Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS NUMERIK SAMBUNGAN LAS STRUKTUR BAJA DENGAN MENERAPKAN VARIASI LAYOUT LAS Rosi Nursani; Mohammad Syarif Al Huseiny
Akselerasi Vol 2, No 1 (2020): Agustus
Publisher : Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/aks.v2i1.2045

Abstract

Material baja memiliki kuat tarik yang tinggi dan memiliki kelebihan dalam waktu pelaksanaan karena merupakan produk fabrikasi. Kekuatan struktur baja sangat ditentukan oleh kekuatan sambungan. Selain sambungan baut, sambungan las juga merupakan salah satu jenis sambungan baja yang sering digunakan. Sambungan las memiliki kelebihan diantaranya waktu pengerjaan konstruksi yang lebih cepat, memiliki berat yang lebih ringan dari pada sambungan baut dan memiliki luas penampang baja yang utuh karena tidak perlu dilubangi. Kekuatan sambungan las pada struktur baja ditentukan oleh kekuatan base metal yang disambung dan kekuatan las sehingga kegagalan dapat terjadi diantara keduanya. Kekuatan las ditentukan oleh panjang las dan kekuatan elektrode las itu sendiri. Akan tetapi selain hal tersebut, pemilihan layout las juga mempengaruhi stabilitas sambungan. Layout  las harus memperhatikan pembebanan dan bentuk profil baja yang digunakan karena dapat menyebabkan terjadinya eksentrisitas pembebanan pada bentuk profil yang asimetris. Analisis numerik dalam kondisi linear dilakukan terhadap sambungan las baja dengan berbagai variasi layout sambungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui layout las pada sambungan struktur baja yang memiliki stabilitas yang baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa layout sambungan las tipe 2 dan tipe 3 merupakan layout sambungan yang memiliki stabilitas lebih baik dari pada layout las tipe 1. Kata Kunci : struktur baja, sambungan las, layout las, tegangan, deformasi.
PERENCANAAN ULANG STRUKTUR BAJA-BETON KOMPOSIT PADA GEDUNG RADIOLOGI DAN OK (OPERATION KAMER) DI RSUD PAMEUNGPEUK KABUPATEN GARUT Agustina Heryanti Suwandy; Herianto Herianto; Rosi Nursani
Akselerasi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 4, No 2 (2023): Februari
Publisher : Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/aks.v4i2.5473

Abstract

Rumah sakit merupakan lembaga pelayanan kesehatan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Seiring dengan kompleksnya permasalahan kesehatan serta pesatnya pertumbuhan penduduk di Indonesia, khususnya di Kabupaten Garut  yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Barat. Hal tersebut menuntut adanya ketersediaan fasilitas kesehatan yang layak dan memadai. RSUD Pameungpeuk mengembangkan faslitasnya dengan membangun gedung radiologi dan OK (Operation Kamer)  dengan kontruksi struktur baja Square Tube bertingkat 6 lantai dengan kapasitas tampung lebih banyak. Sebagai bahan studi perencanaan pada penelitian ini penulis merencanakan untuk mengubah perencanaan awal pada Gedung Radiologi dan OK (Operation Kamer) yang semula struktur baja Square Tube menjadi struktur baja beton komposit karena mengingat salah satu keuntungan dari penggunaan struktur komposit adalah kapasitas pemikul bebannya meningkat. Struktur komposit merupakan struktur yang memanfaatkan kelebihan dari beton dan baja yang bekerja bersama-sama satu kesatuan, dimana beton kuat terhadap tekan sedangkan baja kuat terhadap tarik. Dari hasil analisa dan perhitungan dengan menggunakan program bantu ETABS diperoleh hasil dimensi terhadap bangunan meliputi balok induk WF 500x200x10x16, profil balok anak WF 450x200x9x14, profil kolom K1 488x300x11x18, kolom K2 450x200x9x14, profil balok tangga utama 250x125x5x8, pelat lantai menggunakan dek baja gelombang dengan tebal 10 cm pada pelat atap dan 12 cm pada pelat lantai 1-6 serta sambungannnya bervariasi sesuai dengan konvigurasi rangka. Perencaan ulang ini juga menggunakan dinding geser dengan tebal 25 cm yang berfungsi menahan 75% beban lateral. Perencanaan pondasi menggunakan bored pile dengan diameter 80 cm pada kedalaman 8 m.Kata Kunci : Perencanaan, Gedung Radiologi dan OK, Komposit, Baja, Beton  
ANALISIS PERBANDINGAN PERILAKU STRUKTUR GEDUNG DENGAN KOLOM KOMPOSIT DAN KOLOM NON KOMPOSIT Rosi Nursani; Mohammad Syarif Al Huseinny
Jurnal Teknik Sipil Vol 21, No 2 (2021): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtst.v21i2.50218

