Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Pengaruh Pembentukan Modal dan Ekspor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Khairul Amri; Hasdi Aimon
Economac: Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi Vol 1 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (987.65 KB) | DOI: 10.24036/2017119

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pembentukan modal dan ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia serta menguji hubungan kausalitas antara ketiga variabel tersebut. Data yang digunakan adalah data kwartal selama periode 2000.1-2013.4. Peralatan analisis data yang digunakan adalah Cointegration Test, Vector Error Correction Model (VECM) dan Granger Causality Test. Penelitian mengungkapkan adanya hubungan jangka panjang antara pertumbuhan ekonomi, pembentukan modal dan ekspor. Dalam jangka pandek, pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh pembentukan modal.Pengaruh positif pembentukan modal terhadap pertumbuhan ekonomi terjadi pada lag1 dan lag2.Selanjutnya pembentukan modal secara nyata dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi pada kwartal sebelumnya.Hasil uji granger causality test memberikan bukti empiris terdapat hubungan kausalitas dua arah antara PMTB dan PDB dan antara ekspor dan PDB. Sebaliknya tidak terdapat hubungan kausalitas antara PMTB dan ekspor.
STUDI PENURUNAN BESI (Fe) DAN MANGAN (Mn) DALAM AIR TANAH DENGAN MENGGUNAKAN CLAY FILTER Khairul Amri; Ganjar Samudro; Irawan Wisnu Wardhana
Jurnal Teknik Lingkungan Vol 2, No 4 (2013): Jurnal Teknik Lingkungan
Publisher : Departemen Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.252 KB)

Abstract

The use of groundwater as a source of fresh water to the people would become a problem when it contains of Fe and Mn. This happens because in the ground water there is no directly contact with the air outside and the weathering of rocks, so that Fe and Mn in the ground water is still soluble. Meanwhile the amount of Fe and Mn in the ground is never the same in every location. This case could be some impacts to people’s kidney health. In this study, content of Fe and Mn in the ground water will be reduced by using Clay filter media. This study uses 3 wells water samples character with different level of Fe and Mn in sample A is 0.001 mg / l Fe, 0.16 mg / l Mn, sample is B 0.019 mg / l Fe, 0.05 mg / l Mn, and sample C is 3,242 mg / l Fe, 0.27 mg / l Mn. The height level of water influence to the Clay filter becomes the consideration in this study, they are 50 cm, 100 cm and 150 cm. Clay Filter is operated for 12 hours continuously with taking the reuslt of filtration sampling per 2 hours. Based on the research, this study finds the operating time to decrease the concentration of Fe and Mn with Clay Filter optimally from the three height levels in all kinds of different water samples and its categorization has reached 100% at the fourth hours.
ANALISIS HIDROLOGI UNTUK MENDAPATKAN DEBIT PUNCAK SUNGAI BENGKULU DENGANMENGGUNAKAN HIDROGRAFSATUANSINTETIK NAKAYASU Khairul Amri; Besperi Besperi; Chandra Aji Negara
FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil) Vol 6 No 2 (2018): FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.598 KB) | DOI: 10.33019/fropil.v6i2.1293

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan debit puncak akibat intensitas curah hujan pada DASBengkulu dalam menganalisis hidrologi dengan menggunakan Hidograf Satuan Sintetik HSS Nakayasu .Berdasarkan hasil perhitungan distribusi frekuensi terhadap 3 metode curah hujan yaitu metode ditribusi Gumbel Tipe I, Log Pearson Tipe III dan Log Normal maka metode yang digunakan untuk perhitungan curah hujan rencana adalah Metode Gumbel Tipe I dengan periode ulang 2, 5, 10, 25, 50dan100tahun yaitu 90,350 mm, 201,556 mm, 275,173 mm, 368,217 mm, 437,233 mm dan 505,738 mm.Dari hasil analisis hidrologi diperoleh debit puncak pada DAS Bengkulu untuk periode ulang 100 tahun dengan metode HSS Nakayasu 7197,99 yaitu m3/detik dengan waktu puncak sebesar 6 jam.
Analisis Kualitas Perairan di Wilayah Reklamasi: Tinjauan pada Perairan Pantai Seruni, Kabupaten Bantaeng Rahmadi Tambaru; Khairul Amri; Taufik Hidayat
Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Vol. 5 (2018): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL V KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.079 KB)

