Pandemi covid-19 yang terjadi saat ini memicu terjadinya perubahan pada kehidupan masyarakat dan memaksa pemerintah untuk menerapkan berbagai kebijakan guna mengatasi penyebaran covid-19 di Indonesia. Salah satu program yang digagas untuk mengatasi covid-19 adalah dengan mengupayakan adanya kekebalan komunitas (herd immunity) melalui program vaksinasi covid-19. Namun program vaksinasi covid-19 yang dilakukan pemerintah masih mengalami hambatan karena banyaknya informasi salah terkait dengan vaksin itu sendiri sehingga memicu terjadinya kecemasan pada masyarakat dan persepsi yang beragam. Penelitian ini mengunakan jenis penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan crosssectional. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian masyarakat RW.01 Desa Bangkok Kecamatan Glagah Kabupaten Lamongan yang memenuhi kriteria penelitian sebanyak 142 responden yang ditentukan dengan teknik simple random sampling. Variabel independen dalam penelitian ini adalah persepsi masyarakat tentang vaksin covid-19, dan variabel dependen dalam penelitian ini adalah kecemasan saat akan menjalani vaksinasi Covid-19. Untuk mengetahui hubungan persepsi masyarakat tentang vaksin covid-19 dengan kecemasan saat akan menjalani vaksinasi covid-19 di Desa Bangkok Kecamatan Glagah Kabupaten Lamongan, maka akan dilakukan uji Koefisien Kontingensi dengan bantuan SPSS dengan tingkat kemaknaan α = 0.05. Dari hasil uji koefisien kontingensi dengan signifikasi α (0,05) didapatkan nilai p value sebesar 0,000 < signifikasi α (0,05) maka hipotesis penelitian diterima yang berarti ada hubungan antara persepsi masyarakat tentang vaksin covid-19 dengan kecemasan saat akan menjalani vaksinasi Covid-19 di Desa Bangkok Kecamatan Glagah Kabupaten Lamongan. Dibutuhkan kerjasama berbagai pihak yaitu pemerintah, tenaga kesehatan, tokoh masyarakat, perangkat desa dan tokoh agama untuk saling bersinergi guna melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai vaksin covid-19 sebagai salah satu upaya untuk menurunkan derajat keparahan akibat terpapar virus corona (SARS-CoV-2) serta untuk mempercepat pembentukan herd immunity di masyarakat