Juni Jekti Nugroho
Department Of Conservative Faculty Of Dentistry, Hasanuddin University Makassar, Indonesia

Published : 26 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Porcelain veneer for a simple and esthetic treatment on anterior teeth with enamel hypoplasia: a case report Juni Jekti Nugroho; Andi Hermianti Aco
Conservative Dentistry Journal Vol. 9 No. 2 (2019): July - December
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.359 KB) | DOI: 10.20473/cdj.v9i2.2019.74-76

Abstract

Introduction: the esthetic factor should be considered for every patient who seeks a comprehensive dental treatment, especially for women. The anterior teeth deformities will diminish the levels of confidence and decrease self-esteem of the patients. The tooth development disturbances, such as enamel hypoplasia, may present an esthetic problem. Enamel hypoplasia is an alteration of organic matrix formation which characterized by the defect or porosity on the enamel surface. It can be restored with a variety of restorative treatment options including indirect porcelain veneers. Case: a 30 years old female patient was referred with chief complaint of anterior teeth discoloration. Clinical examination on the maxillary left central and lateral incisors revealed the defects on nearly half of the labial surface. Case management: the incisal lapping technique were chosen to prepared teeth #21 and #22 for indirect porcelain veneer fabrications. Conclusion:  indirect porcelain veneers established an excellent esthetic result and restored the size, shape and color of anterior teeth with long term stability.
Restorasi pada gigi anterior setelah perawatan endodontik Restoration of anterior tooth after endodontic treatment Besse Tenri Awaru; Juni Jekti Nugroho
Journal of Dentomaxillofacial Science Vol. 11 No. 3 (2012): Formerly Jurnal Dentofasial ISSN 1412-8926
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15562/jdmfs.v11i3.336

Abstract

Structure of the anterior teeth after endodontic treatment usually become weak because of the extensive loss of toothstructure. It causes a big problem to an endodontically treatment tooth when considering its restoration, examplereduced strength of the remaining tooth structure. Restoration that covers the tooth crown can be used if aesthetic andfunctional problems factors have been considered. However, composite resins are also often the treatment of choice forthe restoration of endodontically treated tooth. In this literature review, it will be discussed the selection of the properrestoration of the anterior teeth that have been endodontically treated.
Kelarutantumpatansementara Cavit dalamrendamansaliva buatan (Solubility of Cavit temporary filling immersed in artificial saliva) Juni Jekti Nugroho; Hasrul Husain
Journal of Dentomaxillofacial Science Vol. 13 No. 2 (2014): Formerly Jurnal Dentofasial ISSN 1412-8926
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15562/jdmfs.v13i2.391

Abstract

A continuous temporary filling inside the mouth would expose acid produced by microorganism during fermentation ofcarbohydrate that would lower the pH of saliva. The aim of this research is to determine the variation on solubilitylevels of Cavit temporary filling immersed in artificial saliva with pH 4, 6, and 8. Samples were placed in tubecontainers with 2 mm in height and 7 mm in diameter. Samples were immersed in four different groups of artificialsaliva based on the pH, in which the first group was immersed in artificial saliva pH 4, the second in pH 6, the third inpH 8, and the fourth group was immersed in distilled water (pH 7). The results showed that after 7 day of immersion,there was a significant difference on solubility levels between the four groups of treatment (p<0.05). The data weretabulated and analyzed using one-way ANOVA and least significant difference (LSD). Therefore, it can be concludedthat pH can affect the solubility levels of Cavit temporary filling.
Seal apikal dari sealer berbahan dasar resin epoksi dan berbahan dasar mineral trioxideaggregate (Apicalsealingofepoxyresin-basedandmineral trioxideaggregatebased root canal sealers) Munirah Munirah; Aries Chandra Trilaksana; Juni Jekti Nugroho
Journal of Dentomaxillofacial Science Vol. 13 No. 3 (2014): Formerly Jurnal Dentofasial ISSN 1412-8926
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15562/jdmfs.v13i3.410