Abstract

Kolom merupakan salah satu komponen struktur utama dalam sebuah bangunan gedung yang berfungsi sebagai pemikul beban dari bagian atas dan meneruskannya sampai ke pondasi. Kekuatan sebuah gedung sangat didipengaruhi oleh kekuatan kolom. Kolom harus memiliki kapasitas yang baik diantaranya tahan terhadap bahaya tekuk akibat pembebanan. Desain kolom menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan agar memiliki kapasitas yang sesuai dengan pembebanan. Dalam perkembangan saat ini, kolom tidak hanya menggunakan material beton atau baja saja akan tetapi banyak digunakan material komposit baja-beton. Material komposit baja-beton digunakan dengan tujuan untuk mendapat kombinasi keuntungan dari kedua material yaitu baja dan beton sehingga dapat meningkatkan kapasitas kolom. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku gedung dengan menggunakan kolom komposit dan non komposit. Penelitian dilakukan dengan memodelkan gedung yang sama dengan variasi kolom yang berbeda yaitu kolom dengan menggunakan material beton, baja dan komposit beton-baja. Gedung yang dimodelkan merupakan gedung 6 lantai dengan dimensi, peruntukan gedung dan pembebanan yang sama yaitu gedung rumah sakit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolom komposit pada penelitian ini memiliki kapasitas terhadap momen dan geser yang lebih besar dari pada kolom nonn komposit
Analisis Pengaruh Penambahan Dinding Geser terhadap Perilaku Struktur Gedung Sistem Ganda Rosi Nursani; Dheni Elyana Noor
Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Vol. 8 No. 02 (2023): Agustus 2023
Publisher : Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jsil.8.02.105-114

Abstract

Beban gempa merupakan beban yang harus sangat diperhitungkan dalam merencanakan kekuatan struktur gedung terutama di daerah rawan gempa. Beban gempa dapat mengakibatkan bangunan mengalami gerakan pada arah horizontal dan menyerang titik lemah struktur. Dinding geser merupakan salah satu komponen struktural pada gedung yang dapat meningkatkan kekakuan gedung. Terdapat struktur gedung 7 lantai yang menggunakan sistem ganda dengan dinding geser di bagian lift. Penelitian dilakukan dengan menambahkan dinding geser pada struktur dengan tujuan membandingkan perilaku struktur sebelum dan setelah penambahan dinding geser. Perhitungan analisis struktur menggunakan bantuan perangkat lunak untuk membuat pemodelan dan mendapatkan hasil gaya dalam yang terjadi. Output gaya dalam digunakan untuk menghitung kapasitas struktur. Hasil penelitian menunjukan terdapat perbandingan antara perilaku struktur sebelum dan setelah penambahan dinding geser. Apabila simpangan horizontal, gaya geser dasar dan waktu getar alami melebihi syarat aman, maka gedung berpotensi mengalami kerusakan sampai keruntuhan. Struktur dengan penambahan dinding geser dapat menimalisir simpangan antar lantai sehingga kekakuan struktur lebih besar.