Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Strategi Pengembangan Komoditas Unggulan di Kelurahan Banturung Kecamatan Bukit Batu Kota Palangka Raya Andreas Jongguran Sihombing; Evi Feronika Elbaar; Soaloon Sinaga
Journal of Environment and Management Vol. 1 No. 3 (2020): Journal of Environment and Management
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Palangka Raya dan (and) Ikatan Ahli Teknik Penyehatan dan Teknik Lingkungan Indonesia (IATPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/jem.v1i3.2567

Abstract

Banturung village, located in Bukit Batu Subdistrict, Palangka Raya city, is known with its considerable agricultural products, especially in horticultural crops subsector. The superior horticultural crops commodities, however, needs more attention since input side of production process is still experiencing problems for further development. Hence formulating strategy for its development is a nessecity. This study aims to identify leading commodities and to formulate development strategy for such commodity in the village. A LQ analysis and farmers' preferences were used to determine the superior crops, while SWOT analysis was applied to formulete development strategy for the superior one. The results showed top four commodity were beans (LQ = 8.26), long beans (LQ = 2.75), onions red (LQ = 2.06), and eggplant (LQ = 1.84). The strategies could be took for their development are: 1) increasing cooperation/partnership between farmer institutions and private or government parties, 2) increasing the carrying capacity of infra-structure and facilities, 3) optimizing capital assistance from government as stimulant for processing innovation, mar-keting, and dissemination of products, and 4) providing information and data to support marketing inquiry.
ANALISIS KELAYAKAN PENGUMPULAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN SEWA ANGKUTAN ARMADA TRUK DI KECAMATAN KOTAWARINGIN LAMA KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT Ario Sandika Putra; Evi Feronika Elbaar; Trisna Anggreini
JOURNAL SOCIO ECONOMICS AGRICULTURAL Vol. 15 No. 2 (2020): Journal Socio Economics Agricultural
Publisher : Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52850/jsea.v15i2.3377

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum dan menganalisis kelayakan usaha pengumpul tandan buah segar Kelapa Sawit di Desa Sukabulin Kecamatan Kotawaringin Lama Kabupaten Kotawaringin Barat yang di analisis dengan metode analisis kelayakan finansial yaitu nilai bersih sekarang, tingkat pengembalian internal, rasio biaya manfaat, dan periode pengembalian modal. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah pedagang pengumpul, dan objek penelitian ini adalah usaha pengumpulan tandan buah segar Kelapa Sawit menggunakan sewa angkutan armada truk. Metode pengumpulan data dilakukkan dengan teknik wawancara dan observasi (pengamatan langsung). Teknik analisis data adalah analisis kuantitatif dilakukkan untuk menganalisis kelayakan aspek finansial usaha pengumpulan tandan buah segar Kelapa Sawit. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa usaha pengumpulan tandan buah segar Kelapa Sawit memiliki aspek pendukung seperti aspek hukum, aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, dan aspek sosial dan lingkungan. Hasil analisis kelayakan finansial menunjukkan hasil yang positif, sehingga usaha pengumpulan tandan buah segar Kelapa Sawit ini layak untuk diusahakan dan dapat dikembangkan untuk kedepannya. Hal ini ditunjukkan oleh hasil nilai bersih sekarang sebesar Rp 201.232.547, tingkat pengembalian internal sebesar 34,9%, rasio biaya manfaat sebesar 1,08% dan periode pengembalian modal 2,4 atau selama 2 tahun 4 bulan. Hasil analisis kelayakan finansial periode pengembalian modal yaitu 2 tahun 4 bulan. Nilai tersebut lebih pendek jika dibandingkan dengan umur dan target usaha yaitu selama 5 tahun. Sehingga pedagang pengumpul tandan buah segar Kelapa Sawit dapat menambah armada pengangkutan seperti truk, dengan membeli secara kredit maupun tunai, dan bekas maupun baru. The purpose of research is find out the general picture and analyze the feasibilityof thebusiness of collecting palm fresh fruit In Sukabulin Village, Kotawaringin Lama District, West Kotawaringin Regency, which is analyzed by financial feasibility analysis method namely Net Present Value, Internal Rate of Return, Benefit Cost Ratio, and Payback Period. This research is quantitative research. The subject of this research is the collector trader, and the object of this research is the effort to collect fresh fruit containers of Palm Oil using truck fleet transportation leases. Data collection method is done by interview and observation techniques (direct observation). Data analysis techniques are quantitative analysis carried out to analyze the feasibility of financial aspects of palm oil fresh fruit collection efforts. The results of this study showed that the effort to collect fresh fruit marks of palm oil has supporting aspects such as legal aspects, market aspects, technical aspects, management aspects, and social and environmental aspects. The results of financial feasibility analysis show positive results, so that the effort to collect palm oil fresh fruit is worth trying and can be developed for the future. This is indicated by the Net Present Value of Rp 201,232,547, Internal Rate of Return, of 34.9%, Benefit Cost Ratio of 1.08% and Payback Period of 2.4 or for 2 years and 4 months. The result of financial feasibility analysis payback period is 2 years 4 months. The value is shorter when compared to the age and business target of 5 years. So that as a trader collecting palm fresh fruit Palm Oil can increase the transport fleet such as trucks, by buying on credit or cash, and second and new.
KONDISI, PENDAPATAN DAN PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KEBERADAAN USAHA SARANG BURUNG WALET (Studi di Desa Rantau Katang, Kecamatan Telaga Antang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah) Fahnur Reza; Evi Feronika Elbaar; Betrixia Barbara
JOURNAL SOCIO ECONOMICS AGRICULTURAL Vol. 16 No. 1 (2021): Journal Socio Economics Agricultural
Publisher : Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52850/jsea.v16i1.3383

