Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Faktor-Faktor Sosial Ekonomi Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Sebelum Dan Sesudah Replanting Kelapa Sawit Di Kampung Keranji Guguh Muhammad Amrizal; Penti Suryani
Management Studies and Entrepreneurship Journal (MSEJ) Vol. 3 No. 1 (2022): Management Studies and Entrepreneurship Journal (MSEJ)
Publisher : Yayasan Pendidikan Riset dan Pengembangan Intelektual (YRPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penanaman kembali pengganti tanaman kelapa sawit tua lebih dari 25 tahun yang lalu dan tidak lagi produktif, mengurangi minat petani. Akibatnya, perubahan sosial petani yang biasanya memiliki kesempatan untuk bersosialisasi dengan masyarakat berkurang, dan perubahan ekonomi petani dari tahap replanting menyebabkan jumlah pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari menjadi berkurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi pendapatan petani sebelum dan sesudah menanam kelapa sawit. Survei dilakukan pada bulan April hingga Juni 2018 di desa Keranji Guguh di kawasan Koto Gasib kawasan Siak. Metode survei ini menggunakan wawancara, kuesioner, observasi, dan analisis menggunakan regresi linier berganda SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor pendidikan yang dimiliki petani mempengaruhi pemikiran, keterampilan, cara bercocok tanam, pemeliharaan, memperhitungkan biaya hidup sehari-hari dan pekerjaan lain untuk lahan yang tidak berproduksi. Diindikasikan untuk memenuhi biaya hidup yang dibutuhkan untuk kehidupan sehari-hari. Faktor pendidikan, biaya hidup dan luas lahan berpengaruh besar terhadap pendapatan petani kelapa sawit sebelum replanting sebesar 35,9%, sedangkan faktor pekerjaan utama dan biaya hidup berpengaruh signifikan terhadap pendapatan petani kelapa sawit setelah replanting sebesar 85,8%. Kata kunci : replanting, kelapa sawit, sebelum dan sesudah replanting
Pelatihan Kewirausahaan Ekonomi Kreatif Kerajinan Tangan (Perca Batik) di Kelurahan Tuah Karya Kota Pekanbaru Emilia Susanti; Nurzena Nurzena; Penti Suryani; Syafaruddin Syafaruddin
Jurnal Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat Multikultural Vol 1 No 2: BATIK Agustus 2023
Publisher : Institut Riset dan Publikasi Indonesia (IRPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57152/batik.v1i2.752

Abstract

Saat ini Pekanbaru menjadi kota metropolitan, yaitu dengan nama Pekansikawan, (Pekanbaru, Siak, Kampar, dan Pelalawan). Perkembangan perekonomian Pekanbaru, sangat dipengaruhi oleh kehadiran perusahaan minyak, pabrik pulp dan kertas, serta perkebunan kelapa sawit beserta pabrik pengolahannya. Kota Pekanbaru pada triwulan I 2010 mengalami peningkatan inflasi sebesar 0,79%, dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mencapai 0,30%. Secara tahunan inflasi kota Pekanbaru pada bulan Maret 2010 tercatat sebesar 2,26%, terus mengalami peningkatan sejak awal tahun 2010 yaitu 2,07% pada bulan Januari 2010 dan 2,14% pada bulan Februari 2010. Posisi Sungai Siak sebagai jalur perdagangan Kampar, telah memegang peranan penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi kota ini. Ekonomi Kreatif dapat memberikan peran yang sangat luas dalam memperbaiki perekonomian nasional serta kemampuannya mengangkat warisan budaya lokal kemudian mengembangkannya. Berdasarkan pengamatan yang ada dapat disimpulkan bahwa ekonomi kreatif diyakini mampu menjawab tantangan permasalahan dasar jangka pendek dan menengah nasional.  Menyelenggarakan pelatihan dengan pembekalan pengetahuan dan keterampilan yakni berupa pelatihan pembuatan produk yang disesuaikan dengan potensi warga masyarakat merupakam tujuan utama dari kegiatan pengabdian masyarakat ini Kerajinan tangan perca batik sangat  bagus jika dimanfaatkan sebagai salah satu produk yang bernuansa lokal, karena bisa dijadikan cenderamata di tempat wisata dan dijual ke seluruh indonesia Selanjutnya ditinjau tingkat keberhasilannya untuk ditindaklanjuti, dan terakhir pembuatan laporan dari pelaksanaan pengabdian tersebut. Sehingga dengan demikian, melalui pemberdayaan ibu-ibu di RT 01 RW 04 Kelurahan Tuah Kaya Kecamatan Tuah Madani Kota Pekanbaru, melalui pelatihan pembuatan kerajinan tangan perca batik ini dapat dijadikan peluang bisnis, dan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.