Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERBEDAAN NILAI GAP SCORE TERHADAP MORTALITAS PASIEN CEDERA KEPALA Ulul Albab; Rahmat Bahktiar; Arie Ibrahim
Jurnal Kedokteran Mulawarman Vol 8, No 1 (2021): Jurnal Kedokteran Mulawarman
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/j.ked.mulawarman.v8i1.5609

Abstract

Cedera kepala merupakan masalah kesehatan yang menyumbang kematian dan kecacatan terbesar secara global di antara semua cedera terkait trauma. Penilaian kondisi klinis di awal untuk menentukan keparahan dan memperkirakan prognosis merupakan tantangan yang dihadapi. GAP score merupakan sistem penilaian trauma yang sederhana dan mudah digunakan serta memiliki akurasi yang baik dalam memprediksi kematian pasien trauma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan nilai GAP score terhadap mortalitas pasien cedera kepala. Desain penelitian ini adalah analitik observasional dengan metode cross sectional. Penelitian ini menggunakan data rekam medis pasien cedera kepala Januari-Desember 2020 di Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda. Sampel yang digunakan sebanyak 69 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang diambil dengan teknik purposive sampling. Data dianalisis dengan menggunakan uji Independent t-test  dan diperoleh nilai  p<0,01 (p<0,05). Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan terdapat perbedaan nilai GAP score terhadap mortalitas pasien cedera kepala.
Gambaran Variasi Anatomy Vena Saphena Parva pada Cadaver Indonesia Danial Danial; Hary Nugroho; Eva Rachmi; Arie Ibrahim
ANATOMICA MEDICAL JOURNAL | AMJ Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.066 KB) | DOI: 10.30596/anatomica

Abstract

Treatment of vein varicose that related to small saphenous vein is needed a good understanding of small saphenous vein anatomy and its’ variations. The purpose of this study investigates anatomy variations of small saphenous vein on Indonesians’ specimen base on cadaver dissected. We examine five pair of lower limb cadavers. Duplicating and branching patterns of small saphenous vein, and it’s relation to fascia were studied after exposing the superficial layers of the lower limb in Anatomy Laboratory of A.W Syahranie Hospital, Samarinda. This study found a small saphenous vein with accessory duplication in two pairs and a half of lower limb pair. In branching pattern, posterior crus region consist of two lower limbs with branch arise from 1/3 distal, one lower limb from 1/3 proximal and one lower limb from both in 1/3 distal and 1/3 medial. Small saphenous vein is located between the muscular fascia and superficial layer of membrane fascia in eight lower limbs. It can be said that this study get a clear describing of anatomy variations of small saphenous vein in Indonesian specimens base on cadaver dissected and also this study can support to further other research.
Hubungan Penggunaan Smartphone dengan Keluhan Tension Type Headache pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman: Relationship between Smartphone Use and Tension Type Headache Complaints in Students of the Faculty of Medicine, University of Mulawarman Annas Rabbani; Arie Ibrahim; Abdillah Iskandar
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 3 No. 4 (2021): Jurnal Sains dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.326 KB) | DOI: 10.25026/jsk.v3i4.338

Abstract

Tension Type Headache (TTH) merupakan jenis nyeri kepala primer terbanyak di dunia, diperkirakan sekitar tiga milyar orang mengalami kelainan nyeri kepala, 1.89 milyar dengan TTH dan 1.04 milyar dengan migraine. Pengguna smartphone di Indonesia diperkirakan sudah lebih dari 100 juta orang. Masalah kesehatan terbanyak yang pernah dilaporkan dari pengguna smartphone adalah TTH, yaitu 75,71% dari responden. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan posisi dan durasi penggunaan Smartphone dengan keluhan TTH pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman. Durasi dikategorikan menjadi lebih dari 3 jam dan kurang dari sama dengan 3 jam, posisi dikategorikan menjadi duduk dan berdiri. Penelitian observasional analitik dengan metode cross sectional ini menggunakan responden mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman yang terdiri dari angkatan 2017, 2018, dan 2019 sebanyak 141 orang yang dipilih dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat. Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 77 orang (54,6%) mengalami TTH, 135 orang (95,7%) menggunakan smartphone dengan durasi lebih dari 3 jam, dan 103 orang (73%) menggunakan smartphone dengan posisi berbaring. Penelitian ini menunjukan tidak terdapat hubungan durasi penggunaan smartphone dengan nilai p=0,285 (p>0,05) dan tidak terdapat hubungan posisi penggunaan smartphone (p=0,114) dengan keluhan TTH.
Hubungan antara Ukuran Massa dan Derajat Tumor dengan Glasgow Coma Scale Pra dan Pasca Tumor Reseksi Bedah Meningioma dan Karnorfsky Performance Scale Pasca Tumor Reseksi Bedah Meningioma di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Januari 2018 – Maret 2020: Relationship between Mass Size and Tumor Degree with Glasgow Coma Scale Pre and Post Tumor Resection Meningioma Surgery and Karnorfsky Performance Scale Post Tumor Resection Meningioma Surgery at Abdul Wahab Sjahranie Hospital Samarinda January Berta Ramadhani Ishaq; Arie Ibrahim; Abdillah Iskandar
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 3 No. 4 (2021): Jurnal Sains dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.885 KB) | DOI: 10.25026/jsk.v3i4.373

