Yovita Nur Latifah
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Prosiding Seminar Kesehatan Masyarakat

Efektivitas Penyuluhan Praktik Perilaku Pola Asuh Pendampingan Makan Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Poncol Muslimah; Susilo Budi P; Wijayanti Fuad; Yovita Nur Latifah
PROSIDING SEMINAR KESEHATAN MASYARAKAT Vol 1 No Oktober (2023): Seminar (NiCe-PHResComS - 1)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/pskm.v1iOktober.250

Abstract

Latar Belakang: Prevalensi balita yang mengalami stunting di Indonesia sebanyak 24,3% pada 2021. Pemerintah pun menargetkan prevalensi stunting di Indonesia turun menjadi di bawah 14% pada 2024. Untuk itu, target penurunan prevalensi stunting setiap tahun harus sekitar 2,7%. Puskesmas Poncol merupakan salah satu puskesmas di Kota Semarang yang memiliki peran menurunkan angka stunting di kota Semarang. Faktor praktik pemberian makan yang kurang tepat menjadi faktor risiko yang mempengaruhi kondisi gizi anak. Tujuan kegiatan melakukan edukasi pencegahan stunting dan praktik pola asuh pendampingan makan anak serta menilai efektivitasnya penelitian ini untuk mengetahui efektifitas penyuluhan praktik perilaku pola asuh pendampingan makan balita stunting. Metode: Kegiatan pengabdian yang berbasis penelitian quasi eksperimental dengan pre and post-test group design untuk menilai efektivitas kegiatan. Lokasi kegiatan di wilayah kerja Puskesmas Poncol pada November 2022. Sampel adalah ibu yang memiliki anak stunting, sebanyak 28 ibu. Bentuk pengabdian yang dilakukan yaitu pemberian edukasi menggunakan video terkait praktik pemberian makan anak. Hasil: Mayoritas balita stunting berusia 3 tahun (57.1%), balita berjenis kelamin laki laki (53.6%), pengetahuan ibu adalah cukup (42,9%%), perilaku ibu masuk ke dalam kategori tidak tepat (53.6%), dan pendidikan ibu adalah SD (39.3%). Nilai rata-rata yang didapatkan pada saat pretest 75,1 dan untuk nilai rata-rata post-test adalah 82,1. Terdapat perbedaan yang bermakna dari hasil pre dan post-test responden (p=0,000). Kesimpulan: Penyuluhan praktik perilaku pola asuh pendampingan makan balita dengan kejadian stunting dengan media edukasi terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan pengasuh di Wilayah Kerja Puskesmas Poncol.
Edukasi Pengetahuan Ibu Melalui Media Video Mengenai Praktik Pemberian Makanan Di Puskesmas Bandarharjo Semarang Yovita Nur Latifah; Felisa Nur Khayana; Gunadi; Arum Kartikadewi; Erna Sulfrida; Aristo Farabi
PROSIDING SEMINAR KESEHATAN MASYARAKAT Vol 1 No Oktober (2023): Seminar (NiCe-PHResComS - 1)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/pskm.v1iOktober.269

Abstract

Latar belakang: Stunting adalah kondisi dimana tubuh anak tidak mencapai panjang atau tinggi yang sesuai dengan usianya. Presentasi stunting di Jawa Tengah sebesar 31.3%. Banyaknya persentase ibu yang bekerja menyebabkan banyak anak yang tidak diasuh sendiri oleh orang tuanya sehingga menjadi faktor resiko terjadinya masalah gizi pada anak. Pola pemberian makan pengasuh yang tidak tepat pada balita termasuk faktor penyebab tidak langsung terjadinya masalah gizi pada balita. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas media edukasi audiovisual terhadap pengetahuan ibu dalam praktik pemberian makan pada balita. Metode: Edukasi berbentuk kegiatan pemutaran media edukasi berupa video mengenai praktik pemberian makan. Peserta pengabdian masyarakat ini adalah ibu yang memiliki balita di wilayah kerja Puskesmas Bandarharjo pada dua kelurahan yaitu Kelurahan Bandarharjo dan Kelurahan Tanjungmas. Evaluasi dilakukan menggunakan analisis kuantitatif hasil pre-test dan post-test. Hasil: Terdapat perbedaan signifikan antara nilai pre-test dan post-test dengan p-value= 0,007(<0,05). Kesimpulan: Pemberian penyuluhan dengan media audiovisual dapat meningkatkan pengetahuan ibu mengenai stunting.