Isidora KS
Unknown Affiliation

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : MDJ (Makassar Dental Journal)

Penatalaksanaan hand foot and mouth disease yang menyerang ibu dan anak Dwi Setianingtyas; Nafi'ah .; Isidora KS; Astrid P; Ramadhan Hardani Putra
Makassar Dental Journal Vol. 2 No. 3 (2013): Vol 2 No 3 Juni 2013
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.525 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v2i3.126

Abstract

Hand foot and mouth disease (HFMD) adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh sejumlah virus coxsackie A dan B. Penyakit ini biasanya mengenai anak, tapi dapat pula dijumpai pada usia dewasa muda. Tulisan ini bertujuan melaporkan tentang penatalaksanaan HFMD yang menyerang wanita muda 37 tahun dan anak 4 tahun. Penanganan pada kunjungan pertama berupa medikasi antivirus, antipiretik, multivitamin dan obat kumur. Penderita diedukasi tentang pentingnya isolasi, kemudian dikonsul ke ahli penyakit dalam supaya mendapat penanganan lebih lanjut, lalu dirujuk masuk rumah sakit/opname untuk bed rest dan mendapat perawatan lebih intensif. Hasil akhirnya adalah dengan diagnosis dan penatalaksaan yang tepat, maka HFMD mempunyai prognosis yang baik.
The effect of inadequate treatment of 36 that carious Isidora KS; Yoifah R; Cevanti TA; Laksmi D.; Sarianoferni .
Makassar Dental Journal Vol. 2 No. 6 (2013): Vol 2 No 6 Desember 2013
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.513 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v2i6.152

Abstract

Geligi molar pertama permanen yang erupsi ke dalam rongga mulut adalah geligi molar pertama tahang bawah, yaitu pada usia 6 tahun. Pada masa ini, anak-anak masih acuh terhadap kesehatan mulut. Prevalensi karies geligi molar pertama permanen sangat bervariasi, tergantung pada lokasi, populasi ataupun bangsa. Artikel ini ingin menunjukkan akibat perawatan yang tidak sempurna pada gigi 36 pada anak laki-laki usia 16 tahun. Gigi karies menjadi penyebab abses submandibula, penanganan tidak tepat, menjadi kronis, dan menyebabkan adanya fistula ke angulus mandibula di daerah kulit. Abses subkutan kronis tidak terawat dengan sempurna. Rasa sakit hilang, tetapi deviasi mandibula tetap ada. Pasien tidak dapat membuka mulut secara normal. Tatalaksana kasus dilakukan dengan mengajukan anamnesis secara sistematis, dan pemeriksaan klinis, termasuk foto panoramik. Diskusi kasus dilakukan diantara spesialis bedah mulut, konservasi gigi, radiologi dental dan ilmu penyakit mulut. Simpulan dari kasus ini, anak laki-laki ini diberi pengertian dan nasehat secara seksama tentang apa yang sudah terjadi pada rahang dan pipi kirinya. Disarankan bagi semua yang terlibat dalam perawatan pada daerah oromaksilofasial, untuk sangat seksama melakukan perawatan agar dapat menghemat waktu, dana, maupun mungkin nyawa pasien.
The aid of panoramic photo for a general practitioner for denture preparation Herawanti YE; Isidora KS; Sarianoferni .; Setyowati O; Sujati .
Makassar Dental Journal Vol. 2 No. 6 (2013): Vol 2 No 6 Desember 2013
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.25 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v2i6.154