Abstract

Persepsi adalah merupakan proses penilaian seseorang terhadap obyek tertentu. Persepsi masyarakat terhadap keberadaan usaha sarang burung walet di Desa Rantau Katang diperoleh dengan mengetahui kondisi usaha sarang burung walet, mengetahui pendapatan usaha sarang burung walet dan mengetahui persepsi masyarakat terhadap keberadaan usaha sarang burung walet dengan menggunakan skala likert dan rumus pendapatan. Hasil persepsi masyarakat menunjukan bahwa kondisi usaha sarang burung walet di Desa Rantau Katang adalah: pola pemanenan dilakukan rata-rata sebanyak 6 kali dalam setahun, rata-rata memiliki satu buah bangunan yang telah diusahakan 3-4 tahun, dan produksi didominasi oleh kualitas A. Rata-rata pendapatan usaha sarang burung walet di Desa Rantau Katang sebesar Rp. 60.025.000 /tahun. Adapun rata-rata biaya total eksplisit adalah Rp. 3.775.000 dan penerimaannya adalah sebesar Rp. 63.800.000 /tahun. Persepsi masyarakat di Desa Rantau Katang terhadap keberadaan usaha sarang burung walet adalah berada pada kategori “netral” dengan total persepsi 774 yang berarti responden memiliki sikap netral terhadap keberadaan usaha sarang burung walet di Desa Rantau Katang. Perception is a process of evaluating someone against a particular object. The public perception of the existence of swift’s nest business in Rantau Katang village was obtained by knowing the condition of swift's nest business, knowing the income of swift's nest business and knowing the community's perception of the existence of swift's nest business using the Likert scale and income formula. The results of public perception show that the condition of swift’s nest business in Rantau Katang Village is: harvesting patterns are carried out on average 6 times a year, on average have one building that has been cultivated 3-4 years, and production is dominated by quality A. The average income of swift’s nest business in Rantau Katang Village is Rp. 60,025,000 / year. The average total explicit cost is Rp. 3,775,000 and the receipt is Rp. 63,800,000 / year. The perception of the community in Rantau Katang village on the existence of swift’s nest business is in the "neutral" category with an total perception of 774, which means that respondents have a neutral attitude towards the existence of swift’s nest business in Rantau Katang Village.
ANALISIS PERTUMBUHAN KESEMPATAN KERJA SEKTOR PERTANIAN DI KABUPATEN BARITO SELATAN Frilia Christin; Betrixia Barbara; Evi Feronika Elbaar
JOURNAL SOCIO ECONOMICS AGRICULTURAL Vol. 16 No. 1 (2021): Journal Socio Economics Agricultural
Publisher : Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52850/jsea.v16i1.3386

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan mengetahui pertumbuhan kesempatan kerja di sektor pertanian di Kabupaten Barito Selatan. Data yang digunakan adalah data sekunder. Untuk menjawab tujuan digunakan shift share. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan kesempatan kerja sektor pertanian Kabupaten Barito Selatan tahun 2011- 2015 menunjukkan hasil sebesar -8.481 atau -22 %. Hal ini berarti terjadi penurunan kesempatan kerja di sektor pertanian sebesar 8.481 jiwa dan masuk ke dalam kelompok lamban The purpose of this study are know the growth of employment opportunities of Agricultural Sector In South Barito Regency. The data used in this study is secondary data. To answer the purpose used shift share. The result of this Study indicates that the growth of employment of agricultural sector in South Barito Regency in 2011-2015 shows the result of -8.481 or -22%. It means that there is a decrease in employment opportunities in the agricultural sector of 8,481 People and classified as a slow group
Kewenangan Perempuan Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah dalam Pemenuhan Hajat Hidup dan Pendidikan Keluarga Evi Feronika Elbaar; M Misrita
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 8th University Research Colloquium 2018: Bidang Pendidikan, Humaniora dan Agama
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.347 KB)