Abstract

Dalam pasal 1 Butir 23 UU Nomor 01 tahun 2014 perubahan atas UU nomor 27 tahun 2007, reklamasi diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan manfaat sumber daya lahan ditinjau dari sudut lingkungan dan sosial ekonomi dengan cara pengurugan, pengeringan lahan atau drainase. Dalam perkembangannya, banyak kasus yang terjadi sebagai akibat dari pelaksanaannya yang tidak mengikuti kaidah-kaidah lingkungan yang tepat. Pada kasus reklamasi pantai misalnya, perubahan kualitas perairan di sekitar lokasi kegiatan dapat saja terjadi sebagai akibat dari pelaksanaan yang tidak sesuai dengan kaidah lingkungan, pada akhirnya memberikan pengaruh terhadap kehidupan organisme seperti fitoplankton. Untuk mencermati hal itu, telah dilakukan suatu penelitian untuk mencermati perubahan kualitas perairan pantai pada wilayah yang direklamsi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2017 di perairan Pantai Seruni Kabupaten Bantaeng di mana pada perairan ini pernah dilakukan kegiatan reklamasi. Berdasarkan hasil penelitian, ternyata bahwa nilai parameter kualitas perairan seperti suhu, salinitas, derajat keasaman (pH), kecerahan perairan, kecepatan arus, Total Suspended Solid (TSS) dan oksigen terlarut (DO) secara umum berada dalam kisaran yang masih bersesuaian dengan kehidupan fitoplankton. Hal ini berarti, untuk kasus kegiatan reklamasi yang dilaksanakan di perairan pantai Seuni Kabupaten Bantaeng tidak banyak merubah kualitas perairan. Kata kunci: Pantai, Reklamasi, Kualitas air, Bantaeng 
DISSOLVED SILICATE IN COASTAL WATER OF SOUTH SULAWESI Muhammad Lukman; Andriani Nasir; Khairul Amri; Rahmadi Tambaru; Muhammad Hatta; Nurfadilah Nurfadilah; Rahmat Januar Noer
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 6 No. 2 (2014): Electronik Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.531 KB) | DOI: 10.29244/jitkt.v6i2.9022

Abstract

ABSTRACT Dissolved silicate (DSi) in coastal waters plays a crucial role in phytoplankton growth particularly diatom. This study aimed to determine DSi concentration seasonally in waters of the western coast of South Sulawesi in relation to coastal water quality indicator. Water, chlorophyll-a, and diatom samples were collected from the coastal areas of the Tallo-Makassar, Maros, and Pangkep, in April 2013 (transitional season), June 2013 (dry season), and February 2014 (wet season). Factorial analysis of variance was used to identify significant seasonal and temporal variations, and linear regression was used to test the relationship of chlorophyll-a and diatom abundance to DSi concentrations. The results showed that the DSi concentration was higher in the wet season of 35.2-85.2 µM than in the other seasons (transitional season: 10.8-68.4 µM, dry season: 9.59-24.1 µM). The abundance of diatoms during the transitional season reached ~9.7x107 cell/m3 in the Pangkep river, 2.3x107 cell/m3 in the Tallo river, and 1.3 x 107 cell/m3 in the Maros river. Chaetoceros, Nitzschia, and Rhizosolenia dominated the diatom composition. The mean concentration of chlorophyll-a in the Makassar coastal waters was 4.52±4.66 mg/m3, while in the Maros and Pangkep waters of 1.40±1.06, and 2.72±1.94  mg/m3, respectively. There was no strong linear corelation between DSi and diatom abundances, nor chlorophyll-a. These results suggested that DSi become a non-limiting factor for the diatom growth and potentially reduce the water quality via eutrophication and diatom blooms. Keywords: dissolved silicate, diatom, chlorophyll-a, coastal waters, South Sulawesi
KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI KOTA PEKANBARU Afriyanni Afriyanni; Kemala Hayati; Nugraheni Restu Kusumaningrum; Khairul Amri
Inovasi Pembangunan : Jurnal Kelitbangan Vol 10 No 01 (2022): April 2022
Publisher : Balitbangda Provinsi Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35450/jip.v10i01.281

