Trisna Anggreini
Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

EFEKTIVITAS BANTUAN PENINGKATAN INDEKS PERTANAMAN MELALUI KLASTER TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KECAMATAN TAMBAN CATUR KABUPATEN KAPUAS Origen J.F. Saragih; Yuni Erlina; Trisna Anggreini
JOURNAL SOCIO ECONOMICS AGRICULTURAL Vol. 15 No. 2 (2020): Journal Socio Economics Agricultural
Publisher : Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52850/jsea.v15i2.3376

Abstract

This study aims to determine the description of cluster rice farming in Warna Sari Village; analyzing the effectiveness of assistance to increase the cropping index through clusters to increase rice farming income in Warna Sari Village, Tamban Catur, Kapuas Regency. The research was conducted in the Warna Sari village subdistrict Tamban Catur Kapuas District, sampling methods intentionally that farmers who are members and actively participate in the program. To answer the research objectives, direct interviews were conducted with farmers who were equipped with a questionnaire that had been provided. The analysis used is the analysis of farm income; descriptive statistical analysis; paired sample t-test. The results of this study indicate that after the cluster program farmers can carry out two planting seasons in one year. The types of seeds used were Karang Dukuh local siam rice and Inpara 3 superior rice. The use of production facilities after the cluster was more efficient than before the cluster. The average income before the cluster was IDR. 16,060,893 and after the cluster was IDR. 35,833,943 with a difference of IDR. 19,773,050. Sig value. obtained is 0.02 <0.05, which states that the cluster is effective in increasing rice farming income in Warna Sari Village.  
ANALISIS KELAYAKAN PENGUMPULAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN SEWA ANGKUTAN ARMADA TRUK DI KECAMATAN KOTAWARINGIN LAMA KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT Ario Sandika Putra; Evi Feronika Elbaar; Trisna Anggreini
JOURNAL SOCIO ECONOMICS AGRICULTURAL Vol. 15 No. 2 (2020): Journal Socio Economics Agricultural
Publisher : Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52850/jsea.v15i2.3377

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum dan menganalisis kelayakan usaha pengumpul tandan buah segar Kelapa Sawit di Desa Sukabulin Kecamatan Kotawaringin Lama Kabupaten Kotawaringin Barat yang di analisis dengan metode analisis kelayakan finansial yaitu nilai bersih sekarang, tingkat pengembalian internal, rasio biaya manfaat, dan periode pengembalian modal. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah pedagang pengumpul, dan objek penelitian ini adalah usaha pengumpulan tandan buah segar Kelapa Sawit menggunakan sewa angkutan armada truk. Metode pengumpulan data dilakukkan dengan teknik wawancara dan observasi (pengamatan langsung). Teknik analisis data adalah analisis kuantitatif dilakukkan untuk menganalisis kelayakan aspek finansial usaha pengumpulan tandan buah segar Kelapa Sawit. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa usaha pengumpulan tandan buah segar Kelapa Sawit memiliki aspek pendukung seperti aspek hukum, aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, dan aspek sosial dan lingkungan. Hasil analisis kelayakan finansial menunjukkan hasil yang positif, sehingga usaha pengumpulan tandan buah segar Kelapa Sawit ini layak untuk diusahakan dan dapat dikembangkan untuk kedepannya. Hal ini ditunjukkan oleh hasil nilai bersih sekarang sebesar Rp 201.232.547, tingkat pengembalian internal sebesar 34,9%, rasio biaya manfaat sebesar 1,08% dan periode pengembalian modal 2,4 atau selama 2 tahun 4 bulan. Hasil analisis kelayakan finansial periode pengembalian modal yaitu 2 tahun 4 bulan. Nilai tersebut lebih pendek jika dibandingkan dengan umur dan target usaha yaitu selama 5 tahun. Sehingga pedagang pengumpul tandan buah segar Kelapa Sawit dapat menambah armada pengangkutan seperti truk, dengan membeli secara kredit maupun tunai, dan bekas maupun baru. The purpose of research is find out the general picture and analyze the feasibilityof thebusiness of collecting palm fresh fruit In Sukabulin Village, Kotawaringin Lama District, West Kotawaringin Regency, which is analyzed by financial feasibility analysis method namely Net Present Value, Internal Rate of Return, Benefit Cost Ratio, and Payback Period. This research is quantitative research. The subject of this research is the collector trader, and the object of this research is the effort to collect fresh fruit containers of Palm Oil using truck fleet transportation leases. Data collection method is done by interview and observation techniques (direct observation). Data analysis techniques are quantitative analysis carried out to analyze the feasibility of financial aspects of palm oil fresh fruit collection efforts. The results of this study showed that the effort to collect fresh fruit marks of palm oil has supporting aspects such as legal aspects, market aspects, technical aspects, management aspects, and social and environmental aspects. The results of financial feasibility analysis show positive results, so that the effort to collect palm oil fresh fruit is worth trying and can be developed for the future. This is indicated by the Net Present Value of Rp 201,232,547, Internal Rate of Return, of 34.9%, Benefit Cost Ratio of 1.08% and Payback Period of 2.4 or for 2 years and 4 months. The result of financial feasibility analysis payback period is 2 years 4 months. The value is shorter when compared to the age and business target of 5 years. So that as a trader collecting palm fresh fruit Palm Oil can increase the transport fleet such as trucks, by buying on credit or cash, and second and new.
ANALISIS STRATEGI RANTAI PASOK INDUSTRI PENGOLAHAN TAHU DI KELURAHAN PANARUNG KECAMATAN PAHANDUT KOTA PALANGKA RAYA (Studi Kasus: Industri Pengolahan Tahu Citra Puspita) Chintya Prisca Pricilla; Trisna Anggreini; Yuni Erlina
JOURNAL SOCIO ECONOMICS AGRICULTURAL Vol. 16 No. 2 (2021): Journal Socio Economics Agricultural
Publisher : Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52850/jsea.v16i2.4012

