Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

DIPLOMASI PERDAMAIAN DAN KEMANUSIAN INDONESIA DALAM ISU PALESTINA PADA TAHUN 2014-2020 Dewi Suratiningsih; Dea Pupita; Safira Safira
Proyeksi: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 25, No 1 (2020): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora
Publisher : FISIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (855.161 KB) | DOI: 10.26418/proyeksi.v25i1.2602

Abstract

Penelitian ini berangkat dari melihat konflik berkepanjangan Palestina – Israel sekaligus ingin mengetahui peran diplomasi pemerintah Indonesia dan juga NGO di Indonesia yang bergerak aktif dalam bidang kemanusiaan. Upaya diplomasi dapat di lihat dari aktifnya Indonesia dalam mengirimkan bantuan yang tidak hanya diinisiasi oleh pemerintah saja namun banyak dari masyarakat Indonesia yang bahkan tergerak untuk meringankan beban masyarakat Palestina. Hal inilah yang akhirnya mendorong banyak NGO lahir untuk memastikan bahwa bantuan yang disalurkan oleh masyarakat akan tersampaikan dengan baik. Keberadaan NGO ini pun tak hanya sebagai perpanjangan tangan masyarakat tetapi juga sebagai wadah perjuangan untuk rakyat Palestina. Dalam hal ini peneliti menggunakan teori multi-track diplomacy untuk melihat aktivitas yang dibangun oleh pemerintah Indonesia dalam diplomasi perdamaian dan NGO dalam diplomasi kemanusiaan dalam isu Palestina. Tulisan ini beragumen bahwa antara pemerintah Indonesia dan NGO memiliki peran yang bersinergi satu sama lain. Kedua aktor ini dapat dikatakan berada pada jalur diplomasi yang sama sehingga dapat berkolaborasi dalam menangani krisis kemanusiaan di Palestina. Diplomasi Perdamaian; Diplomasi Kemanusiaan; NGO; Multi-Track Diplomacy, Krisis Kemanusiaan
Implementation of the Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) Policy on Oil Palm Plantations in West Kalimantan Dewi Suratiningsih; Hardilina Hardilina; Akhmad Rifky Setya Anugrah; Safira Safira; Dea Puspita
Jurnal Hubungan Internasional Vol 12, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jhi.v12i2.15505

Abstract

When it comes to palm oil, Indonesia dominates the global market. However, the European Union Parliament’s Renewable Energy Directive (RED) policy created roadblocks for the Indonesian palm oil industry’s European exports because the product did not adhere to sustainability principles. In 2009, Indonesia adopted the Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) policy in response to the European Union’s RED. This policy aims to promote sustainable practices on oil palm plantations. The government of Indonesia is likewise working to increase ISPO’s visibility abroad. Regarding Indonesian provinces, West Kalimantan has the third-largest area dedicated to oil palm plantations. However, only a few palm oil producers have obtained ISPO certification. This study aims to determine why the ISPO policy was ineffective in West Kalimantan by examining the challenges of enforcing the policy through the lenses of sustainable development and policy implementation. A descriptive qualitative method was applied, with data gathered through in-depth interviews, observation, and documentation. Non-specific policy substance, information restrictions, governmental policies not supporting implementation, and probable distribution problems among the parties engaged in execution were only a few factors this study cited impeding the ISPO policy implementation in West Kalimantan.