Abstract

The development of urban areas accompanied by an increase in population has triggered development problems, including the waste problem. This paper aims to describe the performance of solid waste management in Pekanbaru City in terms of 5 (five) aspects, namely: operational technical, institutional, financing, community participation and regulation. This study uses a descriptive qualitative approach with data collection techniques in-depth interviews, documentation studies and observations. Data analysis was carried out by reducing data, analyzing data, presenting data and drawing conclusions. The results of this study found that the performance of solid waste management in Pekanbaru City is still not optimal. Some of the problems faced are: limited Human Resources (HR) and waste infrastructure, low public awareness and participation, weak local regulations enforcement and socialization related to regulations and waste handling mechanisms that are not yet optimal. This study recommends several things, namely: equipping infrastructure and human resources, implementing service transformation, improving Information and Education Communication (IEC), optimizing monitoring and evaluation and enforcement of sanctions, evaluating cooperation with third parties.
PENGARUH KEMAMPUAN KERJA, KOMUNIKASI, KEKOMPAKKAN TIM KERJA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KUALITAS LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN INSPEKTORAT ACEH Khairul Amri
Jurnal Ilmiah Manajemen Muhammadiyah Aceh Vol 2, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/jimma.v2i2.342

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemampuan kerja, komunikasi, kekompakkan tim kerja dan kepemimpinan terhadap kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan Inspektorat Aceh. Sampel penelitian sebanyak 99 orang pegawai yang diambil dengan metode sensus. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan peralatan statistik regresi linier berganda.Penelitian ini menemukan bahwa umumnya pegawai Inspektorat Aceh memiliki penilaian yang baik terhadap kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan yang dihasilkan instansi tersebut. Mereka juga memiliki penilaian yang baik terhadap kemampuan kerja, komunikasi, kekompakkan tim kerja dan kepemimpinan yang diperankan oleh atasan/ketua tim audit. Keempat variabel tersebut berpengaruh positif terhadap kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan yang dihasilkan Inspektorat Aceh. Variabel yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan adalah kepemimpinan, kemudian menyusul kekompakkan tim kerja pada urutan kedua.Kesimpulan dari penelitian ini adalah kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan Inspektorat Aceh dipengaruhi secara nyata oleh kemampuan kerja pegawai, komunikasi diantara sesama pegawai, kekompakkan tim kerja dan penilaian pegawai terhadap kepemimpinan yang diperankan oleh atasan/ketua tim audit. Karena itu, Kepala Inspektorat Aceh dipandang perlu untuk meningkatkan kemampuan kerja pegawainya, memelihara kelancaran komunikasi dan kekompakkan tim kerja dikalangan pegawai/tim kerja dan mempertahankan kepemimpinan yang sudah dianggap baik oleh pegawai secara umum. Kata Kunci :   Kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan, Kemampuan Kerja, Komunikasi, Kekompakkan Tim Kerja dan Kepemimpinan.
EFEKTIVITAS ASAP CAIR TERHADAP MORTALITAS KUTU PUTIH (Bemasia tabaci cream) PADA TANAMAN MENTIMUN Khairul Amri; Badrul Ainy Dalimunthe; Yusmaidar Seprian; Fitra Syawal Harahap
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 2 (2022): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketika menggunaknan pestisida hayati (asap cair) pada tanaman mentimun terlebih dahulu perlu melihat seberapa banyak populasi hama yang menyerang. Timbulnya serangan hama kutu putih biasanya terjadi saat usia tanam 13 hari setelah tanam, karena itu sebelum serangan hama berubah menjadi skala besar ada baiknya penanganannya dilakukan secara cepat dengan memakai pestisida hayati berupa asap cair, yaitu pestisida yang ramah lingkungan. Pada percobaab ini dosis pestisida hayati asap cair yang digunakan adalah dosis 50 : 1 (P1) dan 50 : 2 (P2). Penggunaan dua perlakuan tersebut bertujuan agar dapat dilihat dosis mana yang lebih efektif untuk menekan serangan hama pada tanaman mentimun. Hasil menunjukkan dedaunan tanaman yang terserang hama kutu putih lebih efektif untuk menekan serangan hama kutu putih bila memakai P1 (dosis 50 : 1) dikarenakan perlakuan ini tidak menggunakan campuran banyak air, sehingga tingkat kematian yang didapat pada P1 adalah 28 % dari 100, hal itu dikarenakan asap cair mengandung alkaloid dan fenol. Adapun yang menggunakan perlakuan P2 (dosis 50 : 2) tingkat kematian hama yang didapat berkisar 20% dari 100, hal itu dikarenakan P2 menggunaan banyak air.
MODERASI BERAGAMA PERSPEKTIF AGAMA-AGAMA DI INDONESIA Khairul Amri
Living Islam: Journal of Islamic Discourses Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/lijid.v4i2.2909

