Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Experimental Study of The Influence of The Addition Latex in Asphalt Concrete Over Stability Wijaya, Evan; Darren, Jerry Jeremia; Antonius, David; ., Rachmansyah
Teknik dan Ilmu Komputer Vol. 05 No. 20 Oktober - Desember 2016
Publisher : Teknik dan Ilmu Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Perkerasan lentur merupakan komponen pendukung infrastruktur jalan dan banyak diperlukan pada jalan di Indonesia. Perkerasan lentur yang memiliki daya tahan yang baik sangatlah diperlukan. Bahan aditif Lateks merupakan bahan aditif yang memiliki karakteristik yang baik dalam ketahanan dan kelenturan. Penelitian ini dilakukan dengan menguji pengaruh kadar aspal optimal 5,33% terhadap penambahan lateks sebesar 15%, 20%, dan 25% dimana masing-masing dibuat lima benda uji. Pelaksanaan pengujian aspal ini dilakukan pada Laboratorium Jalan Raya Teknik Sipil Ukrida dengan tahapan pelaksanaan persiapan benda uji, pembuatan benda uji, dan pengujian Marshall. Berdasarkan hasil uji marshall, benda uji direndam selama 30 menit dengan suhu 60ºC. Dari hasil uji didapatkan hasil stabilitas tertinggi, yaitu 1.354,23 dengan kenaikannya terhadap spesifikasi sebesar 35,42% dengan flow-nya 5,30 mm meningkat 76,67%. Kenaikan stabilitas dan flow secara optimum berada pada kadar lateks 25%. Namun kadar lateks optimum berdasarkan keseluruhan parameter adalah 21,25%. Kata kunci: campuran aspal, aditif, lateks, stabilitas  Abstract Highway pavements are supporting a long-run economic growth. The economic growth also demands comfortable and safe access, but the comfortable aspect cannot be obtained if pavements are incompatible. Therefore, pavements are still being developed according to needs in several cases. The addition of latex on its pavement layer is one of the developments. Latex is one of the substances used for high strength materials with a high degree of elasticity. The mixture of latex with asphalt may result in the increase of pavement’s stability to support heavy loads of vehicles and puddles that occur due to high rainfall every year in Indonesia. This research is conducted at UKRIDA Civil Engineering Laboratory of Highway Engineering with steps as follows: preparations, the manufacture of samples, and Marshall Test. According to Marshall Test, specimens were soaked for 30 minutes with temperature as high as 60ºC. The highest stability value is obtained at 1354.23 with an increase towards all specifications at 35,42% and flow value at  5,30 mm (a 76,67%. Increase). The increase of stability and flow value is optimal with latex composition at 25%. However, the optimal percentage of latex according to all parameters is 21.25%. Keywords: asphalt mixture, additive, latex, stability
PENGARUH PENGGUNAAN BUBUK GYPSUM SEBAGAI FILLER DALAM CAMPURAN ASPAL Auditia, Bethalia Adventi; Rendih, Rendih; Elnov, Debora; H.H, Mulatua; Rachmansyah, Rachmansyah
Teknik dan Ilmu Komputer VOL. 7 NO. 26 APRIL-JUNI 2018
Publisher : Teknik dan Ilmu Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan ekonomi mengakibatkan peningkatkan mobilitas penduduk di jalan raya. Jalan raya merupakan salah satu prasarana transportasi pokok dalam kegiatan masyarakat serta salah satu elemen penting dalam pembangunan negara. Salah satu layanan dasar transportasi ialah kemampuan untuk mencapai umur desain dari suatu jalan. Desain campuran beraspal sangat penting dalam memastikan campuran beraspal yang efektif dan mampu untuk mengatasi kemungkinan efek kerusakan. Dalam penelitian ini, untuk meningkatkan kekuatan aspal terkait stabilitas digunakan gypsum. Penelitian ini menggunakan metode Marshall berdasarkan SNI 2006-2489-1991 untuk pengujian campuran beraspal. Hasil pengujian campuran aspal pada variasi kadar gypsum 5%, 6%, 7%, 8%, dan 9%, menunjukan bahwa penambahan gypsum sebagai pengganti bin 4 pada campuran beraspal dapat meningkatkan kualitas campuran beraspal pada kadar optimum, yaitu pada kadar gypsum 6% dengan nilai density sebesar 2,12 gr/cm3, VIM sebesar 7,70 %, VMA sebesar 18,10%, VFA sebesar 57,48%, stability sebesar 1113,40 kg, flow sebesar 4,8 mm dan QM sebesar 231,96 (kg/mm)..Kata Kunci: campuran beraspal, stabilitas, kualitas, gypsum
