Trisantoso Rezdy Asalui
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Dermatoglifi dalam bidang kedokteran gigi (Dermatoglyphic in dentistry) Trisantoso Rezdy Asalui; Susilowati -
Makassar Dental Journal Vol. 7 No. 1 (2018): Vol 7 No 1 April 2018
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.143 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v7i1.14

Abstract

Dermatoglifi merupakan ilmu yang mempelajari mengenai alur sidik jari. Sidik jari ini terbentuk pada minggu ke-6 intrauterin dan berakhir pada minggu ke-24 intrauterin. Pembentukan wajah dimulai pada minggu ke-4 intrauterin dan palatum pada minggu ke-6 intrauterin. Meskipun wajah dan alur sidik jari tidak memiliki asal yang sama tetapi mereka terbentuk pada waktu yang sama. Oleh karena itu, adanya perubahan pada wajah, dan palatum dapat juga menyebabkan terbentuknya alur sidik jari yang berbeda. Akan tetapi, dermatoglifi saja tidak dapat digunakan untuk menentukan suatu diagnosis karena adanya beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya maloklusi.
Perbandingan penyembuhan luka setelah penggunaan low level laser therapy dan teknik scalpel pada gingivektomi: systematic review: Comparison of wound healing after using low level laser therapy and scalpel technique only on gingivectomy: a systematic review Trisantoso Rezdy Asalui; Sri Oktawati; Surijana Mappangara
Makassar Dental Journal Vol. 8 No. 1 (2019): Volume 8 No 1 April 2019
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.004 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v8i1.263

Abstract

Tujuan: Untuk membandingkan penyembuhan luka setelah gingivektomi menggunakan low level therapy dan teknik scalpel. Metode: Dua mesin pencarian jurnal digunakan pada penelitian ini, yaitu Pubmed dan Wiley untuk mengindentifikasi artikel yang telah dipublikasi pada jurnal kedokteran gigi, yang berfokus pada penyembuhan luka setelah low level therapy dan teknik scalpel. Artikel full-text dan review yang berhubungan dilakukan secara manual. Sebanyak 91 artikel ditemukan, tetapi hanya dua penelitian yang sesuai dengan kriteria inklusi. Hasil: Pencarian awal menghasilkan 91 artikel. Hanya full-text dipilih dalam penelitian ini. Terdapat dua penelitian yang memenuhi kriteria inklusi, dengan 60 pasien sebagi sampel. Semua penelitian menunjukkan peningkatan penyembuhan luka berdasarkan epitelisasi setelah hari ketiga dan ketujuh gingivektomi setelah menggunakan low level laser therapy. Perbedaan antara kelompok kontrol dan uji menunjukkan bahwa low level laser therapy memberikan hasil terbaik. Simpulan: Perawatan menggunakan low level therapy menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan teknik scalpel.