Abstract

AbstractReligious moderation is a religious perspective, attitude and behavior that always takes in a middle position, acts fairly, and is not a religious extreme. In this case, The government, namely the Ministry of Religious Affairs, considers to strengthens religious moderation as a strategic effort in building the integrity of the nation. As a pluralistic country, religious moderation is very needed as an effort to build national harmony and sustainability. The term of religious moderation is often identified with wasathiyah in Islam, but in fact the principles of religious moderation are stated in every religious teaching of all religions. They all require peace, justice, and maintain human values. This is the important of understanding that the very basic religious teachings are in line with the religious moderation.Key words: religious moderation, pluralistic society, Indonesia. AbstrakModerasi Beragama adalah sebuah cara pandang, sikap dan perilaku beragama yang selalu mengambil posisi di tengah-tengah, selalu bertindak adil, dan tidak ekstrem dalam beragama. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama menganggap penguatan moderasi beragama sebagai upaya strategis dalam menjaga keutuhan bangsa. Sebagai negara yang majemuk, cara pandang moderasi beragama sangat dibuthkan sebagai usaha untuk menjaga kerukunan dan kelestarian bangsa. Terminologi moderasi beragama sering diidentikkan dengan wasathiyah dalam Islam, namun seseungguhnya prinsip-prinsip moderasi beragama terdapat dalam setiap ajaran agama-agama, sebab sejatinya ajaran agama selalu menghendaki perdamain, keadilan, dan menjaga nilai-nilai kemanusiaan. Hal ini penting untuk dipahami sebagai pengetahuan bahwa esensi setiap ajaran agama sejalan dengan prinsip-prinsip moderasi beragama.
RANCANG BANGUN MICRO TURBIN ANGIN PEMBANGKIT LISTRIK UNTUK RUMAH TINGGAL DI DAERAH KECEPATAN ANGIN RENDAH Ruzita Sumiati; Khairul Amri; Hanif Hanif
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Energi angin merupakan salah satu potensi energi terbarukan yang dapat memberikan kontribusiterhadap  kebutuhan  energi  listrik  rumah  tinggal.  Pembangkit  energi  angin bebas  polusi  (CO2)maka pembangkit ini dapat menjawab masalah lingkungan hidup dan ketersediaan sumber energysifatnya dapat diperbaharui (renewable) serta penelitian ini mendukung program pemerintah kotaPadang untuk menjadi lumbung energy terbarukan. Tujuan yang ingin dihasilkan adalah dibuatnyasebuah turbin angin  dalam kapasitas kecil (micro) yang dapat membantu menyuplai listrik sebuahrumah tinggal  dan mampu beroperasi di daerah  kecepatan angin rendah kemudian dapat di set uppada  atap  rumah.  Metodologi  yang  digunakan  untuk  pencapaian  tujuan  adalah  metodaeksperimental  dengan  tahap-tahapan  sebagai  berikut  pengambilan  data  angin  lapangan;  disainturbin angin; pemilihan bahan; pembuatan turbin angin dan pengujian alat.  Kota Padang Sumbartermasuk wilayah yang memiliki kecepatan angin rendah antara 2-6 m/s, maka jenis turbin anginyang cocok adalah  turbin angin tipe savonius karena bisa berputar pada kecepatan angin rendah(low  wind  velocity)    dengan  putaran  awal  (starting)  dapat  terjadi  pada  kecepatan  2m/s  sertakonstruksinya yang sangat sederhana. Disain  turbin yang dibuat adalah berbentuk savonius 2 sududengan  konstruksi  overlap  antara  kedua  sudu  dengan  tujuan  untuk  memanfaatkan  tekanan  anginbalikan dari sudu satu  ke sudu kedua dan sebaliknya sehingga dapat meningkatkan putaran  rotor.Rancangan  turbin  savonius  di  buat  4  tingkat.  Bahan  yang  digunakan  untuk  sudu  turbin  adalahaluminium  dan  jenis  poros  hollow.    Generator  yang  dipakai  adalah  generator  magnet  permanenPanasonic  400watt  yang  dapat  menghasilkan  daya  pada  putaran  rendah  (150  rpm)  ;  Untukmeningkatkan rpm yang sampai ke generator digunakan system transmisi sabuk dan pully denganperbandingan  transmisi  5:1.  Kemudian  tipe  bearing  yang  digunakan  adalah  ball  bearingbearing.Dari hasil pengujian didapat daya maksimum yang dihasilkan adalah 7,7watt dengan putaran rotor340rpm dengan kecepatan angin 5,68m/s dan Cp 0.3