Hendrianto Sundaro
Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Semarang

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ANALISIS SEKTOR-SEKTOR UNGGULAN KABUPATEN DEMAK Hendrianto Sundaro
Indonesian Journal of Spatial Planning Vol 3, No 1 (2022): VOLUME 3 NOMOR 1 MARET 2022
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/ijsp.v3i1.4864

Abstract

This study aims to identify the leading sectors in Demak Regency. The research objective are: 1) Knowing the basic and non-basic sectors . 2) Knowing whether there is a shift in the regional economic structure  during the 2016-2020 period by looking at the regional components. 3) Knowing the typology of economic sectors. The method used in this study is a quantitative method. The data needed in the form of secondary data, namely PDRB data for Demak Regency in 2016-2020 and PDRB data for Central Java Province in 2016-2020. The analysis was carried out using Location Quotion (LQ) analysis, Klassen Typological Analysis, Shift Share analysis and compilation analysis to obtain a relative ranking of the leading sectors in Demak Regency.The Results of the analysis provide information that have been identified. First rank (Leading Sector) namely the Trade Sector, Water Supply Sector, Waste Management, Waste and Recycling Sector, Education Services Sector, Second Rank (Potential Sector) Processing Industry Sector, Sector Construction, Information and Communication Sector, Financial and Insurance Services Sector, Real Estate Sector, Health Services Sector and Social Activities. Sector providing accommodation and food and drink, Other service sectors. Ranked third (Developing Sector), Agriculture, forestry and fisheries sector, electricity and gas supply sector, transportation and warehousing sector, corporate services sector, government administration sector, mining and quarrying sector.
KESIAPAN MASYARAKAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KEPARIWISATAAN SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI KAMPUNG JAWI, KECAMATAN GUNUNGPATI, KOTA SEMARANG Hendrianto Sundaro; Eva Yuliani
Indonesian Journal of Spatial Planning Vol 2, No 2 (2021): VOLUME 2 NOMOR 2 OKTOBER 2021
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (671.785 KB) | DOI: 10.26623/ijsp.v2i2.4251

Abstract

Kampung Jawi merupakan salah satu desa wisata yang bertemakan kebudayaan jawa yang bertujuan untuk menjaga nilai-nilai masyarakat dan pelestarian kebudayaan jawa.  Dengan luas wilayah 24 Ha, Kampung Jawi yang berada di Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang menyimpan banyak potensi daya tarik wisata dengan mengupayakan pemenuhan kebutuhan kepariwisataan. Namun demikian, upaya tersebut harus diimbangi dengan kesiapan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan kepariwisataan sehingga pariwisata dapat berkelanjutan. Penelitian ini mengkaji bagaimana kesiapan masyarakat Kampung Jawi, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang dalam melakukan pemenuhan kebutuhan kepariwisataan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kesiapan masyarakat yang meliputi pengetahuan, sikap dan respon dalam pemenuhan kebutuhan kepariwisataan yaitu atraksi, akomodasi, aksesbilitas, fasilitas wisata dan layanan masyarakat. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Kuantitatif. Data diperoleh melalui kuesioner. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis community readiness model  dan Analysis Hierarki Poses (AHP). Dari hasil perhitungan analisis community readines model diperoleh informasi tingkat kesiapan masyarakat dari segi pengetahuan yakni komponen atraksi mendapat nilai terbesar untuk dikembangkan yaitu 30,7%. Untuk segi sikap, komponen atraksi juga mendapat nilai prioritas utama untuk dikembangkan yaitu 27% dan dari segi respon, komponen aksesbilitas memiliki nilai tertinggi untuk dikembangkan yaitu sebesar 26,6%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa masyarakat kampung jawi menganggap komponen atraksi memiliki peranan penting untuk dijadikan sebagai daya tarik wisata selain itu komponen aksesbilitas juga dianggap penting untuk menambah daya tarik wisata. Sedangkan dari hasil perhitungan terhadap posisi kesiapan masyarakat  diperoleh informasi kesiapan masyarkat kampung jawi dalam pemenuhan kebutuhan kepariwisataan berada pada posisi preparation yang artinya masyarakat Kampung Jawi mulai mengorganisir diri dengan melakukan perencanaan-perencanaan untuk pengembangan wisata di Kampung Jawi. Dari hasil perhitungan analisis hierarki proses (AHP) diperoleh informasi bahwa untuk kriteria pengetahuan,  atraksi dan aksesbilitas mendapat nilai prioritas tertinggi untuk dikembangkan yaitu masing-masing sebesar 30,7%. Pada kriteria sikap atraksi juga mendapat nilai prioritas tertinggi yaitu 27% sedangkan pada kriteria respon aksesbilitas menjadi prioritas utama yaitu sebesar 26,6%,
PENDEKATAN SPASIAL DALAM MENGIDENTIFIKASI HIERARKI PUSAT PELAYANAN DI KAWASAN STRATEGIS PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA SEMARANG Hendrianto Sundaro
Indonesian Journal of Spatial Planning Vol 1, No 1 (2020): VOLUME 1 NOMOR 1 MARET 2020
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/ijsp.v1i1.2316