Abstract

This study aimed to compare the apical sealing of epoxy resin-based and mineral trioxide aggregate (MTA)-based rootcanal sealer. Twenty four permanent central incisors were selected at random and divided into 4 groups (N = 24),namely positive control group, negative control group, Fillapex obturator group (MTA, and TopSeal group (epoxyresin). The samples were decoronated, root canal preparation, then kept in incubator of 37 C for 24 hours. Sampleswere immersed in india ink for 7 days. The samples were washed with distilled water, dried and nail varnish removed.The samples was grooved longitudinally on both side, and then carefully sectioned. Penetration was measured using astereo microscope and given score 0-4. Measurements were analyzed statistically. By using the Mann Whitney andKolmogorov-Smirnov tests, there is no significant difference between the apical sealing of the epoxy resin root canalsealer with MTA root canal sealer based (p>0.05). It means that the apical sealing of the epoxy resin root canal sealerbased comparable with MTA root canal sealer based. It was concluded that the apical sealing of epoxy resin-based sealer does not different to the MTA-based sealer.
Efektivitas penggunaan gel ekstrak daun sirih (Piper betle Linn) dan gel ekstrak biji kakao (Theobroma cacao L) terhadap kekerasan permukaan email secara in vitro Juni Jekti Nugroho; Wirna Regina Hafsari
Makassar Dental Journal Vol. 6 No. 3 (2017): Vol 6 No 3 Desember 2017
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.237 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v6i3.33

Abstract

Saat ini telah berkembang beberapa cara untuk meningkatkan kekerasan permukaan email untuk mencegah karies, salah satunya adalah pengaplikasian gel berbahan dasar herbal. Penggunaan bahan dasar herbal lebih dipilih masyarakat karena memiliki efek samping yang relatif lebih kecil dibandingkan obat sintesis. Daun sirih dan biji kakao merupakan tanaman obat yang sering digunakan oleh masyarakat dalam menghambat karies. Hal ini disebabkan keduanya memiliki kandungan yang mempengaruhi kekerasan permukaan email. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan gel ekstrak daun sirih dan biji kakao terhadap kekerasan permukaan email. Sampel gigi premolar satu rahang atas dengan non-karies yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sampel, dibagi menjadi 3 kelompok; gel ekstrak daun sirih, gel ekstrak biji kakao, dan larutan akuades sebagai kontrol negatif. Masing-masing kelompok perlakuan terdiri atas 8 sampel. Sampel didekoronasi pada daerah cementoenamel junction dan ditanam pada balok orthoplast dengan permukaan labial menghadap ke atas. Sampel lalu diaplikasikan dengan perlakuan pada sisi bukal permukaan email dengan lama waktu pengaplikasian 5, 15 dan 35 menit. Sebelum dan setelah aplikasi pada masing-masing kelompok perlakuan diukur menggunakan alat uji kekerasan Universal Hardness Tester. Data dikumpul dan dianalisis menggunakan uji repeated ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan nilai kekerasan permukaan email yang signifikan sebelum dan setelah aplikasi gel ekstrak biji kakao (p<0,05), serta terdapat perbedaan nilai kekerasan permukaan email yang tidak signifikan sebelum dan setelah aplikasi gel ekstrak daun sirih dan akuades (p>0,05). Disimpulkan bahwa gel ekstrak biji kakao lebih efektif meningkatkan nilai kekerasan permukaan email.
Pengaruh preheating pada resin komposit Nadia Suryanti Wongsari; Juni Jekti Nugroho
Makassar Dental Journal Vol. 1 No. 3 (2012): Vol 1 No 3, Juni 2012
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.816 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v1i3.55

Abstract

Dalam beberapa tahun terakhir, resin komposit adalah bahan yang sering digunakan untuk restorasi direct. Beberapa keuntungan komposit meliputi estetik yang memuaskan dan bukan bahan yang konduktor termal. Akan tetapi, bahan ini mengalami shrinkage pada saat polimerisasi, serta kemampuan adaptasi dan resistensi yang kurang. Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan melakukan preheating pada aplikasi komposit. Efek penurunan viskositas dalam meningkatkan adaptasi telah terbukti.
Penutupan diastema untuk kepentingan estetik dengan veneer porselen Wahdaniah Masdy; Juni Jekti Nugroho
Makassar Dental Journal Vol. 1 No. 4 (2012): Vol 1 No 4, Agustus 2012
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.012 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v1i4.69