Abstract

Sektor industri merupakan salah satu tulang punggung perekonomian nasional dan sumber penghidupan sebagian besar rakyat Indonesia. Salah satu industri pengolahan yang cukup potensial adalah industri pengolahan kedelai, misalnya pengolahan kedelai menjadi tahu. Konsep rantai pasok menekankan pada pola yang terintegrasi dalam proses aliran produksi mulai dari bahan mentah yaitu kedelai sampai produk olahan berupa tahu tiba di tangan konsumen akhir. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pola aliran rantai pasok pada industri pengolahan tahu Citra Puspita di Kelurahan Panarung, Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya, mengetahui pihak yang terlibat dalam rantai pasok pada industri pengolahan tahu Citra Puspita di Kelurahan Panarung, Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya, dan menganalisis strategi rantai pasok pada industri pengolahan tahu Citra Puspita di Kelurahan Panarung, Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini mengunakan analisis rantai pasok, analisis SWOT, matriks IFAS, matriks EFAS, dan matriks SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola aliran rantai pasok pada industri pengolahan tahu Citra Puspita terdiri dari 3 pola aliran produk, kas, dan informasi yaitu Importir, Distributor, terakhir ke Industri Pengolahan Tahu, Pedagang Besar atau Pedagang Pengecer Tahu, terakhir ke Konsumen Akhir, Pihakpihak pada rantai pasok industri pengolahan tahu Citra Puspita yaitu importir kedelai yaitu PT FKS Multi Agro Tbk, distributor kedelai yaitu Bapak Heri dari Kota Banjarmasin, industri pengolahan tahu Citra Puspita, pedagang besar tahu, pedagang pengecer tahu, dan konsumen akhir serta penyedia bahan pendukung lain, serta berdasarkan analisis SWOT posisi industri pengolahan tahu Citra Puspita berada pada kuadran I yang berarti berada pada situasi yang menguntungkan dengan posisi strategi SO.  
ANALISIS USAHATANI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus Ostreatus) DI KELURAHAN PANARUNG KECAMATAN PAHANDUT KOTA PALANGKA RAYA (Studi Kasus: Jamur Tiram Elite) Putri Maulida; Trisna Anggreini; Eti Dewi Nopembereni
JOURNAL SOCIO ECONOMICS AGRICULTURAL Vol. 17 No. 2 (2022): Journal Socio Economics Agricultural
Publisher : Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52850/jsea.v17i2.7527

