Irfany .
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Nasoalveolar moulding pra pembedahan pada penderita celah bibir dan langit-langit Abdullah Mugan Maruapey; Amie .; Irfany .; Edy Machmud
Makassar Dental Journal Vol. 1 No. 5 (2012): Vol 1 No 5, Oktober 2012
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.709 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v1i5.78

Abstract

Perawatan bayi dengan celah bibir dan langit-langit (CBL) dilakukan sejak tahun 1950 dengan tujuan untuk melakukan koreksi terhadap cacat tersebut. Nasoalveolar moulding (NAM) hadir untuk mengubah paradigma dari metode konvensional perawatan bayi CBL. Pada metode konvensional terdapat masalah, yaitu kegagalan mengoreksi deformitas kartilago hidung pada penderita CBL unilateral dan bilateral serta defisiensi jaringan kolumela pada bayi dengan celah bibir bilateral. Piranti NAM dibuat dari kawat dan akrilik yang dilekatkan pada feeding plate. Piranti ini dipakai untuk menuntun kartilago hidung, premaksila, dan tulang alveolar pada pertumbuhan dan posisi yang normal pada periode neonatal. Efek penggunaan NAM sebelum dilakukan pembedahan adalah mengurangi tingkat keparahan deformitas oronasal. Teknik NAM memiliki kelebihan mengoreksi kartilago hidung yang immature dan mempertahankan pada posisi yang normal. NAM bertujuan memperpanjang kolumela CBL bilateral sesuai prinsip-prinsip ekspansi jaringan, dengan cara memperpanjang nasal stent dan aplikasi gaya-gaya yang diberikan pada bibir dan hidung. Penggunaan teknik NAM mengurangi surgical scar jika dibandingkan dengan rekonstruksi kolumela konvensional, mengurangi biaya pembedahan dan menjadi standar perawatan pada pusat pelayanan CBL.
Teknik pencetakan abutment implan: sebuah tinjauan pustaka Evelyn Neos; Edy Machmud; Rifaat Nurrahma; Irfany .
Makassar Dental Journal Vol. 2 No. 2 (2013): Vol 2 No 2 April 2013
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.631 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v2i2.116

Abstract

Implan gigi merupakan perawatan alternatif terbaik dalam mengembalikan fungsi mastikasi, estetik dan fonetik pada pasien dengan kehilangan sebagian atau seluruh giginya. Penggunaan implan gigi telah memperluas lingkup kedokteran gigi klinis, menciptakan pilihan perawatan tambahan untuk kasus-kasus kompleks dengan rehabilitasi fungsional yang terbatas. Implan gigi terdiri atas badan implan, healing cap, abutment dan mahkota. Oleh karena itu untuk mendapatkan mahkota yang memiliki adaptasi, akurasi dan efisiensi yang baik, dibutuhkan teknik pencetakan yang tepat. Terdapat dua teknik pencetakan dasar yang sering dilakukan, yaitu teknik open-tray dan teknik closed-tray. Pada teknik open-tray, coping transfer berada dalam cetakan dan tidak disekrup sebelum cetakan dikeluarkan dari dalam mulut. Sedangkan pada teknik closed-tray, coping transfer tertahan pada implan saat pelepasan cetakan dan harus direposisikan kembali pada hasil cetakan. Kedua teknik pencetakan ini memiliki indikasi dalam penggunaannya serta keuntungan dan kerugian masing-masing. Dengan demikian dengan teknik pencetakan yang tepat tentu saja dapat menjadi pondasi untuk proses rekontruksi prostetik yang baik serta merupakan faktor penting dalam perawatan restorasi implan.