Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peningkatan Kemampuan Berbicara Siswa Kelas XII Madrasah Aliyah Negeri (Man) 1 Majene Melalui Pelatihan Public Speaking muhtar; Nurhayati Nurhayati; Ummu Bissalam
Abdimas Toddopuli: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2020): Juni 2020
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/atjpm.v1i2.258

Abstract

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan public speaking siswa kelas XII MAN 1 Majene sebagai keterampilan yang dibutuhkan dalam proses belajar mengajar, sekaligus sebagai persiapan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Pemateri dalam pelatihan ini menggunakan metode ceramah, dilengkapi slide presentasi dalam menyajikan materi tentang public speaking. Pelatihan ini juga diisi dengan sesi tanya jawab dan praktik agar semua peserta pelatihan memahami dengan baik semua teori yang telah didapatkan. Materi dibagi menjadi tiga sesi, mulai dari pembahasan masalah-masalah public speaking, unsur-unsur dalam public speaking, hingga teknik menyajikan slide presentasi yang efektif. Siswa kelas XII MAN 1 Majene mampu memahami materi yang dipelajari selama pelatihan. Hal ini terlihat pada sesi praktik, dimana peserta pelatihan menunjukkan perubahan yang signifikan dalam mengawali pembicaraan, memanfaatkan bahasa tubuh dalam berbicara hingga mengakhiri penampilan dengan cukup baik.
TRANSAKSI PERNIAGAAN SECARA ELEKTRONIK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Nurhayati Nurhayati
Milkiyah: Jurnal Hukum Ekonomi Syariah Vol. 1 No. 1 (2022): Milkiyah: Jurnal Hukum Ekonomi Syariah, February 2022
Publisher : Rumah Jurnal STAIN Majene

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1135.815 KB) | DOI: 10.46870/milkiyah.v1i1.132

Abstract

This study discusses the review of Islamic law on electronic commercial transactions, along with the development of today's internet is an access that almost everyone uses and not a few people use it by buying and selling transactions. But the question is whether all transactions like this are allowed in Islam. In this paper, the writer limits the first two main problems: What is the basic concept of electronic commerce? and second, how is electronic commerce in terms of Islamic contract law?. The type of research used is library research using a normative approach. And the results of this study found that (1) basically the same as the agreement in general, the difference only lies in the media used in making the agreement. (2) electronic commerce in terms of Islamic engagement law is that as a whole, electronic commerce or e-commerce does not conflict with Islamic law, as long as it fulfils the things that must be contained in a contract according to Islamic Engagement Law. REFERENCES Ash Ahiddieqy, Teungku Muhammad Hasbi. (2000). Memahami Syariat Islam, cet.I. Semarang: Pustaka RRizki Putra.  Baysir, Ahmad Azhar. (2000). Asas-asas Hukum Muamalat (Hukum Perdata Islam). Ed. Revisi. Yogyakarta: UII Press Yogyakarta.Cayber Law, Text ,andaCases, ”http://www.textshare.edu//service/training/resurce/glossary.html, diakses 5 Mei 2004. Dewi Gemala. (2005). Hukum Perikatan Islam di Indonesia, Cet. I, Jakarta: Kencana. Gerald Ferrera. (2005). The Internet & Cyber Law,” http://www.merchandisesemart.com/neocon/pros/pd06.htm, diakses 15 Januari 2021. Musbikin, Iman. (2001).  Qawa’id Al-Fiqhiyah. Cet.1. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Perwataatmadja, Karnaen A. (1996). Membumikan Ekonomi Islam di Indonesia. Cet. 1. Depok: Usaha Kami. Rahman, Afzalur. (1996) Doktrin Ekonomi Islam. Jilid 4, Yogyakarta: dana Bhakti Wakaf. Rasjid , Sulaiman (1996).  Fiqh Islam. Cet. 29. Bandung: Sinar Baru Algasindo. Suharnoko. (2004). Hukum Perjanjian –teori dan Analisis Kasus, Jakarta: Kencana. Taqyuddin an-Nabhani. (1996). Membangun Sistem Ekonomi Alternatif Perspektif Islam (An-Nidlam Al-Iqtishadi Fil Islam) diterjemahkan oleh Magfur Wachid, Surabaya: Risalah Gusti.
PELAKSANAAN PENDAFTARAN TANAH WAKAF DITINJAU DARI ASPEK YURIDIS DI KABUPATEN MAJENE Nurhayati Nurhayati; Sufyan Mubarak; Munawir Munawir
SUPREMASI: Jurnal Pemikiran, Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum dan Pengajarannya Vol 18, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/supremasi.v18i1.45793