Abstract

Penelitian ini mengungkapkan Hierarki dan pusat pelayanan di Kawasan Strategis Pertumbuhan Ekonomi Kota Semarang. Meode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Populasi dari penelitian ini adalah Kecamatan Semarang Tengah, Semarang Timur, Semarang Selatan dan Gayamsari yang menurut Perda Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Semarag tahun 2011-2031 dinyatakan sebagai Kawasan Strategis Pertumbuhan Ekonomi Kota Semarang. Sampling dalam penelitian ini berupa fasilitas-fasilitas perkotaan yang berada di kawasan tersebut. Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data fasilitas perkotaan yakni fasilitas perekonomian, pendidikan, kesehatan, dan tempat peribadatan di empat kecamatan lokasi kawasan strategis tahun 2014-2018
KAJIAN DAMPAK KEBIJAKAN RELOKASI PKL BANTARAN KALI ES SAWAH BESAR KOTA SEMARANG TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI PEDAGANG Alan Setiawan; Hendrianto Sundaro; Agus Sarwo Edy Sudrajat
Indonesian Journal of Spatial Planning Vol 3, No 2 (2022): VOLUME 3 NOMOR 2 OKTOBER 2022
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/ijsp.v3i2.6109

Abstract

Kajian Dampak Kebijakan Relokasi PKL Bantaran Kali Es Sawah Besar Kota Semarang Terhadap Kondisi Sosial dan Ekonomi Pedagang. Upaya pemerintah Kota Semarang dalam melakukan penataan PKL di Bantaran Kali Es Sawah Besar merupakan salah satu tujuan dari program normalisasi sungai Banjir Kanal Timur (BKT). Normalisasi tersebut ditandai dengan adanya aktivitas merapikan sungai, tidak hanya di dalam dan di pinggir (DAS dan sempadan) akan tetapi juga di sisi kanan dan kiri sungai yang ditempati oleh PKL. Pelaksanaan program relokasi PKL sebagai salah satu upaya normalisasi sungai BKT yang dilakukan dinilai mendapatkan hambatan dari warga dan para pedagang yang terdampak relokasi seperti terjadinya penolakan dan menganggap bahwa lokasi relokasi kurang strategis untuk berdagang sehingga para pedagang enggan menempati lokasi relokasi yang sudah disiapkan pemerintah sebelumnya. Selain itu, adanya kebijakan publik melalui program relokasi PKL yang dilakukan pemerintah juga memberikan dampak terhadap kehidupan sosial dan ekonomi PKL. Menurut para PKL kebijakan relokasi hanya fokus terhadap keberhasilan proyek normalisasi sungai BKT dan Kali Es saja sedangkan untuk kehidupan para PKL setelahnya kurang mendapat perhatian. Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan adalah untuk mengetahui dampak kebijakan pemerintah terkait penaataan atau relokasi PKL di Bantaran Kali Es Sawah Besar terhadap kondisi sosial dan ekonomi para pedagang pascarelokasi.
IDENTIFIKASI KAPASITAS KELEMBAGAAN LOKAL DALAM PENATAAN KAWASAN KUMUH PERKOTAAN (Studi kasus: Kelurahan Purwosari, Kecamatan Mijen, Kota Semarang) Hendrianto Sundaro
Jurnal Riptek Vol 12, No 1 (2018)
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.299 KB) | DOI: 10.35475/riptek.v12i1.20

Abstract

This research reveals the role of local institutions in the slum upgrading progam through the BKM Bangkit Sejahtera, management units and self-help groups (KSM). Through these local institutions, people are involved in the National Slum Upgrading Program (NSUP). This research aims to identify the capacity of local institutions in the slums upgrading. The method used in this research is a mixed method with a case study approach. The sample used was from the BKM Bangkit Sejahtera element and its management units as well as the Community Self-Help Group (KSM) with the purposive sampling technique. Data obtained through questionnaires, observation and interviews. The analysis technique was carried out with a descriptive statistical approach and SWOT analysis with space matrix model. The results of the analysis indicate that there are several potential and problems local institutional capacity. The conclusion of this research is local institutional capacity degree in slum upgrading program is identified as Quadrant III: Competitive, which means that although there are several of internal weaknesses but there are several of external opportunities that can be optimized to strengthen local institutional capacity so that it can provide a more significant contribution in various development and community activities, especially the slum upgrading. The suggestion from the results of this research is necessary to formulate a program indication of capacity building by referring to the capacity development strategy with the SWOT approach that was carried out in this research.
ANALISIS PENGEMBANGAN WILAYAH KOTA SEMARANG BERBASIS POTENSI UNGGULAN DAERAH Hendrianto Sundaro; Agus Sarwo Edy Sudrajat
Jurnal Riptek Vol 13, No 1 (2019)
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.249 KB) | DOI: 10.35475/riptek.v13i1.47

Abstract

This research reveals about the regional development of the Semarang City based on superior potential. The analytical tool used in this study is the Location Quotion analysis, Klassen Typology analysis and Shift Share analysis. The results showed that there were 11 potential economic sectors in the Semarang City which were the (leading) base sector.From the results of the LQ analysis obtained information that the base sector with the highest LQ value is the Information and Communication sector with an LQ value of 2.815 while the base sector with the lowest LQ value (1.04) is the supply, accommodation and food and beverage sector. From the results of Typology Klassen's analysis it was identified that there were only 1 sector included in the category of advanced and fast-growing sectors (quadrant I), ten sectors included in the category of advanced but distressed sectors (Quadrant III) and 6 Sectors included in the category of relatively lagging sectors (Quadrant IV ). While from the calculation of Shift Share analysis, it is known that the regional growth component (N) and the industrial mix component (M) are positive while the competitiveness component (C) all sectors are negative except for the Communication and Information sector.From the results of the analysis conducted, the direction of regional development policy in the city of Semarang must be focused on the identified base sector so that the Semarang City can develop in accordance with its superior potential.