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1). Mengetahui gambaran Usahatani Jamur Tiram Elite di Kelurahan Panarung, Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya; 2). Menganalisis aspek biaya, penerimaan, pendapatan dan tingkat kelayakan pada Usahatani Jamur Tiram Elite di Kelurahan Panarung, Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya. Hasil penelitian menunjukkan, Usahatani Bapak Muntari dimulai sejak tahun 2005 dengan luas kumbung 4x6 meter. Ada tiga produksi yang dilakukan Bapak Muntari yaitu Jamur Tiram Putih, bibit F2 Jamur Tiram Putih dan media tanam atau baglog Jamur Tiram Putih. Dengan jumlah produksi Jamur Tiram Putih sebanyak 1.500 kg, bibit F2 Jamur Tiram Putih 100 botol untuk digunakan sendiri dan 50 botol untuk dijual. Media tanam atau baglog sebanyak 5000 untuk digunakan dan 4.000 log untuk dijual. Usahatani Jamur Tiram Elite pada produk Jamur Tiram Putih selama 1 periode menghasilkan 1.500 kg dengan penerimaan sebesar Rp. 37.500.000 dengan total biaya sebesar Rp. 16.108.658 yang memperoleh pendapatan sebesar Rp. 21.391.342 dalam waktu 4 bulan. Kemudian, Usahatani Bibit F2 Jamur Tiram Putih menghasilkan 50 botol yang diproduksi sekali dalam sebulan dengan penerimaan Rp. 1.000.000 mengeluarkan total biaya sebesar Rp. 593.147 maka pendapatan sebesar Rp. 406.853. Adapun Usahatani Media Tanam atau Baglog Jamur Tiram Putih menghasilkan 4.000 log selama sebulan dengan penerimaan Rp. 20.000.000 dan total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 8.146.620 memperoleh pendapatan sebesar Rp. 11.853.380. Dengan demikian diperoleh nilai R/C Ratio (revenue cost ratio) yaitu pada Jamur Tiram Putih sebesar 2,32%, pada Bibit F2 Jamur Tiram Putih sebesar 1,68% dan pada Media Tanam atau Baglog Jamur Tiram Putih sebesar 2,45% yang menunjukkan bahwa R/C Ratio >1 berarti Usahatani Jamur Tiram Elite Bapak Muntari secara keseluruhan pada produk yang dihasilkan layak untuk dikembangkan atau layak diusahakan. This study aims to: 1). Knowing the Description of Elite Oyster Mushroom Farming in Panarung, Pahandut District, Palangka Raya City; 2). Analysis of total cost, total revenue and income, revenue cost ratio in Elite Oyster Mushroom Farming in Panarung, Pahandut District, Palangka Raya City. Mr. Muntari's farming started in 2005 with an area of 4x6 meters. There are three productions carried out by Mr. Muntari, White Oyster Mushrooms, White Oyster Mushroom F2 seed and planting media or baglog White Oyster Mushroom. With a total production of 1.500 Kilograms of White Oyster Mushrooms, 100 bottles of White Oyster Mushroom F2 seeds for ownuse and 50 bottles for sale. 5000 planting media or baglog for use and 4.000 logs for sale. Elite Oyster Mushroom farming on White Oyster Mushroom products for 1 period produced 1.500 kg with an income of Rp. 37.500.000 with a total cost of Rp. 16.108.658 who earned an income of Rp. 21.391.342 with in 4 months. Then, the White Oyster Mushroom F2 Seeds Farming produces 50 bottles which are produced once a month with an income of Rp. 1.000.000 spent a total cost of Rp. 593.147 then the income is Rp. 406.853. The Planting Media Farming or White Oyster Mushroom Baglog produces 4.000 logs for a month with an income of Rp. 20.000.000 and the total cost of Rp. 8.146.620 earned an income of Rp. 11.853.380. Then, the value of the R/C Ratio (revenue cost ratio) is 2.32% for White Oyster Mushrooms, 1.68% for White Oyster Mushroom F2 Seeds and 2.45% for Planting Media or White Oyster Mushroom Baglog. Shows that the R/C Ratio >1 means that Mr. Muntari's Elite Oyster Mushroom Farming as a whole on the resulting product is feasible to be developed or feasible to be cultivated.
ANALISIS PRIORITAS STRATEGI BAURAN PEMASARAN PRODUK OLAHAN SALUANG DI KECAMATAN JEKAN RAYA KOTA PALANGKA RAYA (STUDI KASUS P-IRT RIFANDA) Khairil Anwar; Tri Yuliana Eka Sintha; Yuprin A.D; Trisna Anggreini
JOURNAL SOCIO ECONOMICS AGRICULTURAL Vol. 18 No. 1 (2023): Journal Socio Economics Agricultural
Publisher : Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52850/jsea.v18i1.10649

Abstract

ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis strategi bauran pemasaran saluang di IRT Rifanda dan menganalisis prioritas strategi bauran pemasaran yang tepat untuk dijalankan pada usaha saluang IRT Rifanda di Kecamatan Jekan Raya Kota Palangka Raya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Analisis Hirarki Proses (AHP). Strategi pemasaran yang dijalankan oleh pelaku usaha IRT Rifanda dengan tujuan usaha yang mempengaruhi strategi pemasaran, pada strategi meningkatkan penjualan diperoleh bahwa faktor promosi dengan sub faktor diskon merupakan kriteria yang paling mempengaruhi. Pada strategi meningkatkan pendapatan, faktor harga dengan sub faktor bahan baku merupakan kriteria yang paling dominan mempengaruhi. Sedangkan pada strategi dengan tujuan memperluas pasar, diketahui kriteria yang akan berpengaruh adalah faktor tempat, dimana sub faktor telpon memiliki nilai tinggi dibandingkan alternatif penjualan langsung, melalui supermarket dan toko. ABSTRACT The purpose of this study was to analyze the marketing mix strategy of Saluang Rifanda and analyze the priorities of the right marketing mix strategy to run at the Saluang Rifanda business in Jekan Raya District, Palangka Raya City. The research methode used in this study is the Process Hierarchy Analysis. Marketing strategies carried out by IRT Rifanda business actors with business objectives that influence marketing strategies, on the strategy of increasing sales, it is obtained that the promotion factor with discount sub-factors is the most influencing criterion. In the strategy of increasing income, the price factor with the raw material sub-factor is the most dominant criterion. Meanwhile, in a strategy with the aim of expanding the market, it is known that the criteria that will affect are the place factor, where the telephone sub-factor has a high value compared to the alternative of direct sales, through supermarkets and stores.