Muhammad Thoriq Al Imani
Universitas Muhammadiyah Jember

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pendidikan Kesehatan untuk Mencegah Green Tobacco Sickness Pada Petani Tembakau Sri Wahyuni Adriani; Rendy Anggriawan; Muhammad Thoriq Al Imani; Andri Wahyudi
Jurnal Pengabdian Masyarakat IPTEKS Vol 7, No 1 (2021): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT IPTEKS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jpmi.v7i1.5259

Abstract

Petani tembakau berisiko tinggi mengalami Green Tobacco Sickness (GTS) karena setiap harinya mereka selalu kontak dengan nikotin yang terdapat pada tembakau. GTS merupakan gangguan kesehatan yang disebabkan keracunan nikotin pada saat memanen dan mengolah daun tembakau. Kegiatan mengolah tembakau dilakukan hampir setiap hari tanpa menggunakan alat pelindung diri sehingga menyebabkan gejala GTS diantaranya pusing, sakit kepala dan mual. Metode dalam menyelesaikan permasalahan  yaitu melalui skrining kesehatan, pendidikan kesehatan tentang GTS dan pentingnya penggunaan alat pelindung diri (APD) saat bekerja mengolah tembakau, serta pelatihan penggunaan APD pada petani. Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar petani mengalami hipertensi grade 1 sebanyak 9 orang (39,1%), dan pre hipertensi juga sebesar 39,1%, status gizi berdasarkan indeks massa tubuh mayoritas normal 14 orang (60,9%), suhu tubuh rata-rata normal yaitu 36,57oC, frekuensi nadi rata-rata normal yaitu 87,74 kali/menit, frekuensi pernapasan rata-rata normal yaitu 19,48 kali/menit, gula darah acak rata-rata normal yaitu 117,91 mg/dl. Pengetahuan tentang GTS sebelum kegiatan mayoritas kurang (60,9%), pengetahuan tantang pentingnya APD mayoritas kurang (52,2%), perilaku penggunaan APD sebagian besar kurang (60,9%). Setelah kegiatan terjadi peningkatan pengetahuan tentang GTS hampir seluruhnya baik (91,3%), pengetahuan pentingnya APD baik (87,0%), dan perilaku penggunaan APD mayoritas baik (82,6%). Kegiatan pendidikan kesehatan efektif meningkatkan pengetahuan dan perilaku petani dalam menggunakan APD untuk mencegah GTS.