Abstract

Radiographic photo imaging nowadays is needed in almost all areas of health. Faculty of Dentistry students at Hang Tuah University had to accomodate competence-based curriculum (CBC) to face the new horizon in oral health care. This present study presents an older woman, 71 years old who wanted to make a partial denture, both upper and lower jaws. She had ever used a partial denture since about 2 years ago. She felt discomfortable and wanted to make a new one. She was healthy in her age, with no systemic deviation, and she works as a teacher. The management of the case taking her anamnesis, taking the panoramic photo to overview all of the condition in the mouth. With the help of the imaging, continue the preparation of the teeth beside the edentulous areas for the clasps and the mucosa to bare the dentures. Several teeth were treated conservatively. This is important for designing the denture. By applying the CBC, the student was able to wholly treat the patient, just like the competence that hopefully possessed by all of the dentists nowadays. The CBC allows students to make a panoramic photo, to treat conservative, to apply medicine and to screen from the systemic disease, curing the gingiva, or any other else. It was concluded that the CBC students was able to apply all the competences to patients. The CBC students have to fully understand and work hard to carry out their obligations. Hopefully, this condition will prepare them to compete in the era of globalization.
Bulan Kesehatan Gigi Nasional KE IV Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hang Tuah 2013 Soeprijanto .; Robianto M; Isidora KS; Dwi Hariyanto; SB Kusumaningsih
Makassar Dental Journal Vol. 3 No. 3 (2014): Vol 3 No 3 Juni 2014
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.996 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v3i3.183

Abstract

Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) merupakan kerjasama antara PT Unilever Indonesia (PT UI) dengan Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI), beserta Assosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI). Tahun 2013 merupakan tahun ke-4 kerjasama tersebut, dalam upaya mewujudkan Senyum Sehat Indonesia. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian diskriptif retrospektif. Data penelitian ini adalah data sekunder peserta BKGN IV FKG Universitas Hang Tuah pada tanggal 18-20 November 2013. Kegiatan dimaksudkan untuk memberikan tindakan pelayanan kesehatan gigi secara gratis. Pencapaian sasaran harus maksimal, sehingga tenaga medis yang berperan cukup banyak. Dokter Gigi yang terlibat 95 orang, 48 diantaranya dosen FKG UHT, selebihnya berasal dari berbagai instansi; selain itu mahasiswa FKG UHT sebanyak 195 orang juga dilibatkan. Peserta keseluruhan 2896 orang. Dari data yang terkumpul, didapatkan distribusi peserta BKGN IV FKG UHT tahun 2013, yang menerima perawatan, adalah scalling 303; exodonsia 120; topical application 173; fissure sealant 747; GIC 359; komposit 140 orang; sedangkan sisanya pada peserta diberikan edukasi, mengikuti berbagai permainan, bersenang-senang dengan “kereta kelinci”, menerina bingkisan dan pemberian vitamin. Dari kegiatan tersebut, disimpulkan bahwa dengan diselenggarakannya BKGN secara berkala, masyarakat sekitar lokasi Rumah Sakit Gigi Mulut (RSGM) ataupun FKG UHT, menjadi kenal dan mengerti akan upaya kesehatan gigi, untuk mewujudkan Senyum Sehat Indonesia.
Kebutuhan penggantian gigi pada peserta BKGN IV FKG UHT 2013 Oka Lestari IGAM; Isidora KS; Okti Setyawati; Sujati .; Herawanto YE
Makassar Dental Journal Vol. 3 No. 4 (2014): Vol 3 No 4 Agustus 2014
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (85.893 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v3i4.185