Abstract

ABSTRAK: Praktik perwakafan tanah masyarakat pada umunya ditujukan untuk pembangunan sarana ibadah seperti Masjid, Langgar, dan Mushollah. Sarana pendidikan seperti Madrasah, Raudhatul Atfhal, dan sarana sosial seperti Pekuburan Islam sarana sosial lainnya. Pelaksanaannya dapat berlangsung di bawah tangan atau hanya diatas suatu surat bermaterai yang bukan dibuat oleh dan dihadapkan Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf atau yang berwenang, sehingga sulit untuk mendapatkan kepastian hukum dan status haknya. Jumlah tanah wakaf di kabupaten Majene mempunyai angka yang cukup besar yang tergolong dalam tanah wakaf namun tidak semua tanah wakaf tersebut memiliki sertifikat dalam artian bahwa masih banyak yang belum terdaftar di Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Majene. Metode pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah wawancara langsung dengan responden dan pengisian daftar pertanyaan tertutup (kuesioner) oleh 35 (tiga puluh lima) responden.Untuk data sekunder, digunakan melalui cara kajian yang mendalam peraturan perundang-undangan di bidang Pendaftaran Tanah Wakaf, jurnal ilmiah hukum dan dokumen-dokumen resmi yang diperoleh dari beberapa instansi terkait berkenaan pelaksanaan pendaftaran tanah wakafa di Kabupaten Majene. Adapun hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah pemerintah harus secara terus menerus, berkesinambungan dan teratur, meliputi pengumpulan, pengelolaan, pembukuan dan penyajian serta pemeliharaan data fisik dan data yuridis. Apdapun beberapa faktor yang yang mempengaruhi pelaksanaan pendaftaran tanah wakaf di Kabupaten Majene adalah kurangnya pengetahun hukum masyarakat, belum maksimalnya peran yang dilakukan oleh pemerintah setempat serta kurangnya kesadaran hukum masyarakat terkait dengan pendaftaran tanah wakaf di Kabupaten Majene. Diharapkan Pemerintah Kabupaten Majene leih bepean aktif dengan membedayakan instansi dan lembaga yang terkait, agar Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW) aktif mencari dan mendaftar tanah-tanah wakaf, serta Untuk mengatasi biaya pendaftaran dan penyeytifikatan tanah wakaf, diharapkan Pemerintah Kabupaten Majene dan Kementrian Agama dapat mengalokasikan dana melalui APBD dan mengusulkan melalui APBD Tk. I, APBN, dan PTSL. Kata kunci: Analisis Yuridis, Tanah Wakaf, Pendafaran Tanah Wakaf. ABSTRACT: Community land endowment practices are generally intended for the construction of places of worship such as mosques, langgars and mushollah. Educational facilities such as Madrasas, Raudhatul Atfhal, and social facilities such as the Islamic Cemetery are other social facilities. Its implementation can take place under the hand or only on a stamped letter that is not made by and confronted by the Waqf Pledge Deed Making Officer or an authorized person, making it difficult to obtain legal certainty and the status of their rights. The number of waqf land in Majene district is quite large which is classified as waqf land, but not all of the waqf land has a certificate, meaning that there are still many that have not been registered with the Majene District National Land Agency. The data collection method used in this study was direct interviews with respondents and filling out a closed questionnaire (questionnaire) by 35 (thirty five) respondents. For secondary data, it was used through an in-depth study of laws and regulations in the field of Waqf Land Registration, legal scientific journals and official documents obtained from several related agencies regarding the implementation of wakafa land registration in Majene Regency. The results obtained from this research are that the government must continuously, continuously and regularly include the collection, management, bookkeeping and presentation and maintenance of physical data and juridical data. However, several factors that influence the implementation of registration of waqf land in Majene Regency are the lack of knowledge of community law, the not optimal role played by the local government and the lack of public legal awareness related to the registration of waqf land in Majene Regency.It is hoped that the Majene Regency Government will be more active by empowering related agencies and institutions, so that the Official for Making Waqf Pledge Deeds (PPAIW) actively seeks and registers waqf lands, and To overcome the cost of registering and certifying waqf land, it is hoped that the Majene Regency Government and the Ministry of Religion can allocate funds through APBD and propose through APBD Tk. I, APBN, and PTSL. KEYWORDS: Juridical analysis, waqf land, registration of waqf land.