Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA Lauhil Mahfuzh Isman; Hari Karyono; Endang Mastuti Rahayu
Autentik : Jurnal Pengembangan Pendidikan Dasar Vol 5 No 2 (2021)
Publisher : Elementary School Teacher Education (PGSD), STKIP PGRI Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36379/autentik.v5i2.145

Abstract

This study aims to determine the effect of applying Problem Based Learning model and achievement motivation on the learning outcomes of fifth grade students. The research method used in this study is a quantitative method with two-variant analysis techniques. This type of research is experimental research. The subjects of this study were the fifth grade students fo SDN Jemundo 1, totaling 25 students as the experimental group and the fifth grade students of SDN Sadang, totaling 24 students as the control group in the 2020/2021 school year. The results of this study are (1) there is an effect of applying Problem Based Learning (PBL) model (mean of 81.24) and conventional learning (mean of 79.20) on the Mathematics subject of fifth grade students of SDN Taman sub-district Sidoarjo where PBL model is more effective with a significance value of 0.000. (2) there is an influence of achievement motivation on learning outcomes where students with high achievement motivation (mean value 81.46) are superior to students with low achievement motivation (mean value 78.63) with a significance value of 0.001. (3) there is an interaction between the application of PBL model and achievement motivation on learning outcomes with a significance value of 0.001. Thus, problem based learning model and achievement motivation can effect student leaning outcomes in mathematics. Keywords: Problem Based Learning (PBL) model, Achievement Motivation, Outcome of Learning
Model PBL Berbantuan Gambar Berseri untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi Dwi Ernawati; Afib Rulyansah; Lauhil Mahfuzh Isman; Fatchur Rozi
PROSIDING NATIONAL CONFERENCE FOR UMMAH Vol. 2 No. 1 (2023): Prosiding National Conference for Ummah (NCU)
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan bagian muatan Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013 dengan pendekatan pembelajaran berbasis teks, khususnya dalam pengembangan keterampilan menulis, memiliki peran penting dalam perkembangan akademik dan pribadi peserta didik. Keterampilan menulis meliputi kemampuan menyampaikan ide dengan jelas, berpikir kritis, dan menganalisis informasi. Hasil observasi terhadap peserta didik di SDN Jemundo 1 menunjukkan bahwa mereka mengalami kesulitan dalam memahami teks bacaan dan menulis teks eksplanasi. Metode pembelajaran yang digunakan saat ini terbatas pada ceramah dan tanya jawab, tanpa memanfaatkan media pembelajaran yang relevan. Oleh karena itu, penerapan model pembelajaran Problem-Based Learning (PBL) dengan menggunakan media gambar berseri menjadi solusi yang efektif dalam meningkatkan keterampilan menulis teks eksplanasi peserta didik. Penelitian tindakan kelas (PTK) kolaboratif dilakukan di SDN Jemundo 1 Taman Kabupaten Sidoarjo menggunakan model PTK Kemmis & McTaggart yang terdiri dari empat tahap: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah 34 peserta didik kelas V. Data dikumpulkan melalui observasi, tes, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini bertujuan mencapai nilai minimal 75 sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dalam menyusun teks eksplanasi. Dalam penelitian ini, model PBL dengan bantuan media gambar berseri digunakan dalam dua siklus pembelajaran. Tahap-tahap model PBL yang meliputi orientasi terhadap masalah, mengorganisasikan pembelajaran, kegiatan penyelidikan, pengembangan hasil karya, dan analisis penyelesaian masalah telah diterapkan dengan baik oleh guru. Hasil pra siklus 7 dari 34 peserta didik yang memenuhi kriteria Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Pada siklus 1 naik menjadi 21 peserta didik dari 34 dan pada siklus 2 naik menjadi 30 dari 34 peserta didik.