Abstract

Dari sudut pandang kosmetik, penampilan gigi seseorang memiliki nilai yang sangat penting pada masyarakat saat ini. Beberapa pilihan tersedia untuk perawatan gigi yang bermasalah pada daerah yang memiliki kepekaan estetika tinggi. Praktisi sering menggunakan restorasi komposit pada gigi distema dan mampu bertahan selama beberapa tahun. Namun, restorasi komposit mempunyai keterbatasan (seperti terjadi perubahan warna dan chipping). Saat ini popularitas veneer porselen terus meningkat di kalangan praktisi gigi untuk restorasi konservatif estetik gigi anterior. Penggunaan veneer porselen untuk memecahkan masalah estetika dan atau fungsional telah terbukti menjadi pilihan yang tepat terutama diastema pada daerah anterior dengan diskolorisasi dan chipping. Perawatan gigi diastema dengan menggunakan veneer porselen pada anterior rahang atas untuk penutupan diastema memberikan hasil restorasi estetik yang memuaskan. Tujuan penulisan ini adalah untuk memberikan alternatif perawatan untuk kasus gigi diastema dengan kualitas estetik yang baik dan mampu bertahan dalam jangka waktu yang lama.
Karies dental: sebuah paradigm baru Besse Tenri Awaru; Juni Jekti Nugroho
Makassar Dental Journal Vol. 1 No. 6 (2012): Vol 1 No 6, Desember 2012
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.456 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v1i6.81

Abstract

Diagnosis dan metode perawatan karies gigi telah mengalami perubahan mengikuti perkembangan teknologi dan berbagai penelitian. Pergeseran paradigma di bidang kedokteran gigi difokuskan pada pencegahan penyakit ketika gejala perkembangan awal terdeteksi. Diagnosis diawali dengan pemeriksaan lingkungan dalam mulut dan pemeriksaan saliva. Tujuan dari makalah ini adalah menyajikan pengembangan penilaian faktor risiko karies, pencegahan, klasifikasi karies baru dengan sistem ICDAS dan menentukan perawatan yang tepat.
Perbandingan gutta-percha dan resin-percha sebagai bahan obturasi dalam perawatan endodontik: sebuah tinjauan pustaka Meiliana Gunawan; Juni Jekti Nugroho
Makassar Dental Journal Vol. 1 No. 6 (2012): Vol 1 No 6, Desember 2012
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.901 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v1i6.86

Abstract

Keberhasilan jangka panjang perawatan endodontik berhubungan dengan tiga aspek perawatan yaitu instrumentasi, desinfeksi dan obturasi. Sejak diperkenalkan oleh Callahan pada tahun 1914, gutta-percha telah menjadi bahan obturasi standar dalam perawatan endodontik. Namun, gutta-percha tidak dapat mencegah terjadinya bacterial leakage dan komplikasi lebih lanjut meskipun digunakan bersamaan dengan sealer. Hal ini disebabkan karena ketiadaan ikatan kimiawi antara gutta-percha dan sealer saluran akar. Resin-percha digunakan bersamaan dengan sealer dan primer yang kompatibel dan dapat saling berikatan. Namun, terdapat penelitian yang menyebutkan resin-percha lebih toksik terhadap jaringan dibandingkan dengan gutta-percha. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memberikan informasi mengenai penggunaan gutta-percha dan resin-percha sebagai bahan obturasi dalam perawatan endodontik.
Penggunaan bioceramic dalam bidang endodontik Hermiati Daharuddin; Juni Jekti Nugroho
Makassar Dental Journal Vol. 2 No. 1 (2013): Vol 2 No 1 Februari 2013
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.942 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v2i1.111

Abstract

Latar belakang: Bioceramic adalah bahan keramik khusus yang dirancang untuk digunakan dalam ilmu kedokteran dan kedokteran gigi. Dalam bidang kedokteran gigi, bioceramic biasanya digunakan sebagai bahan pelapis untuk meningkatkan biokompabilitas metal implant. Bioceramic mengandung bahan alumina, zirkonia, bioactive glass, keramik kaca, pelapis dan komposit, hidroksiapatit dan kalsium fosfat yang dapat teresorbsi, serta radiotherapy glasses. Bioceramic sangat biokompatibel, tidak beracun, tidak menyusut dan secara kimiawi stabil dalam lingkungan biologis. Dengan semua sifat kebaikan yang dimiliki oleh bioceramic, maka bahan ini kemudian dikembangkan untuk dapat digunakan secara luas dalam kedokteran gigi, salah satunya sebagai bahan sealer pada perawatan endodontik.