Abstract

Latar belakang.Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hang Tuah ( FKG UHT), merupakan salah satu FKG yang mendapat kesempatan untuk melaksanakan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) IV bulan November 2013. Dalam upaya menjaga kesehatan Gigi dan Mulut , maka diperlukan penggantian setiap gigi yang hilang,agar fungsi mulut optimal, untuk tercapainya SENYUM SEHAT INDONESIA. Bahan dan metode Selama perhelatan BKGN di FKG UHT, peserta yang datang 2896 orang. Pseserta yang harus dicabut giginya sebanyak 120 ( 0.004) orang. Geligi permanen yang terpaksa dicabut : 62( 0.002) , dan seyogyanya diganti dengan pembuatan prothese. Metode yang dipergunakan adalah penelitian diskriptif retrospektif. Hasil Hanya ada 0.002% dari populasi masyarakat yang datang dalam BKGN IV FKG UHT TAHUN 2013, yang memerlukan pembuatan prothese. Mereka hanya diberi pengarahan untuk mengganti gigi yang dicabut, sehingga fungsi mulut menjadi optimal. Kasus yang memerlukan perawatan lebih spesialistik ditunda. Peserta diberi penjelasan secara rinci,jelas dan persuasive, dan bila mau dianjurkan kembali ke RSGM FKG UHT, di luar jadwal BGKN. Simpulan.Kegiatan BKGN member kesempatan kepada masyarakat umum untuk mendapatkan perawatan primer secara gratis, dan mendapatkan arahan yang tepat untuk mendapatkan tatalaksana kelainan lain yang lebih spesialistik.
Oral lichen planus pada remaja putri Nafi'ah .; Palmasari A; Isidora KS; Felicia S; Felina LC
Makassar Dental Journal Vol. 3 No. 5 (2014): Vol 3 No 5 Oktober 2014
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.141 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v3i5.195

Abstract

Lichen planus termasuk pruritus, yang kemunculannya secara umum tampak dari warnanya yang keunguan, bentuknya poligonal dan kadang bersisik halus. Lichen planus paling banyak ditemukan pada permukaan flexor dari ekstremitas luar, genital dan membran mukosa. Lichen planus kemungkinan besar merupakan reaksi yang berhubungan dengan imunologis. Dilaporkan seorang remaja putri berusia 23 tahun menderita ulser yang terasa sakit sejak 4 tahun yang lalu. Rasa sakit ini kambuhan/rekuren. Dengan pemeriksaan klinis, kedua pipi bagian dalam ditutupi oleh makula merah, dengan daerah berwarna putih di sekitarnya. Terdapat ulser pada daerah kemerahan tersebut, ukurannya kurang lebih berdiameter 1 cm. Pada kasus ini, dilakukan pemeriksaan FNAB yang memberikan hasil berupa reaksi inflamasi kronis. Diagnosisnya adalah oral lichen planus tipe ulseratif. Oleh karena itu terapinya diberikan obat kumur, metylprednisolon, dan suplemen dosis tinggi. Dari penanganan kasus ini, disimpulkan bahwa sebagai dokter gigi umum, harus dapat lebih mengenali semua perubahan yang ada dalam mukosa rongga mulut.
Penatalaksanaan Ulser Kronis pada Kedua Lateral Lidah Nirmala D.; Palmasari A.; Nafi'ah .; Isidora KS; Lukisari C.
Makassar Dental Journal Vol. 4 No. 1 (2015): Vol 4 No 1 Februari 2015
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (621.833 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v4i1.212

Abstract

Latar belakang. Ulser adalah lesi yang paling umum yang terjadi di dalam rongga mulut. Stomatitis aftosa rekuren (SAR) adalah salah satu lesi dan biasanya sembuh dalam waktu maksimal 14 hari. Ulser lain yang disebabkan trauma, akan sembuh ketika trauma dieliminasi. Posterior lateral lidah merupakan tempat yang sering ulser yang persistensi akan menjadi ganas. Kasus. Seorang wanita berusia 54 tahun, mengeluhkan rasa sakit di seluruh mukosa rongga mulutnya, rasa sakit itu berulang sejak suaminya meninggal sekitar 5 tahun yang lalu. Beliau telah mengunjungi beberapa dokter, mengkonsumsi banyak obat-obatan modern atau tradisional akan tetapi ulser masih persisten. Tatalaksana, mencatat semua riwayat secara cermat dan teliti, dan mengirim untuk melakukan FNAB di Rumah Sakit Dr Ramelan. Hasilnya adalah infeksi peradangan supuratif kronis. Beliau diberi vitamin, obat kumur, antasida dan kortikosteroid secara oral, ditambah beberapa obat-obatan yang diharapkan dapat meningkatkan kondisi umumnya. Simpulan. Beberapa terapi ulser kronis pada lateral posterior lidah harus didukung dengan pemeriksaan HPA.