Abstract

Meningioma merupakan tumor primer intrakranial yang umum dijumpai, yaitu sekitar 37% dari seluruh tumor sistem saraf pusat, meningioma juga merupakan tumor jinak ekstraaksial atau tumor yang terjadi diluar jaringan parenkim otak dan mengalami peningkatan angka kejadian pada populasi usia tua. Sekitar 20% dari meningioma bersifat jinak dan 4% dapat mengalami kekambuhan walaupun telah direseksi total. Tumor ini masih butuh banyak penelitian lebih lanjut yang dikarenakan masih membutuhkan bukti jelas mengenai tumor ini mulai dari etiologi hingga pemulihan. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross-sectional yang bertujuan untuk mengetahui mengetahui hubungan antara ukuran massa, lokasi, dan derajat tumor dengan Glasgow Coma Scale (GCS) pra dan pasca tumor reseksi bedah Meningioma dan Karnorfsky Performance Scale (KPS) pasca tumor reseksi bedah Meningioma. Sumber data pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari ruang rekam medik RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Sampel dalam penelitian ini adalah semua pasien yang didiagnosis Meningioma dan telah menjalani Reseksi Bedah Saraf di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda dalam periode Januari 2018 – Maret 2020 yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Penentuan besar sampel menggunakan teknik total sampling, dan pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling sehingga didapatkan 31 pasien dalam penelitian ini. Hasil yang didapatkan terdapat adanya hubungan antara ukuran massa tumor dengan GCS pra maupun pasca reseksi bedah Meningioma, terdapat hubungan antara ukuran massa dan derajat tumor dengan KPS pasca reseksi bedah Meningioma, terdapat hubungan antara derajat tumor dengan GCS pra reseksi bedah Meningioma, dan terdapat hubungan antara derajat tumor dengan GCS pasca reseksi bedah Meningioma. Tidak terdapat adanya perbedaan antara GCS pra dengan pasca reseksi bedah namun terdapat adanya hubungan dalam hasil tersebut. Kata Kunci : Meningioma, Ukuran Massa Tumor, Derajat Tumor, GCS, KPS
Gambaran Gejala Depresi pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman: Overview of Depression Symptoms in Medical Faculty Students, Mulawarman University Nilna Nur Faizah; Sulistiawati Sulistiawati; Eka Yuni Nugrahayu; Jaya Mualimin; Arie Ibrahim
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 3 No. 5 (2021): Jurnal Sains dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.555 KB) | DOI: 10.25026/jsk.v3i5.545

Abstract

Abstract The prevalence of depressive symptoms among medical students is known to be higher because they have been faced with variety of stressors. The purpose of this study was to determine the depressive symptoms among undergraduate medical students of Mulawarman University. This was a quantitative descriptive research with univariate analysis. Beck Depression Inventory (BDI) was used to collect the primary data. A cross-sectional study was conducted on a total of 364 sampled students selected by purposive sampling technique. The obtained data were described using descriptive statistics. The results of this study showed that 177 students (48,6%) had low (minimal) levels of depression, 93 students (25,6%) had mild depression, 62 students (17,0%) had moderate depression, and 32 students (8,8%) had severe depression. In summary, most students in the Medical Study Program of Mulawarman University had minimal depressive symptoms. Abstrak Prevalensi gejala depresi pada mahasiswa kedokteran diketahui lebih tinggi karena mereka dihadapkan dengan stresor yang bervariasi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui gejala depresi pada mahasiswa kedokteran preklinik di Universitas Mulawarman. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan analisis univariat. Beck Depression Inventory (BDI) digunakan untuk mengumpulkan data primer. Studi potong lintang dilakukan pada 364 mahasiswa menggunakan teknik purposive sampling. Data yang telah diperoleh dideskripsikan menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 177 (48,6%) mahasiswa memiliki tingkat depresi rendah (minimal), 93 mahasiswa (25,6%) memiliki gejala depresi ringan, 62 mahasiswa (17,0%) memiliki gejala depresi sedang, dan 32 mahasiswa (8,8%) memiliki gejala depresi berat. Sebagai kesimpulan, sebagian besar mahasiswa kedokteran Universitas Mulawarman memiliki gejala depresi minimal.