Verawaty Mohan
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Squamous cell carcinoma of the tongue Verawaty Mohan; Andri Hardianto; Kiki Akhmad Rizki
Makassar Dental Journal Vol. 1 No. 6 (2012): Vol 1 No 6, Desember 2012
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.698 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v1i6.79

Abstract

Neoplasma rongga mulut merupakan keganasan yang jarang ditemukan di negara Barat, namun cukup banyak ditemukan di Asia. Di USA, angka insidensinya berkisar antara 3-4% dari seluruh keganasan, sedangkan di India, dapat mencapai 50% dan menjadi tumor ganas yang terbanyak. Sekitar 90% keganasan rongga mulut ini sangat berhubungan dengan konsumsi tembakau dan alkohol, sedangkan di Asia, berhubungan dengan kebiasaan mengunyah tembakau dan sirih. Predileksi terbanyak yaitu pada lidah 35%, bibir 30%, dasar mulut 15%, gingiva mandibula 12,1%, mukosa bukal 9,7%, palatum dan gingiva maksila 4,7%. Di Indonesia, insiden neoplasma rongga mulut adalah 1,5-5%, terbanyak ditemukan pada usia 55-65 tahun dan dapat bervariasi antara 40-70 tahun. Berdasarkan jenis kelamin, perbandingan laki-laki dan perempuan adalah 1:1 yang sangat berbeda dengan data dari negara Barat yaitu 4:1. Dilaporkan seorang pasien dengan keluhan benjolan pada ujung lidah bagian bawah kanan, mudah berdarah, dapat digerakkan dan teraba kenyal, tanpa disertai rasa nyeri. Penurunan berat badan disangkal dan pasien tidak merasakan adanya pembesaran KGB di lehernya. Kebersihan mulut pada pasien ini sangat buruk dengan banyaknya lubang gigi. Pasien juga mengeluh gangguan berbicara, mengunyah maupun menelan. Pasien lalu menjalani operasi pengangkatan massa tumor disertai tindakan radikal diseksi leher sebagai tindakan profilaksis. Jaringan yang diangkat diperiksakan ke laboratorium dengan hasil PA yaitu well differentiated squamous cell carcinoma.