Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

IMPLEMENTASI BLANDED LEARNING DALAM MENGKAJI ISU-ISU SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDG’S) Shahibah Yuliani; Dian Alfia Purwandari; Nova Scorviana Handayani; Nurul Istiqomah
Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 7, No 1 (2020): Faktor : Jurnal Ilmiah Kependidikan
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/fjik.v7i1.5549

Abstract

ABSTRAKdilakukan blended learning dalam mengkaji isu SDG’s, kendala dan cara dalam mengatasi kendala tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara, observasi partisipatif, dan dianalisis menggunakan software NVIVO 12. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) implementasi blanded learning dilakukan melalui google-classroom sebagai media pembelajaran, google scholar sebagai media pengembangan pengetahuan, dan google-form sebagai media evaluasi, yang diperkuat dengan berdiskusi saat tatap muka; (2) alasan diperlukan blended learning, karena mahasiswa merasa lebih tertarik, paperless, dan bersifat fleksibel.; (3) Kendala yang dihadapi pada blanded learning adalah jika e-learning mengalami lemahnya koneksi internet, tidak menguasai e-learning, dan ketika mahasiswa tidak memperhatikan intruksi dalam pembelajaran. Respon dosen yang lambat dalam memantau e-learning juga dapat menjadi kendala. Oleh karena itu, untuk mengatasi kendala tersebut, mahasiswa dan dosen perlu saling interaktif, sehingga blanded learning dapat efektif.  Kata Kunci: Implementasi, Blanded Learning, Sustainable Development Goal’s
KEMANDIRIAN PANGAN BERBASIS URBAN FARMING Fenny Puspitaningrum; desy safitri; Nurul Istiqomah
Edukasi IPS Vol 5 No 1 (2021): EDUKASI IPS
Publisher : Program Studi Pendidikan IPS Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/EIPS.005.1.05

Abstract

ABSTRACK Indonesia is known as an agricultural country which has abundant natural resources. However, the Indonesian government continues to carry out food import activities to meet the food needs of the community. In order to reduce import activities, food needs can be produced independently by carrying out urban farming activities. This research method uses a qualitative approach. Research subjects are members of ROSAI who have carried out urban farming activities. The results of the study concluded that (1) The reasons for the community choosing urban farming as food independence, namely (a) the ecological factor refers to the soil and water in the area of ​​Alam Indah studio housing which is very good and suitable for growing vegetable crops. (b) Economic factors refer to the people's desire to reduce expenditure but still be able to consume foods with sufficient nutrients and nutrients. (c) Social factors refer to the desire to live healthily and to start living in harmony with neighbors to avoid social conflict. (2) Urban farming activities in Alam Indah studio housing, Depok, namely (a) Organic farming is an organic farming activity without using any chemicals. (b) The organic market is a platform for members who wish to sell excess crops. (c) Farming training is a farming educational activity for beginners who want to try organic farming. Keywords: food independence, urban farming, community ABSTRAK Indonesia dikenal dengan sebutan negara agraris yang memiliki sumber kekayaan alam melimpah. Namun kegiatan impor pangan terus dilakukan oleh pemerintah Indonesia guna memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Demi mengurangi kegiatan impor maka kebutuhan pangan dapat di produksi sendiri dengan melakukan kegiatan urban farming. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian anggota ROSAI yang telah melakukan kegiatan urban farming. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa (1)Penyebab masyarakat memilih urban farming sebagai kemandirian pangan, yaitu (a)Faktor ekologi mengacu kepada tanah dan air yang berada diwilayah perumahan studio alam indah sangat baik dan cocok untuk ditanami oleh tanaman sayur. (b)Faktor ekonomi mengacu kepada keinginan masyarakat dalam mengurangi pengeluaran namun tetap dapat mengkonsumsi makanan dengan nutrizi dan gizi yang cukup. (c)Faktor sosial mengacu kepada keinginan hidup sehat serta ingin memulai hidup selaras dengan para tetangga untuk menghindari konflik sosial. (2)Kegiatan urban farming di perumahan studio alam indah, Depok yaitu (a)Bertanam organic merupakan kegiatan bertanam secara organic tanpa menggunakan bahan kimia sedikitpun. (b)Pasar organic adalah wadah bagi para anggota yang ingin mejajakan hasil panen yang berlebih. (c)Training bertanam adalah kegiatan edukasi bertanam bagi para pemula yang ingin mencoba bertanam organic. Kata kunci: kemandirian pangan, urban farming, masyarakat
Pencegahan Covid-19 melalui Pelatihan Ekoliterasi dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Shahibah Yuliani; Nova Scorviana; Nurul Istiqomah; Islahuddin Islahuddin
IKRA-ITH ABDIMAS Vol 4 No 3 (2021): IKRAITH-ABDIMAS No 3 Vol 4 November 2021
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.571 KB)

Abstract

Di awal tahun 2021 kasus Covid-19 di Indonesia menembus angka satu juta dan menjadi negara pertama dengan kasus tertinggi di Asia tenggara. Thailand, adalah salah satu negara di Asia Tenggara yang patut ditiru keberhasilannya dalam pencegahan Covid-19. Sebagai Ibu Kota Indonesia, DKI Jakarta juga punya andil dalam menyukseskan pengentasan Covid-19. Melalui Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur yang juga angka kasusnya tinggi. Kendati berada di wilayah perkotaan, kesadaran anak-anak dalam mematuhi protokol kesehatan masih kurang. Berdasarkan masalah tersebut, untuk mencegah penyebaran Covid-19 anak usia sekolah diberikan kegiatan pelatihan ekoliterasi dan PHBS melalui Program Pengabdian Kepada Masyarakat dengan Skema Kolaboratif Internasional.Beberapa metode yang akan dilakukan, yaitu (1) Untuk permasalahan pencegahan dan menekan laju Covid-19 dilakukan pelatihan ekoliterasi dan mempraktekkan pembuatan MOL sebagai disinfektan. (2) Sebagai bentuk peningkatan pemahaman dan pencegahan covid-19, Peserta pelatihan diberikan dongeng ekoliterasi dan sharing budaya pencegahan covid- 19 di Thailand secara online (3) Untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat, Peserta pelatihan mampu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dengan memanen MOL dan melakukan kegiatan kerja bakti secara offline.(4) Peserta pelatihan diberikan aktivitas implementasi ekoliterasi dalam membuat budidaya sayuran dan ikan air tawar melalui akuaponik Peserta pelatihan terdiri dari usia dasar, usia menengah pertama, dan menengah atas.