunci dalam penelitian ini adalah Sekretaris Daerah, Asisten III Bidang Administrasi Umum dan Kepegawaian, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Sekretaris Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kepala Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Aparatur, Kepala Sub Bidang Pendidikan Umum dan Teknis Fungsional. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan manajemen pendidikan dan pelatihan teknis fungsional di Kabupaten Landak belum optimal. Kegiatan pendidikan dan pelatihan yang sudah dilaksanakan masih bersifat kepada pemenuhan pendidikan dan pelatihan dasar. Kendala yang dihadapi seperti belum ada database pelatihan pegawai yang terpadu, belum ada standar dalam pengelolaan pendidikan dan pelatihan teknis fungsional, keterbatasan anggaran, sarana dan prasarana yang kurang memadai, serta jumlah staf yang masih kurang. Dalam penelitian ini penulis menyampaikan beberapa strategi seperti perlu mengadakan penambahan jumlah pegawai khususnya staf, Perlu memaksimalkan kerja sama dan koordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah dalam memberikan informasi tentang data diklat, perlu memaksimalkan dukungan dan komitmen dari Pemerintah Kabupaten Landak dengan penambahan anggaran kegiatan diklat khususnya pada diklat teknis fungsional, Perlu membuat sebuah standar dalam pengelolaan diklat teknis dan fungsional.
PENGEMBANGAN PARIWISATA BAWAH LAUT DI KOTA TERNATE PROVINSI MALUKU UTARA Ari Akbar Tanlain; Murtir Jeddawi; Slamet Djunaedi
VISIONER : Jurnal Pemerintahan Daerah di Indonesia Vol 11 No `5 (2019): Visioner: Jurnal Pemerintahan Daerah di Indonesia
Publisher : Alqaprint Jatinangor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.688 KB) | DOI: 10.54783/jv.v11i`5.247

Abstract

Program pengembangan dan pemanfaatan sumber daya dan potensi pariwisata daerah diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi. Provinsi Maluku Utara adalah salah satu surga bagi divers. Salah satunya adalah Kota Ternate, yang tidak hanya indah alamnya tetapi juga indah pemandangan bawah lautnya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis pelaksanaan pengembangan pariwisata bawah laut, faktor-faktor yang mendukung dan menghambat, dan strategi yang dilakukan dalam rangka pengembangan pariwisata bawah laut di Kota Ternate. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomologis. Sumber data yang diperlukan berupa sumber data primer dan sekunder, sumber data primer diperoleh dari hasil wawancara dan observasi, sedangkan sumber data sekunder diperoleh dari dokumentasi berupa buku-buku, dokumen-dokumen dan peraturan-peraturan. Informan ditentukan melalui purposive sampling sebanyak 14 orang. Instrumen pengumpulan data menggunakan pedoman wawancara mengacu pada konsep atau teori tentang pengembangan wisata (tourism development) menurut Mc Intyre, (1993: 10). Teknik analisis data menggunakan metode Milss Huberman dengan tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan simpulan (verifikasi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pengembangan wisata bawah laut di Kota Ternate belum berjalan secara optimal, Hal ini terlihat dari masih adanya dua dimensi pengembangan wisata bawah laut yang belum berjalan dengan baik, yaitu Tourist Attraction dan fasilitas dan pelayanan wisatawan. Faktor-faktor pendukung pengembangan pariwisata bawah laut di Kota Ternate di antaranya adalah 1). Keindahan panorama bawah laut, 2). Kemudahan akses dan infrastruktur wisata, 3). Dukungan masyarakat. 4). Kebijakan pemerintah dan 5). Dukungan pengusaha. Faktor-faktor penghambat pengembangan wisata bawah laut di Kota Ternate di antaranya adalah keterbatasan anggaran dan mahalnya biaya diving. Strategi yang dilakukan dalam rangka pengembangan pariwisata bawah laut di Kota Ternate melalui tiga strategi, yaitu: strategi kebijakan, strategi fasilitas dan aktivitas wisata dan strategi pemasaran, di mana untuk strategi pemasaran dilakukan melalui strategi produk, strategi harga dan strategi promosi.