The Effect of Using Ceramic Powders as Additional Fine Agregates in Asphalt Mixture Laia, Sandro; Sanjaya, William; Ruhulesin, Ronald Regen; ., Rachmansyah
Teknik dan Ilmu Komputer vol. 05 no. 18 April - Juni 2016
Publisher : Teknik dan Ilmu Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Meningkatkan stabilitas jalan raya merupakan hal yang penting untuk diperhatikan, agar jalan yang dilalui oleh kendaraan tidak mudah rusak. Serbuk keramik yang digunakan untuk meningkatkan stabilitas dengan menggunakan komposisi 10%, 15%, dan 20% dari agregat halus. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa penambahan serbuk keramik dapat meningkatkan stabilitas dari campuran benda uji dengan nilai awal 893,75 kg dengan campuran 10% keramik pada agregat halus dan 1097,27 kg dengan campuran 20% keramik pada agregat halus. Dengan pengaruh penambahan serbuk keramik terhadap density, VMA, dan VFA, campuran tidak menunjukkan pengaruh yang berbanding lurus. Penambahan serbuk keramik cukup meningkatkan stabilitas dan alir atau  flow dari spesifikasi yang diharapkan. Untuk persentase rongga udara, VMA dan VFA belum memenuhi kriteria atau masuk spesifikasi. Kata Kunci: serbuk keramik, campuran aspal, stabilitas  Abstract Increasing pavement stability is very crucial in order to avoid road damages. Ceramic powder used in this research aimed at increasing the stability by using the compositions of 10%, 15%, and 20% of fine aggregates. The results concluded that the addition of ceramic powder could increase the stability of sample mixtures with an initial value of 893.75 kg for the addition of 10% ceramic powder to  fine aggregates and 1097.27 kg for the 20% ceramic powder to fine aggregates. The  effects of ceramic powder addition towards the density, VMA, and VFA did not show a linear correlation. The addition of ceramic powder only improved the stability and flow of the expected specifications. The VIM, VMA, and VFA had not yet met the specifications. Keywords: Ceramic powder, asphalt mixtures, stability 
PENGARUH PECAHAN TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR DALAM CAMPURAN BETON Jacky, Jacky; Elnov, Debora; Rama, Anggi Debrinda; Fernando, Rizky; Rachmansyah, Rachmansyah
Teknik dan Ilmu Komputer VOL. 7 NO. 26 APRIL-JUNI 2018
Publisher : Teknik dan Ilmu Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton merupakan campuran antara semen, agregat halus, agregat kasar, dan air. Beton normal memiliki berat isi sebesar 2.200-2.500 kg/cm3. Inovasi terus dilakukan untuk dapat menemukan campuran beton yang baik dan ekonomis. Pembuatan beton normal diinovasikan dengan menggunakan bahan pecahan tempurung kelapa. Pecahan tempurung kelapa sebagai limbah yang jarang diolah dijadikan bahan pengganti agregat kasar untuk pembuatan beton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pecahan tempurung kelapa terhadap kuat tekan dan absorpsi beton. Pecahan tempurung kelapa merupakan pecahan yang lolos saringan 1,5” dan tertahan di saringan nomor 4. Pengganti agregat kasar dengan kadar sebesar 2%, 4%, 6%, 8%, dan 10%. Pengujian dilakukan dengan 10 sample silinder benda uji dan diuji pada hari ke-7, ke-14, ke-21, dan hari ke-28. Beton dengan fc’ 30 MPa memiliki kuat tekan sebesar 37,3 MPa. Hasil dari pengujian yang dilakukan dengan pecahan tempurung kelapa dihasilkan kuat tekan terbesar dengan kadar 4% sebesar 27,98 MPa. Hasil tersebut menunjukkan kuat tekan dengan mengganti tempurung kelapa kadar 4% mengalami penurunan sebesar 24,99% dari kuat tekan beton normal. Nilai absorpsi terbesar ada pada pecahan tempurung kelapa kadar 10% sebesar 2,31%. Hasil tersebut menunjukkan nilai absorpsi dengan mengganti tempurung kelapa kadar 10% mengalami kenaikan sebesar 16,67% dari nilai absorpsi beton normal.Kata Kunci: beton normal, tempurung kelapa, kuat tekan, absorpsi
Pengaruh Penambahan Serat Polypropylene terhadap Kuat Tekan dan Nilai Permeabilitas pada Beton Berpori Paganggi, Wira Rante; Makmur, Amelia; Rachmansyah, Rachmansyah
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL Volume 27, Nomor 1, JULI 2021
Publisher : Department of Civil Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (38.923 KB) | DOI: 10.14710/mkts.v27i1.31536

