Aulia Juanda Djaingsastro
Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agrobisnis Perkebunan (STIPAP-AP) Medan, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Evaluasi Perkembangan Vegetatif Pada Tanaman Kelapa Sawit Dengan Dua Pola Tanam Aulia Juanda Djaingsastro; Saroha Manurung; Ayanda Oloan Simbolon
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 4, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v4i1.3942

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil produktivitas tanaman pada setiap pola tanam dan mendapatkan perbedaan perkembangan dan pertumbuhan vegetatif tanaman pada beberapa jarak tanam. Penelitian ini dilakukan di perkebunan kelapa sawit PT. Bakrie Sumatra Plantations tbk. Kisaran. Desa Unit Serbangan Estate, Divisi 2 waktu penelitian dilakukan pada bulan Juni– Agustus 2020. Dengan mengidentifikasi : Jumlah anak daun Lebar anak daun Data produktivitas tanaman/ha/tahun kemudian mencatatnya. Dilakukan sesuai denganumur tanaman dan jarak tanam yang akan di amati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pada perbandingan pola jarak tanam rapat dengan Sph 200 pokok/Ha dengan Jarak tanam yang renggang dengan Sph 169 pokok /Ha di simpulkan bahwa Pertumbuhan  tanaman dengan Sph 200 pokok/Ha tidak terlalu signifikan berbeda dengan tanaman Sph 169 pokok/Ha dan tidak mempengaruhi perkembangan vegetatif tanaman kelapa sawit. Dan untuk Perbandingan hasil Produksi tanaman kelapa sawit Sph 169 pokok/Ha dengan Sph 200 pokok/Ha, di simpulkan bahwa untuk tanaman dengan populasi yang lebih banyak sehingga akan menghasilkan produksi yang lebih dari jarak tanam yang lebih renggang dengan vartietas yang sama yaitu CR supreme
Pengaruh Perlakuan Dosis Pupuk Kandang Sapi Pada Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) di Pembibitan Utama Saroha Manurung; Aulia Juanda Djaingsastro; Angelus Nababan
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 4, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v4i1.3943

Abstract

Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) merupakan salah satu tanaman penghasil minyak nabati yang penting. Masalah yang sering dihadapi oleh petani kelapa sawit mandiri adalah ketersediaan benih berkualitas rendah yang terbukti memiliki daya tumbuh yang rendah. Hal ini disebabkan salah satunya, terutama dalam hal ketersediaan nutrisi. Pupuk organik merupakan alternatif penggunaan mikroorganisme tertentu dalam jumlah banyak untuk menyediakan unsur hara dan membantu pertumbuhan tanaman, salah satunya adalah pupuk kandang. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan perlakuan dosis kotoran sapi untuk pertumbuhan bibit kelapa sawit. Pupuk organik merupakan alternatif penggunaan mikroorganisme tertentu dalam jumlah banyak untuk menyediakan unsur hara dan membantu pertumbuhan tanaman, salah satunya adalah pupuk kandang. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan perlakuan dosis kotoran sapi untuk pertumbuhan bibit kelapa sawit. Penelitian ini dilakukan di wilayah penelitian universitas STIPAP Sumatera Utara Medan. Penelitian ini dilakukan di wilayah penelitian kampus STIPAP Medan Medan Sumatera Utara. Waktu penelitian dimulai dari bulan April sampai Juli 2018. Penelitian menggunakan RAK Non Faktorial (Desain Leluhur Kelompok), dengan 4 perlakuan, dan 6 ulangan sehingga jumlah bibit sebanyak 24 bibit. Dengan susunan taraf perlakuan yaitu : S0 : Kontrol (Pupuk NPK 16:16:16), S1 : Pupuk Kandang Sapi (Dosis 600gr/polybag), S2 : Pupuk Kandang Sapi (Dosis 1,5kg/polybag), S3 : Sapi Pupuk Kandang (Dosis 2,4kg/polybag). Hasil perlakuan dosis kotoran sapi dengan kontrol pupuk NPK tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter yang diamati. Pada perlakuan S2 (1,5 kg/polybag) dosis terbaik kotoran sapi ditunjukkan dengan pengaruh tertinggi terhadap tinggi benih yaitu 52,38 cm, dan pengaruh tertinggi pada jumlah daun 12,17 helai, dan batang 11,85 cm. berat basah 111,48 gram dan berat kering 30,05 gram