Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG HIGIENE SANITASI PETUGAS PENJAMAH MAKANAN DENGAN PRAKTEK HIGIENE SANITASI DI UNIT INSTALASI GIZI RSJ DR AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG 2OO8 Meikawati W; Astuti R; Susilowati -
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia Volume 6. No. 1. Tahun 2010
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1231.714 KB) | DOI: 10.26714/jkmi.6.1.2010.%p

Abstract

Background: Food ltygiene and sanitation is practice lheory about knowledge, atlitude and human behavior in adhering health, cleanliness and safety principal in handling food In Jood ionrgr*rn at hospital saiirafionfood process involved manyfactors like source of food-stuff'procising unlill become food, serving to customer and many other environmental factors. Objectivi: To know ti correlarion between knowledge and attitude offood taster fficer with pr*tig of ttygiene andfood sanitation in nutrition unit Dr. Amino Gondohutomo mental hospitol Semarang 2008.Method:-The used method in this research is survey wilh Cross Sectional approach. Population are 20 subject. Independent variable ore knowledge and attitude offoodtaster officer hygiene and food sanitLtion ani dependent variable is practice ol hygiene andJood sanitation- Data analized by Rank Spearman. Result : hesult of research obtained data of the most subiect age j6-45 are 16 people (80'0%') The longest time of workbetween It-20years are l2 people (60,0%o)The highest of academyare a peopie (40,0%ri There are 9 people (45,0o/o) follov'ed training about food sanitation and trygieie. Half of subject have good knowledge and attitude to hygiene efort andfood sanitationii tO propi, (SO,O,lol.freaoiinantly (75%o) subiecr having good category ofpractice.%o). Result of Raik Spror*on cotelalion test shown that there is no significanl correlation between knowledge'with hygiene practice andfood sanitation. There is significant correlation between attitudeiith hyg;ene practice andfood sanitation and positive linear pallern.Conclusion: There is no correlation between knotiledge v,ilh hygiene practice andfood sanitation (p value -- 0,655). There is correlatiott beht,een attitude with hygiene practice andfood sanitation (p value :0,017).Keyword : knowledge, attitude' practice offood sanitation and hygiene'
Dermatoglifi dalam bidang kedokteran gigi (Dermatoglyphic in dentistry) Trisantoso Rezdy Asalui; Susilowati -
Makassar Dental Journal Vol. 7 No. 1 (2018): Vol 7 No 1 April 2018
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.143 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v7i1.14

Abstract

Dermatoglifi merupakan ilmu yang mempelajari mengenai alur sidik jari. Sidik jari ini terbentuk pada minggu ke-6 intrauterin dan berakhir pada minggu ke-24 intrauterin. Pembentukan wajah dimulai pada minggu ke-4 intrauterin dan palatum pada minggu ke-6 intrauterin. Meskipun wajah dan alur sidik jari tidak memiliki asal yang sama tetapi mereka terbentuk pada waktu yang sama. Oleh karena itu, adanya perubahan pada wajah, dan palatum dapat juga menyebabkan terbentuknya alur sidik jari yang berbeda. Akan tetapi, dermatoglifi saja tidak dapat digunakan untuk menentukan suatu diagnosis karena adanya beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya maloklusi.
EFEKTIFITAS POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK USIA DINI Susilowati -; Nina Sundari; Yona Wahyuningsih
CAKRAWALA DINI: JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Vol 6, No 1 (2015): Mei 2015
Publisher : UPI Kampus Cibiru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/cd.v6i1.10516

Abstract

Efektifitas pola pengasuhan dari orang tua terhadap anak dapat usia dini dilihat dari cara anak berperilaku dalam kehidupannya sehari-hari. Pola asuh orang tua terhadap anak dapat memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan sosial anak seperti Pola Asuh Keras (Otoriter), Pola Asuh Lunak (Permisive), dan Pola Asuh Demokratis (Otoritatif). Jika orang tua terlalu authoritarian dalam mendidik anak, maka akan dapat membahayakan bagi perkembangan sosial anak, seperti anak menjadi penakut, pendiam, sulit beradaptasi dengan orang lain, malu mengungkapkan sesuatu, bahkan hal ini akan dapat mematahkan kreativitas serta bakat dan minat yang dimiliki anak. Pola asuh permissive yang hanya membiarkan dan serba pasrah terhadap apa yang dilakukan anak. Sehingga anak akan tumbuh dengan tanpa arah karena tidak adanya bimbingan dari orang tua. Berbeda dengan pola asuh demokratis, selalu mendidik anak dengan hati dan penuh kasih sayang sehingga anak memiliki masa depan yang lebih baik. Maka mendidik anaklah dengan cara-cara yang tepat. Kata kunci: Pola Pengasuhandari orang tua, perkembangan sosial, anak usia dini