Fahmi Zulfikar
Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin Wadi Mubarak Bogor

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Lembaga tahfizh Al-Qur’an dalam sejarah pendidikan Islam Muhammad Jakfar; Abdul Rauf Haris; Fahmi Zulfikar
Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol 14, No 1 (2020)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/jpls.v14i1.3320

Abstract

This paper studies a number of questions about the Quran recitation, including the background that encouraged the birth of the Quran recitation activities in the history of Islamic education, since when it emerged and how the history of the development of educational institutions. The research was conducted by library research method by reading a number of historical books on the development of Islamic education during the time of Rasulullahah PBUH until the current development. From the results of the study it was concluded that first, the emergence of the activities of the Tahfizh al Quran was motivated by oral traditions which were more dominant in the Arabs during the time of the Prophet's preaching. Thus, the revelations that came down and were taught by the Prophet were memorized more. Secondly, the memorizing of al Quran appears with the start of the Islamic preaching by the Messenger of Allah. Under the direct guidance of the Messenger, the Companions who were dominated by ahlush shuffah memorized the Quran and make their readings. In further developments, as a special educational material, the tahfizh al Quran grew even more when the function of the mosque as a community education institution was greater and with the emergence of kuttab during the Umayyad era. Third, the tahfizh al Quran has become a scientific tradition that continues to exist even though its institutional form has evolved from the form of mosque schools, kuttab, palace schools, madrasas to universities. AbstrakArtikel ini meneliti beberapa pertanyaan tentang tahfizh al Quran mencakup latar belakang yang mendorong lahirnya kegiatan tahfizh al Quran dalam sejarah pendidikan Islam, sejak kapan muncul dan bagaimana sejarah perkembangan lembaga pendidikannya. Penelitian dilakukan dengan metode riset kepustakaan dengan membaca beberapa buku sejarah perkembangan pendidikan Islam pada masa Rasulullaah saw hingga perkembangan saat ini. Dari hasil kajian disimpulkan bahwa pertama, munculnya kegiatan tahfizh al Quran dilatarbelakangi tradisi lisan yang lebih dominan pada bangsa Arab pada masa dakwah Rasulullah. Sehingga, wahyu yang turun dan diajarkan oleh Rasulullah lebih banyak dihafal. Kedua, tahfizh al Quran muncul seiring dimulainya dakwah Islam oleh Rasulullah. Di bawah bimbingan langsung Rasulullah, para shahabat yang didominasi ahlush shuffah menghafal al Quran dan memperdengarkan bacaannya. Dalam perkembangan selanjutnya, sebagai materi pendidikan khusus, tahfizh al Quran semakin berkembang ketika fungsi masjid sebagai lembaga pendidikan masyarakat semakin besar dan seiring munculnya kuttab pada masa Umayyah. Ketiga, tahfidz al Quran menjadi tradisi keilmuan yang tetap ada meskipun bentuk kelembagaannya mengalami perkembangan dari mulai bentuk sekolah masjid, kuttab, sekolah istana, madrasah hinga perguruan tinggi.
Penerapan Tadabbur Ayat-Ayat Musibah pada Masa Pandemi Didik Hariyanto; Fahmi Zulfikar
Izzatuna: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol. 2 No. 1 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin Wadi Mubarak Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62109/ijiat.v2i1.12

Abstract

Abstrak Salah satu dampak pandemi Covid-19 yang sangat memprihatinkan adalah degradasi moral. Maraknya kriminalitas karena krisis ekonomi ataupun keputusasaan hidup yang mendorong kepada tingginya angka bunuh diri di masa pandemi menunjukkan adanya kesalahan dalam menyikapi bencana dunia tersebut. Salah satu faktor penyebabnya adalah luputnya mereka dari petunjuk hidup yakni Al-Quran. Al-Quran yang dengan kemukjizatannya ia selalu relevan dengan zaman, seharusnya menjadi pegangan kuat selaku muslim dalam menghadapi musibah seperti pandemi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kandungan ayat-ayat Al-Quran yang berkaitan dengan musibah serta menjelaskan pengamalan ayat-ayat tersebut. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kandungan dari ayat-ayat tersebut setelah ditadabburi menjelaskan kepada kita sekian banyak faedah yang sangat relevan dengan kondisi di masa pandemi. Di antaranya adalah sejarah musibah penyebaran wabah tha’un, adab-adab ketika menghadapi musibah, dan kemudahan yang datang setelah musibah. Abstract One of the devastating effects of the COVID-19 pandemic is moral degradation. The prevalence of crime since economic crisis or life’s frustation that leads to high suicide rates during the pandemic indicates an error in addressing this world catastrophe. A factor is their distance from the way of live determined by Qur`an. The Quran that with its miracles is always relevant to any age, should be a strong grip as a Muslim in facing of such a pandemic. Academic problems this research try to answer is (1) How to tadabbur Quranic verses about tragedy or catasthropes? (2) How to applicate these verses in a pandemic situation? The aims of this research is to describe contents of the Quranic verses relating with catasthropes and to explain the exercise of these verses. Chosen and used method in this research is qualitative descriptive. Finding of the research shows that contents of those verses, after tadabbur, explains to us many lessons with relevances toward situation in pandemic era. In particular, catasthrope history of tha`un, ethics towards catasthropes and convenience that come after the tragedy.