Abstract

Pertumbuhan infrastruktur memberikan dampak bagi berkurangnya lahan hijau, yang akan diikuti dengan berkurangnya daerah resapan air. Beton berpori merupakan salah satu material perkerasan yang dapat dimanfaatkan pada jalur pejalan kaki, yang mampu mengalirkan air ke dalam tanah. Namun kenyataannya kekuatan yang diberikan oleh beton berpori masih belum maksimal untuk menahan beban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan zat tambahan kimia dan variasi kadar serat polypropylene pada campuran beton berpori terhadap nilai kuat tekan dan nilai permeabilitas. Metode penelitian ekperimental ini mengembangkan benda uji sesuai standar ACI 522R-10, dengan menggunakan zat tambahan kimia dan variasi serat polypropylene yaitu 0,05%, 0,1%, 0,15%, 0,2%, dan 0,25% terhadap berat semen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa benda uji yang memiliki kuat tekan tertinggi pada kadar serat polypropylene 0,25%, yaitu sebesar 16,9 MPa. Hal ini memperlihatkan penambahan serat polypropylene meningkatkan nilai kuat tekan sebanyak 5,6 %. Berdasarkan grafik nilai kuat tekan dan permeabilitas, dapat diperkirakan bahwa kadar optimal penggunaan serat polypropylene 0,17% terhadap berat semen.
PENGARUH ABU AMPAS TEBU SEBAGAI POZZOLAN PADA CAMPURAN BETON NORMAL DAN BETON UHPC TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR BETON Harianto Hardjasaputra; Marcia Devana; Rachmansyah .
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 22, No. 2, Juli 2018
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.333 KB) | DOI: 10.24843/JITS.2018.v22.i02.p09

Abstract

Penambahan bahan pozzolan dalam campuran beton dilakukan terutama untuk meningkatkan kekuatan beton. Silica yang berbentuk sebagai SiO2 pada pozzolan bersifat reaktif terhadap Ca(OH)2 yang akan menghasilkan CSH (Calcium Silicates Hydrates) baru, yang akan meningkatkan kekuatan beton. Bahan pozzoland yang sudah dikenal di industry beton antara lain adalah silica fume dan fly ash. Dalam penelitian ini, sebagai sumber SiO2 digunakan bahan dasar ampas tebu yang dibakar dalam tungku pembakaran dengan suhu maksimum 600 °C. Hasil pembakaran ampas tebu ini digiling untuk mendapatkan kehalusan yang tinggi, sehingga diperoleh Abu Ampas Tebu (AAT). Dari hasil SEM kehalusan dari AAT ini mempunyai ukuran > 50 µm dan hasil XRF menunjukkan bahwa kandungan SiO2 adalah lebih dari 53%. Pengaruh penambahan dari AAT terhadap mutu beton dilakukan pada dua jenis beton yaitu beton normal dan Ultra High Performance Concrete (UHPC). Kuat tekan beton normal yang direncanakan adalah 40 MPa, sedangkan untuk kuat tekan beton UHPC direncanakan adalah 100 MPa. Pada campuaran beton ini ditambahkan superplasticizer (SP). Kadar abu ampas tebu yang ditambahkan pada campuran beton normal adalah 0%, 5%, 10% dan 15% dari berat semen, sedangkan untuk beton UHPC adalah 0%, 5%, 10% dan 15% dari berat silika fume. Dari hasil pengujian, penambahan AAT dapat meningkatkan kekuatan sampai 33 % pada beton normal, sedangkan untuk UHPC diperoleh peningkatan sebesar 17 %. Uji kuat lentur pada UHPC menunjukkan peningkatan kekuatan kuat lentur yang tinggi yaitu mencapai sebesar 63,32% untuk penambahan AAT sebesar 10 % dari berat silika.
Analisa Pengaruh Penggunaan Serat Serabut Kelapa dalam Presentase Tertentu pada Beton Mutu Tinggi Eduardi Prahara; Gouw Tjie Liong; Rachmansyah Rachmansyah
ComTech: Computer, Mathematics and Engineering Applications Vol. 6 No. 2 (2015): ComTech
Publisher : Bina Nusantara University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21512/comtech.v6i2.2265

