Hendra Wijaya
Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Shariah Compliance Praktik Murabahah Lil Aamir Bisy-Syiraa' pada Bank Syariah di Indonesia Azwar Iskandar; Hendra Wijaya; Khaerul Aqbar
Media Syari'ah Vol 22, No 2 (2020)
Publisher : Sharia and Law Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jms.v22i2.8029

Abstract

Abstract: This research aims to analyze the extent of the practice of murabahah in sharia banking Indonesia according to the concepts and rules of sharia, jurisprudence, and fatwa (shariah compliance). The study uses a qualitative-descriptive approach with a critical study method and library research. The results showed that the practice of murabahah in sharia banking has not fully fulfilled the rules in shariah compliance. Among the irregularities that have occurred to shariah compliance: (i) the murabahah agreement is directly agreed between the sharia bank and the customer, while the goods have not belonged to the bank and have not been accepted (al-qabd) with the result that the contract becomes void; (ii) the designation of the deputy by sharia bank in the murabahah lil aamir bisy-syiraa' is feared falling on the riba, namely as ‘hilah’ for debt with interest; (iii) the practice of the murabahah agreement may fall on the type of double contract (al-'uquud al-murakkabah) which is prohibited if the agreement between the customer and the bank is binding and there is no right to vote between the parties (khiyar); (iv) in its practice, sharia banks do not take profit based on the ra’sulmāl, but from the money incurred by the bank; and (v) in the event of a guarantee position, the sharia bank lays it as a necessity. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana praktik murabahah di perbankan syariah Indonesia telah berjalan sesuai konsep dan aturan syariat Islam, baik berdasarkan nas-nas syariat, batasan-batasan fikih, maupun fatwa-fatwa DSN-MUI (shariah compliance). Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif-deskriptif dengan metode studi kritis dan riset kepustakaan (library research). Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik murabahah pada perbankan syariah belum sepenuhnya memenuhi aturan dalam syariat (shariah compliance). Di antara penyimpangan yang terjadi terhadap kepatuhan syariah (shariah compliance): (i) akad jual-beli murabahah langsung disepakati antara pihak bank syariah dan nasabah, sementara barang belum menjadi milik bank dan belum diterima (al-qabd) sehingga akad tersebut menjadi fasid (batal); (ii) penunjukan wakil oleh bank syariah dalam akad murabahah lil aamir bisy-syiraa’ dikhawatirkan terjatuh pada syubhat riba, yaitu sebagai hilah (rekayasa) atas hutang dengan bunga; (iii) praktik jual-beli dengan akad murabahah dapat terjatuh pada jenis akad berganda (al-‘uquud al-murakkabah) yang terlarang jika perjanjian antara nasabah dan bank bersifat mengikat dan tidak ada hak khiyaar (memilih) antara kedua belah pihak; (iv) dalam praktiknya, bank syariah tidak mengambil keuntungan berdasarkan besaran dari ra’sulmāl, namun dari besaran uang yang dikeluarkan oleh bank; dan (v) dalam hal kedudukan jaminan, bank syariah menetapkannya sebagai suatu keharusan. 
Pembelajaran Metode Dirosa di Desa Majannang Kabupaten Gowa Hendra Wijaya; Nurhidayah
WAHATUL MUJTAMA': Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 1 (2020): WAHATUL MUJTAMA': Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36701/wahatul.v1i1.138

Abstract

Koran Education for Adult (Dirosa) was one well-known program of students of Community Service Program (KKN) of STIBA Makassar held in Majannang village, Parigi District, Gowa Regency, South Sulawesi Province. The objectives of this program were; (1) To increase enthusiasm in learning and teaching the Koran for teenagers and adults, (2) To provide teenagers and adults learning for reading Koran so that they can read it according to the knowledge of recitation. (3) To provide additional knowledge of the basics of Islam for teenagers and adults. The implementation of Dirosa program in Majannang village was of 7 study groups, with details: 2 groups of men, 2 groups of women, and 3 groups of young men. The number of participants initially was 59 people and has succeeded in resulting as many as 23 alumni who consistently attended 20 meetings. Most participants before participating Dirosa program did not read the Koran fluently, neither do they understand the knowledge of recitation, and there were among them who were illiterate in the Koran, after participating in Dirosa program they became proficient in reading the Koran according to the principles of recitation, people of Majannang village also received additional knowledge about Islamic insights, especially those which are related to Islamic practices of worship and morality.
Program Qur’anic Adventure Mahasiswa KKN STIBA Makassar di Kabupaten Gowa Hendra Wijaya; Rosmita; Istikhariyah Muin
WAHATUL MUJTAMA': Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 1 (2021): WAHATUL MUJTAMA': Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36701/wahatul.v2i1.347

Abstract

Al-Qur’an merupakan kitab suci yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan dan pengamalan ajaran-ajaran Islam. Oleh karena itu, membaca dan mempelajari Al-Qur’an merupakan kewajiban bagi seluruh umat muslim. Tujuan pelaksanaan pengabdian masyarakat melalui program Qur’anic Adventure dimaksudkan untuk menghadirkan beragam kegiatan pembinaan Al-Qur’an di tengah-tengah masyarakat, khususnya di daerah pedesaan agar dapat lebih mendekatkan masyarakat terhadap nilai-nilai Qur’aniyah sebagai pintu gerbang keberlanjutan program pembelajaran Islam secara intensif. Berdasarkan hasil observasi dan pengamatan awal, maka program Qur’anic Adventure yang dilaksanakan terdiri dari lima kegiatan yaitu: 1) Halaqoh Qur’aniyah; 2) Safari Dakwah dan Wakaf Qur’an; 3) Pendidikan Al-Qur’an Muslimah (DIROSA); 4) Pembinaan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA), dan 5) Tahfiz Weekend Muslimah. Hasil pelaksanaan Program Kuliah Kerja Nyata yang dikemas dalam program Qur’anic Adventure dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan masyarakat serta menumbuhkan kesadaran masyarakat utamanya dalam upaya peningkatan bidang spiritual.