Abstract

Makalah ini berupaya menggali porsi kewenangan perempuan Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah dalam memberikan penghidupan dan pendidikan di dalam keluarga. Harus dipahami bersama bahwa dalam budaya Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah masing-masing individu dalam keluarga, baik suami maupun istri memiliki kewenangan tersendiri sesuai dengan pranata sosial yang ada dan berlaku di masyarakat. Seorang suami umumnya berperan sebagai pemburu yang bertugas dan bertanggung jawab dalam pemenuhan menu utama makanan dalam keluarga, sementara istri berperan juga pergi ke hutan mencari buah hutan, sayuran, dan mencari ikan di sungai atau rawa-rawa sebagai penambah menu kebutuhan makanan keluarga sehari-hari. Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian deksriptif qualitatif yaitu menggambarkan bagaimana kewenangan perempuan Dayak Ngaju dalam penghidupan dan pendidikan keluarga serta mengidentifikasi objek penelitian berdasarkan dokumen dan wawancara sekilas. Dari data yang diperoleh ditemukan bahwa dalam budaya Dayak Ngaju tidak tampak adanya budaya patriarki ataupun matriarki. Perempuan dalam keluarga berperan penting dalam pemenuhan hajat terutama pendidikan.
Strategi pengembangan kawasan penyangga ekowisata Punggualas Kabupaten Katingan Elpie Elpie; Herry Redin; Lusia Widiastuti; Susie Kresnatita; Eka Nor Taufik; Evi Feronika Elbaar
Journal of Environment and Management Vol. 3 No. 2 (2022): Journal of Environment and Management
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Palangka Raya dan (and) Ikatan Ahli Teknik Penyehatan dan Teknik Lingkungan Indonesia (IATPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/jem.v3i2.5508

Abstract

Zona penyangga taman nasional adalah kawasan di luar taman nasional yang berfungsi sebagai penyangga taman dari gangguan manusia dan hal-hal lain dari luar. Kawasan ekowisata Punggualas di wilayah Katingan memiliki potensi wisata yang besar, seperti mengamati satwa nokturnal, mengamati orangutan liar, hiking di sepanjang Sungai Katingan, mengamati satwa dan berbagai jenis burung liar, susur sungai hingga Danau Punggualas, seni budaya asli dan pengetahuan asli nelayan. Kawasan ini juga dihuni oleh owa, kantan, dan orangutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan strategi pengembangan kawasan ekowisata Punggualas. Data dan informasi dari tokoh masyarakat, pemangku kepentingan/informan, dan pakar dari instansi pemerintah yang dikumpulkan melalui kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Data dijelaskan secara deskriptif dan dianalisis menggunakan SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pengembangan Kawasan Penyangga Ekowisata Punggualas berada pada kuadran I yaitu (X = 0,11; Y = 1) yaitu menerapkan strategi agresif dengan memanfaatkan peluang yang ada dan kekuatan. Strategi tersebut antara lain: Pertama, mendorong pengembangan kawasan penyangga secara internal melalui kerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat, investor lokal, nasional, dan internasional, memperkuat sinergi dengan Taman Nasional Sabangau, dan menggunakan media sosial untuk mempromosikan kawasan tersebut. Kedua, pemerintah Katingan harus menyediakan infrastruktur untuk Kawasan Penyangga Ekowisata Punggualas, mempromosikan kawasan, dan menetapkan program seperti yang dijelaskan dalam RPJMD Kabupaten Katingan.
Kewenangan Perempuan Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah dalam Pemenuhan Hajat Hidup dan Pendidikan Keluarga Evi Feronika Elbaar; M Misrita
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 8th University Research Colloquium 2018: Bidang Pendidikan, Humaniora dan Agama
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Makalah ini berupaya menggali porsi kewenangan perempuan Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah dalam memberikan penghidupan dan pendidikan di dalam keluarga. Harus dipahami bersama bahwa dalam budaya Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah masing-masing individu dalam keluarga, baik suami maupun istri memiliki kewenangan tersendiri sesuai dengan pranata sosial yang ada dan berlaku di masyarakat. Seorang suami umumnya berperan sebagai pemburu yang bertugas dan bertanggung jawab dalam pemenuhan menu utama makanan dalam keluarga, sementara istri berperan juga pergi ke hutan mencari buah hutan, sayuran, dan mencari ikan di sungai atau rawa-rawa sebagai penambah menu kebutuhan makanan keluarga sehari-hari. Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian deksriptif qualitatif yaitu menggambarkan bagaimana kewenangan perempuan Dayak Ngaju dalam penghidupan dan pendidikan keluarga serta mengidentifikasi objek penelitian berdasarkan dokumen dan wawancara sekilas. Dari data yang diperoleh ditemukan bahwa dalam budaya Dayak Ngaju tidak tampak adanya budaya patriarki ataupun matriarki. Perempuan dalam keluarga berperan penting dalam pemenuhan hajat terutama pendidikan.