Abstract

The use of additional material as ingredients in the manufacture of concrete mixes is increasingly growing. The material used is also increasingly varied, depending on the expected results. This research aims to know the influence of the addition of coconut fibres material with percentage of 1,5 %, 2 %, 2,5 %, and 3 % as an alternative to the strength of high-quality concrete. Research methods done by producing cylindrical and beam concrete samples for testing against the force then conducted concrete. Furthermore, the analysis has been done and the results of testing and comparing the respective strength of the composition of concrete produced. Based on the test results of data concrete cylinder compression strength and tensile strength concrete beams, it was concluded that the increasing of compressive strength up to 9% can be reached by use of additional material coconut fibers 1,5%and increasing of tensile strength up to 19,7% can be reached by use of additional coconut fiber 2%. Therefore, the additional coconut fibers on concrete mixture has strong relationship to increase tensile strength of high strength concrete.
PENGARUH JUMLAH PASTA TERHADAP KUAT TEKAN BETON GEOPOLIMER Rachmansyah Rachmansyah; Bethalia Adventi Auditia; Harianto Hardjasaputra
Educational Building Jurnal Pendidikan Teknik Bangunan dan Sipil Vol 7, No 1 JUN (2021): EDUCATIONAL BUILDING
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.31 KB) | DOI: 10.24114/ebjptbs.v7i1 JUN.26970

Abstract

Beton adalah material bangunan yang sering digunakan dalam pekerjaan sipil. Beton terbentuk dari ikatan antara pasta dengan agregat yang setelah mengering akan menghasilkan suatu massa yang padat. Pasta yang terdiri dari campuran air dengan semen mempunyai pengaruh terhadap kuat tekan beton. Pada perancangan beton semen, nilai rasio air-semen yang kecil akan menghasilkan nilai kuat tekan yang tinggi. Jumlah pasta pada beton, akan di pengaruhi seberapa besar rasio air-semen nya, semakin kecil rasio air-semen akan meningkatkan jumlah pasta yang secara tidak langsung akan meningkatkan pula nilai kuat tekan pada beton. Pada beton geopolimer, pasta geopolimer terdiri campuran material alumina-silikat dengan larutan alkali yang fungsi nya sama dengan pasta pada beton semen. Apabila dilihat dari fungsi pasta geopolimer hampir sama dengan pasta pada beton semen, dapat diperkirakan bahwa pasta geopolimer dapat meningkatkan kuat tekan pada beton. Tujuan pada penelitian ini yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh jumlah pasta geopolimer terhadap kuat tekan beton geopolimer, dengan NaOH molaritas 6 dan dirawat pada oven  selama 24 jam dengan suhu 60-70 °C. Variasi jumlah pasta yang akan diteliti dari 500 – 700 kg/m3 dengan kelipatan 50 kg/m3. Kuat tekan terkecil sebesar 23,90 MPa pada pasta 500 kg/m3 dan kuat tekan terbesar 47,50 MPa pada pasta 700 kg/m3. Dari hasil kuat tekan yang didapatkan, semakin banyaknya pasta pada beton geopolimer akan meningkatkan pula nilai kuat tekan beton. Setiap penambahan jumlah pasta sebesar 50 kg/m3, dapat meningkatkan kuat tekan beton 10 – 30 %. Kata Kunci : Beton Geopolimer, Kuat Tekan, dan Pasta Geopolimer, ABSTRACT Concrete is a building material that is often used in civil works. Concrete is formed from the bond between the paste and the aggregate which after drying will produce solid mass. Pastes consisting mixture of water and cement have an effect on the compressive strength of concrete. In the design of cement concrete, a small value of the water-cement ratio will result in a high compressive strength value. The amount of paste in concrete, will be influenced by how much the water-cement ratio is, the smaller the water-cement ratio will increase the amount of paste which will indirectly increase the compressive strength of the concrete. In geopolymer concrete, geopolymer paste consists of a mixture of alumina-silicate material with an alkaline solution whose function is the same as paste in cement concrete. When viewed from the function of geopolymer paste, which is almost the same as paste in cement concrete, it can be estimated that geopolymer paste can increase the compressive strength of concrete. The purpose of this study was to determine how much influence the amount of geopolymer paste had on the compressive strength of geopolymer concrete, with 6 molarity NaOH and treated in an oven for 24 hours at a temperature of 60-70 °C. The variation in the amount of pasta to be studied is from 500–700 kg/m3 with multiples of 50 kg/m3. The smallest compressive strength is 23.90 MPa at 500 kg/m3 paste and the largest compressive strength is 47.50 MPa at 700 kg/m3 paste. From the results of the compressive strength obtained, the more paste on the geopolymer concrete will also increase the value of the compressive strength of the concrete. Each addition of 50 kg/m3 of paste can increase the compressive strength of concrete by 10-30%. Keywords: Geopolymer Paste, Geopolymer Concrete, Compressive Strength
APLIKASI PENGGUNAAN KARET ALAM SEBAGAI ALAT PEREDAM GEMPA PADA BANGUNAN RUMAH TINGGAL SEDERHANA Usman Wijaya; RACHMANSYAH Rachmansyah; Adi Cifriadi; Santi Puspitasari; Asron Ferdian Falaah
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 39, Nomor 2, Tahun 2021
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v39i2.765

Abstract

Konsep desain penggunaan karet peredam gempa adalah energi disipasi, yaitu penyerapan gaya gempa sebelum masuk ke bangunan dengan cara pemisah struktur bangunan diatasnya dari tanah yang merupakan pusat sumber kedatangan gempa. Aspek keamanan pelaksanaan pembangunan terutama untuk perumahan rakyat seringkali terabaikan. Hal ini terutama berkaitan dengan pendetailan tulangan baja yang merupakan aspek penting dalam kriteria bangunan tahan gempa yang kerap kali terabaikan di dalam pelaksanaan baik secara tidak disengaja maupun disengaja dengan dalih menekan biaya pembangunan agar nilai bangunan lebih ekonomis. Dengan pertimbangan kedua permasalahan di atas, maka solusi yang paling elegan dan memungkinkan untuk negara berkembang seperti Indonesia dimana sebagian besar penduduknya menghuni perumahan rakyat daripada apartemen bertingkat adalah mengenalkan penggunaan karet peredam gempa. Karet peredam gempa berfungsi sebagai penyekat atau peredam agar gaya gempa sebelum merambat masuk ke struktur bangunan dapat diredam. Peredam gempa ini dikembangkan mulai dari teknik proses dan pembuatan bahan dasar kompon karet agar tepat sesuai dengan peruntukannya sebagai bahan isolator (pemisah). Untuk perkuatan digunakan lapisan reinforcement woven roving fiberglass sebagai pengganti pelat baja yang secara nilai ekonomi lebih inovatif dan dapat diaplikasikan. Aplikasi penggunaan karet peredam gempa dilakukan dengan pengujian material karet dan menganalisa karet peredam gempa tersebut secara numerik untuk menghasilkan sifat mekanik dan nilai redaman disipasi energi sebesar 9 persen. Nilai rasio redaman tersebut dimasukan ke dalam simulasi bangunan rumah tinggal tahan gempa menggunakan software ETABS dengan sebelas rekaman gempa yang pernah terjadi. Dari hasil simulasi diperoleh perilaku bangunan rumah tinggal menggunakan karet peredam gempa mampu menaikan performa bangunan, dari yang sebelumnya tanpa karet peredam gempa bangunan mengalami kerusakan saat terjadi gempa, setelah diaplikasikan karet peredam gempa bangunan tidak mengalami kerusakan.
Rasio Nilai Kuat Lentur pada Beton Geopolimer dengan Penambahan Superplasticizer Ester Surya Lie; Rachmansyah Rachmansyah
Jurnal Teknik Sipil Vol 19 No 2 (2023): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jts.v19i2.6205

Abstract

Cement concrete is an alternative material in construction because it has high strength. Cement concrete has ingredients such as coarse aggregate, fine aggregate, cement and water. In produce cement have emissions such as dust particles, SO2, CO2, and other pollutants. Emissions can damage the environment so that alternatives are needed to solve them. Geopolymer concrete is concrete without cement. In this research, cement material was replaced by fly ash. This concrete is one of the environmentally friendly products because in its manufacture not using cement. In several research, the flexural strength value of geopolymer concrete has lower results compared to cement concrete. This research aims to increase the flexural strength value of geopolymer concrete so that equivalent cement concrete according to SNI 2847:2013 of 0,62√(fc'), with the addition of a 2% superplasticizer to increase the density of concrete. The beam test specimens used a size of 15 × 15 × 53 cm in total of 32 sample with mix design of geopolymer concrete using different molarities NaOH. Compressive testing and flexural testing according to SNI 1974:2011 and SNI 4431:2011. The result of this research is the flexural strength ratio of geopolymer concrete with the addition of 2% superplasticizer is 0,62√(fc'). The flexural strength ratio of geopolymer concrete equivalent to the flexural strength ratio of cement concrete in SNI 2847:2013 is 0,62√(fc').